PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Sifat Suka Menerima Tamu
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Pada Zaman Dahulu. Pada zaman patriarkat, kendati orang Mesir dan bangsa-bangsa lain memperlihatkan sifat ini, orang-orang keturunan Sem-lah yang paling menonjol dalam hal ini. Keramahan terhadap musafir dianggap sebagai bagian integral kehidupan sehari-hari, dan perlakuan yang sangat baik diperlihatkan kepada orang yang datang berkunjung, tidak soal ia seorang yang tidak dikenal, sahabat, kerabat, atau tamu yang diundang.

      Dari kisah-kisah Alkitab, kita tahu bahwa sifat ini biasa diperlihatkan kepada seorang musafir. Ia disambut dengan ciuman, khususnya jika ia seorang kerabat. (Kej 29:13, 14) Kemudian, kakinya dicuci oleh anggota rumah tangga itu, biasanya seorang hamba (Kej 18:4), dan binatang-binatangnya diberi makan serta diurus. (Kej 24:15-25, 29-33) Sering kali ia diminta untuk bermalam, kadang-kadang hingga beberapa hari. (Kej 24:54; 19:2, 3) Selama tinggal di sana, tamu mendapat perlindungan dari tuan rumah. (Kej 19:6-8; Hak 19:22-24) Sewaktu berangkat, bisa jadi ia akan diantar sampai jauh dari rumah.—Kej 18:16.

      Pentingnya memperlihatkan sifat ini terlihat dari pernyataan Reuel sewaktu putri-putrinya berbicara tentang musafir ”Mesir” (ternyata Musa) yang telah menolong mereka memberi minum kambing-domba mereka. Reuel berseru, ”Tetapi di mana dia? Mengapa kamu meninggalkan pria itu? Panggil dia, agar dia makan roti.”—Kel 2:16-20.

  • Sifat Suka Menerima Tamu
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Kepada hamba-hamba Allah. Orang-orang pada umumnya mempraktekkan sifat suka menerima tamu, tetapi dalam Alkitab tercatat penerapan yang bagus dari sifat ini, tentunya karena dalam kebanyakan kasus, hamba-hamba Yehuwa-lah pelakunya. Sifat suka menerima tamu dan respek khususnya nyata diperlihatkan kepada para nabi atau hamba-hamba istimewa Allah. Abraham berdiri di dekat ketiga malaikat yang ia undang makan, sementara mereka menyantap hidangan. Hal ini tampaknya adalah tanda respek Abraham kepada pria-pria yang ia kenali sebagai para malaikat yang mewakili Yehuwa. (Kej 18:3, 7, 8)

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan