-
Tudung KepalaPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Rasul Paulus menguraikan prinsip kekepalaan yang ditetapkan Allah yang berlaku dalam sidang Kristen, dengan mengatakan, ”Kepala dari setiap pria adalah Kristus; selanjutnya kepala dari seorang wanita adalah pria; selanjutnya kepala dari Kristus adalah Allah.” (1Kor 11:3) Paulus menekankan bahwa apabila seorang wanita berdoa atau bernubuat di dalam sidang, ia hendaknya mengenakan tudung kepala sebagai ”tanda wewenang”, yang menunjukkan bahwa ia mengakui kekepalaan pria dan tunduk kepada wewenang teokratis yang patut.
-
-
Tudung KepalaPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Pada waktu sang rasul menulis surat kepada orang-orang Kristen di Korintus, mereka ini tinggal di antara orang Eropa dan Semitik, yakni orang-orang yang tidak membuat perbedaan alami dalam hal panjang rambut pria dan wanita. Budak-budak wanita dan orang-orang yang kedapatan melakukan percabulan atau perzinaan dicukur rambutnya. Dalam suratnya Paulus menarik perhatian kepada rambut panjang alami milik kaum wanita di sidang itu, dan menyebutnya sebagai pengingat tetap dari Allah bahwa kodrat wanita adalah untuk tunduk kepada pria. Oleh sebab itu, wanita hendaknya mengakui hal ini sewaktu melakukan apa yang biasanya menjadi tugas pria dalam sidang Kristen, dan ia hendaknya mengenakan semacam tudung kepala di samping rambut alaminya. Dengan demikian, ia akan memperlihatkan bahwa ia mengakui prinsip kekepalaan yang ditetapkan Allah dan bahwa ia membedakan antara kegiatan normalnya sehari-hari dan tugas-tugas khusus yang dilaksanakan dalam sidang, misalnya sewaktu tidak ada pria yang memenuhi syarat, atau sewaktu ia mengajar orang-orang lain secara pribadi dalam suatu forum resmi berupa pengajaran Alkitab yang dihadiri oleh suaminya atau anggota pria dari sidang.—1Kor 11:11-15.
-