-
MesirPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Bagaimanapun juga, ada sejumlah faktor yang sangat menyulitkan untuk menarik kesimpulan yang pasti sehubungan dengan bentuk-bentuk awal bahasa yang digunakan di Mesir. Salah satunya adalah sistem tulisan orang Mesir. Inskripsi-inskripsi kuno menggunakan tanda-tanda piktografi (gambar-gambar binatang, burung, tanaman, atau objek-objek lain) dan bentuk-bentuk geometris tertentu; sistem tulisan ini disebut hieroglif oleh orang Yunani. Meskipun belakangan beberapa tanda mewakili suku-suku kata, tanda-tanda ini digunakan hanya sebagai pelengkap hieroglif dan tidak pernah digunakan sebagai penggantinya. Selain itu, bagaimana tepatnya bunyi suku-suku kata tersebut sekarang tidak diketahui. Sedikit bantuan dapat diperoleh dari acuan-acuan tentang Mesir dalam beberapa tulisan berhuruf paku yang berasal dari pertengahan milenium kedua SM. Transkripsi nama dan kata-kata lain dari bahasa Mesir ke dalam bahasa Yunani dari kira-kira abad keenam M, dan transkripsi ke dalam bahasa Aram yang dimulai kira-kira satu abad kemudian, juga memberikan gambaran mengenai pengejaan kata-kata Mesir yang ditranskripsikan itu. Akan tetapi, rekonstruksi fonologi, atau sistem bunyi, bahasa Mesir kuno terutama masih didasarkan pada bahasa Koptik, yaitu bentuk bahasa Mesir yang digunakan sejak abad ketiga M. Jadi, struktur asli kosakata kuno dalam bentuknya yang paling awal, khususnya sebelum orang Israel tinggal untuk sementara di Mesir, hanya dapat diterka-terka. Misalnya, lihat NO, NO-AMON.
-
-
MesirPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Tulisan hieroglif digunakan khususnya untuk inskripsi pada monumen dan gambar dinding, tempat lambang-lambang tersebut digambar dengan sangat teliti. Meskipun tulisan itu terus digunakan sampai permulaan Tarikh Masehi, khususnya untuk teks-teks keagamaan, bentuk tulisan yang kurang rumit dengan tulisan kursif yang lebih sederhana sudah sejak dini dikembangkan oleh para penyalin yang menulis dengan tinta pada kulit dan papirus. Bentuk itu disebut hieratik, dan menjadi bentuk yang bahkan lebih kursif, yaitu demotik, khususnya sejak periode yang disebut ”Dinasti Ke-26” (abad ketujuh dan keenam SM). Teks-teks Mesir baru bisa diterjemahkan setelah penemuan Batu Rosetta pada tahun 1799. Inskripsi itu, yang sekarang disimpan di British Museum, memuat sebuah dekret yang isinya menghormati Ptolemeus V (Epifanes) dan berasal dari tahun 196 SM. Tulisannya dalam hieroglif Mesir, demotik, dan Yunani, serta teks Yunani tersebut menjadi kunci yang memungkinkan penerjemahan bahasa Mesir.
-