PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Kemauan Baik; Perkenan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • KEMAUAN BAIK; PERKENAN

      Kata Ibrani ra·tsohnʹ maupun kata Yunani eu·do·kiʹa dan bentuk-bentuk terkait dari kedua kata ini memaksudkan sesuatu yang menyenangkan atau perasaan senang, dan diterjemahkan menjadi ”kesenangan”, ”apa yang berkenan”, ”sesuka hati”, ”perkenan”, ”kemauan baik”, dan sebagainya.

      Kemauan Baik dan Perkenan Allah. Dalam Alkitab, kata-kata di atas digunakan sehubungan dengan kesenangan, perkenan, atau kemauan baik Allah. (Mz 51:18; 106:4; Ef 1:5, 9) Allah menjabarkan dengan jelas apa saja yang dituntut untuk menyenangkan Dia, dan Dia menentukan siapa yang akan Dia terima sebagai sahabat-Nya, sebagai penerima perkenan-Nya. Orang-orang yang menolak Firman-Nya atau yang memberontak terhadap-Nya tidak akan menerima perkenan-Nya, tetapi akan merasakan ketidaksenangan-Nya.—Mz 2:5; Ibr 3:16-19.

  • Kemauan Baik; Perkenan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • ”Orang-Orang yang Mendapat Perkenan.” Sewaktu mengumumkan kelahiran Yesus, seorang malaikat menampakkan diri, bukan kepada para pemimpin agama Yahudi, melainkan kepada para gembala yang sederhana. Setelah ia memberitahukan kelahiran sang Mesias kepada para gembala itu, sejumlah besar malaikat berseru, ”Kemuliaan bagi Allah di tempat tertinggi di atas, dan damai di bumi di antara orang-orang yang mendapat perkenan.” (Luk 2:14) Malaikat-malaikat itu tidak mengumumkan damai kepada musuh-musuh Allah, yang tidak berdamai dengan Dia. ”’Tidak ada damai bagi orang-orang fasik,’ kata Allahku.” (Yes 57:21) King James Version menerjemahkan Lukas 2:14, ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai di bumi, perkenan bagi umat manusia.” Tetapi di ayat ini, Allah tidak menyatakan perkenan kepada umat manusia secara umum; Ia pun tidak bermaksud bahwa damai diulurkan kepada orang-orang yang mendekat kepada-Nya hanya dengan cara yang baik dan ramah. Sebaliknya, Allah memberikan perkenan-Nya kepada orang-orang yang menyenangkan Dia dengan iman sejati kepada-Nya dan yang menjadi pengikut Putra-Nya.

      Terjemahan-terjemahan modern setuju dengan pandangan ini, sehingga persoalannya menjadi jelas. Alkitab Revised Standard Version berbunyi, ”Damai di antara manusia yang Ia sukai.” Terjemahan Baru mengalihbahasakan frasa itu menjadi, ”Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari mengalihbahasakannya menjadi, ”Sejahteralah manusia yang menyenangkan hati Tuhan.” Terjemahan-terjemahan modern lainnya menyatakan hal yang serupa.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan