PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Imam
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Sewaktu para imam bertugas di tempat suci, tugas-tugas mereka mencakup menyembelih korban yang dibawa oleh umat, mencipratkan darah korban pada mezbah, memotong-motong korban, menjaga api di atas mezbah agar tetap menyala, memasak makanan, dan menerima semua persembahan lain, seperti persembahan biji-bijian. Mereka harus mengurus hal-hal yang berhubungan dengan orang-orang yang terjangkit kenajisan, serta ikrar khusus mereka, dan sebagainya. (Im psl. 1-7; 12:6; psl. 13-15; Bil 6:1-21; Luk 2:22-24) Mereka mengurus persembahan bakaran pada waktu pagi dan senja serta semua korban lainnya yang secara teratur diadakan di tempat suci kecuali persembahan-persembahan yang harus dipersembahkan oleh imam besar; mereka membakar dupa di atas mezbah emas. (Kel 29:38-42; Bil 28:1-10; 2Taw 13:10, 11) Mereka memotong sumbu pelita dan selalu mengisinya dengan minyak (Kel 27:20, 21) serta mengurus minyak dan dupa kudus. (Bil 4:16) Mereka memberkati umat pada pertemuan-pertemuan khidmat dengan cara yang digariskan di Bilangan 6:22-27. Namun, apabila imam besar memasuki Ruang Mahakudus untuk mengadakan pendamaian, tidak seorang imam lain pun yang boleh berada di tempat suci.—Im 16:17.

  • Imam
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
    • Bagaimana tugas-tugas dinas di bait bagi para imam di Israel ditetapkan?

      Dari ke-24 regu imam yang ditetapkan oleh Raja Daud, 16 regu berasal dari keturunan Eleazar dan 8 regu dari keturunan Itamar. (1Taw 24:1-19) Akan tetapi, setidak-tidaknya pada awalnya, para imam dari empat regu saja yang kembali dari pembuangan di Babilon. (Ezr 2:36-39) Ada yang mengemukakan bahwa, untuk melanjutkan penyelenggaraan organisasi yang sebelumnya, keempat keluarga yang kembali dibagi sehingga ada 24 regu lagi. Alfred Edersheim, dalam The Temple (1874, hlm. 63), berpendapat bahwa hal itu tercapai dengan penarikan lima undi oleh setiap keluarga bagi orang-orang yang tidak kembali, dengan demikian membentuk dari kelompok mereka 20 regu lagi yang mereka beri nama-nama yang semula. Ayah Yohanes Pembaptis, Zakharia, adalah seorang imam dari regu kedelapan, yakni regu Abiya. Akan tetapi, jika pandangan di atas menggambarkan keadaan sebenarnya, bisa jadi ia bukan keturunan Abiya—bisa jadi ia hanya berasal dari regu yang menggunakan namanya. (1Taw 24:10; Luk 1:5) Karena tidak ada informasi lengkap, kita tidak dapat menarik kesimpulan yang pasti berkenaan dengan pokok-pokok tersebut.

      Dalam dinas di bait para imam diorganisasi di bawah berbagai pemimpin. Dinas-dinas tertentu ditetapkan dengan penarikan undi. Setiap regu dari ke-24 regu melayani dua kali setahun, masing-masing selama satu minggu. Tampaknya semua imam melayani pada musim-musim perayaan sewaktu ribuan korban dipersembahkan oleh umat, seperti yang mereka lakukan pada penahbisan bait. (1Taw 24:1-18, 31; 2Taw 5:11; bdk. 2Taw 29:31-35; 30:23-25; 35:10-19.) Seorang imam boleh melayani pada waktu-waktu lain asalkan ia tidak mengganggu dinas yang dilaksanakan para imam yang sedang bertugas. Menurut ajaran turun-temurun para rabi, pada zaman Yesus hidup di bumi, ada banyak sekali imam, sehingga dinas selama sepekan dibagi lagi di antara berbagai keluarga yang membentuk regu tersebut, setiap keluarga melayani satu hari atau lebih sesuai dengan jumlah mereka.

      Yang mungkin dianggap paling terhormat dalam dinas harian adalah pembakaran dupa di atas mezbah emas. Hal itu dilakukan setelah korban dipersembahkan. Selama pembakaran dupa, umat dihimpunkan di luar tempat suci dan berdoa. Menurut ajaran turun-temurun para rabi, penarikan undi dilakukan untuk menentukan dinas tersebut, namun barang siapa yang sebelumnya sudah bertugas tidak boleh ikut kecuali semua yang hadir sudah melaksanakan dinas itu sebelumnya. (The Temple, hlm. 135, 137, 138) Jika halnya demikian, seorang imam biasanya mendapat hak istimewa ini hanya satu kali seumur hidup. Dinas inilah yang sedang dilaksanakan Zakharia sewaktu malaikat Gabriel tampil di hadapannya untuk mengumumkan bahwa Zakharia dan istrinya, Elisabet, akan mendapat seorang putra. Ketika Zakharia keluar dari tempat suci, orang-orang yang berkumpul di sana dapat mengetahui dari penampilannya dan ketidaksanggupannya untuk berbicara bahwa Zakharia telah mendapat penglihatan adikodrati di tempat suci; maka peristiwa itu diketahui umum.—Luk 1:8-23.

      Setiap hari Sabat para imam tampaknya mendapat hak istimewa untuk mengganti roti pertunjukan. Pada hari Sabat juga regu imam untuk pekan itu menyelesaikan dinasnya dan regu yang baru memulai tugas untuk minggu berikutnya. Tugas itu serta tugas lainnya yang perlu dilakukan oleh para imam tidak dianggap melanggar Sabat.—Mat 12:2-5; bdk. 1Sam 21:6; 2Raj 11:5-7; 2Taw 23:8.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan