PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yunani
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Akan tetapi, sebelum kematiannya, Aleksander telah memperkenalkan kebudayaan dan bahasa Yunani ke seluruh wilayah kekuasaannya yang luas. Koloni-koloni Yunani didirikan di banyak negeri taklukan. Kota Aleksandria dibangun di Mesir dan menandingi Athena sebagai pusat ilmu pengetahuan. Dengan demikian, dimulailah Helenisasi (atau Yunanisasi) atas sebagian besar kawasan L. Tengah dan Timur Tengah. Bahasa Yunani sehari-hari atau Koine menjadi lingua franca, digunakan oleh orang-orang dari berbagai bangsa. Ini adalah bahasa yang digunakan oleh para pakar Yahudi di Aleksandria untuk menghasilkan terjemahan Kitab-Kitab Ibrani mereka, Septuaginta. Belakangan, Kitab-Kitab Yunani Kristen ditulis dalam bahasa Koine, dan popularitas internasional bahasa ini membantu tersebarnya kabar baik Kristen secara cepat di seluruh kawasan L. Tengah.—Lihat YUNANI, BAHASA.

  • Yunani
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Helenik. Dalam buku Kisah terdapat istilah lain: Hel·le·ni·staiʹ (tunggal, Hel·le·ni·stesʹ). Istilah ini tidak terdapat dalam kesusastraan Yunani maupun Yahudi Helenistik; jadi, maknanya tidak diketahui secara jelas. Akan tetapi, kebanyakan leksikograf berpendapat bahwa istilah itu memaksudkan ”orang Yahudi berbahasa Yunani” di Kisah 6:1 dan 9:29. Di ayat yang pertama, istilah Hel·le·ni·staiʹ ini dikontraskan dengan ”orang Yahudi berbahasa Ibrani” (E·braiʹoi [teks Yunani Westcott dan Hort]). Pada hari Pentakosta tahun 33 M, orang Yahudi dan proselit dari banyak negeri hadir. Bukti bahwa banyak orang berbahasa Yunani datang ke kota itu adalah ”Inskripsi Teodotus” yang ditemukan di Bukit Ofel, Yerusalem. Inskripsi yang ditulis dalam bahasa Yunani itu berbunyi, ”Teodotus, putra Vetenus, imam dan kepala sinagoga, putra seorang kepala sinagoga dan cucu seorang kepala sinagoga, telah membangun sinagoga untuk pembacaan Hukum dan pengajaran Perintah-Perintah itu, dan (ia telah membangun) rumah tamu serta kamar-kamar dan perigi-perigi agar tersedia akomodasi bagi orang-orang yang membutuhkannya sewaktu datang dari jauh—(sinagoga) yang didirikan oleh bapak-bapaknya, para tua-tua, dan Simonides.” (Biblical Archaeology, karya G. Ernest Wright, 1962, hlm. 240) Ada yang mengaitkan inskripsi ini dengan ”Sinagoga Orang yang Dimerdekakan”, yang anggota-anggotanya ikut bertanggung jawab atas kematian Stefanus sebagai martir.—Kis 6:9; lihat MERDEKA, ORANG.

      Akan tetapi, bentuk Hel·le·ni·staiʹ yang muncul di Kisah 11:20 untuk penduduk tertentu di Antiokhia, Siria, mungkin memaksudkan ”orang-orang berbahasa Yunani” secara umum, bukan orang Yahudi berbahasa Yunani. Hal ini tampaknya terlihat dari petunjuk bahwa, sebelum kedatangan orang-orang Kristen dari Kirene dan Siprus, pemberitaan firman di Antiokhia terbatas kepada ”orang-orang Yahudi saja”. (Kis 11:19) Jadi, Hel·le·ni·staiʹ yang disebutkan di sini mungkin memaksudkan orang-orang dari berbagai bangsa yang telah di-Helenisasi, yang menggunakan bahasa Yunani (dan mungkin hidup menurut kebiasaan Yunani).—Lihat ANTIOKHIA No. 1; KIRENE.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan