-
TebusanPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Karena ”sama-sama dalam darah dan daging”, ia adalah kerabat dekat umat manusia dan memiliki apa yang bernilai, yaitu kehidupannya sendiri yang sempurna, yang ia pertahankan kemurniannya melalui ujian integritas; dengan kehidupannya itulah ia membeli kembali umat manusia, memerdekakan mereka.—Ibr 2:14, 15.
Kitab-Kitab Yunani Kristen membuat jelas bahwa kelepasan dari dosa dan kematian hanya dapat terlaksana dengan membayar suatu harga. Orang Kristen dikatakan ”dibeli dengan harga tertentu” (1Kor 6:20; 7:23), karena mempunyai ”pemilik yang membeli mereka” (2Ptr 2:1), dan Yesus ditampilkan sebagai Anak Domba yang ’telah disembelih dan dengan darahnya membeli orang-orang bagi Allah dari setiap suku dan bahasa dan bangsa’. (Pny 5:9) Dalam ayat-ayat itu kata kerja a·go·raʹzo digunakan, yang artinya hanya ”membeli di pasar [a·go·raʹ]”. Kata kerja terkait e·xa·go·raʹzo (kelepasan melalui pembelian) digunakan oleh Paulus untuk menunjukkan bahwa Kristus melepaskan ”mereka yang berada di bawah hukum dengan membeli mereka” melalui kematiannya di tiang. (Gal 4:5; 3:13)
-
-
TebusanPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Pada waktu Adam berdosa dan divonis mati, semua keturunan atau rasnya belum dilahirkan, masih berada dalam pinggangnya, sehingga semua mati bersamanya. (Bdk. Ibr 7:4-10.) Yesus sebagai manusia sempurna, ”Adam yang terakhir” (1Kor 15:45), adalah satu-satunya manusia yang sanggup menyediakan nilai tebusan bagi keturunan Adam yang belum lahir. Ia dengan rela mengorbankan dirinya untuk mati dalam keadaan tidak berdosa dan menjadi korban berupa manusia sempurna, sesuai kehendak Yehuwa. (Ibr 10:5) Yesus akan menggunakan wewenang yang Yehuwa karuniakan atas dasar tebusannya untuk memberikan kehidupan kepada semua orang yang mau menerima persediaan ini.—1Kor 15:45; bdk. Rm 5:15-17.
Dengan demikian, Yesus benar-benar adalah ”tebusan yang sepadan”, bukan untuk membebaskan satu pedosa, Adam, melainkan untuk membebaskan seluruh umat manusia keturunan Adam. Ia membeli mereka kembali agar mereka dapat menjadi keluarganya; hal ini ia lakukan dengan mempersembahkan nilai penuh dari korban tebusannya kepada Allah keadilan mutlak yang ada di surga. (Ibr 9:24) Dengan cara itu ia memperoleh Pengantin Perempuan, yaitu sidang surgawi yang terdiri atas para pengikutnya. (Bdk. Ef 5:23-27; Pny 1:5, 6; 5:9, 10; 14:3, 4.) Nubuat-nubuat Mesianik juga menunjukkan bahwa sebagai ”Bapak yang Kekal”, ia akan mempunyai ’keturunan’. (Yes 53:10-12; 9:6, 7) Untuk menjadi ”Bapak” seperti itu, manfaat tebusannya harus diulurkan kepada lebih banyak orang selain para anggota ’Pengantin Perempuannya’. Karena itu, selain orang-orang yang ”dibeli dari antara umat manusia sebagai buah sulung” untuk membentuk sidang surgawi itu, orang-orang lain harus mendapat manfaat dari korban tebusannya dan memperoleh kehidupan abadi dengan disingkirkannya dosa-dosa beserta ketidaksempurnaan mereka. (Pny 14:4; 1Yoh 2:1, 2) Karena para anggota sidang surgawi melayani bersama Kristus sebagai imam-imam dan ”raja-raja atas bumi”, orang-orang lain yang menerima manfaat tebusan pastilah rakyat Kerajaan Kristus di bumi, dan sebagai anak-anak ”Bapak yang Kekal”, mereka memperoleh kehidupan abadi. (Pny 5:10; 20:6; 21:2-4, 9, 10; 22:17; bdk. Mz 103:2-5.)
-