PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Silsilah
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Pada waktu menjatuhkan vonis di Eden, Allah memberikan janji berkenaan dengan Benih ”wanita” yang akan meremukkan kepala si Ular. (Kej 3:15) Hal itu mungkin menimbulkan pendapat bahwa Benih itu akan mempunyai silsilah manusia, walaupun baru sewaktu Abraham diberi tahu bahwa Benihnya akan menjadi sarana untuk memberkati semua bangsa, secara spesifik dinyatakan bahwa para leluhur Benih itu adalah orang-orang yang hidup di bumi. (Kej 22:17, 18) Itulah sebabnya garis keturunan keluarga Abraham menjadi luar biasa penting.

  • Silsilah
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Setelah Air Bah, berkat yang Nuh ucapkan menunjukkan bahwa keturunan Sem akan mendapat perkenan ilahi. (Kej 9:26, 27) Belakangan, Allah menyingkapkan kepada Abraham bahwa apa yang akan disebut ”benih”-nya akan datang melalui Ishak. (Kej 17:19; Rm 9:7) Karena itu, jelaslah bahwa untuk dapat mengenali Benih ini kita memerlukan catatan silsilah yang sangat cermat. Jadi, seraya waktu berlalu garis keturunan Yehuda, yaitu suku yang dijanjikan akan mendapat peran sebagai pemimpin (Kej 49:10), dan khususnya silsilah keluarga Daud, garis keturunan raja, akan dicatat dengan saksama. (2Sam 7:12-16) Catatan ini akan menjadi silsilah sang Mesias, Benih itu, yaitu garis keturunan yang luar biasa penting.—Yoh 7:42.

  • Silsilah
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
    • Dari Adam sampai Air Bah. Alkitab memberikan bukti adanya daftar-daftar hubungan keluarga sejak awal keberadaan manusia. Pada waktu kelahiran putra Adam yang bernama Set, Hawa berkata, ”Allah telah menetapkan bagiku benih lain sebagai ganti Habel, karena Kain membunuhnya.” (Kej 4:25) Beberapa orang yang termasuk dalam garis keturunan yang dimulai dengan Set selamat melewati Air Bah.—Kej 5:3-29, 32; 8:18; 1Ptr 3:19, 20.

      Dari Air Bah sampai Abraham. Dari garis keturunan Sem, putra Nuh, yang menerima berkat Nuh, lahirlah Abram (Abraham), ”sahabat Yehuwa”. (Yak 2:23) Silsilah ini, bersama silsilah pra-Air Bah yang disebutkan di atas, merupakan satu-satunya sarana untuk menentukan kronologi sejarah manusia sampai ke Abraham. Silsilah pra-Air Bah adalah melalui Set, dan silsilah pasca-Air Bah, melalui Sem. Selang waktu antara kelahiran seorang pria sampai kelahiran putranya secara konsisten dicantumkan. (Kej 11:10-24, 32; 12:4) Tidak ada daftar keturunan lain yang ekstensif untuk periode ini—suatu petunjuk bahwa daftar tersebut memenuhi dua tujuan, yakni untuk silsilah dan untuk kronologi. Dalam beberapa kasus lain, peristiwa-peristiwa spesifik ditempatkan dalam arus waktu berdasarkan informasi yang diperoleh dari silsilah.—Lihat KRONOLOGI (Dari tahun 2370 SM sampai perjanjian dengan Abraham).

      Dari Abraham sampai Kristus. Melalui intervensi Allah sendiri, Abraham dan Sara mempunyai seorang putra, Ishak, yang melaluinya ”benih” yang dijanjikan itu akan datang. (Kej 21:1-7; Ibr 11:11, 12) Dari putra Ishak, Yakub (Israel), muncullah 12 suku yang mula-mula. (Kej 35:22-26; Bil 1:20-50) Yehuda akan menjadi suku raja-raja dan belakangan secara spesifik disebutkan bahwa keluarga Daud-lah yang akan menurunkan raja-raja. Keturunan Lewi menjadi suku imam-imam, sedangkan keimaman itu sendiri dibatasi dalam garis keturunan Harun. Agar dapat meneguhkan haknya yang sah atas takhta, Yesus Kristus, sang Raja, harus dapat diidentifikasi sebagai keturunan keluarga Daud dan berasal dari garis keturunan Yehuda. Akan tetapi, karena keimamannya adalah menurut cara Melkhizedek melalui sumpah Allah, ia tidak harus dari keturunan Lewi.—Mz 110:1, 4; Ibr 7:11-14.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan