PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Filistia; Filistin
    Daftar Istilah
  • Marilah Kita Bersama-sama Meninggikan Nama Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

PENGUASA KOTA POROS

Kata Ibrani sera·nimʹ tampaknya adalah serapan dari bahasa Filistia. (Yos 13:3) Kata itu mempunyai konsonan yang sama dengan kata Ibrani untuk ”gandar” (poros) di 1 Raja-Raja 7:30. Ini adalah gelar yang digunakan untuk kelima penguasa yang memerintah kota-kota di Filistia, yaitu Gaza, Askelon, Asdod, Ekron, dan Gat, tampaknya karena mereka berkoalisi atau beraliansi. Menurut Amos 9:7, orang Filistin sampai di pesisir Kanaan dari Kreta, di dekat L. Aegea, sehingga ada anggapan bahwa ini adalah kata dari bahasa Aegea.

Para penguasa kota poros memerintah atas Filistia, masing-masing sebagai penguasa sebuah negara-kota dan, sehubungan dengan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan bersama, mereka membentuk suatu dewan yang anggota-anggotanya setara. Akhis disebut raja Gat. (1Sam 21:10; 27:2) Kelihatannya ia bukan raja dalam arti umum melainkan seorang pembesar. Oleh karena itu, gelar ”pembesar” (Ibr., sar) adakalanya digunakan untuk para penguasa tersebut.—1Sam 18:30; 29:2-4.

Para pejabat ini sering kali bekerja sama untuk tujuan tertentu. Mereka berkumpul dan selanjutnya meminta nasihat para imam serta penenung mereka mengenai apa yang harus dilakukan dengan tabut perjanjian yang telah mereka rebut, karena ternyata keberadaan tabut itu menimbulkan wabah penyakit bawasir yang hebat, yang bahkan menimpa para penguasa kota poros. (1Sam 5:9–6:4) Mereka bekerja sama apabila pasukan mereka menyerang Israel. (1Sam 7:7) Dalam kasus Simson, kita melihat bahwa mereka bekerja sama untuk mengalahkan dia. (Hak 16:5) Mereka semua berkumpul di rumah dewa Dagon di Gaza untuk merayakan peristiwa penangkapan Simson, dan pada kesempatan itulah kelima penguasa kota poros yang pada waktu itu berkuasa terbunuh.—Hak 16:21-30.

Akan tetapi, negara-negara kota yang independen di bawah kekuasaan mereka tidak pernah bersatu menjadi satu kerajaan yang tunduk kepada satu penguasa. Sebaliknya, kelima kota utama itu beserta anak-anak kotanya membentuk semacam konfederasi, yakni suatu poros. Sewaktu membuat keputusan yang akan mempengaruhi mereka semua, para penguasa kota poros ini melakukan apa yang disepakati oleh suara mayoritas. Hal itu terlihat dari keputusan untuk tidak mengikutsertakan Daud dan anak buahnya dalam pasukan orang Filistin, meskipun Akhis, penguasa kota poros Gat, yang menerima Daud untuk tinggal bersamanya ketika melarikan diri dari Raja Saul, setuju jika pasukan Daud diterima untuk berperang bersama mereka melawan Saul.—1Sam 29:2, 6, 7, 9.

Sepanjang sejarah Israel, khususnya sebelum ditaklukkan oleh Daud, mereka adalah musuh-musuh tangguh umat Yehuwa dan berkali-kali beraliansi dengan bangsa-bangsa lain untuk melawan Israel, sering kali menguasai dan menindas Israel. Daud membatasi kekuasaan mereka sehingga tidak lagi menjadi ancaman besar. Setelah zaman Daud, istilah ”penguasa kota poros” tidak dikenal lagi, tetapi sebutan ”raja” digunakan untuk para penguasa mereka.—Yer 25:20; Za 9:5; lihat FILISTIA; ORANG FILISTIN.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan