PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Orang Skit—Bangsa yang Misterius dari Masa Lalu
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Herodotus
    Sadarlah!—2015
  • Kebiasaan Berkabung—Bagaimana Pandangan Saudara?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-12)
  • ”Memusatkan Pikiran pada Roh Berarti Kehidupan dan Kedamaian”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2016
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

TOREH, MENOREH

Menoreh tubuh atau menggores lengan, tangan, dan muka pada saat-saat berkabung jelas merupakan praktek yang umum di kalangan orang-orang zaman dahulu. (Yer 47:5; 48:37) Hal ini bisa jadi dilakukan agar dapat melunakkan hati atau berdamai dengan para dewa yang konon mengawasi orang mati. Sehubungan dengan praktek ini yang dilakukan orang Skit pada waktu kematian raja mereka, sejarawan Yunani bernama Herodotus (IV, 71) menulis, ”Mereka mengiris sebagian telinga mereka, mencukur rambut kepala mereka, menoreh-noreh lengan, menggores dahi serta hidung, dan menusuk tangan kiri mereka dengan anak panah.”

Namun, penorehan tubuh tidak terbatas pada ritus perkabungan. Sewaktu mengharapkan allah mereka menjawab permohonan mereka, para nabi Baal menoreh diri mereka ”dengan belati dan tombak sesuai dengan kebiasaan mereka, sampai darah mereka bercucuran”. (1Raj 18:28) Ritus serupa dilakukan bangsa-bangsa lain pada zaman dahulu. Misalnya, Herodotus (II, 61) menyebutkan bahwa sewaktu perayaan Isis, orang-orang Karia yang tinggal di Mesir menoreh dahi mereka sendiri dengan pisau.

Hukum Allah secara spesifik memberikan larangan untuk membuat torehan-torehan pada tubuh demi orang-orang yang sudah mati. (Im 19:28; 21:5; Ul 14:1) Alasannya, orang Israel adalah bangsa yang kudus bagi Yehuwa, milik yang istimewa. (Ul 14:2) Dengan sendirinya, Israel harus tetap bebas dari semua praktek penyembahan berhala. Selain itu, pertunjukan perkabungan yang ekstrem seperti itu yang disertai penorehan tubuh sangatlah tidak pantas dilakukan oleh umat yang sadar sepenuhnya akan keadaan orang mati yang sebenarnya dan juga akan harapan kebangkitan. (Dan 12:13; Ibr 11:19) Lagi pula, larangan menyayat-nyayat diri akan menandaskan kepada orang Israel pentingnya memiliki respek yang patut terhadap ciptaan Allah, yakni tubuh manusia.

Namun, tampaknya orang Israel kadang-kadang tidak menghiraukan hukum Allah sehubungan dengan penorehan tubuh.—Yer 41:5; bdk. Mi 5:1.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan