PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w86_s-22 hlm. 6-11
  • Integritas Ayub​—Mengapa Begitu Luar Biasa?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Integritas Ayub​—Mengapa Begitu Luar Biasa?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-22)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Pengetahuan Ayub yang Terbatas
  • Sengketa tentang Integritas Ayub
  • Bentuk Serangan Lain
  • Pembelaan Ayub dan Koreksi Atasnya
  • ”Aku Akan Mempertahankan Integritasku!”
    Tirulah Iman Mereka
  • Ayub Bertekun​—Kita Pun Dapat!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Ayub Menjunjung Tinggi Nama Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Buku Alkitab Nomor 18​—Ayub
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-22)
w86_s-22 hlm. 6-11

Integritas Ayub​—Mengapa Begitu Luar Biasa?

”Sampai mati aku tetap akan mempertahankan integritasku!”—AYUB 27:5, NW.

1. Siapa gerangan Ayub itu, dan bagaimana kita tahu bahwa ia benar-benar pernah hidup?

AYUB seorang pria yang terkemuka dalam sejarah. Ia tidak hanya memiliki banyak harta tetapi juga dihormati sebagai hakim dan pemimpin yang berbelas kasihan, Alkitab mengatakan bahwa ia ”besar dari pada segala bani Masyrik adanya.” (Ayub 1:3, Klinkert; 29:12-25) Seperti Nuh dan Daniel, ia terkenal sebagai seorang pria yang sangat saleh. (Yehezkiel 14:14, 20) Alkitab juga menonjolkan Ayub sebagai teladan yang harus diikuti orang-orang Kristen, dengan demikian menunjukkan bahwa ia benar-benar seorang tokoh sejarah.—Yakobus 5:11.

2. Bagaimana kita dapat menentukan bilamana Ayub mengalami ujian dari Setan?

2 Ayub tinggal di negeri Us, yang kini adalah negeri Arab. Meskipun Ayub bukan orang Israel, ia penyembah Yehuwa, suatu hal yang dikemukakan Yehuwa kepada Setan. Pernyataan Allah bahwa ”tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur,” menyingkapkan bahwa tidak ada hamba Allah yang lain yang begitu menonjol pada waktu itu. (Ayub 1:8) Jadi, ujian Ayub oleh Setan pasti terjadi ketika saudara-saudara sepupu jauhnya, orang-orang Israel, menjadi budak di Mesir—kira-kira selama tahun-tahun setelah kematian seorang pemelihara integritas yang terkemuka. Yusuf, pada tahun 1657 S.M. dan sebelum Musa mulai menempuh haluan integritasnya.

3. Siapa yang menulis buku Ayub, dan mengapa ia dapat memperoleh keterangan itu?

3 Rupanya Musalah yang menulis buku Ayub. Tetapi bagaimana ia dapat mengetahui tentang ujian Ayub? Nah setelah Musa dipaksa untuk meninggalkan Mesir pada tahun 1553 S.M. ia menetap di. Midian, tidak jauh dari negeri Us. (Keluaran 2:15-25; Kisah 7:23-30) Pada waktu itu, Ayub sedang menjalani 140 tahun sisa hidupnya yang penuh berkat Yehuwa. (Ayub 42:16) Kemudian, ketika orang-orang Israel berada di dekat Us menjelang akhir perjalanan mereka di padang belantara, Musa mungkin saja mendengar tentang tahun-tahun terakhir dari kehidupan Ayub dan kematiannya.

Pengetahuan Ayub yang Terbatas

4. (a) Apa yang jelas merupakan sumber dari pengetahuan Ayub tentang Yehuwa, dan mengapa ia pasti berkomunikasi dengan keturunan Abraham dan Ishak? (b) Bagaimana Ayub menjadi seorang pria yang menonjol integritasnya?

4 Ketika Ayub diuji, pengetahuannya tentang Allah dan maksud-tujuanNya terbatas, karena Alkitab sama sekali belum ditulis. Tetapi, Ayub setidak-tidaknya tentu mengetahui tentang bagaimana Yehuwa berurusan dengan Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Halnya demikian karena Ayub jelas adalah keturunan dari saudara Abraham, Nahor, melalui putra sulung Nahor, Us. Selain itu, saudara Us ialah Betuel, ayah dari istri Ishak, Ribka, dan nenek moyang Yusuf. (Kejadian 22:20-23) Ayub, pasti menghargai pengetahuan apapun yang ia miliki tentang komunikasi Yehuwa dengan Abraham dan keturunannya, dan ia ingin sekali menyenangkan Yehuwa. Maka Ayub menjadi seorang pria yang menonjol dalam integritasnya, seorang pria yang tidak bercela dan berbakti sepenuhnya kepada Yehuwa.

5. Apa, khususnya, yang membuat integritas Ayub begitu luar biasa?

5 Tidak lama setelah Yusuf meninggal di Mesir, integritas Ayub menjadi pokok sengketa antara Allah Yehuwa dan Setan di surga. Namun Ayub tidak mengetahui tentang sengketa yang berkisar pada integritasnya ini. Dan, terutama, ketidaktahuannya tentang mengapa ia menderita membuat integritasnya yang tidak terpatahkan itu begitu luar biasa. Tetapi, demi kefaedahan semua hamba Allah setelah itu, Yehuwa memerintahkan Musa untuk mencatat perincian dari sengketa mengenai integritas Ayub.

Sengketa tentang Integritas Ayub

6. (a) Bagaimana pertemuan di surga menyingkapkan adanya sengketa antara Allah dan Setan? (b) Bilamana sengketa ini mulai, dan ini termasuk apa?

6 Buku Ayub membuka tabir dari alam yang tidak kelihatan, dan kita dapat melihat suatu pertemuan dari malaikat-malaikat di hadapan Allah Yehuwa di surga. Di sana Yehuwa mengingatkan Setan, yang juga hadir, bahwa ”tiada seorangpun di bumi seperti [Ayub], yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:8) Jelas, ada suatu sengketa yang menyangkut integritas Ayub. Namun ini bukan hal baru. Sengketa itu secara tidak langsung dinyatakan ketika Setan menjauhkan Adam dan Hawa dari Allah dan, sebenarnya mengatakan, ’Coba beri saya kesempatan, maka saya dapat menjauhkan siapa saja sehingga tidak melayani Engkau.’—Kejadian 3:1-6.

7. Penjelasan apa terpaksa diberikan Setan sebagai alasan dari integritas Ayub, dan bagaimana si Iblis menantang Allah?

7 Kini, selama pertemuan resmi di surga ini, Setan terpaksa menyatakan pendapatnya mengenai alasan dari integritas Ayub. ”Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?” ia bertanya. ”Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? . . . Tetapi ulurkanlah tanganMu,” tantang Setan, ”dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu.”—Ayub 1:9-11.

8. (a) Bagaimana Yehuwa menjawab tantangan Setan? (b) Pukulan yang hebat apa dilancarkan Setan atas Ayub?

8 Yehuwa menerima tantangan Setan. Ia percaya sepenuhnya akan integritas Ayub, dan menjawab Setan, ”Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” (Ayub 1: 12) Setan segera menyerang Ayub. Orang-orang Syeba menyerbu dan merampas 1.000 ekor lembu dan 500 ekor keledai betina milik Ayub, serta membunuh semua penjaganya kecuali satu orang. Kemudian, Setan menurunkan api dari langit untuk membinasakan 7.000 ekor domba milik Ayub bersama dengan penjaganya, dengan meluputkan satu orang saja dari antara mereka. Lalu Setan menggerakkan tiga pasukan orang Kasdim untuk merampas 3.000 ekor unta milik Ayub, membunuh semua penjaganya kecuali satu orang, Akhirnya, Setan menimbulkan angin ribut yang melanda rumah di mana sepuluh anak Ayub sedang mengadakan perjamuan, sehingga mereka semua meninggal. Setelah itu, secara silih berganti, orang-orang yang selamat dari malapetaka tersebut melaporkan berita yang menyedihkan ini kepada Ayub.—Ayub 1:13-19.

9. Apa yang membuat kemalangan yang dialami Ayub sulit ditanggung, namun bagaimana jawaban Ayub kepada mereka?

9 Betapa hebatnya musibah tersebut! Bahkan andai kata pun Ayub mengerti siapa penyebabnya, hal itu juga sulit untuk ditanggung. Tetapi ia tidak mengerti. Ia tidak tahu bahwa ia menjadi pusat dari sengketa di surga dan bahwa Yehuwa menggunakan dia untuk memperlihatkan bahwa ada orang-orang yang akan memelihara integritas mereka tidak soal penderitaan apa pun yang tidak adil yang ditimpakan Setan ke atas mereka. Namun, meskipun diliputi kesedihan dan bahkan berpikir bahwa sedikitnya Allah bertanggung jawab atas kemalangannya, Ayub mengatakan, ”[Yehuwa] yang memberi, [Yehuwa] yang mengambil, terpujilah nama [Yehuwa].” Ya, ”dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.”—Ayub 1:20-22.

10. (a) Kelonggaran apa yang diminta Setan selanjutnya berkenaan Ayub, dan mengapa Yehuwa mau memberikan ini? (b) Apa akibatnya atas Ayub setelah ia direndahkan kepada keadaan yang sangat menyedihkan?

10 Betapa memalukan bagi Setan, ketika pada suatu pertemuan lain dari para malaikat, Yehuwa mengingatkan dia tentang Ayub, ”Ia tetap memegang teguh integritasnya”! (NW) Tetapi Setan tidak menyerah. Ia kini menantang bahwa jika ia diberi kesempatan untuk menyerang Ayub secara fisik, Ayub akan mengutuk Allah di hadapanNya. Karena tetap percaya kepada integritas Ayub bahkan sampai sejauh ini, Yehuwa mengijinkannya, namun memperingatkan Setan agar tidak mencabut nyawa Ayub, Jadi Setan ’menimpa Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.’ (Ayub 2:1-8) Ayub direndahkan kepada keadaan yang sangat menyedihkan dan menjijikkan sehingga sanak keluarga dan teman-temannya menjauhkan diri, dan bekas kenalan-kenalannya mengejeknya.—Ayub 12:4; 17:6; 19:13-19; 30:1, 10-12.

11. Pukulan apa selanjutnya harus diderita Ayub, dan apa yang membuat ketekunan dalam integritasnya begitu luar biasa sewaktu ia harus menghadapi kesulitan-kesulitan ini?

11 Kemudian suatu pukulan lain lagi! Iman istri Ayub menjadi lemah. Ia mengatakan kepadanya, ”Apakah engkau masih memegang teguh integritasmu? Kutuklah Allah dan matilah!” (NW) Tetapi Ayub mengatakan kepada istrinya, ”Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Menurut kisah itu, ”Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.” (Ayub 2:9, 10) Dan jika saudara merenungkan bahwa Ayub tidak mengetahui alasan dari penderitaannya, sesungguhnya betapa luar biasa integritasnya!

Bentuk Serangan Lain

12. (a) Siapakah pria-pria yang datang untuk menghibur Ayub? (b) Bagaimana Setan memperalat pria-pria ini untuk menguji Ayub lebih lanjut?

12 Tetapi Setan belum puas. Ia menggerakkan tiga pria yang dianggap berhikmat yang mengenal Ayub secara pribadi ataupun telah mendengar tentang reputasinya sebagai ’orang besar di antara segala bani Masyrik.’ Rupanya mereka jauh lebih tua dari pada Ayub. (Ayub 1:3; 15:10; 32:6) Dua di antara mereka adalah sanak keluarga jauh. Elifas orang Teman adalah keturunan Abraham melalui Teman, seorang cucu dari Esau, dan Bildad orang Suah adalah keturunan putra Abraham, Suah. (Ayub 2:11; Kejadian 36:15; 25:2) Nenek moyang Zofar tidak jelas. Ketiga orang ini datang pura-pura akan menghibur Ayub, tetapi sebenarnya Setan memperalat mereka dalam usaha untuk merusak integritas Ayub. Sama seperti para interogator politik yang pura-pura menjadi kawan telah merusak keloyalan orang-orang yang dipenjarakan dan membuat mereka berbalik menentang pemerintahan mereka sendiri, Setan berharap ’penghibur-penghiburnya’ dapat memalingkan Ayub sehingga melawan Allah.—Ayub 16:2, 3.

13. (a) Apa yang dilakukan tamu-tamu Ayub ketika mereka tiba? (b) Ketika pembicaraan dimulai, hal itu berubah menjadi apa?

13 Ketika ketiga tamu ini tiba, selama tujuh hari dan tujuh malam mereka diam saja melihat Ayub menderita sakit luar biasa dan sangat terhina. (Ayub 2:12, 13) Elifas, rupanya yang tertua, akhirnya mengambil pimpinan dalam berbicara, mengatur suasana dan tema umum dari apa yang ternyata menjadi suatu perdebatan dalam tiga babak. Khotbah Elifas, maupun rekan-rekannya setelah itu, sebagian besar berisi tuduhan. Setelah penuduhnya masing-masing berbicara, Ayub, akhirnya menjawab, menyangkal pendapat mereka. Zofar tidak ikut dalam perdebatan babak ketiga, rupanya karena ia merasa tidak dapat menambahkan apa-apa lagi. Jadi Zofar hanya berkhotbah dua kali, sedangkan Elifas dan Bildad masing-masing mengucapkan tiga khotbah.

14. Argumen macam apakah yang digunakan ketiga orang itu melawan Ayub, dan bagaimana Setan menggunakan taktik yang sama terhadap Yesus?

14 Khotbah-khotbah Elifas lebih panjang, dan tutur katanya agak lebih lembut. Bildad lebih tajam, dan Zofar lebih-lebih lagi. Argumen mereka dengan licik direncanakan untuk mencapai maksud Setan yaitu mematahkan integritas Ayub. Mereka sering menyebutkan fakta-fakta yang sebenarnya, tetapi latar belakang dan penerapannya salah. Setan menggunakan taktik yang sama terhadap Yesus. Dengan mengutip ayat yang mengatakan bahwa malaikat Allah akan melindungi hambaNya dari bahaya, Setan mempersilakan Yesus untuk membuktikan bahwa ia adalah putra Allah dengan menjatuhkan diri dari bait. (Matius 4:5-7; Mazmur 91:11, 12) Untuk waktu yang lama Ayub menghadapi jalan pikiran serupa yang jahat.

15. Menurut pendapat Elifas apa sumber kesulitan Ayub?

15 Dalam khotbah pembukaannya, Elifas mengemukakan bahwa kesulitan yang dialami Ayub adalah pembalasan Allah atas dosa-dosanya. ”Siapa binasa dengan tidak bersalah?” ia bertanya. ”Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.” (Ayub 4:7, 8) Selanjutnya, Elifas menyatakan bahwa Allah tidak mempercayai hamba-hambaNya. ”Hamba-hambaNya tidak dipercayaiNya,” kata Elifas, ”malaikat-malaikatNyapun didapatiNya tersesat, lebih-lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat.”—Ayub 4:18, 19.

16. Bagaimana Bildad meneruskan serangan Elifas, dan perumpamaan yang tidak benar apa yang ia gunakan?

16 Bildad melanjutkan serangan lisan itu. ”Kalau engkau bersih dan jujur,” katanya, ”maka tentu [Allah] akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.” Bildad menyatakan bahwa pandan dan mensiang (semacam rumput gelagah) akan menjadi kering dan mati tanpa air dan sebenarnya menyimpulkan bahwa ”semua orang yang melupakan Allah” juga demikian. Tetapi betapa kelirunya dia dalam menerapkan perumpamaan ini pada Ayub dan menambahkan, ”Lenyaplah harapan orang fasik”!—Ayub 8:6, 11-13.

17. Pernyataan-pernyataan yang tajam apa disampaikan oleh Zofar?

17 Pernyataan Zofar bahkan lebih keras. ’Mudah-mudahan Allah sendiri berfirman dan mengatakan kepadamu bagaimana pendapatNya!’ ia, sebenarnya mengatakan, ’Allah tahu apa yang telah kau lakukan. Ia memberikan hukuman yang jauh lebih ringan dari pada yang seharusnya kau terima. Singkirkan dosa-dosamu dan tinggalkan semua kejahatan, maka kau akan mendapat ketentraman dan banyak teman.’—Ayub 11:4-6, 14-20.

18. Dalam babak kedua dari perdebatan ini, bagaimana ketiga orang itu meneruskan serangan mereka terhadap Ayub?

18 Dalam babak kedua dari perdebatan itu, Elifas melanjutkan serangan terhadap integritas Ayub. ’Sesungguhnya, Allah bahkan tidak mempercayai malaikat-malaikat, lebih-lebih lagi seseorang seperti kau! Orang jahat selalu dalam kesulitan.’ (Ayub 15:14-16, 20) Bildad yang marah karena sanggahan Ayub yang keras melawan argumen mereka, sebenarnya mengatakan, ’Terangmu akan dipadamkan. Semua kenangan tentang kehidupanmu akan lenyap. Itulah yang terjadi atas mereka yang melupakan Allah.’ (Ayub 18:5, 12, 13, 17-21) Zofar menyinggung kemakmuran Ayub sebelum itu dengan bertanya, ’Tidak tahukah kau bahwa sorak-sorak orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata? Langit akan menyingkapkan kesalahan orang jahat.’—Ayub 20:4, 5, 26-29.

19. (a) Menurut Elifas, bagaimana penilaian Allah atas integritas manusia? (b) Bagaimana Bildad mengakhiri serangan lisan terhadap Ayub?

19 Ketika membuka babak ketiga dari perdebatan, Elifas bertanya, ’Dapatkah manusia berguna bagi Allah? Meskipun engkau tidak bercela, apakah ada manfaatnya bagi Allah? Kembalilah kepada Allah,’ katanya, ’dan selesaikan urusanmu. Maka kau akan dipulihkan.’ (Ayub 22:2, 3, 21-23) Bildad mengakhiri serangan lisan itu. ’Siapa gerangan dapat membual, bahwa ia bersih?’ ia bertanya. ’Allah begitu mulia sehingga bahkan bulan dan bintang-bintang tidak ada artinya bagi Dia. Lebih-lebih lagi manusia, yang hanya seekor ulat dalam pandanganNya!’—Ayub 25:2-6.

Pembelaan Ayub dan Koreksi Atasnya

20. (a) Bagaimana Ayub menjawab pendapat bahwa penderitaan adalah hukuman dari Allah untuk dosa-dosa? (b) Apa tekad Ayub, dan bagaimana kita tahu bahwa integritasnya benar-benar penting bagi Allah?

20 Meskipun sangat menderita, Ayub tidak pernah sekalipun menyerah kepada argumen-argumen yang memperdayakan dari para penyiksanya. Jika penderitaan adalah hukuman dari Allah karena dosa, ia bertanya, ”mengapa orang fasik tetap hidup menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?” (Ayub 21:7-13) Dan bertentangan dengan apa yang dikatakan para penuduh Ayub, Yehuwa benar-benar menghargai pemelihara-pemelihara integritas yang dengan cara demikian memberikan jawaban kepada tantangan Setan bahwa ia dapat memalingkan semua orang sehingga tidak melayani Allah. (Amsal 27:11; Mazmur 41:13) Ayub yakin akan integritasnya sendiri, dengan menyatakan, ”Sampai mati aku tetap akan mempertahankan integritasku!” (Ayub 27:5, NW) Tidak, ia tidak berbuat sesuatu sehingga patut mengalami apa yang telah menimpanya.

21. Apa yang dikatakan Elihu kepada penghibur-penghibur palsu Ayub, dan koreksi apa yang memang perlu, diberikannya kepada Ayub?

21 Pria muda Elihu dengan penuh perhatian mendengarkan setiap kata dalam perdebatan yang panjang ini. Ia sekarang berbicara, mengatakan kepada penghibur-penghibur palsu Ayub bahwa semua yang mereka katakan sama sekali tidak membuktikan bahwa Ayub berdosa. (Ayub 32:11, 12) Kemudian, Elihu beralih kepada Ayub, dan mengatakan, ”Ucapan-ucapanmu telah kudengar: Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku tidak ada kesalahan. Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai musuhNya . . . Dalam hal itu engkau tidak benar.” (Ayub 33:8-13; 6:29; 13:24, 27; 19:6-8) Ya, Ayub terlalu menguatirkan bagaimana ia dapat membenarkan diri. Namun, pada waktu yang sama, ia tidak pernah mengutuk Allah atau kehilangan keyakinan bahwa Allah akan melakukan apa yang benar.

22. (a) Setelah mendengarkan Yehuwa, apa jawaban Ayub? (b) Apa yang Allah tuntut dari penghibur-penghibur palsu Ayub, dan bagaimana kesudahannya atas Ayub?

22 Badai mulai turun seraya Elihu mengakhiri khotbahnya, dan Yehuwa sendiri berbicara dari dalam angin topan, ”Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.” Setelah mendengarkan Yehuwa, Ayub mengakui bahwa ia berbicara tanpa pikir panjang, tanpa pengetahuan yang lengkap, dan menyesal, ”dalam debu dan abu.” Lalu Yehuwa menghardik Elifas dan kedua rekannya, memerintahkan Ayub memohonkan pengampunan bagi mereka. Setelah itu Ayub dipulihkan, dan ia diberkati dengan tujuh putra dan tiga putri yang cantik serta, ternak sebanyak dua kali lipat dari yang dimilikinya sebelum itu. Setelah hidup 140 tahun lagi, Ayub meninggal, ”tua dan lanjut umur.”—Ayub 38:1-4; 42:1-17.

23. Bagaimana seharusnya pengaruh integritas Ayub atas kita?

23 Sesungguhnya, Ayub adalah seorang pria yang luar biasa integritasnya! Ia sama sekali tidak tahu bahwa ia dijadikan sasaran dari tantangan Setan yang jahat. Hal ini makin lebih menonjolkan integritasnya karena meskipun ia percaya bahwa semua penderitaannya dari Allah, ia tetap tidak mau menyangkal Allah atau mengutukNya. Benar-benar suatu pelajaran yang bagus bagi kita, karena kita justru mengetahui sumber ujian integritas kita! Tentu kita seharusnya tergerak untuk meniru teladan Ayub, dan maju terus dalam pekerjaan Yehuwa tidak soal apapun yang dilancarkan Musuh Allah atas kita.

Dapatkah Saudara Menjawab?

◻ Faktor-faktor apa membuat integritas Ayub begitu luar biasa?

◻ Siapa mengunjungi Ayub, dan Setan berharap mereka akan berhasil melakukan apa?

◻ Argumen-argumen apa digunakan ketiga orang tersebut melawan Ayub?

◻ Pembelaan apa disampaikan Ayub, tetapi bagaimana ia dikoreksi?

◻ Apa hasil akhirnya, dan bagaimana seharusnya pengaruhnya atas diri kita?

[Gambar di hlm. 9]

Setan mengirimkan tiga ”penghibur” untuk memalingkan Ayub dari Allah

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan