PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w94 1/2 hlm. 19
  • ”Nama [Yehuwa] Adalah Menara yang Kuat”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Nama [Yehuwa] Adalah Menara yang Kuat”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Masih Hidup!
  • Kuasa Doa
  • Surat Pembaca
    Sedarlah!—2005
  • Ada Tertulis, Aku ’Kan Bertemu Dengannya
    Sedarlah!—2004
  • Andalkanlah Roh Allah sewaktu Menghadapi Perubahan dalam Kehidupan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2004
  • ”Ajarlah Aku Melakukan Kehendakmu”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
w94 1/2 hlm. 19

Laporan Pemberita Kerajaan

”Nama [Yehuwa] Adalah Menara yang Kuat”

KITA hidup dalam zaman yang tidak stabil. Kehidupan kita yang kelihatannya stabil dapat berubah dalam sekejap, dan tanpa peringatan sebelumnya beberapa orang mendapati diri berada dalam bahaya besar sebelum mereka sempat menyadarinya. Bahaya dapat timbul akibat pergolakan politik, seorang pelaku kekerasan, bencana alam, atau penyakit yang serius. Apa pun bentuknya, ke mana seorang Kristen seharusnya berpaling sewaktu kehidupannya berada dalam bahaya?

David, seorang utusan injil yang tinggal di salah satu kantor cabang Lembaga Menara Pengawal, mengetahui jawaban atas pertanyaan itu melalui sebuah pengalaman yang mencekam. Sebagai seorang yang ditugaskan menjadi supir, suatu hari ia berangkat pagi-pagi sekali untuk menjemput beberapa pekerja komuter di Betel (sukarelawan yang tinggal di luar kantor cabang). Hari masih gelap. Ia telah menjemput Rosalía dan sedang melewati sebuah kantor polisi ketika ia mendengar suara tembakan yang pertama.

Kemudian semuanya terjadi dengan cepat. Ia mendengar suara seperti petasan besar yang meledak dan menyadari bahwa angin dari salah satu ban mobil mendesis. Tiba-tiba ia melihat seorang serdadu berdiri di tengah jalan sambil membidikkan senapan tepat ke arahnya. Tiga kejadian terjadi hampir secara bersamaan: Berondongan tembakan yang melubangi sisi Jeep, menghancurkan jendela-jendela; David dan Rosalía membungkuk; serdadu menembaki kaca depan tepat ke arah mata.

Seraya Jeep dihujani peluru, David mengerem sebisa-bisanya sambil terus membungkuk. David maupun Rosalía mengira bahwa mereka akan mati. Mereka berdoa dengan suara keras kepada Yehuwa, memohon agar Ia melindungi mereka. Rosalía belakangan mengatakan bahwa pada waktu itu ia bertanya-tanya bagaimana reaksi keluarganya apabila mereka mendengar kabar tentang kematiannya!

Masih Hidup!

Suara tembakan dan pecahan kaca akhirnya berhenti, dan David memandang sekilas kepada Rosalía. Ketika ia melihat noda darah yang kecil dan bundar pada punggung Rosalia, jantungnya terasa hampir berhenti. Namun satu serpihan kaca yang melayang, bukannya sebutir peluru, telah menancap di sana. Lutut Rosalia berdarah karena tersayat kaca yang berjatuhan, tetapi selain hal-hal itu ia tampak baik-baik saja.

Pria-pria berseragam militer dengan ban lengan berwarna putih mendekati Jeep dan memerintahkan mereka keluar sambil mengangkat tangan. Seorang yang kelihatannya berpangkat lebih tinggi, berpaling kepada seorang serdadu dan berkata, ”Kamu sudah diberi tahu jangan menembak penduduk sipil.” Serdadu tersebut mencoba membela diri, dengan menyatakan bahwa ia mendengar suara tembakan dan mengira itu datang dari arah Jeep.

Ketika David memperkenalkan dirinya dan Rosalía sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, reaksi yang diberikan baik. David menjelaskan apa yang sedang ia lakukan, tetapi para serdadu tetap ingin menahan mereka. Rupanya, pada dini hari pagi itu, suatu faksi militer telah melancarkan kudeta, dan para serdadu ini sedang mengambil alih kantor polisi ketika David dan Rosalía lewat dengan Jeep.

Rosalía sangat terguncang namun dengan tabah ia tetap tenang ketika David memohon kepada mereka agar dibebaskan. Akhirnya, mereka diperbolehkan pergi—tanpa Jeep. Mereka harus berjalan kaki ke jalan terdekat dan naik bus ke kantor cabang, tempat Rosalía diobati dan dirawat.

Kuasa Doa

David belajar sesuatu dari pengalaman tersebut—jangan pernah meremehkan kuasa doa yang sungguh-sungguh, dan jangan pernah lupa bahwa memperkenalkan diri dengan berani sebagai salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa sering kali merupakan perlindungan. Halnya bisa jadi sungguh-sungguh benar bahwa ”nama [Yehuwa] adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat”.—Amsal 15:29; 18:10; Filipi 4:6.

[Keterangan Gambar di hlm. 19]

Fotografia de Publicaciones Capriles, Caracas, Venezuela

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan