-
Yehuwa Membenci Haluan PengkhianatanMenara Pengawal—2002 | 1 Mei
-
-
Menikahi Orang yang Tidak Percaya
13, 14. Haluan pengkhianatan apa yang disoroti Maleakhi?
13 Mulai ayat 10, Maleakhi pasal 2 menyoroti pengkhianatan secara lebih terang-terangan lagi. Maleakhi memusatkan perhatian pada dua haluan yang berkaitan, yang tentangnya ia berulang kali menggunakan kata ”berkhianat”. Pertama-tama, perhatikan bahwa sebelum memberikan nasihatnya, Maleakhi mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, ”Bukankah satu bapak yang kita semua miliki? Bukankah satu Allah yang telah menciptakan kita? Apa sebabnya kita saling berkhianat, dengan menodai perjanjian bapak-bapak leluhur kita?”
-
-
Yehuwa Membenci Haluan PengkhianatanMenara Pengawal—2002 | 1 Mei
-
-
Ikatan kalimatnya membantu kita memahami mengapa hal itu sedemikian serius. Ayat 10 mengatakan bahwa mereka mempunyai bapak yang sama. Bapak yang dimaksud bukanlah Yakub (yang namanya diganti menjadi Israel), atau Abraham, atau bahkan Adam. Maleakhi 1:6 menunjukkan bahwa Yehuwa-lah yang dimaksud dengan ”satu bapak” itu. Bangsa Israel mempunyai hubungan dengan Dia, sebagai salah satu pihak dalam perjanjian yang diadakan dengan bapak-bapak leluhur mereka. Salah satu hukum dalam perjanjian itu adalah, ”Jangan membentuk ikatan pernikahan dengan mereka. Jangan memberikan putrimu kepada putra mereka, dan jangan mengambil putri mereka bagi putramu.”—Ulangan 7:3.
-