PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • jy bab 25 hlm. 64-hlm. 65 par. 6
  • Yesus Menyembuhkan Penderita Kusta

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yesus Menyembuhkan Penderita Kusta
  • Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Bahan Terkait
  • Iba Hati Kepada Seorang Penderita Kusta
    Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Perasaan Kasihan kepada seorang Penderita Kusta
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Kusta
    Daftar Istilah
  • Seorang Berpenyakit Kusta Memuliakan Allah
    Mendengar kepada Guru yang Agung
Lihat Lebih Banyak
Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
jy bab 25 hlm. 64-hlm. 65 par. 6
Yesus menyentuh seorang penderita kusta yang mendatanginya

BAB 25

Yesus Menyembuhkan Penderita Kusta

MATIUS 8:1-4 MARKUS 1:40-45 LUKAS 5:12-16

  • YESUS MENYEMBUHKAN PRIA YANG SAKIT KUSTA

Yesus dan keempat muridnya terus mengabar di ”rumah-rumah ibadah di seluruh Galilea”, dan semakin banyak orang mendengar tentang berbagai mukjizat Yesus. (Markus 1:39) Hal itu juga didengar oleh seorang pria yang sakit kusta. Lukas, yang adalah seorang tabib, menulis bahwa pria ini ”penuh kusta”. (Lukas 5:12) Jika penyakit ini sudah parah, seseorang akan pelan-pelan kehilangan anggota tubuhnya.

Jadi, keadaan pria ini sangat mengenaskan. Selain itu, dia juga harus tinggal jauh dari orang-orang. Jika ada orang di dekatnya, dia harus berteriak ”Najis! Najis!” agar orang itu menjauh dan tidak tertular. (Imamat 13:45, 46) Tapi, apa yang sekarang dilakukan pria ini? Dia mendekati Yesus lalu sujud dan memohon, ”Tuan, kalau Tuan mau, Tuan bisa membuat saya sembuh.”​—Matius 8:2.

Iman pria ini kepada Yesus sangat besar! Apa reaksi Yesus? Jika Saudara ada di sana, apa yang akan Saudara lakukan? Yesus merasa kasihan melihat keadaan pria itu. Dia pun mengulurkan tangannya dan menyentuh pria ini. Yesus berkata kepadanya, ”Saya mau! Sembuhlah.” (Matius 8:3) Orang-orang yang ada di sana sulit memercayai apa yang mereka lihat. Kusta itu langsung lenyap dari tubuh pria tersebut!

Apakah Saudara senang kalau punya raja seperti Yesus yang berbelaskasihan dan sanggup membantu orang-orang? Dari cara Yesus memperlakukan penderita kusta ini, kita yakin bahwa saat dia menjadi Raja atas seluruh bumi, nubuat ini akan menjadi kenyataan: ”Dia akan mengasihani orang kecil dan orang miskin, dan nyawa orang miskin akan dia selamatkan.” (Mazmur 72:13) Yesus mau dan akan membantu semua orang yang menderita.

Sebelumnya, pelayanan Yesus sudah membuat gempar banyak orang, apalagi sekarang setelah Yesus menyembuhkan penderita kusta ini. Tapi, Yesus tidak mau orang beriman kepadanya karena mendengar cerita dari mulut ke mulut. Dia tahu bahwa ada nubuat yang mengatakan bahwa ”suaranya tidak akan terdengar di jalan”, maksudnya Yesus tidak akan menyombongkan diri. (Yesaya 42:1, 2) Jadi, Yesus berkata kepada penderita kusta yang sudah sembuh itu, ”Jangan beri tahu siapa-siapa, tapi pergi dan perlihatkan dirimu kepada imam. Berikan persembahan yang Musa tetapkan.”​—Matius 8:4.

Tapi karena pria itu sangat bahagia, dia tidak bisa diam saja. Dia bercerita ke mana-mana. Orang menjadi semakin penasaran dan ingin bertemu Yesus, sampai-sampai ke kota mana pun Yesus pergi, dia langsung dikenali. Maka selama beberapa waktu, dia tinggal di daerah-daerah sepi yang tidak ditinggali orang. Namun, orang-orang dari berbagai daerah tetap mendatangi Yesus untuk diajar dan disembuhkan.

  • Seperti apa keadaan orang yang sakit kusta, dan apa yang harus dilakukan penderita kusta pada zaman dulu?

  • Apa yang dikatakan seorang penderita kusta kepada Yesus, dan apa yang bisa kita simpulkan dari tanggapan Yesus?

  • Apa yang dilakukan pria itu setelah disembuhkan, dan apa reaksi orang-orang?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan