PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 31
  • Memetik Biji-bijian Pada Hari Sabat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Memetik Biji-bijian Pada Hari Sabat
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Bahan Terkait
  • Memetik Biji-bijian pada Hari Sabat
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Sabat, Hari
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Perayaan Sabat
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Apakah Orang Kristen Perlu Merayakan Sabat?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 31

Pasal 31

Memetik Biji-bijian Pada Hari Sabat

SEGERA Yesus dan murid-muridnya meninggalkan Yerusalem untuk kembali ke Galilea. Saat itu musim semi, dan di ladang terdapat bulir-bulir gandum yang belum dipetik. Murid-murid merasa lapar. Maka mereka memetik bulir-bulir gandum dan memakannya. Akan tetapi, karena tepat hari Sabat, tindakan mereka diperhatikan orang.

Para pemimpin agama di Yerusalem berusaha mencari jalan untuk membunuh Yesus karena tuduhan melanggar hari Sabat. Kini orang-orang Farisi mengajukan tuduhan. ”Lihatlah, murid-muridMu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat,” tuduh mereka.

Orang-orang Farisi menyatakan bahwa memetik gandum dan melepaskan kulitnya dengan menggosokkan dalam tangan supaya dapat dimakan sama seperti menuai dan menampi. Akan tetapi, interpretasi mereka yang kaku mengenai tata cara kerja membuat hari Sabat menjadi beban, padahal seharusnya merupakan saat yang menggembirakan, dan membina secara rohani. Maka Yesus menjawab dengan contoh-contoh dari Alkitab untuk menunjukkan bahwa Allah Yehuwa tidak pernah menuntut penerapan keras demikian yang tidak perlu tentang hukum Sabat-Nya.

Yesus berkata bahwa ketika Daud beserta anak buahnya lapar, mereka masuk ke dalam Bait Allah dan memakan roti sajian. Roti tersebut telah diambil dari hadapan Yehuwa dan diganti dengan yang baru, dan biasanya disediakan untuk dimakan para imam. Akan tetapi, dalam keadaan seperti itu, Daud dan orang-orangnya tidak dihukum karena makan roti tersebut.

Yesus memberikan contoh lain, dengan berkata, ”Tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?” Ya, bahkan pada hari Sabat para imam menyembelih binatang dan melakukan pekerjaan lain dalam Bait Allah sewaktu menyediakan korban binatang! ”Aku berkata kepadamu,” kata Yesus, ”di sini ada yang melebihi Bait Allah.”

Seraya menasihati orang-orang Farisi, Yesus melanjutkan, ”Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.” Kemudian ia mengakhiri, ”Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” Apa yang Yesus maksudkan dengan kata-kata itu? Yesus menunjuk kepada pemerintahan Kerajaan seribu tahunnya yang penuh damai.

Sudah selama 6.000 tahun umat manusia menderita kesusahan di bawah perbudakan Setan si Iblis, berupa kekerasan dan peperangan yang merupakan keadaan sehari-hari. Sebaliknya, pemerintahan Sabat yang agung dari Kristus akan menjadi masa perhentian dari semua penderitaan dan tekanan. Matius 12:1-8; Imamat 24:5-9; 1 Samuel 21:1-6; Bilangan 28:9; Hosea 6:6.

▪ Tuduhan apa yang diajukan terhadap murid-murid Kristus, dan bagaimana Yesus menjawabnya?

▪ Apa kesalahan orang Farisi yang Yesus buktikan?

▪ Dalam hal apa Yesus adalah ”Tuhan atas hari Sabat”?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan