PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • hp psl. 15 hlm. 140-150
  • Apakah ”Hari Kiamat” Sudah Dekat?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah ”Hari Kiamat” Sudah Dekat?
  • Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • APA YANG KIAMAT, DAN KAPAN?
  • PENGGENAPAN LAIN DARI NUBUAT YESUS
  • ”TANDA” DI JAMAN KITA
  • APA ARTINYA BAGI ANDA?
  • Kapan Terjadinya Kebinasaan Dunia yang Dinubuatkan Itu?
    Perdamaian dan Keamanan Sejati—Bagaimana Memperolehnya?
  • “Kesudahan Dunia” Sudah Dekat!
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
  • Kapankah Kebinasaan Dunia yang Dinubuatkan Akan Terjadi?
    Perdamaian dan Keamanan yang Sejati—Dari Sumber Manakah?
  • Hari-Hari Terakhir
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
hp psl. 15 hlm. 140-150

Pasal 15

Apakah ”Hari Kiamat” Sudah Dekat?

Mengapa kita patut berminat akan ”Hari Kiamat”? (1-3)

”Apakah Anda Siap Menghadapi Hari Kiamat?” Toronto Star bertanya. Pertanyaan ini akan menggugah orang memikirkan laporan-laporan seperti berikut:

”Sydney, Australia—Di semak belukar Australia, 100 orang penduduk kota yang telah meninggalkan rumah dan kemewahan hidup masa kini sedang bersiap-siap menghadapi apa yang mereka percayai sebagai ’hari kiamat’ di ambang pintu.”

2 Namun banyak orang dewasa ini kuatir kalau-kalau ’kiamat’ itu timbul sebagai akibat perang nuklir, polusi atau bahaya-bahaya nyata lainnya. Misalnya:

”Isaac Asimov, penulis ilmiah telah menghitung sekitar 20 cara yang dapat membuat kehidupan punah dari bumi, mulai dari kematian akibat panas matahari sampai pada bala kelaparan.”—Toronto Star.

3 Namun, kita menanggapi hal ini lebih serius berdasarkan alasan yang dapat dipercaya dalam Firman Allah. Banyak yang telah membaca dalam Alkitab tentang ”Hari Kiamat”. (Matius 13:39, 40, BIS; 24:3) Karena kita tahu bahwa apapun yang Allah janjikan pasti terjadi, tentu kita ingin mengerti apa kata Alkitab tentang hal ini dan bagaimana pengaruhnya atas kehidupan kita, sekarang dan di masa depan.

APA YANG KIAMAT, DAN KAPAN?

Menurut Alkitab apa yang akan berakhir? (4)

4 Dengan pasti Alkitab mengatakan bahwa Allah akan memusnahkan orang-orang yang meningkatkan kejahatan dan penderitaan. (Mazmur 37:28; 145:20) Yesus Kristus maupun rasul Petrus membandingkan pelaksanaan hukuman mendatang ini dengan pembinasaan yang selektif atas orang-orang yang Allah hukum di jaman Nuh. Bumi sendiri tidak binasa. Tetapi orang-orang jahat dihukum mati oleh air bah sedunia. Allah memelihara Nuh sekeluarga; mereka membentuk masyarakat yang adil di bumi yang telah dibersihkan. Setelah menyebut hal itu, Petrus diilhami oleh Allah untuk menubuatkan kedatangan ”hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik”. Ini akan disusul oleh ”langit yang baru dan bumi yang baru” yang di dalamnya ”terdapat kebenaran”.—2 Petrus 3:5-7, 13; Pengkhotbah 1:4; Yesaya 45:18.

Mengapa kita dapat yakin ’kiamat’ itu akan datang? (5, 6)

5 Tentu, kita ingin tahu kapan datangnya kiamat atas sistem dunia sekarang. Yesus mengatakan bahwa hanya Bapa yang tahu ”hari dan saat itu”. (Matius 24:36) Tetapi apakah hal ini sama sekali gelap bagi kita? Tidak, sebab Allah dengan murah hati menyediakan keterangan dalam firmanNya agar para penyembahNya dapat mengetahui apabila waktunya sudah dekat.—Bandingkan Amos 3:7.

6 Alkitab memberikan alasan untuk yakin bahwa Allah sanggup menubuatkan perkembangan di masa depan. Misalnya, di Daniel 9:24-27 Ia mencatat nubuat untuk menunjukkan kapan Mesias, atau Kristus akan tiba. Dokter Lukas, di abad pertama, menuturkan bahwa pada tahun 29 M. orang-orang Yahudi, yang mengetahui nubuat Daniel, menanti-nantikan Mesias. (Lukas 3:1, 2, 15) Abba Hillel Silver, sarjana Yahudi, setuju dan menulis, ”Mesias dinanti-nantikan sekitar seperempat abad yang kedua dari abad pertama M.” Yesus dibaptiskan dan menjadi Kristus pada tahun 29 M., justru pada tahun yang ditunjuk oleh nubuat Daniel.

Apa yang Yesus ramalkan mengenai sistem Yahudi? Dan apa yang terjadi? (7-10)

7 Nubuat Daniel ini juga memberitahu sebelumnya bahwa setelah kematian Mesias, ’kota dan tempat suci itu akan dimusnahkan’. Ya, Allah memberitahu lebih dulu bahwa Yerusalem dan bait sucinya akan dibinasakan, yang mengakhiri sistem Yahudi yang ada pada waktu itu.—Daniel 9:26.

8 Tidak lama sebelum kematiannya pada tahun 33 M., Yesus memperinci hal ini. Ia berkata bahwa Allah telah meninggalkan Yerusalem dan baitnya. Juga, ia berkata bahwa ia akan pergi, untuk kembali lagi. (Matius 23:37–24:2) Tetapi murid-muridnya bertanya:

”Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia atau, [’hari kiamat’]?”—Matius 24:3.

9 Jawaban Yesus sangat penting karena menyangkut soal hidup atau mati bagi orang-orang Kristen abad pertama. Bagi kita sama pentingnya, sebab, seperti akan kita lihat, jawaban Yesus mempunyai arti lebih jauh dari pada apa yang ditanyakan para rasul atau yang dapat mereka mengerti.—Yohanes 16:4, 12, 13.

10 Yesus menunjuk kepada nubuat Daniel. (Matius 24:15) Nubuat itu tidak langsung menyebut tahun kebinasaan Yerusalem, dan Yesus pun tidak berbuat demikian. Tetapi ia melukiskan kejadian-kejadian yang membentuk suatu ”tanda” bahwa sistem Yahudi berada dalam hari-hari terakhirnya. Ini dapat dibaca di Matius 24:4-21 dan Lukas 21:10-24. Ia menubuatkan adanya Mesias (Kristus) palsu, peperangan, kekurangan makanan, gempa bumi, wabah penyakit, penindasan atas orang Kristen dan kampanye penginjilan yang luas. Sejarah meneguhkan bahwa hal-hal ini terjadi dalam generasi yang terus hidup sampai orang-orang Roma membinasakan Yerusalem pada tahun 70 M.

KRISTUS PALSU: Josephus, sejarawan abad pertama, menyebut tiga orang yang mengaku sebagai Mesias

PEPERANGAN: Ada peperangan Parti di Asia barat daya; pemberontakan di Gaul dan Spanyol; usaha orang Yahudi untuk melawan pemerintah di berbagai bagian imperium; usaha orang-orang Syria dan Samaria melawan orang Yahudi

BALA KELAPARAN: Bala kelaparan terjadi di Roma, Yunani dan Yudea, yang salah satunya dilaporkan di Kisah 11:28

GEMPA BUMI: Terjadi di Kreta, di Smirna, Hierapolis, Kolose, Khios, Miletus, Samos, Roma dan Yudea

ORANG KRISTEN DITINDAS tetapi PENGINJILAN mereka SEMAKIN LUAS: Lihat catatan di Kisah 8:1, 14; 9:1, 2; 24:5; 28:22

Betapa pentingkah pengertian tentang ”tanda” itu? (11, 12)

11 Karena orang-orang Kristen mempercayai nubuat Yesus, mereka dapat bertindak sehingga luput dari kebinasaan. Kristus telah memperingatkan, ’Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, larilah.’ (Lukas 21:20-24) Sebagaimana dinubuatkan, orang Roma di bawah Jendral Gallus mengepung Yerusalem pada bulan Oktober 66 M. Bagaimana orang-orang Kristen dapat luput? Tanpa diduga-duga tentara itu menarik diri. Orang-orang Kristen, yang bertindak mengikuti peringatan Yesus, melarikan diri dari kota. Pada tahun 70 M., orang Roma di bawah pimpinan Jendral Titus kembali. Mereka membuat kota itu sunyi-senyap, membunuh lebih dari sejuta orang Yahudi. Jika anda mengunjungi Roma, anda dapat menyaksikan suatu peringatan dari hal ini yang dipahat pada Gapura Titus.

12 Apa yang terjadi selama hari-hari terakhir dari sistem Yahudi membuktikan bahwa ”tanda” yang Yesus berikan mutlak dapat dipercaya. Ini penting bagi kita sebab nubuat Yesus mengenai ”kesudahan dunia” mempunyai arti yang bahkan lebih besar dewasa ini.

PENGGENAPAN LAIN DARI NUBUAT YESUS

Mengapa kita patut mencari penggenapan lain lagi dari ”tanda” itu, dan bagaimana perbedaannya dengan penggenapan pertama? (13-16)

13 Apa yang Yesus nubuatkan mengenai Kristus-Kristus palsu, peperangan, bela kelaparan dan gempa bumi, serta penindasan atas orang-orang Kristen, tergenap sebelum tahun 70 M. Tetapi, ia meramalkan hal-hal lain yang dengan jelas akan datang kemudian. Ia mengatakan bahwa ”semua bangsa di bumi” terpaksa mengakui kehadirannya dalam kemuliaan surgawi. (Matius 24:30) Juga, ia menubuatkan bahwa orang-orang akan dipisahkan seperti ”domba dari kambing”, dan orang-orang bersifat domba akan memasuki hidup kekal. (Matius 25:32, 46) Hal-hal ini tidak terjadi sebelum atau pada tahun 70 M.

14 Lebih dari 25 tahun setelah kejatuhan Yerusalem, Allah menggerakkan rasul Yohanes untuk menulis dalam Wahyu mengenai kejadian-kejadian masa depan. Di pasal enam, Yohanes melihat sebelumnya ’para penunggang kuda’ yang akan mendatangkan bencana-bencana atas bumi. Anda akan mengerti dengan membaca Wahyu 6:3-8 bahwa Yohanes menubuatkan (1) peperangan, (2) ”kelaparan” dan (3) ”sampar”. Hal ini justru telah dinubuatkan oleh Yesus dalam ”tanda” tersebut. Jadi terdapat bukti lebih jauh bahwa akan ada penggenapan kedua atau yang lebih besar dari apa yang Yesus telah nubuatkan. Profesor A. T. Robertson berkata tentang hal ini:

”Cukup diingat bagaimana Yesus menggunakan kebinasaan bait dan Yerusalem yang memang terjadi dalam generasi itu pada tahun 70 M., juga sebagai lambang dari kedatangannya sendiri yang kedua kali dan dari hari kiamat atau kesudahan abad.”—Word Pictures in the New Testament, Jilid 1, halaman 188.

15 ’Tetapi,’ mungkin ada yang berkata, ’dari dulu selalu ada perang, kelaparan dan sampar. Jadi bagaimana dapat dikenali penggenapan kedua dari ”tanda” itu?’

16 Sudah jelas, penggenapan ini harus cukup menyolok, berlainan dengan peperangan setempat, wabah penyakit yang terbatas atau hanya satu gempa bumi. Perhatikan bahwa Wahyu 6:4 mengatakan peperangan itu akan ”mengambil damai sejahtera [bukan dari satu bangsa atau daerah, tetapi] dari atas bumi”. Selain itu, Yesus memperlihatkan bahwa tanda itu merupakan gabungan. Jadi, di samping peperangan yang meluas, akan terjadi bala kelaparan yang menyolok, gempa bumi dan bala-bala lainnya, dan itu baru sebagian. Semua ini akan menimpa satu generasi. (Matius 24:32-34) Menyadari hal ini, dan dengan meninjau jalannya sejarah manusia, banyak orang memahami dengan jelas bahwa ’tanda dari kesudahan dunia’ ini telah kelihatan.

”TANDA” DI JAMAN KITA

Bagaimanakah peperangan yang diberitahu sebelumnya terjadi di jaman kita? (17-19)

17 Wahyu 6:4 menunjukkan bahwa akan ada peperangan seluas bumi. Apakah hal ini telah terjadi? Ya, mulai perang 1914-1918. Kolumnis Sydney J. Harris menulis bahwa ’Perang Dunia I melibatkan negara-negara yang terdiri dari 90 persen lebih penduduk dunia’. Menurut Encyclopedia Americana, lebih dari 8.000.000 serdadu terbunuh dalam Perang Dunia I dan lebih dari 12.000.000 orang sipil mati dibantai, kelaparan atau kehilangan tempat tinggal.

18 Ada yang mengesampingkan hal ini dengan mengatakan bahwa dulu manusia tidak memiliki alat angkutan dan teknologi untuk melakukan perang dunia. Tetapi hal itu justru menandaskan betapa unik Perang Dunia I.

”Sementara waktu berlalu sejak hari-hari bulan Agustus, 1914, menjadi makin jelas bahwa pecahnya Perang Dunia pertama mengartikan akhir suatu abad.”—The Norton History of Modern Europe.

”Perang Dunia I—sungguh suatu Perang Besar bagi orang-orang yang melampauinya—tetap menjadi titik batas sejarah modern dalam pikiran manusia. . . . Ada semacam kebenaran dalam kepercayaan yang tidak disadari oleh kebanyakan orang bahwa masa Modern mulai dengan Perang Dunia I. Saat itulah kita kehilangan keadaan kita yang serba polos.”—Montreal Gazette.

”Sembilanbelas-delapanbelas tidaklah memperkenalkan milenium, ia memperkenalkan setengah abad pertikaian—kemelut, perang, revolusi, pembinasaan, kerusakan dalam ukuran yang belum pernah disaksikan atau bahkan dibayangkan.”—Profesor H. S. Commager.

19 Ya, ’perang diperkenalkan dalam ukuran yang belum pernah dibayangkan’, sebagaimana Alkitab telah tunjukkan. Tak lama kemudian terjadi perang dunia kedua yang menelan korban jiwa antara ”3​5​.​0​0​0​.​0​0​0 dan 6​0​.​0​0​0​.​0​0​0”.

”Perang Dunia II menyebarkan kematian dan pembinasaan di sebagian besar dunia dalam ukuran yang belum pernah dialami. . . . percuma untuk mencoba menyebut nilai harta benda dan sumber penghidupan yang dibinasakan dalam bentuk uang: jumlah tersebut mencapai angka yang tak terbayangkan besarnya.”—Encyclopedia Americana.

Dan anda tahu bahwa di samping banyak perang sejak 1945, kini selalu ada ancaman perang nuklir.

Penggenapan apa yang terjadi mengenai penyakit sampar? (20)

20 Penyakit yang tak pernah muncul sebelumnya merupakan bukti lain bahwa penggenapan lebih besar dari ”tanda” itu mulai dengan Perang Dunia I. (Lukas 21:11) Setelah mengakui bahwa bala-bala sebelumnya membunuh jumlah besar selama puluhan tahun, majalah Science Digest memperlihatkan betapa jauh lebih besar korban dari influensa Spanyol tahun 1918:

”Perang itu telah membunuh lebih dari 21 juta orang dalam empat tahun pertikaian yang keras; influensa yang begitu meluas menelan jumlah korban yang hampir sama dalam kira-kira empat bulan. Sepanjang sejarah belum pernah ada kedatangan maut yang lebih kejam dan lebih cepat. . . . Seorang dokter menyebutnya bencana kedokteran sepanjang masa.”

”Angka dunia yang biasa adalah 21 juta yang mati, tetapi ’kemungkinan sekali jumlah ini terlalu diperkecil.’ Sejumlah itu mungkin telah mati di India saja; angka kematian di sana pada bulan Oktober 1918 ’tidak ada bandingnya dalam sejarah penyakit.’”—Scientific American.

Para ilmiawan pun belum dapat menghentikan panen kematian akibat penyakit. Bila satu penyakit kelihatannya ”dikalahkan”, yang lain mulai unggul. Manusia mengirim roket ke bulan, tetapi mereka belum dapat mengatasi malaria, kanker dan penyakit jantung.

Bukti lain apa dapat anda tunjukkan, bahwa ”tanda” itu sedang digenapi? (21-23)

21 Yesus berkata bahwa ”gempa bumi di berbagai tempat” juga akan menjadi sebagian dari ”tanda”. (Matius 24:7; Lukas 21:11) Gempa bumi telah terjadi sepanjang sejarah. Tetapi bagaimana dengan masa sejak Perang Dunia I? Dalam Il Piccolo, Geo Malagoli mengomentari:

”Generasi kita hidup dalam masa berbahaya yang penuh kegiatan gempa bumi berukuran tinggi, sebagaimana diperlihatkan oleh statistik. Sebenarnya, selama 1.059 tahun (dari 856 sampai 1914) sumber-sumber terpercaya hanya mendaftarkan 24 gempa bumi besar yang menyebabkan 1.973.000 kematian. Tetapi [dalam] bencana-bencana belakangan, ternyata 1.600.000 mati hanya dalam 63 tahun, sebagai akibat dari 43 gempa bumi yang terjadi dari 1915 sampai 1978. Penyingkapan yang mengejutkan ini lebih jauh menandaskan kenyataan lain yang tak dapat dibantah—generasi kita sungguh generasi yang malang dalam banyak hal.”

22 Mungkin orang mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk dunia dan ukuran kota-kota menyebabkan korban kematian gempa bumi yang meningkat sejak Perang Dunia I. Kalaupun ini penyebabnya, apa yang terjadi tidak dapat diubah. Demikian juga bala kelaparan. Walaupun ada kemajuan dalam produksi pangan, seperti Revolusi Hijau, kita membaca berita sebagai berikut:

”Sedikit-dikitnya satu dari setiap delapan orang di bumi masih menderita semacam kekurangan gizi.”

”Badan Pangan Sedunia dari PBB berunding di Ottawa musim gugur ini dan menegaskan bahwa 50 juta orang mati kelaparan setiap tahun.”

”Perwakilan-perwakilan bahan pangan dunia memperkirakan bahwa lebih dari satu milyar orang tidak akan mendapat cukup makanan tahun ini.”

23 ”Bertambahnya kedurhakaan” dan berkurangnya kasih juga membuktikan ”kesudahan dunia”. (Matius 24:3, 12) Mungkin sekali tidak perlu statistik mengenai kejahatan atau terorisme untuk meyakinkan anda bahwa kini hal tersebut sedang tergenap. Tetapi, dalam hal ini, bacalah lukisan nubuat mengenai ”hari-hari terakhir” dalam 2 Timotius 3:1-5. Lihat betapa cocoknya dengan apa yang kita hadapi sekarang.

APA ARTINYA BAGI ANDA?

Apa pengaruh dari penggenapan ”tanda” itu di masa kini atas hidup anda? (24-26)

24 Yesus menubuatkan bahwa banyak orang akan menjadi kuatir dengan tergenapnya ”tanda” ini. ”Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan [karena mengharapkan] segala apa yang menimpa bumi ini.” Tetapi, berbeda halnya dengan para pengikutnya. Kristus berkata kepada mereka, ”Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Lukas 21:26, 28) Kita tidak boleh mengabaikan apa yang sedang terjadi, juga tidak dengan bodoh mengesampingkan sebagai suatu hal yang kebetulan. Orang-orang di Yerusalem yang mengabaikan penggenapan nubuat Yesus di jaman mereka kehilangan kehidupan. Yesus berkata kepada kita, ”Berjaga-jagalah senantiasa . . . supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput.”—Lukas 21:34-36.

25 Ya, bukan mustahil untuk hidup melampaui akhir sistem dunia yang jahat ini. Tidak ada manusia yang tahu ”hari dan saat” yang persis dari akhir yang mendatang, tetapi apa yang telah terjadi di bumi di jaman kita membuktikan bahwa saat itu sudah sangat dekat. Tetapi, lebih banyak yang diminta dari kita dari pada sekedar ’tetap berjaga-jaga’. (Matius 24:36-42) Hal ini hendaknya mempengaruhi jalan pikiran dan tingkah laku kita. Petrus menulis, ”Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan. . . . kedatangan hari Allah. . . . kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda.”—2 Petrus 3:11-14.

26 Sebagai bagian dari ”tanda” itu, Yesus berkata, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14) Agar kita betul-betul ikut dalam kegiatan itu, kita perlu mengetahui apa sebenarnya ”Kerajaan” ini dan mengapa ia begitu penting sekarang mengingat akhir itu telah dekat. Marilah kita memeriksanya.

[Kotak di hlm. 140]

”Ramalan-ramalan mengenai hari kiamat telah dibuat sejak jaman purbakala. . . . Tetapi, dewasa ini ada tanda-tanda bahaya yang tak mungkin lenyap; ’masalah orang banyak’ yang jelas tak terpecahkan bahkan oleh para politikus yang paling bijaksana; kelompok ekstrimis dalam dunia nuklir dan perbuatan manusia, yang bagaikan rayap, membinasakan lingkungan yang tak tergantikan.”—The Spectator, Ontario, Kanada.

[Kotak di hlm. 147]

”Tidak pernah ada penjelasan yang mudah mengenai perang dan Perang Dunia I barangkali paling sulit dijelaskan. Uraian yang kering mengenai persaingan dan sekutu-sekutu digunakan oleh para sejarawan untuk menjelaskan perang, tetapi di balik itu dapat dirasakan sesuatu yang jauh lebih besar, suatu perasaan gelisah yang menggoncangkan dunia. . . . Perang ini dapat dikatakan belum berakhir ketika dunia mulai bersiap untuk perang berikutnya.”—Barry Renfrew dari Associated Press.

”Peristiwa-peristiwa yang mulai pada tanggal 4 Agustus 1914 . . . membinasakan ketertiban moral dan politik, menghancurkan perimbangan kekuasaan internasional, mengakhiri peranan Eropa sebagai pencipta peristiwa-peristiwa dunia dan, selama masa itu, membunuh beberapa juta manusia. . . . pada tahun 1914 keutuhan dunia telah hilang, yang sejak itu belum berhasil dipulihkan.”—London, The Economist.

[Kotak di hlm. 149]

ANGKA KEMATIAN AKIBAT GEMPA BUMI

(Perkiraan selama masa 1.122 tahun)

Sampai 1914—1.800 setiap tahun

Sejak 1914—25.300 setiap tahun

[Gambar di hlm. 144]

Mengikuti peringatan Yesus, orang Kristen melarikan diri dari Yerusalem sebelum orang Roma membinasakannya

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan