PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 118
  • Pengkhianatan dan Penangkapan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pengkhianatan dan Penangkapan
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Bahan Terkait
  • Pengkhianatan dan Penangkapan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Kristus Dikhianati dan Ditangkap
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Yudas
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Yesus di Taman
    Buku Cerita Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 118

Pasal 118

Pengkhianatan dan Penangkapan

SAAT itu telah lewat tengah malam ketika Yudas memimpin segerombolan besar prajurit, imam-imam kepala, orang Farisi, dan orang-orang lain memasuki Taman Getsemani. Imam-imam telah sepakat membayar Yudas 30 keping perak untuk mengkhianati Yesus.

Sebelumnya, ketika Yudas disuruh meninggalkan perjamuan Paskah, ia rupanya langsung pergi kepada imam-imam kepala. Mereka segera mengumpulkan petugas-petugas mereka sendiri, maupun sepasukan prajurit. Yudas mungkin mula-mula membawa mereka ke tempat Yesus dan para rasul merayakan Paskah. Ketika mendapati mereka telah pergi, kumpulan orang banyak ini yang membawa senjata serta lampu dan obor mengikuti Yudas ke luar kota Yerusalem dan melintasi Lembah Kidron.

Seraya Yudas memimpin gerombolan orang banyak mendaki Bukit Zaitun, ia merasa yakin ia tahu di mana Yesus dapat ditemukan. Selama minggu terakhir, pada waktu Yesus dan para rasul melakukan perjalanan pulang pergi antara Betania dan Yerusalem, mereka sering berhenti di Taman Getsemani untuk beristirahat dan bercakap-cakap. Namun sekarang, karena Yesus mungkin diselubungi kegelapan di bawah pohon-pohon zaitun, bagaimana prajurit-prajurit akan mengenali dia? Mereka mungkin belum pernah melihat dia. Karena itu Yudas akan memberikan sebuah tanda, dan berkata, ’Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah dan bawalah Dia dengan selamat.’

Yudas memimpin gerombolan besar itu memasuki taman, melihat Yesus bersama-sama para rasul, dan langsung menuju ke tempatnya. ”Salam Rabi,” katanya dan mencium Yesus dengan sangat lembut.

”Hai teman, untuk itukah engkau datang?” kata Yesus dengan pedas. Kemudian menjawab pertanyaannya sendiri, ia berkata, ”Yudas, apakah dengan ciuman itu engkau mau mengkhianati Anak Manusia?” (BIS) Namun cukup sudah pengkhianatannya ini! Yesus melangkah ke depan ke dalam cahaya obor yang menyala dan lampu-lampu dan bertanya, ”Siapakah yang kamu cari?”

”Yesus dari Nazaret,” jawab mereka.

”Akulah Dia,” jawab Yesus, seraya ia dengan berani berdiri di depan mereka semua. Terkejut oleh keberaniannya dan karena tidak menduga hal itu, orang-orang mundur dan jatuh ke tanah.

”Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia,” kata Yesus lagi dengan tenang. ”Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.” Tidak lama sebelum itu di ruang atas, Yesus mengatakan kepada Bapaknya dalam doa bahwa ia telah memelihara para rasul yang setia dan tidak seorang pun dari mereka yang hilang ”kecuali anak kebinasaan itu”. Jadi, agar kata-katanya digenapi, ia minta agar pengikut-pengikutnya dibiarkan pergi.

Ketika prajurit-prajurit menjadi tenang kembali, berdiri, dan mulai mengikat Yesus, rasul-rasul menyadari apa yang akan terjadi. ”Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?” tanya mereka. Sebelum Yesus menjawab, Petrus mengayunkan salah satu dari kedua bilah pedang yang dibawa para rasul, menyerang Malkhus, seorang hamba imam besar. Pukulan Petrus tidak mengenai kepala hamba itu tetapi memotong telinga kanannya.

”Sudahlah itu,” kata Yesus menengahi. Ia menjamah telinga Malkhus dan menyembuhkan lukanya. Kemudian ia memberikan pelajaran yang penting, sambil memerintahkan kepada Petrus, ”Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?”

Yesus rela ditangkap, karena ia menjelaskan, ”Bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?” Ia menambahkan, ”Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepadaKu?” Ia setuju sepenuhnya dengan kehendak Allah atas dirinya!

Kemudian Yesus berkata kepada kumpulan banyak orang itu. ”Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?” tanyanya. ”Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.”

Mendengar itu pasukan prajurit dan perwira militer serta tentara-tentara dari orang-orang Yahudi itu menangkap Yesus dan mengikat dia. Melihat hal ini, rasul-rasul meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Akan tetapi, seorang pemuda—mungkin Markus sang murid, tetap bersama kumpulan itu. Ia mungkin tadinya berada di rumah tempat Yesus merayakan Paskah dan setelah itu mengikuti kumpulan orang banyak dari sana. Akan tetapi, sekarang ia dikenali dan mereka berupaya menangkap dia. Namun ia meninggalkan jubah linennya dan lari. Matius 26:47-56; Markus 14:43-52; Lukas 22:47-53; Yohanes 17:12; 18:3-12.

▪ Mengapa Yudas merasa yakin dia akan menemukan Yesus di Taman Getsemani?

▪ Bagaimana Yesus memperlihatkan perhatian yang besar terhadap rasul-rasulnya?

▪ Tindakan apa yang diambil Petrus untuk membela Yesus, tetapi apa yang Yesus katakan kepada Petrus tentang hal itu?

▪ Bagaimana Yesus menyingkapkan bahwa ia setuju sepenuhnya dengan kehendak Allah atas dirinya?

▪ Ketika rasul-rasul meninggalkan Yesus, siapa yang tetap tinggal, dan apa yang terjadi dengannya?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan