PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Dulu Kemewahan Kini Kebutuhan​—Sejarah Sabun
    Sedarlah!—2005
  • Tukang Cuci di Abidjan yang Bekerja Keras
    Sedarlah!—2007
  • ”Pekerjaan Rumah Tangga”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Pembalsaman​—Apakah Pantas bagi Orang Kristen?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2002
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

PENATU

Orang yang pada zaman Alkitab mencuci baju bekas pakai dan yang juga memproses kain baru dengan mengelantang dan membuatnya susut serta menyingkirkan minyak sebagai persiapan untuk pewarnaan. Istilah Ibrani yang digunakan tampaknya berasal dari kata dasar yang artinya ”menginjak-injak”, yaitu mencuci dengan mengentak-entakkan kaki untuk melepaskan kotorannya. (Mal 3:2; lihat BASUH; MANDI.) Kata Yunani untuk ”pembersih pakaian” (gna·feusʹ) berkaitan dengan kata gnaʹfos (herba berduri [Dipsacus fullonum]; sisir untuk menyikat wol) dan memaksudkan orang yang mempersiapkan kain baru atau yang mencuci dan menyingkirkan noda dari baju kotor.

Penatu pada zaman dahulu agaknya dapat membuat baju menjadi sangat putih dengan mencuci dan mengelantangnya. Namun, warna putih tersebut tak sebanding dengan pakaian Yesus pada peristiwa transfigurasi. Markus mengatakan, ”Pakaian luarnya menjadi berkilauan, jauh lebih putih daripada yang dapat diputihkan oleh pembersih pakaian mana pun di bumi.”—Mrk 9:3.

Alkali. Kata Ibrani untuk alkali adalah neʹther, soda karbonat, yang juga disebut natron. Istilah yang digunakan adalah ”alkali mineral” untuk membedakannya dari ”alkali tumbuhan”. Natron adalah bentuk alami bahan kimia tersebut, sedangkan bentuk komersialnya dikenal sebagai soda abu dan sal soda. Apabila dicampur dengan asam lemah, natron akan berbuih, dan hal ini disinggung di Amsal 25:20. Walaupun beberapa terjemahan dalam bahasa Inggris menyebutnya ”niter”, natron hendaknya tidak dikacaukan dengan sendawa (niter) modern, yang juga disebut salpeter, yang bisa jadi adalah kalium atau natrium nitrat.

Alkali, jika berdiri sendiri atau sebagai komponen sabun, merupakan zat pembersih yang sangat efektif. Fakta itu menambah bobot kata-kata Yehuwa yang menggambarkan seriusnya dosa-dosa Israel, ”Walaupun engkau mencuci dengan alkali dan menggunakan garam alkali dalam jumlah besar, kesalahanmu tetap merupakan noda di hadapanku.”—Yer 2:22.

Pada zaman dahulu, alkali ini diperoleh dari beberapa sumber—dari danau atau dari tambang-tambang di Siria, India, Mesir, dan di sepanjang pantai bagian tenggara L. Mati. Menurut laporan, selain digunakan sebagai deterjen, orang Mesir dan bangsa-bangsa lain menggunakannya sebagai pengganti ragi untuk membuat roti, sebagai pelunak daging sewaktu direbus, sebagai bahan campuran dengan cuka untuk obat sakit gigi, dan untuk pembalsaman.

Garam Alkali. Kata Ibrani bo·rithʹ, yang diterjemahkan ”garam alkali” (dalam beberapa terjemahan, ”sabun”), memaksudkan alkali tumbuhan yang berbeda dengan neʹther, yang disebut alkali mineral. Perbedaannya bukan didasarkan pada komposisi kimiawinya melainkan pada perbedaan sumbernya. Di Yeremia 2:22 kedua kata itu muncul di ayat yang sama. Secara kimiawi, garam alkali pada zaman Alkitab adalah natrium karbonat atau kalium karbonat, bergantung pada apakah tumbuhan penghasil abu ini hidup di dekat pantai yang tanahnya mengandung banyak garam atau di tanah pedalaman. Unsur-unsur kimia yang dikandung abu dipisahkan dengan cara dilarutkan atau disaring dengan air. Garam alkali ini berbeda dengan unsur kimia zaman modern yang disebut ”garam alkali”, kalium hidroksida yang sangat kaustik. Garam alkali para penatu zaman dahulu tidak hanya digunakan untuk membersihkan pakaian (Mal 3:2) tetapi juga untuk memurnikan logam seperti timbal (timah hitam) dan perak.—Yes 1:25.

Soda Pembersih. Kata Ibrani bor diterjemahkan menjadi ”soda pembersih” (NW), ”sabun” (TB; Yg), ”garam alkali” (AT), di Ayub 9:30. Di ayat itu dikatakan bahwa soda pembersih (potas) digunakan untuk membersihkan tangan. Zat pembersih ini dianggap terbuat dari kalium karbonat ataupun natrium karbonat. Dinamai potas karena cara pembuatannya adalah sebagai berikut: pertama-tama abu (”ash”) kayu dilarutkan dalam air, kemudian larutan itu dididihkan dalam belanga (”pot”).

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan