PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 6
  • Anak Perjanjian

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Anak Perjanjian
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Bahan Terkait
  • Anak Perjanjian
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-16)
  • Anak yang Dijanjikan
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Ia Menarik ”Kesimpulan dalam Hatinya”
    Tirulah Iman Mereka
  • Ia Menarik ”Kesimpulan dalam Hatinya”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 6

Pasal 6

Anak Perjanjian

YUSUF dan Maria tidak kembali ke Nazaret, tetapi tetap tinggal di Betlehem. Dan ketika Yesus berumur delapan hari, ia disunat, sebagaimana diperintahkan Taurat Allah kepada Musa. Rupanya ini juga merupakan tradisi untuk memberikan nama kepada bayi laki-laki pada umur delapan hari. Maka mereka menamai anak mereka Yesus, seperti yang dikatakan oleh malaikat Gabriel sebelumnya.

Satu bulan lebih berlalu, dan Yesus berumur 40 hari. Ke mana orang-tuanya membawa dia sekarang? Ke bait di Yerusalem, yang hanya beberapa kilometer dari tempat mereka tinggal. Menurut Taurat Allah kepada Musa, 40 hari setelah melahirkan anak laki-laki, seorang ibu diwajibkan untuk mempersembahkan korban pentahiran di bait.

Itulah yang dilakukan Maria. Sebagai persembahan korbannya, ia membawa dua ekor burung kecil. Ini menyingkapkan keadaan ekonomi dari Yusuf dan Maria. Taurat Musa menunjukkan bahwa seekor kambing jantan yang jauh lebih tinggi nilainya daripada unggas, harus dipersembahkan. Akan tetapi, jika seorang ibu tidak mampu, cukup menyediakan dua ekor burung tekukur atau burung merpati.

Di bait seorang pria yang lanjut usia mengambil Yesus ke dalam pelukannya. Ia bernama Simeon. Allah telah menyingkapkan kepadanya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Kristus atau Mesias yang dijanjikan Yehuwa. Ketika Simeon pergi ke bait pada hari itu, ia dibimbing oleh roh suci kepada anak yang digendong oleh Yusuf dan Maria.

Seraya menggendong Yesus, Simeon mengucap syukur kepada Allah, dengan berkata, ”Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel.”

Yusuf dan Maria heran ketika mendengar hal ini. Kemudian Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria bahwa putranya ”ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel” dan bahwa kesedihan, akan menembus jiwa Maria, seperti sebilah pedang yang tajam.

Pada kesempatan inilah hadir Hana, seorang nabi wanita berumur 84 tahun. Sebenarnya, ia tidak pernah meninggalkan bait. Saat itu juga ia mendekat dan mulai memberikan ucapan syukur kepada Allah dan berbicara tentang Yesus kepada semua orang yang ingin mendengarkan.

Betapa bahagianya Yusuf dan Maria atas peristiwa-peristiwa yang berlangsung di bait! Pastilah, semuanya ini terutama meneguhkan bahwa anak tersebut adalah Pribadi Yang Dijanjikan Allah. Lukas 2:21-38; Imamat 12:1-8.

▪ Kapan menurut tradisi seorang anak laki-laki di Israel diberi nama?

▪ Apa yang dituntut dari seorang ibu Israel pada waktu putranya berumur 40 hari, dan bagaimana keadaan ekonomi Maria terungkap pada waktu memenuhi kewajiban ini?

▪ Siapa yang mengenali identitas Yesus pada peristiwa ini, dan bagaimana mereka menunjukkan hal ini?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan