PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w87_s-38 hlm. 3-5
  • Membangun Iman untuk Memindahkan Gunung

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Membangun Iman untuk Memindahkan Gunung
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-38)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Membangun Iman
  • ”Batu-Batu Bata” untuk Membangun Iman
  • ”Batu-Batu Bata” Lain untuk Membangun Iman
  • ”Berilah Kami Lebih Banyak Iman”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • Perlihatkan Iman Akan Janji Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2016
  • Iman—Bisa Membuat Kita Kuat
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2019
  • Mengamalkan Iman yang Didasarkan atas Kebenaran
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-38)
w87_s-38 hlm. 3-5

Membangun Iman untuk Memindahkan Gunung

”SAYA percaya, tetapi iman saya kurang. Tolonglah saya supaya lebih percaya lagi!” Ini adalah kata-kata dari ayah yang putus asa dari anak yang sakit ayan dalam artikel sebelumnya. (Markus 9:24, BIS) Mungkin pernyataan ini juga menggambarkan perasaan saudara. Jika demikian, percayalah bahwa saudara tidak sendirian. Keadaan-keadaan dunia dewasa ini cenderung melemahkan iman kepada Allah dan FirmanNya. Filsafat yang ateis, materialisme, krisis di gereja-gereja, dan meningkatnya kekerasan secara menakutkan semua cenderung merusak iman yang sejati. Maka, pertanyaan Yesus Kristus cocok sekali, ”Jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”—Lukas 18:8.

Pada suatu peristiwa, bahkan rasul-rasul Yesus memohon, ”Tambahkanlah iman kami!” Tetapi, sebaliknya dari memberi mereka lebih banyak iman secara mujizat, ia mengatakan, ”Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.” (Lukas 17:5, 6) Jadi masalahnya, bagaimana kita bisa mendapatkan lebih banyak iman?

Membangun Iman

Rasul Paulus menulis, ”Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya? . . . Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:14-17) Maka, jika kita ingin mempunyai lebih banyak iman, kita harus mendengar dan mendapatkan pengetahuan dari Alkitab. Itulah yang dilakukan oleh orang yang menderita lumpuh dari leher ke bawah yang disebutkan sebelumnya. Saksi-Saksi Yehuwa belajar Alkitab dengannya, ia mendapatkan iman, dan kemudian menerapkan apa yang ia pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Jadi ia menemukan iman untuk dapat menyingkirkan halangan yang bagaikan gunung dalam kehidupannya.

Dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan bukti yang meyakinkan sebagai dasar bagi iman. (Ibrani 11:1, NW) Dan dibutuhkan usaha. Apakah saudara mau menggunakan waktu dan mengerahkan usaha secara tetap tentu untuk mengumpulkan bukti yang diperlukan guna membangun iman?

”Batu-Batu Bata” untuk Membangun Iman

Proses membangun iman dapat disamakan dengan mendirikan sebuah bangunan. Bahkan gedung yang paling besar dibangun dengan batu-batu bata. Tiap batu bata ditaruh di tempatnya yang tepat bersama ratusan batu bata lain sehingga gedung itu mantap dan seimbang untuk dapat menahan badai yang hebat maupun juga kerusakan akibat waktu. Iman, juga, didasarkan pada ”batu-batu bata” berupa bukti-bukti yang dengan saksama disusun saling berhubungan dengan ”batu-batu bata” lainnya. Tiap ”batu bata” akan menambah bukti bahwa Allah itu ada, bahwa Ia adalah Pencipta dari segala sesuatu, dan bahwa Ia mempunyai maksud-tujuan yang menyangkut ciptaan manusiaNya. Apa sebenarnya ”batu-batu bata” untuk membangun ini?

Pertama-tama, perhatikan tubuh saudara sendiri. Tidakkah saudara melihat bukti yang meyakinkan tentang adanya suatu Pencipta, misalnya, dalam otak saudara yang sangat luar biasa itu—sebuah organ yang ilmu pengetahuan tidak dapat bahkan mengimpikan untuk menirunya? Dapatkah saudara mengatakan seperti pemazmur, ”Dengan dahsyat aku telah diciptakan secara mengagumkan”? (Mazmur 139:14, NW) Jika dapat, maka saudara mempunyai satu ”batu bata” untuk membangun iman saudara.

Apakah saudara mendapat bukti lebih lanjut mengenai suatu Pencipta yang pengasih dalam aneka ragam dan keindahan yang tidak habis-habisnya dari pohon-pohon, tanaman, dan bunga-bunga? Dapatkah saudara melihat bukti sedemikian dalam makhluk-makhluk hewan, burung, dan binatang-binatang laut dan dalam ketergantungan mereka satu sama lain maupun pentingnya mereka bagi umat manusia? Jika kita mau mendengar, kita dapat ”mendengar” mereka semua menyatakan, ’Allah itu ada!’—Roma 1:20.

Namun, percaya akan adanya Pencipta tidak cukup. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Dia dan maksud-tujuanNya, kita membutuhkan penyingkapan dari Allah yang tidak kelihatan dan maha bijaksana ini. Dan kita memilikinya! Di mana? Dalam Alkitab. Namun banyak orang tidak menganggap sumber keterangan ini sama dapat dipercayanya seperti karya ciptaan yang nampak di sekeliling kita.

Tetapi, ada bukti berlimpah, bukti yang meyakinkan, bahwa Alkitab adalah buku yang diilhami oleh Allah. Sebagai contoh, keselarasan di antara para penulisnya—jumlahnya kira-kira 40, yang menulis selama 16 abad—merupakan bukti dari adanya Pengarang tunggal, Allah Yehuwa. Berulang kali penemuan-penemuan ilmu pengetahuan yang sejati dan ilmu purbakala juga membuktikan bahwa Alkitab itu asli dan dapat dipercaya. Misalnya, ahli astronomi Robert Jastrow menulis, ”Rinciannya berbeda, tetapi unsur-unsur yang penting dalam astronomi dan kisah Kejadian dalam Alkitab sama: rangkaian peristiwa yang menuntun kepada manusia dimulai secara tiba-tiba dan mencolok pada suatu saat tertentu dalam waktu, dalam sekilas cahaya dan energi.”

Pertimbangkan satu contoh saja bagaimana ilmu purbakala telah meneguhkan catatan Alkitab. Di 2 Raja 18:13-15, kita membaca, ”Dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.” Pada waktu itu ”raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas”. Sebagai peneguhan atas kisah itu, pada abad ke-19 ahli arkeologi A. H. Layard menemukan apa yang disebut Prisma Raja Sanherib. Naskah dalam bentuk tulisan paku di atasnya berbunyi, ”Mengenai Hizkia orang Yahudi itu, yang tidak mau tunduk kepadaku, empat puluh enam dari kota-kotanya yang berkubu dan kuat, . . . aku serang dan rebut. . . . Aku menambahkan tuntutan pajak sebelumnya, dan membebankan kepadanya sebagai pajak tahunan mereka, pajak . . . 30 talenta emas, dan 800 talenta perak.” Benar-benar suatu bukti mencolok yang menguatkan catatan Alkitab, yang berbeda hanya dalam jumlah pajak talenta perak!

”Batu-Batu Bata” Lain untuk Membangun Iman

Yang paling hebat di antara ”batu-batu bata” untuk membangun iman adalah yang terdapat dalam penggenapan nubuat-nubuat Alkitab. Nubuat adalah ramalan dari peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari. Bila peristiwa itu terjadi, maka ramalan tersebut dikatakan benar. Nubuat-nubuat sedemikian di luar kemampuan manusia, dan Alkitab dengan tepat mengatakan, ”Tiada pernah ada nubuat yang jadi dengan kehendak manusia, melainkan datangnya dari pada Allah, diucapkan oleh orang yang digerakkan oleh Rohu’lkudus.” (2 Petrus 1:21, Bode) Memeriksa beberapa dari nubuat-nubuat Alkitab sedemikian pasti akan menguatkan iman.

Kira-kira tahun 732 S.M., Yesaya menubuatkan kejatuhan Babel di tangan orang-orang Media dan Persia, bahkan menyebutkan nama dari penakluknya, Kores. Luar biasa sekali, nubuat ini diucapkan kira-kira 200 tahun sebelum Kores merebut Babel! Nubuat itu antara lain berbicara tentang Yehuwa sebagai ”Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu!” Dinubuatkan bahwa Allah akan ’membuka pintu-pintu di depan Kores dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup’. ”Aku . . . hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi,” kata Yehuwa, ”Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam.” (Yesaya 44:24–45:3) Bagaimana nubuat ini digenapi?

Ini terjadi pada suatu malam ketika berlangsung pesta-pora mabuk-mabukan untuk Babel dan pangeran-pangerannya. Tanpa diketahui dan di bawah selimut kegelapan malam, bala tentara Kores bekerja dengan giat untuk memindahkan air dari Sungai Efrat, yang mengalir melalui pusat kota itu. Dengan demikian prajurit-prajurit dapat memasuki Babel melalui dasar sungai. Pintu-pintu air sungai secara ceroboh dibiarkan terbuka selama pesta-pora tersebut. Jadi, orang-orang Media dan Persia tidak mendapat kesulitan untuk merebut Babel dan semua harta bendanya. Nubuat Yesaya digenapi dalam semua rinciannya.

Allah Yehuwa juga merasa perlu untuk menjadikan Yesus Kristus titik pusat dari banyak nubuat yang menyebutkan rincian dari kelahiran, kehidupan, pelayanan, dan kematiannya, yang beberapa dari antaranya ditulis berabad-abad sebelumnya. Sebagai contoh, dinubuatkan bahwa ia akan dilahirkan dalam suku Yehuda dari keluarga Daud (Kejadian 49:10; Yesaya 11:1, 2) dan di kota Betlehem. (Mikha 5:1) Seorang teman dekat akan tidak setia dan akan mengkhianati dia untuk 30 keping perak. (Mazmur 41:10; Zakharia 11:12) Orang akan membuang undi untuk jubahnya. (Mazmur 22:19) Dia akan ditusuk, tetapi tulang-tulangnya tidak satu pun akan dipatahkan. (Zakharia 12:10; Mazmur 34:21) Daniel 9:24-27 menubuatkan kedatangan Yesus sebagai sang Mesias, atau Kristus, setelah 69 minggu tahun, suatu jangka waktu 483 tahun yang berjalan dari tahun 455 S.M. sampai Yesus dibaptis pada tahun 29 M. Setengah ”sabat” (Klinkert) atau 3 1/2 tahun kemudian, pada tahun 33 M., Yesus ”disingkirkan” dalam kematian seperti telah dinubuatkan. Rincian lain dari nubuat ini juga digenapi.

Ini hanya beberapa ”batu-batu bata” yang dapat digunakan untuk membangun iman yang dapat memindahkan gunung. Untuk mengumpulkan semua ”batu-batu bata” bersama dan menaruh di tempatnya dibutuhkan waktu, usaha, dan ketekunan. Tetapi hal itu telah dilakukan. John yang tinggal di Santos, Brasilia, dapat membuktikan bahwa hal itu dapat dilakukan. Beberapa tahun yang lalu, dia bersikap acuh tak acuh terhadap agama, tidak mempunyai iman akan Alkitab, meskipun ia percaya bahwa Allah ada. John setuju dikunjungi oleh salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Setelah pembahasan setiap minggu, akhirnya John yakin bahwa Alkitab bukan sebuah buku biasa, dan dia akhirnya ”menerima firman Allah . . . bukan sebagai perkataan manusia, tetapi—dan memang sungguh-sungguh demikian—sebagai firman Allah”. (1 Tesalonika 2:13) Dibutuhkan waktu, tetapi pelajaran-pelajaran Alkitab lebih lanjut membantu John mengerti maksud-tujuan Allah bagi umat manusia. Akhirnya, pada tahun 1970 ia dibaptis sebagai salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Sekarang, sebagai penatua sidang yang terlantik, ia membantu orang-orang lain membangun dan memelihara iman mereka.

Apakah saudara ingin mendapat bantuan dalam membangun iman saudara? Jika demikian, ingatlah bahwa ”iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”. (Roma 10:17) Lebih dari 3.000.000 Saksi-Saksi Yehuwa dengan rajin menyiarkan ”firman Kristus” dan Kerajaan Allah dalam lebih dari 200 negeri. Mereka akan senang membantu saudara belajar lebih banyak tentang Firman Allah melalui pembahasan Alkitab secara cuma-cuma.

Saudara dapat yakin bahwa waktu yang saudara gunakan untuk ”pendengaran” adalah waktu yang digunakan dengan baik. Ini dapat membantu saudara membangun iman yang memindahkan gunung. Selanjutnya, hal ini dapat menuntun kepada kehidupan kekal, ”karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”—Yohanes 3:16.

[Kotak/Gambar di hlm. 5]

”BATU-BATU BATA” untuk Membangun Iman

Hargai perkara-perkara yang telah diciptakan Yehuwa

Terimalah Alkitab sebagai Firman Allah

Perhatikan bagaimana arkeologi dan sejarah meneguhkan catatan Alkitab

Periksa penggenapan dari nubuat-nubuat Alkitab

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan