PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Sumber Air Yakub”
  • Sumber Air Yakub

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Sumber Air Yakub
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Keterangan Tambahan Yohanes—Pasal 4
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Yakub
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Mata Air; Sumber Air
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Sumber Air
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Sumber Air Yakub”

SUMBER AIR YAKUB

”Sumur” atau ”sumber air” tempat Yesus Kristus, yang sedang beristirahat, bercakap-cakap dengan seorang wanita Samaria. (Yoh 4:5-30) Tempat itu dianggap sama dengan Bir Yaqub (Beer Yaaqov), kira-kira 2,5 km di sebelah tenggara Nablus modern, tidak jauh dari Tell Balata, lokasi Syikhem. Sumber air Yakub adalah sebuah sumur yang dalam, permukaan airnya tidak pernah naik sampai ke mulut sumur. Pengukuran yang dilakukan pada abad ke-19 menunjukkan bahwa sumur itu dalamnya kira-kira 23 m. Lebarnya sekitar 2,5 m, meskipun menyempit di bagian atas. Karena sumur tersebut biasanya kering dari sekitar akhir bulan Mei hingga turunnya hujan musim gugur, ada yang berpendapat bahwa airnya berasal dari hujan dan perembesan. Tetapi ada pula yang percaya bahwa sumur itu juga mengeluarkan air sendiri, sehingga dapat juga disebut sumber air.

Alkitab tidak secara langsung menyebutkan bahwa Yakub menggali sumur tersebut. Namun, Alkitab menunjukkan bahwa tanah milik Yakub terletak tidak jauh dari situ. (Kej 33:18-20; Yos 24:32; Yoh 4:5) Dan wanita Samaria tersebut memberi tahu Yesus bahwa ”Yakub . . . memberikan sumur ini kepada kami dan dia sendiri minum darinya bersama putra-putranya dan ternaknya”. (Yoh 4:12) Jadi, agaknya Yakub yang menggali atau menyuruh orang menggali sumur tersebut, mungkin untuk menyediakan air bagi rumah tangga dan kawanan ternaknya yang besar, dengan demikian menghindari masalah dengan tetangganya, yang pasti sudah memiliki sumber-sumber air lain di wilayah itu. Atau, barangkali ia membutuhkan persediaan air yang lebih baik dan lebih permanen sewaktu sumur-sumur lain di daerah itu mengering.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan