PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w93 1/1 hlm. 24-25
  • Gerizim​—’Di Gunung Ini Kami Beribadat’

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Gerizim​—’Di Gunung Ini Kami Beribadat’
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Bahan Terkait
  • Gerizim, Gunung
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Gunung Gerizim
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Sikhem​—Sebuah Kota di Lembah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Ebal, Gunung
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
w93 1/1 hlm. 24-25

Pemandangan dari Negeri Perjanjian

Gerizim​—’Di Gunung Ini Kami Beribadat’

WANITA Samaria di sumur. Tidakkah frasa itu mengingatkan saudara akan kisah yang menggugah hati tentang kesaksian tidak resmi Yesus kepada seorang wanita di ”sumur Yakub” di Sikhar, sebuah kota Samaria? Apakah saudara ingin memperjelas pandangan saudara tentang peristiwa yang penuh arti tersebut?—Yohanes 4:5-7.

Perhatikan kedua gunung di atas, yang jaraknya sekitar 50 kilometer sebelah utara Yerusalem.a Di sebelah kiri (selatan) adalah Gerizim yang ditutupi pepohonan; mata air yang limpah menyumbang kepada kesuburan dan keindahannya. Di sebelah kanan (utara) adalah Ebal, sedikit lebih tinggi namun berbatu-batu dan tandus.

Di antara kedua gunung tersebut terdapat lembah Sikhem yang subur. Ingat sewaktu sahabat Allah bernama Abram (belakangan bernama Abraham) menempuh perjalanan melewati Negeri Perjanjian, ia berhenti sebentar di Sikhem. Di sini, ia membangun sebuah mezbah bagi Yehuwa, yang baru saja menampakkan diri kepadanya dan menjanjikan negeri ini kepada keturunannya. (Kejadian 12:5-7) Sungguh tempat yang cocok untuk membuat janji demikian, di jantung negeri itu! Dari puncak Gerizim maupun Ebal, patriarkh tersebut dapat memandang bagian-bagian yang luas dari Negeri Perjanjian. Kota Sikhem (Nablus modern) adalah pusat kegiatan yang sangat penting, karena terletak di jalan pegunungan yang terbentang dari utara ke selatan dekat jalan yang terbentang dari timur ke barat antara pesisir dan Lembah Yordan.

Mezbah Abraham hanyalah satu kemajuan agama yang terkemuka di sini. Belakangan, Yakub membeli tanah di daerah ini dan melanjutkan ibadat sejati. Ia juga menggali atau membayar seseorang untuk menggali sebuah sumur yang dalam, dekat kaki Gerizim. Berabad-abad kemudian, wanita Samaria berkata kepada Yesus, ”Bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami . . . telah minum sendiri dari dalamnya.” Mungkin sumur itu sumber mata air, yang dapat menjelaskan mengapa rasul Yohanes menyebutnya ”sumur Yakub”.

Disebutkannya ibadat sejati berkaitan dengan Gerizim dan Ebal mungkin juga mengingatkan saudara bahwa Yosua membawa Israel ke sini, seperti yang telah diperintahkan Musa. Yosua mendirikan sebuah mezbah di Ebal. Bayangkan setengah dari bangsa tersebut menghadap Gerizim dan yang lainnya menghadap Ebal sewaktu Yosua membacakan ”hukum Taurat, berkatnya dan kutuknya”. (Yosua 8:30-35; Ulangan 11:29) Bertahun-tahun kemudian, Yosua kembali dan dalam peringatan terakhirnya ia berkata, ”Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada [Yehuwa]!” Bangsa itu membuat perjanjian untuk melakukan hal yang sama. (Yosua 24:1, 15-18, 25) Namun benarkah mereka akan melakukannya?

Jawabannya mungkin membantu saudara untuk memahami percakapan Yesus dengan wanita Samaria itu. Saudara mengetahui, ibadat sejati yang diikuti Abraham, Yakub, dan Yosua tidak terus dilakukan di Samaria.

Setelah sepuluh suku di sebelah utara memisahkan diri, mereka berpaling kepada penyembahan anak lembu. Maka Yehuwa mengizinkan Asyur menaklukkan daerah ini pada tahun 740 S.M. Mereka mengangkut banyak dari antara penduduk, sebagai gantinya membawa masuk orang asing dari berbagai daerah di Kerajaan Asyur, para penyembah dari dewa-dewa asing. Beberapa penyembah berhala ini kemungkinan kawin mawin dengan bangsa Israel dan mempelajari beberapa ajaran tentang ibadat sejati, seperti sunat. Namun bentuk yang dihasilkan dari ibadat orang Samaria jelas sama sekali tidak menyenangkan Allah.—2 Raja 17:7-33.

Dalam ibadat mereka yang sudah berbaur, orang Samaria hanya menerima kelima buku pertama dari Musa, Pentateukh. Kira-kira pada abad keempat S.M., mereka mendirikan sebuah bait di Gunung Gerizim, untuk menyaingi bait Allah di Yerusalem. Belakangan, bait di Gerizim dipersembahkan kepada Zeus (atau, Yupiter) dan akhirnya dihancurkan. Namun, ibadat orang Samaria tetap dipusatkan di Gerizim.

Sampai sekarang, orang Samaria mengadakan perayaan Paskah tahunan di Gerizim. Sejumlah anak domba disembelih. Bangkai mereka dimasukkan dalam tong-tong air mendidih sehingga wol mereka dapat dicabuti, dan kemudian dagingnya dimasak dalam lubang-lubang selama berjam-jam. Pada tengah malam ratusan orang Samaria, banyak berasal dari Yerusalem, mengadakan perjamuan paskah mereka. Di sebelah kiri, saudara dapat melihat imam besar Samaria, dengan kepala bertudung, memimpin pada suatu perayaan Paskah di Gunung Gerizim.

Ingat apa yang dikatakan wanita Samaria itu kepada Yesus, ”Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini.” Yesus memberikan penjelasan yang benar kepada wanita itu, dan kepada kita juga, ”Saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. . . . Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran.”—Yohanes 4:20-24.

[Catatan Kaki]

a Saudara dapat memeriksa foto ini dalam ukuran yang lebih besar di Kalender 1993.

[Keterangan Gambar di hlm. 24]

Pictorial Archive (Near Eastern History) Est.

[Keterangan Gambar di hlm. 25]

Garo Nalbandian

Garo Nalbandian

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan