PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g88_No27 hlm. 8-11
  • Mengapa AIDS Tersebar Begitu Luas?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa AIDS Tersebar Begitu Luas?
  • Sedarlah!—1988 (No. 27)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Begitu Mudah Kena?
  • Homoseksualitas, Apakah Tidak Wajar?
  • Kaum Heteroseks Juga Ketularan
  • Darah—Sumber Penularan Lain
  • Siapa yang Berada dalam Bahaya?
    Sedarlah!—1986 (No. 18)
  • Bagaimana Menghindari AIDS
    Sedarlah!—1988 (No. 27)
  • AIDS—Apakah Saya Terancam?
    Sedarlah!—1993
  • Pembawa Virus AIDS—Berapa yang Bisa Mati?
    Sedarlah!—1988 (No. 27)
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1988 (No. 27)
g88_No27 hlm. 8-11

Mengapa AIDS Tersebar Begitu Luas?

MENGAPA AIDS sudah begitu meluas? Walaupun tidak diketahui dengan tepat bagaimana, kapan dan dari mana asalnya, ada pola-pola umum yang menjelaskan penyebarannya. Di Amerika Serikat dan Eropa, misalnya, saluran utama dari penyebaran AIDS adalah kegiatan homoseks pria. Ketika wabah AIDS pertama kali ditemukan, secara eksklusif ini hanya muncul di kalangan pria homoseks (dan biseks). Sampai baru-baru ini, lebih dari 70 persen dari korban orang dewasa adalah pria-pria homoseks.

Kemudian AIDS mulai muncul di kalangan pemakai obat bius melalui suntikan. Dalam beberapa tahun, 15 persen lebih dari semua kasus berasal dari kelompok ini, dan semakin bertambah. Di beberapa tempat, setengah jumlah pemakai obat bius dengan suntikan telah dihinggapi virus AIDS. Maka, majalah Science menyatakan, ”Mayoritas terbesar orang Amerika yang dijangkiti [AIDS] dewasa ini adalah pria homoseks atau pemakai obat bius dengan suntikan.”

Di San Francisco, 50 persen atau lebih dari pria-pria homoseks dihinggapi virus AIDS. Masyarakat homoseks di kota tersebut dilanda kematian akibat AIDS. Penyelidikan jangka panjang mengenai pria homoseks di sana menunjukkan bahwa dari mereka yang didiagnosa telah dihinggapi virus AIDS tujuh tahun yang lalu, 78 persen sudah memiliki AIDS yang telah berkembang penuh, gejala-gejala awalnya, atau kerusakan dalam sistem kekebalan. Dan meskipun kasus-kasus baru di kalangan homoseks agak menurun, tidak banyak yang dapat dilakukan bagi mereka yang sudah mengidapnya.

Mengenai Haiti, Los Angeles Times mencatat, ”Data baru menyatakan bahwa virus AIDS masuk ke Karibia terutama melalui hubungan homoseks antara penduduk setempat dengan orang-orang Amerika.”

Mengapa Begitu Mudah Kena?

Mengapa kaum homoseks begitu mudah dihinggapi AIDS? Karena praktik-praktik seks mereka. Meskipun AIDS juga menyebar melalui hubungan seks oral (melalui mulut), namun hubungan seks melalui lubang dubur (sodomi) merupakan cara utama untuk menularkan AIDS di antara kaum homoseks.

Lubang dubur manusia dirancang untuk pembuangan kotoran—tinja—dan bukan untuk hubungan seks. Bagian ini hanya dilindungi lapisan tipis dari sel-sel epitel, yaitu jaringan yang melapisi lubang dubur. Hubungan melalui lubang dubur mengakibatkan koyaknya lapisan ini dan pendarahan. Air mani yang sudah mengidap AIDS yang masuk ke lubang dubur dapat menjadi sumber AIDS, sama halnya dengan lecet-lecet dan luka pada alat kelamin laki-laki. Juga, jaringan dubur yang rusak dari si penerima akan mengeluarkan cairan yang sudah ketularan yang akan meneruskan infeksi itu kepada pasangan seks yang lain lagi.

Selain itu, kaum homoseks sering mempunyai banyak pasangan—ratusan, bahkan ribuan—dalam masa hidupnya. Seorang pria muda homoseks yang telah menulari banyak orang sebelum meninggal karena AIDS dilaporkan telah mengadakan 2.500 hubungan homoseks dalam waktu 10 tahun. Pekerjaannya dengan perusahaan penerbangan memungkinkan dia untuk sering bepergian. Seorang lain mengaku telah mengadakan 5.000 hubungan homoseks dalam waktu 20 tahun. Kemungkinan bagi orang-orang sedemikian untuk menyebarkan AIDS besar sekali.

Faktor lain lagi adalah karena praktik-praktik seks mereka, penyakit-penyakit lain, seperti hepatitis, gonorrhea, dan herpes, sangat umum di kalangan homoseks. Penyakit-penyakit ini merusak tubuh dan, diperkirakan, membuat mereka mudah ketularan AIDS.

Homoseksualitas, Apakah Tidak Wajar?

Tidak ada keraguan dalam hal ini: Hubungan homoseks sangat mempercepat penyebaran AIDS. Praktik-praktik demikian bertentangan dengan rancangan biologis tubuh manusia.

Jadi, homoseksualitas tidak dapat dianggap sekedar ’gaya hidup yang lain’. Hal ini tidak wajar, bertentangan dengan cara kita diciptakan. Alkitab menggolongkan ini ke dalam perbuatan-perbuatan sebagai akibat ”pikiran-pikiran yang terkutuk” dan mengatakan, ”Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.”—Roma 1:26-32.

Juga, Taurat Allah bagi bangsa Israel purba mengatakan, ”Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, . . . keduanya melakukan suatu kekejian.”—Imamat 20:13.

Bahwa perbuatan homoseksual tidak wajar dapat dilihat dari kenyataan penting berikut: Andaikan semua orang adalah homoseks, umat manusia akan lenyap dalam satu generasi.

Apakah ini berarti, sebagaimana ada yang menyatakan, bahwa Allah memberikan tulah AIDS kepada kaum homoseks? Tidak, Alkitab tidak mengatakan demikian. Namun, ini adalah soal ’menuai apa yang mereka tabur’. (Galatia 6:7) Firman Allah menetapkan prinsip ini, ”Mereka sendiri telah berlaku busuk; . . . cacat itu mereka buat sendiri.”—Ulangan 32:5, NW.

Kaum Heteroseks Juga Ketularan

Tetapi AIDS bukan hanya penyakit kaum homoseks; itu juga sudah tersebar di kalangan pria dan wanita heteroseks. Salah satu cara ialah melalui pria-pria biseks yang sudah ketularan dari hubungan seks mereka dengan pria lain dan kemudian menularkannya kepada pasangan wanita mereka melalui persetubuhan.

Para pemakai obat bius dengan suntikan yang sama-sama menggunakan satu jarum suntik yang sudah tercemar juga meneruskan AIDS kepada orang lain. Kemudian mereka dapat menulari pria dan wanita yang berhubungan seks dengan mereka. Di banyak tempat terdapat persentase yang tinggi dari wanita tuna susila yang mengidap AIDS dan mereka menularkannya kepada langganan mereka.

Di Afrika, AIDS tersebar luas di kalangan kaum heteroseks. Jumlah wanita yang telah mengidapnya sama dengan jumlah pria. Sekalipun penyebaran AIDS di kalangan kaum heteroseks di Eropa, Amerika Serikat, dan negeri-negeri lain tidak seluas di Afrika, peningkatan dalam kelompok itu juga ada. Jadi makin lama makin banyak wanita dan pria yang bukan homoseks ataupun biseks yang mendapat AIDS dan menyebarkannya kepada orang lain. Sebuah laporan mengatakan, ”AIDS telah menjadi pembunuh No. 1 dari wanita berumur 25-34 di New York City.” Dan sangat menyedihkan, sejumlah besar—beberapa mengatakan kira-kira 50 persen—dari wanita-wanita pembawa virus AIDS melahirkan bayi yang sudah dihinggapi penyakit tersebut.

Karena sikap serba boleh terhadap moralitas seks selama beberapa dasawarsa ini, percabulan dan perzinahan menjadi umum. Pria dan wanita sering mempunyai banyak pasangan seks yang berbeda. Dan mereka yang sudah dijangkiti AIDS dapat menularkannya kepada orang lain. Perbuatan yang tidak senonoh itu juga dikutuk dalam Alkitab.—1 Korintus 6:9, 10; Wahyu 22:15.

Darah—Sumber Penularan Lain

Ada juga yang ketularan melalui transfusi darah. The Medical Post dari Kanada melaporkan, ”Dr. Thomas Peterman, ahli epidemiologi medis yang bekerja untuk cabang AIDS dari Pusat Pengendalian Penyakit . . . memperkirakan bahwa 12.000 orang Amerika telah dihinggapi HIV [virus AIDS] karena penularan melalui transfusi darah pada tahun 1978-1984.”

Banyak dari para penerima darah sudah meninggal atau sedang sekarat. Berbagai rumah sakit menganjurkan kepada mereka yang menerima transfusi darah sebelum metode tes yang baru diperkenalkan pada tahun 1985, untuk memeriksakan diri sehubungan AIDS.

Penelitian oleh Pusat Federal untuk Pengendalian Penyakit di Atlanta memperkirakan bahwa pada awal tahun 1985 kebanyakan dari 10.000 orang Amerika penderita hemofilia berat sudah dihinggapi virus AIDS. Selain itu, 30 sampai 50 persen dari penderita hemofilia ringan juga sudah ketularan. Diperkirakan bahwa lebih dari setengah penderita hemofilia di Brasilia mungkin sudah dihinggapi virus AIDS.

Dr. Margaret Hilgartner dari Rumah Sakit New York—Pusat Medis Cornell mengatakan, ”Seorang penderita hemofilia berat kemungkinan akan mendapat darah dari antara 800.000 sampai 1 juta donor berbeda setiap tahun. Sebelum perusahaan obat mulai mengolah produk darah dengan pemanasan, risiko pencemaran sangat tinggi.” Ia juga mengatakan, ”Kami menjumpai meningkatnya jumlah penderita hemofilia muda yang bunuh diri. Mereka sangat marah. Mereka merasa dijadikan kambing hitam.”

Jonathan Goldsmith dari Pusat Hemofilia untuk Wilayah Nebraska di Omaha mengatakan bahwa pengobatan dengan transfusi ”selalu berbahaya karena kita berurusan dengan produk biologis [hidup]. Tetapi ini yang terburuk. Hal ini telah membuat para dokter sangat sedih. Kami tidak pernah mengharap hal ini bakal terjadi”.

Orang-orang yang sudah menikah yang ketularan AIDS melalui transfusi darah dapat menularkan penyakit tersebut kepada teman hidupnya melalui hubungan seks. Dalam sebuah penyelidikan atas pria-pria yang sudah kawin yang ketularan AIDS melalui transfusi darah, didapati bahwa 14 persen dari istri mereka juga telah dihinggapi virus tersebut.

Di Afrika, dilaporkan bahwa kira-kira 10 persen dari semua pria dan wanita yang dihinggapi virus AIDS menerimanya melalui transfusi darah yang sudah ketularan atau dari jarum yang sudah tercemar, seperti melalui vaksinasi. Beberapa orang memperkirakan kemungkinan adanya kurang lebih lima juta pengidap penyakit AIDS di sana, maka ini dapat berarti ada lebih dari 500.000 orang di Afrika Tengah yang mendapat virus AIDS dari darah yang tercemar.

Dengan meluasnya AIDS sekarang, apa yang dapat dilakukan untuk melindungi diri?

[Blurb di hlm. 10]

Di Afrika, AIDS tersebar luas di kalangan heteroseks

[Blurb di hlm. 10]

Di Afrika, kira-kira 10 persen yang dihinggapi virus itu memperolehnya melalui darah yang sudah tercemar

[Gambar di hlm. 9]

AIDS mula-mula menyebar terutama melalui kaum homoseks dan pecandu obat bius. Transfusi darah juga menyebarkan AIDS

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan