PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w86_s-22 hlm. 27-32
  • Jangan Beri Kesempatan kepada Iblis!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Jangan Beri Kesempatan kepada Iblis!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-22)
  • Bahan Terkait
  • Lawanlah Setan, dan Ia Akan Lari!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • ”Lawanlah Iblis” seperti Halnya Yesus
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Jangan Beri Tempat bagi Iblis
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Musuh dari Hidup Kekal
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-22)
w86_s-22 hlm. 27-32

Jangan Beri Kesempatan kepada Iblis!

”Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.”—EFESUS 4:26, 27.

1. Bagaimana Petrus menggambarkan si Iblis, tetapi jaminan perlindungan apa diberikan rasul itu?

SEEKOR binatang buas yang ganas sedang mencari mangsa. Ia mempunyai keinginan yang tak terpuaskan untuk menelan orang-orang Kristen. Petrus memperingatkan, ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh. Allah, sumber segala kasih karunia, . . . akan . . . menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.”—1 Petrus 5:8-10.

2. (a) Keadaan apa membuat kita lebih mudah kena serangan Iblis? (b) Mengapa orang yang menjadi korban kemurtadan tidak dapat menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri? (c) Kelemahan apa membuka jalan bagi Iblis untuk menaruh dalam hati Yudas Iskariot keinginan untuk mengkhianati Yesus?

2 Kita dapat merasa pasti bahwa si Iblis dan kaki tangannya, hantu-hantu maupun manusia, siap memanfaatkan setiap keraguan yang mengganggu batin, setiap cacat yang serius dalam kepribadian, dan kelalaian di pihak kita untuk tetap kuat secara rohani dalam iman. Tetapi Firman Yehuwa meyakinkan kita bahwa si Iblis tidak akan menelan kita jika kita berdiri teguh melawan dia. (Yakobus 4:7) Misalnya, tidak seorang pun akan menjadi korban dari kemurtadan hanya karena memang itu sama sekali tidak dapat dielakkan. Tidak seorang pun sudah ditentukan (ditakdirkan) sebelumnya akan meninggalkan iman. Motif hati tersangkut di sini. Memang, Yohanes mengatakan bahwa ada orang-orang yang ”sudah keluar dari antara kita, tetapi mereka itu bukannya asal daripada kita.” (1 Yohanes 2:19, Bode) Namun ini terjadi karena mereka memang memilih untuk murtad atau sejak semula masuk ke dalam organisasi Yehuwa dengan motif yang jahat. Yudas Iskariot berhati baik ketika dipanggil menjadi salah seorang dari 12 rasul Yesus, tetapi si Iblis memanfaatkan kelemahan Yudas yaitu ketamakan. Bahkan sebelum malam Yesus dikhianati, ”Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.”—Yohanes 13:2.

3. Faktor-faktor apa dapat mempengaruhi seseorang untuk menjadi korban kemurtadan?

3 Seseorang menjadi jahat karena ia membiarkan pemikirannya sendiri yang mementingkan diri, ambisi dan keinginannya sendiri, teman-teman yang dipilihnya dan lingkungannya, membentuk jalan pikirannya dan menentukan arah dari kehendaknya. Paulus berbicara tentang orang-orang yang ’pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, namun yang murtad.’ (Ibrani 6:4-6) Jika kita tidak terus waspada, si Iblis melalui propagandanya yang licik dapat membuat hati kita menerima pemikiran yang sesat. Tetapi bagaimana Iblis sebenarnya membuat seseorang menjadi calon mangsanya, korban kemurtadan?

4. Apa yang dapat terjadi jika kita menyerah kepada kebencian, perasaan kesal, dan mencari-cari kesalahan?

4 Sikap umum yang ia incar ialah kebencian, perasaan kesal dan mencari-cari kesalahan. Perasaan sedemikian dapat menjadi begitu kuat sehingga hanya sedikit tempat yang masih tersisa untuk kasih dan penghargaan. Mungkin suatu problem yang belum dipecahkan makin memburuk, sehingga membuat seseorang marah dan merasa dibenarkan untuk menjauh dari organisasi dan perhimpunan-perhimpunan Kristen yang penting. Dengan terus berada dalam keadaan marah selama suatu jangka waktu yang lama, ia ’memberi kesempatan kepada Iblis.’ (Efesus 4:27) Pribadi yang merasa terganggu itu hanya melihat kelemahan manusiawi dari saudaranya ketimbang mengampuninya ”tujuh puluh kali tujuh kali.” (Matius 18:22) Dalam keadaan pikiran sedemikian, jika seseorang datang kepadanya dan mengatakan, bahwa organisasi Yehuwa bersifat menindas atau mengekang, atau bahkan keliru di dalam ajaran-ajaran tertentu yang penting, hati orang Kristen yang sedang sakit ini mungkin akan menerima pernyataan-pernyataan yang tidak ada dasarnya ini. Maka betapa penting untuk mencegah berkembangnya kebencian dan kekesalan! Jangan biarkan amarah saudara sampai matahari terbenam. Sebaliknya, biarkan kasih dinyatakan sepenuhnya dalam kehidupan saudara.

5. (a) Bagaimana keangkuhan atau perasaan kesal karena dikoreksi ternyata dapat menjadi jerat? (b) Apa peranan kerendahan hati terhadap tetap teguh dalam iman?

5 Keadaan hati dan pikiran apa lagi yang diincar si Iblis? Ya, keangkuhan, merasa diri penting, perasaan kesal karena tidak mendapat kedudukan terkemuka yang menurut seseorang seharusnya ia dapat. Ini semua merupakan jerat yang digunakan si Iblis. (Roma 12:3) Jika saudara dinasihati atau bahkan ditegur oleh karena suatu perbuatan atau sikap salah, hal ini juga, merupakan kesempatan yang bagus sekali bagi Iblis untuk mendorong saudara bertanya kepada diri sendiri apakah saudara berada dalam organisasi yang benar. Jadi teruslah bersikap rendah hati. Berpuaslah untuk menjadi ’yang lebih kecil.’ Jangan biarkan keangkuhan atau perasaan bahwa diri kita penting membuat kita goyah dan tidak berdiri teguh dalam iman.—Lukas 9:48; 1 Petrus 5:9.

6, 7. (a) Apa beberapa perwujudan dari ketidaksabaran yang cepat dimanfaatkan si Iblis? (b) Jika seseorang kurang berhikmat, apa yang harus dilakukan?

6 Sifat tidak sabar merupakan suatu hal lain yang diperhatikan si Iblis. Kadang-kadang kita merasa harus diadakan perubahan; kita ingin tindakan yang cepat, jawaban-jawaban yang langsung. ’Problem ini harus diselesaikan sekarang, atau saya keluar. Saya harus mendapat jawaban untuk pertanyaan ini sekarang, atau saya tidak akan maju lagi. Armagedon dan sistem yang baru dari dulu dikatakan ”sudah di ambang pintu.” Saya sudah capek menunggu.’ Pasti si Iblis siap menaburkan benih-benih keraguan dan pemberontakan dalam ladang-ladang ketidaksabaran sedemikian. Ketekunan dan iman dibutuhkan.—Ibrani 10:36, 39.

7 Yakobus mengatakan, ”Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari [Yehuwa]. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.” (Yakobus 1:4-8) Jangan biarkan si Iblis menjadikan saudara seorang calon yang murtad karena saudara menjadi tidak sabar dan menuntut, ragu-ragu terhadap janji-janji Allah! Bersabarlah, bersyukurlah. Berharaplah kepada Yehuwa.—Mazmur 42:6.

8. Bagaimana kecenderungan untuk memberontak melawan wewenang membuka jalan bagi si Iblis untuk memikat seseorang agar membuang hati nurani Kristen?

8 Apa lagi yang digunakan si Iblis dalam usahanya untuk memalingkan kita? Bukankah ia selalu berusaha menghasut pemberontakan, mendorong hamba-hamba Yehuwa untuk mengritik mereka yang mengambil pimpinan? ’Para penatua tidak mengerti, mereka terlalu kritis, terlalu menuntut,’ mungkin ada yang berkata demikian. Ada yang mungkin bertindak lebih jauh dan menyatakan bahwa Badan Pimpinan dari Saksi-Saksi Yehuwa atau saudara-saudara lain yang bertanggung jawab mencampuri kebebasan hati nurani mereka dan ”hak” pribadi untuk menafsirkan ayat-ayat Alkitab. Tetapi ingat kata-kata Yusuf yang rendah hati, ”Bukankah Allah yang menerangkan [menafsirkan, NW]?” (Kejadian 40:8) Dan bukankah Yesus bernubuat bahwa pada hari-hari terakhir ini suatu organisasi terdiri dari orang-orang yang terurap, ”hamba yang setia dan bijaksana,” akan dipercayakan untuk menyediakan makanan rohani pada waktu yang tepat? (Matius 24:45-47) Hati-hatilah terhadap mereka yang berusaha mengeluarkan pendapat mereka sendiri yang bertentangan. Juga berhati-hatilah terhadap mereka yang ingin melepaskan semua kendali atau yang menjanjikan kebebasan, dengan menyatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa diperbudak! Petrus mengatakan tentang guru-guru palsu, ”Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.”—2 Petrus 2:1, 19.

9. Sikap apa sering terdapat di kalangan orang-orang yang suka mengritik saudara-saudara yang mengambil pimpinan?

9 Biasanya, apa motif dari orang-orang yang mengritik Lembaga atau mereka yang mengambil pimpinan? Bukankah sering kali suatu ayat tertentu kena pada diri mereka secara pribadi? Dari pada menyesuaikan diri dengan doktrin dan petunjuk yang benar, mereka ingin agar organisasi mengadakan perubahan. Mari kita gambarkan ini dengan beberapa contoh:

10. Bagaimana berkeras dalam hal pakaian atau gaya dandanan yang aneh mengakibatkan seseorang ’memberi kesempatan kepada Iblis’?

10 Seorang saudara berkeras mengenai pakaian atau gaya dandanan yang aneh. Para penatua merasa dia bukan contoh yang baik dan tidak memberikan kepadanya hak-hak istimewa tertentu, misalnya tampil di mimbar untuk memberikan instruksi. Ia menjadi kesal, dan mengatakan bahwa orang-orang lain mencoba merampas kebebasan Kristennya. Tetapi apa yang ada di balik cara berpikir ini? Bukankah biasanya keangkuhan, sikap ingin bebas, atau keinginan yang agak kekanak-kanakan agar kemauannya sendiri dipenuhi? Meskipun hal ini kelihatannya soal kecil, dengan berpikiran sedemikian seseorang dapat ’memberi kesempatan kepada Iblis.’ Tetapi kasih dan kerendahan hati akan mendorong kita untuk berpakaian dan berdandan dengan bersahaja, dapat diterima. Kita hendaknya ingin melakukan segala sesuatu demi kemajuan kabar baik dan tidak menyenangkan diri sendiri.—Roma 15:1, 2; 1 Korintus 10:23, 24.

11. Apa yang kemungkinan ada di balik keraguan terhadap perintah Yehuwa untuk menjauhkan diri dari darah?

11 Mari kita ambil suatu contoh lain. Kadang-kadang mungkin saudara mendengar seseorang meragukan apakah larangan Alkitab berkenaan makan darah benar-benar berlaku untuk transfusi. Namun apa yang ada di balik gagasan itu? Apakah rasa takut—takut akan kemungkinan hilang kehidupannya yang sekarang atau kehidupan orang yang dikasihinya? Apakah harapan kebangkitan sudah kabur? Orang-orang Kristen yang setia tidak mengkompromikan hukum Allah atau mencari jalan untuk mengencerkannya. Menjauhkan diri dari penggunaan darah untuk memelihara tubuh sama pentingnya dengan menjauhkan diri dari percabulan dan penyembahan berhala, semuanya itu dikutuk dalam keputusan yang sama dari para rasul dan penatua di Yerusalem yang mendapat bimbingan roh kudus.—Kisah 15:19, 20, 28, 29.

12. Mengapa keloyalan yang salah seharusnya tidak membuat kita melanggar tuntutan Alkitab, agar kita menghindari pergaulan dengan mereka yang dipecat?

12 Orang yang suka mengritik mengatakan bahwa organisasi Yehuwa terlalu keras dalam hal tidak boleh bergaul dengan orang-orang yang dipecat. (2 Yohanes 10, 11) Namun mengapa pengritik-pengritik tersebut merasa demikian? Apakah mereka mempunyai hubungan keluarga yang erat atau perasaan loyal yang salah terhadap seorang teman, yang lebih mereka utamakan dari pada keloyalan kepada Yehuwa dan standar-standar serta tuntutan-tuntutanNya? Pikirkan pula bahwa jika kita terus bergaul dengan seorang yang dipecat, sekalipun dengan seseorang yang dekat dengan kita misalnya anggota keluarga, orang yang bersalah itu mungkin akan menarik kesimpulan bahwa haluannya tidak begitu serius, dan hal ini lebih merugikannya lagi. Tetapi, dengan tidak bergaul dengannya, ia akan terdorong untuk merindukan apa yang telah ia lepaskan dan suatu keinginan untuk mendapatkannya kembali. Jalan Yehuwa selalu yang paling baik, dan ini demi perlindungan kita sendiri.—Amsal 3:5.

13. Sikap apa hendaknya kita miliki terhadap pekerjaan kesaksian umum?

13 Ada juga yang mungkin dengan salah mengatakan bahwa ayat-ayat Alkitab tidak mendukung pekerjaan kesaksian umum. Namun apakah ini disebabkan karena ia memang tidak menyukai pekerjaan yang penting ini dan mencari-cari dalih untuk tidak melakukannya? Kasih akan Allah dan sesama seharusnya menggerakkan kita untuk menyadari mendesaknya pekerjaan yang menyelamatkan kehidupan ini. Sekali lagi, perlu ketekunan. Paulus menceritakan tentang ketekunannya sendiri dalam ”senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani,” pada waktu ia mengajar di muka umum maupun dari rumah ke rumah. (Kisah 20:18-21) Dari pada mengeluh, bukankah kita seharusnya dengan loyal mengikuti contohnya yang baik? Amatilah ribuan orang yang telah dikumpulkan ke dalam ”satu kawanan” karena berkat Yehuwa Atas pekerjaan kesaksian umum! (Yohanes 10:16) Dan jangan lupakan manfaat-manfaat baik yang kita peroleh dalam latihan dan disiplin, dalam menguatkan iman kita, dengan pergi dari rumah ke rumah untuk mencapai orang-orang dengan kabar baik.—Bandingkan Kisah 5:42; 1 Timotius 4:16.

14. Menurut saudara bagaimana hendaknya reaksi kita bila para pengritik menuduh Saksi-Saksi Yehuwa sebagai nabi-nabi palsu?

14 Akhirnya, kita akan membahas apa yang telah diterbitkan Lembaga pada waktu yang lampau mengenai khronologi (urutan waktu). Ada penentang-penentang yang mengatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah nabi-nabi palsu. Para penentang ini mengatakan bahwa tanggal-tanggal ditetapkan, tetapi tidak terjadi apa-apa. Sekali lagi kita bertanya, Apa motif para pengritik ini? Apakah mereka menganjurkan kewaspadaan di pihak umat Allah, atau apakah sebaliknya mereka berusaha membenarkan diri karena telah mundur dalam keadaan tidak aktif? (1 Tesalonika 5:4-9) Lebih penting lagi, apa yang akan saudara lakukan jika saudara mendengar kritikan sedemikian? Jika seseorang meragukan apakah kita hidup dalam ”hari-hari terakhir” dari sistem ini, atau mungkin mempunyai gagasan bahwa Allah sangat berbelas kasihan sehingga Ia pasti tidak akan membinasakan jutaan orang dalam ’sengsara besar,’ maka orang ini sudah menyiapkan hatinya untuk mendengarkan kritikan sedemikian.—2 Timotius 3:1; Matius 24:21, Bode.

15. Bukan nabi palsu, tetapi apa yang justru membuktikan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa beriman dalam Firman Allah dan janji-janjinya yang pasti?

15 Ya, umat Yehuwa memang harus meninjau kembali pengharapan mereka dari waktu ke waktu. Karena keinginan kita yang besar, kita telah mengharapkan tibanya sistem baru lebih awal dari pada jadwal waktu Yehuwa. Tetapi kita memperlihatkan iman dalam Firman Allah dan janji-janjinya yang pasti dengan mengumumkan beritanya kepada orang lain. Selain itu, perlunya kita memperbaiki pengertian kita tidak menjadikan kita nabi-nabi palsu atau mengubah fakta bahwa kita memang hidup di ”hari-hari terakhir,” dan tidak lama lagi akan mengalami ’sengsara besar’ yang akan membuka jalan bagi Firdaus di bumi. Betapa bodoh untuk berpandangan bahwa karena beberapa penyesuaian perlu diadakan dalam pengharapan, maka seluruh kebenaran harus diragukan! Kenyataan jelas menunjukkan bahwa Yehuwa telah menggunakan dan masih terus menggunakan satu-satunya organisasiNya ini, dengan ”hamba yang setia dan bijaksana” yang mengambil pimpinan. Maka kita mempunyai perasaan yang sama seperti Petrus, yang mengatakan, ”Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal.”—Yohanes 6:68.

16, 17. (a) Bagaimana penerapan kata-kata Yesus di Matius 7:15-20 membantu mengenali organisasi yang mendapat berkat Yehuwa? (b) Apa beberapa dari buah-buah baik yang dihasilkan dalam kehidupan hamba-hamba Yehuwa yang sejati?

16 Hanya dalam firdaus rohani, di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa, kita dapat menemukan kasih yang rela berkorban yang menurut Yesus akan mencirikan murid-muridnya yang sejati. (Yohanes 13:34, 35) Melalui buah-buah buruk yang mereka hasilkan, nabi-nabi palsu akan disingkapkan keadaan mereka yang sebenarnya. Tetapi Yesus menunjukkan bahwa pohon-pohon yang baik, akan dicirikan oleh buah-buahnya yang baik. (Matius 7:15-20) Dan betapa baiknya buah-buah yang kita hasilkan dalam firdaus rohani! Pertambahan yang menakjubkan sedang terjadi hampir di setiap negeri. Lebih dari 3.000.000 warga yang bahagia dari Kerajaan Allah di seluruh bola bumi, merupakan bukti nyata bahwa Yehuwa mempunyai umat di bumi.

17 Karena mereka diajar oleh Allah, Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar menghasilkan buah-buah Kekristenan dalam kehidupan mereka. (Yesaya 54:13) Hanya umat Yehuwa saja yang telah sama sekali membebaskan diri dari takhyul-takhyul yang bersifat Babel. Hanya merekalah yang mempunyai organisasi yang sepenuhnya mentaati apa yang dikatakan Firman Allah tentang imoralitas seks, pengguguran kandungan, pemabukan, pencurian, penyembahan berhala, prasangka ras, dan praktek-praktek serta keinginan-keinginan duniawi lainnya. Mereka sajalah yang mentaati perintah untuk memberikan kabar baik tentang Kerajaan Yehuwa. (Matius 24:14) Firman Allah sendiri dengan pasti menyatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah satu-satunya umat yang diorganisasi yang mendapat berkatNya!

18. Bila harus menghadapi ajaran-ajaran yang sesat, bagaimana seharusnya sikap hamba-hamba Yehuwa?

18 Ya, bagi semua orang yang dengan setia dan loyal bertekun dalam haluan Kristen, kita yakin bahwa kebenaran Yehuwa masih tetap indah, memuaskan—bahkan lebih lagi dari pada ketika mereka pertama kali mendengarnya. Maka, bertekadlah dalam hati saudara untuk sekali-kali tidak menyentuh racun yang disajikan orang-orang yang murtad. Taatilah perintah yang bijaksana namun tegas dari Yehuwa untuk sama sekali menghindari mereka yang akan menipu saudara, menyesatkan saudara, memalingkan saudara kepada jalan-jalan kematian. Jika kita mengasihi Yehuwa dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita, seraya mengasihi sesama seperti diri sendiri, maka gagasan-gagasan yang sesat sama sekali tidak dapat menembus. (Matius 22:37-39) Kita tidak akan ’memberi kesempatan kepada Iblis’ dan tidak ingin berpaling ke tempat lain. Kita tidak akan ”lekas bingung” dengan ajaran-ajaran palsu.—2 Tesalonika 2:1, 2.

19. Haluan apa akan memastikan bahwa ’tidak seorang pun akan merampas pahala hidup kekal’ dari diri kita?

19 Marilah kita selalu menghargai hak istimewa kita untuk berada dalam firdaus rohani Yehuwa, di mana kita menikmati begitu banyak berkat rohani yang limpah. Kita mengetahui siapa yang berpaut dengan setia kepada ucapan-ucapan hidup yang kekal. Maka teruslah erat bergaul dengan mereka, yang adalah saudara-saudari kita yang sejati dan loyal dalam iman. Semoga kita terus memiliki sukacita dan kepuasan yang sama seperti yang kita miliki ketika pertama kali belajar kebenaran, dengan keyakinan akan pahala yang mulia yaitu hidup kekal dalam sistem baru Yehuwa. Seperti Paulus katakan dengan tepat, ”Jangan seorang pun merampas pahala dari saudara”!—Kolose 2:18, NW.

Dapatkah Saudara Menjawab?

◻ Mengapa benar bahwa tidak seorang pun sudah ditentukan sebelumnya akan meninggalkan iman?

◻ Bagaimana perasaan kesal, keangkuhan, dan ketidaksabaran dapat memberi kesempatan bagi Iblis untuk mempengaruhi hati?

◻ Siapa yang biasanya ada di balik kritikan terhadap nasihat yang diberikan oleh mereka yang ambil pimpinan?

◻ Buah-buah apa yang dihasilkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa membuktikan bahwa mereka adalah satu-satunya organisasi yang digunakan Allah?

[Gambar di hlm. 28]

Dengan menolak nasihat, kita dapat ’memberi kesempatan kepada Iblis’

[Gambar di hlm. 29]

Keangkuhan dapat mengakibatkan kejatuhan yang membuat seseorang tidak dapat pulih lagi

[Gambar di hlm. 31]

Hamba-hamba Yehuwa yang sibuk dan bahagia ’tidak memberi kesempatan kepada Iblis’ atau gagasan-gagasan yang sesat

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan