Pertanyaan Kaum Muda . . .
Bagaimana Saya Dapat Menghadapi Orang-tua yang Mudah Terbawa Emosi?
”PROBLEM saya,” menurut Claudia, ibu saya mudah gugup dan tersinggung.a ”Suatu hari, ia menanyakan tentang kursus piano saya. Saya hanya mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan saya meninggalkannya untuk berlatih piano. Ibu menyusul, dengan marah mengatakan bahwa saya kurang ajar, kemudian meninggalkan saya dengan geram. Saya menjadi kesal dan menggebrak piano lalu lari ke kamar saya. Kemudian Ibu datang dan memarahi saya karena menggebrak piano.”
Orang-tua dapat benar-benar sensitif jika mereka sedang dalam suasana hati yang buruk. Kadang-kadang Anda mungkin merasa harus bertindak sangat hati-hati sewaktu berada di dekat mereka, dengan cemas menunggu saatnya Anda akan dikritik, dibentak, atau bahkan dipersalahkan. Akan tetapi, artikel pada halaman 19-21 berjudul ”Mengapa Orang-Tua Saya Mudah Terbawa Emosi?” dalam terbitan ini memperlihatkan bahwa halnya benar-benar normal bila orang-tua mudah terbawa emosi dari waktu ke waktu. Stres, kelelahan, kesehatan yang buruk, dan tekanan hidup sering dianggap sebagai penyebabnya.b Dengan mengetahui hal ini, Anda mungkin dibantu untuk bersimpati kepada orang-tua Anda. (Bandingkan Amsal 19:11.) Namun hal itu tidak mengubah fakta bahwa kadang-kadang sulit untuk berurusan dengan mereka. Apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki keadaan?
Tanda-Tanda Peringatan
Amsal 24:3 berkata, ”Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan.” Selaras dengan prinsip ini, satu hal yang dapat Anda lakukan ialah berupaya mengenali tanda-tandanya jika orang-tua Anda sedang dalam suasana hati yang buruk. Sang pemazmur berkata sehubungan dengan keadaannya sendiri yang tertekan, ”Sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita.” (Mazmur 38:7) Seorang yang penuh perhatian tentunya akan dapat mendeteksi bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan dia! Dengan cara serupa, orang-tua biasanya memberikan tanda-tanda yang jelas bahwa mereka sedang berada dalam suasana yang kurang baik.
Jadi, para pengarang muda buku The Kids’ Book About Parents menyusun daftar tanda-tanda peringatan yang umum untuk diamati oleh kaum muda. Di antara hal-hal yang dicatat adalah, orang-tua ’banyak makan, tidak mau bicara, cepat pergi tidur, tidak menyapa ketika pulang dari tempat kerja, membentak-bentak siapa saja, tidak mengacuhkan pertanyaan Anda’, dan ’menatap TV dengan pandangan kosong’. Dalam keluarga lain, orang-tua dapat diperkirakan akan menjadi sensitif pada saat-saat tertentu—seperti ketika tagihan-tagihan harus dibayar. Apa pun keadaannya, dengan bersikap penuh perhatian, Anda mungkin dapat mengenali tanda-tanda peringatan orang-tua Anda sendiri.
’Apakah Ada Sesuatu yang Tidak Beres?’
Jadi, apa yang akan Anda lakukan jika Anda merasa bahwa orang-tua Anda sedang muram? Menjauhi mereka? Mungkin tidak. Amsal 15:20 berkata, ”Anak yang bijak menggembirakan ayahnya.” Ini tidak berarti bahwa Anda harus membebani diri Anda dengan masalah orang dewasa dari orang-tua Anda. Bagaimanapun juga, setiap orang-tua harus ”memikul tanggungannya sendiri”. (Galatia 6:5) Namun setidaknya, Anda dapat menunjukkan minat kepada mereka. Sebagai contoh, Anda mungkin dengan bijaksana dapat bertanya, ’Apakah ada sesuatu yang tidak beres?’ (Bandingkan Nehemia 2:1, 2.) Mungkin sedikit atau tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mengubah situasi, namun bisa jadi mereka menghargai perhatian pengasih Anda akan kesejahteraan mereka.
Seorang remaja bernama Kama menganjurkan cara menangani masalah ketika orang-tua yang mudah terbawa emosi tiba di rumah, ”Setelah menyapa mereka, masuklah ke kamar Anda sesaat, sampai mereka tenang. Kemudian keluarlah dan tanyakan apakah ada yang tidak beres dan bagaimana keadaan mereka hari ini. . . Cari tahu apakah mereka ingin Anda melakukan sesuatu.” Kadang-kadang, hanya dengan memperlihatkan kepada orang-tua Anda perhatian atau kasih sayang yang dibutuhkan, akan membantu orang-tua menyingkirkan suasana hati yang tidak menyenangkan.
Dalam bukunya My Parents Are Driving Me Crazy, Dr. Joyce Vedral memberi tahu cara seorang gadis belasan tahun bernama Deena menanggapi suasana hati ibunya yang sedang marah. Deena berkata, ”Ketika saya keluar [dari kamar saya] dan melihat wajah ibu sedang cemberut, saya merangkul dan mendekapnya erat-erat sebelum ia sempat melakukan apa-apa untuk mencegah saya. Kemudian, saya menciumnya dan berkata, ’Bu, Deena sayang deh sama Ibu.’ Anda seharusnya melihat bagaimana suasana hatinya berubah—langsung.” Dr. Vedral menyimpulkan, ”Obat yang mujarab untuk orang-tua yang sedang kesal adalah kasih sayang. . . . Kasih sayang dapat menghasilkan suasana hati yang gembira.” Alkitab menyatakannya dengan cara ini, ”Kasih membangun.”—1 Korintus 8:1.
Meskipun demikian, kadang-kadang orang-tua Anda tampak jengkel kepada Anda secara pribadi. Jika Anda tidak merasa pasti apa alasannya, berupayalah untuk membuat orang-tua Anda mengutarakan masalahnya, agar mereka dapat menyatakan keluhan apa pun. (Bandingkan Amsal 20:5.) Seorang gadis muda bernama Ruth, sebagai contoh, memperhatikan bahwa hubungan dengan ayahnya telah ’semakin renggang’ dan bahwa sang ayah secara tidak masuk akal menjadi kritis terhadap nilai-nilainya di sekolah. Sesudah suatu diskusi keluarga dari sebuah artikel ”Pertanyaan Kaum Muda . . . ”, Ruth bertanya apa yang telah membuat ayahnya resah. ”Kami mendapati bahwa Ayah sedang berupaya untuk meraih sukses melalui anak-anaknya, karena dulu ia terpaksa putus sekolah. Ia ingin kami mendapatkan nilai rapor yang sangat baik.” Bila Ruth mendapat nilai lebih rendah daripada yang diharapkan, sang ayah akan marah. Apa hasil diskusi mereka? ”Hal itu membantu saya memandang hal-hal dari sudut pandangannya,” kata Ruth. Tentu saja, ayahnya juga harus membuat penyesuaian dalam cara berpikirnya. Ruth melaporkan, ”Keadaan mulai membaik.”
Dengan mengadakan percakapan serupa, Anda mungkin mendapati bahwa orang-tua Anda memiliki alasan kuat untuk merasa jengkel kepada Anda. Hal itu mungkin hanya karena Anda lupa mengerjakan tugas rumah tangga tertentu yang telah diberikan. Amsal 10:5 mengingatkan, ”Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.” Mungkin bila Anda lebih rajin, hal ini akan sangat membantu untuk memperbaiki suasana hati orang-tua Anda.
Bertindaklah dengan Bijaksana!
Meskipun demikian, kadang-kadang orang-tua tidak bersedia berkomunikasi dengan bebas, dan segala upaya untuk menganjurkan mereka melakukannya ditanggapi dengan amarah dan penolakan. Lalu bagaimana? Alkitab memberi tahu kita tentang cara Daud, sebagai seorang pemuda, menghadapi situasi sensitif semacam itu. Ketika masih muda, Daud bekerja di istana Saul sebagai pemusik. Akan tetapi, Saul, adalah seorang yang mudah berubah-ubah emosinya tanpa dapat diduga dan penuh amarah. Bahkan, pada satu kesempatan Saul mencoba menancapkan Daud ke dinding dengan sebuah tombak! Meskipun demikian, perhatikan apa yang Alkitab katakan dalam 1 Samuel 18:14, mengenai perilaku Daud, ”Daud berhasil [”terus bertindak dengan bijaksana”, NW] di segala perjalanannya, sebab [Yehuwa] menyertai dia.”
Tidak banyak orang-tua yang mudah meledak seperti halnya Raja Saul. Namun, Anda tetap harus bijaksana ketika menghadapi mereka. Sebagai contoh, pemuda bernama Sam berkata, ”Ayah saya bukan seorang Kristen, dan ia memiliki temperamen yang buruk! Jika ia marah terhadap kami, ia mulai berteriak keras-keras. Kami benar-benar harus hati-hati terhadap apa yang kami katakan dan lakukan. Kami harus berupaya untuk tidak membuatnya kesal.” Alkitab menyatakan hal itu sebagai berikut, ”Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia.”—Amsal 22:3.
Ini tidak harus berarti menjauhi orang-tua Anda. Berupayalah untuk bersikap hangat dan ramah sebisa-bisanya. Jika Anda mengusik orang-tua yang sedang menggerutu dengan pertanyaan yang tidak perlu atau dengan masalah sepele yang dapat dibicarakan di lain waktu, Anda mungkin sedang mencari masalah. (Bandingkan Amsal 15:23; 25:11.) Tentu saja, jika mereka sedang tegang dan letih, mereka mungkin bahkan merasa seperti pria yang adil-benar Ayub ketika ia bertanya, ”Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku?” (Ayub 19:2) Oleh karena itu, bijaksana bila Anda menghindari kebiasaan mengganggu apa pun yang Anda tahu dapat membuat orang-tua Anda jengkel—seperti mendecak-decakkan permen karet atau menggemeretakkan jari. Demikian pula, Anda akan bertindak tidak timbang rasa bila memasang tape atau TV sekeras-kerasnya.
Cara lain untuk bertindak dengan bijaksana adalah dengan mengambil inisiatif. Apakah Ibu selalu dalam suasana hati yang buruk ketika ia pulang kerja? Jika Anda pulang lebih dahulu, bagaimana jika Anda membereskan meja, membuang sampah, atau mencuci piring? Sapalah ibu Anda dengan penuh kasih sayang. Perlakuan demikian mungkin membuatnya ingin cepat pulang. Seorang gadis belasan tahun bernama Julie mengambil inisiatif demikian. Ia berkata, ”Ibu saya pengemudi bus sekolah, dan ia biasanya pulang dengan perasaan kacau. Maka saya berupaya agar tidak meminta perhatiannya. Saya berupaya tidak mengganggunya sampai ia tenang. Kemudian saya menggantikan Ibu mengurus adik-adik saya atau membersihkan atau melakukan sesuatu baginya.”
Walaupun Anda berupaya sedapat mungkin untuk menghindari konflik, beberapa konflik hampir selalu terjadi bila orang-tua sedang sensitif atau peka. Bila hal itu terjadi, menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dapat membantu Anda terhindar dari kemungkinan membuat situasi buruk menjadi lebih buruk. Misalnya, Amsal 15:1 berkata, ”Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” Bimbingan selanjutnya diberikan dalam Amsal 17:27, yang mengatakan, ”Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.” Ingat juga, bahwa meskipun orang-tua kadang-kadang memiliki suasana hati yang buruk, namun ada juga saat-saat manakala mereka merasa riang, penuh humor, senang melihat Anda ada di dekat mereka. Hargailah saat-saat seperti itu, gunakan itu sebagai kesempatan untuk memupuk hubungan baik dengan orang-tua Anda. Hal itu akan membuat saat-saat yang sukar menjadi tidak terlalu sulit.
[Catatan Kaki]
a Beberapa nama diganti.
b Artikel ini membahas tentang perubahan suasana hati yang normal yang dialami kebanyakan orang. Orang-tua yang menderita tekanan emosi akibat depresi hebat, kecanduan alkohol atau obat bius, atau penyakit jasmani dan emosi yang serius lainnya, mungkin membutuhkan bantuan profesional.
[Gambar di hlm. 24]
Orang-tua yang bekerja menghargai bila anak-anak mereka membantu mengerjakan tugas-tugas rumah tangga