PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
    • PERI TIDAK BERKEMATIAN

      Kata Yunani a·tha·na·siʹa terbentuk dari awalan negatif a diikuti suatu bentuk kata untuk ”kematian” (thaʹna·tos). Jadi, arti dasarnya adalah ”keadaan tidak berkematian”, dan memaksudkan mutu kehidupan yang dinikmati, yaitu keadaannya yang tanpa akhir dan tidak dapat dibinasakan. (1Kor 15:53, 54, Rbi8, ctk.; 1Tim 6:16, Rbi8, ctk.) Kata Yunani a·fthar·siʹa, yang artinya ”ketidakfanaan”, berkaitan dengan sesuatu yang tidak dapat menjadi busuk atau rusak, sesuatu yang tidak dapat musnah.—Rm 2:7; 1Kor 15:42, 50, 53; Ef 6:24; 2Tim 1:10.

    • Para Ahli Waris Kerajaan Dikaruniai Peri Tidak Berkematian. Bagi orang-orang Kristen terurap yang dipanggil untuk memerintah bersama Kristus di surga (1Ptr 1:3, 4), berlakulah janji bahwa mereka ikut dengan Kristus dalam kebangkitannya yang sama. (Rm 6:5) Dengan demikian, seperti halnya Tuan dan Kepala mereka, para anggota terurap sidang Kristen yang mati dalam keadaan setia menerima kebangkitan kepada kehidupan roh yang tidak berkematian, sehingga ”yang berkematian mengenakan peri tidak berkematian”. (1Kor 15:50-54) Seperti halnya Yesus, arti peri tidak berkematian dalam kasus mereka bukan sekadar kehidupan abadi, atau semata-mata kebebasan dari kematian. Bahwa mereka juga dikaruniai ”kuasa dari kehidupan yang tidak dapat dibinasakan” sebagai sesama ahli waris bersama Kristus terlihat dari pernyataan rasul Paulus sewaktu ia mengaitkan ketidakfanaan dengan peri tidak berkematian yang mereka capai. (1Kor 15:42-49) Atas mereka, ”kematian kedua tidak mempunyai wewenang”.—Pny 20:6; lihat KETIDAKFANAAN.

      Karunia berupa peri tidak berkematian bagi para ahli waris Kerajaan ini semakin lebih mengagumkan, mengingat fakta bahwa para malaikat Allah pun berkematian, meskipun mereka memiliki tubuh roh, bukan tubuh jasmani. Fakta bahwa para malaikat berkematian tampak dari penghukuman berupa kematian yang dijatuhkan ke atas putra rohani yang menjadi Musuh Allah, atau Setan, dan juga ke atas malaikat-malaikat lainnya yang mengikuti haluan yang bersifat setan itu dan ”tidak mempertahankan kedudukan mereka yang semula tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka sendiri yang cocok”. (Yud 6; Mat 25:41; Pny 20:10, 14) Jadi, dikaruniakannya ”kehidupan yang tidak dapat dibinasakan” (Ibr 7:16) atau ”kehidupan yang tidak dapat larut” kepada orang-orang Kristen yang memperoleh hak istimewa memerintah bersama Putra Allah dalam Kerajaan surgawi secara menakjubkan memperlihatkan keyakinan Allah akan mereka.—Lihat HIDUP, KEHIDUPAN; LANGIT DAN SURGA (Jalan menuju kehidupan surgawi).

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan