PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwbq artikel 155
  • Apa Kata Alkitab tentang Memberi?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa Kata Alkitab tentang Memberi?
  • Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Jawaban Alkitab
  • Pemberian seperti apa yang menyenangkan Allah?
  • Pemberian seperti apa yang tidak menyenangkan Allah?
  • ”Allah Mengasihi Pemberi yang Bersukacita”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Apakah Saudara Memiliki Semangat Memberi?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Yehuwa Mengasihi Pemberi-Pemberi yang Sukacita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Nikmati Manfaatnya Memberi
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2017
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Alkitab Dijawab
ijwbq artikel 155
Seorang pria mengulurkan kotak hadiah

Apa Kata Alkitab tentang Memberi?

Jawaban Alkitab

Alkitab menganjurkan kita untuk memberi dengan sukarela dan dengan alasan yang benar. Menurut Alkitab, kalau kita memberi, yang mendapat manfaat bukan hanya yang menerima, tapi juga yang memberi. (Amsal 11:25; Lukas 6:38) Yesus berkata, ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.”​—Kisah 20:35.

  • Pemberian seperti apa yang menyenangkan Allah?

  • Pemberian seperti apa yang tidak menyenangkan Allah?

  • Ayat-ayat Alkitab tentang memberi

Pemberian seperti apa yang menyenangkan Allah?

Allah senang kalau kita memberi dengan sukarela. Alkitab berkata, ”Setiap orang sebaiknya memberi sesuai dengan apa yang dia putuskan dalam hatinya, tidak dengan berat hati atau terpaksa, karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan senang hati.”​—2 Korintus 9:7.

Memberi dengan tulus termasuk ibadah yang menyenangkan Allah. (Yakobus 1:27) Dia senang dengan orang yang suka menolong. Bagi Allah, orang yang bermurah hati seolah-olah memberikan pinjaman kepada-Nya. (Amsal 19:17) Alkitab mengajarkan bahwa Allah sendiri akan membalas kebaikan orang itu.​—Lukas 14:12-14.

Pemberian seperti apa yang tidak menyenangkan Allah?

Yang diberikan dengan tujuan yang salah. Contoh:

  • Untuk membuat orang lain terkesan.​—Matius 6:2.

  • Untuk mendapat imbalan.​—Lukas 14:12-14.

  • Untuk seolah-olah membeli keselamatan.​—Mazmur 49:6, 7.

Yang mendukung kegiatan atau hal-hal yang dikecam Allah. Misalnya, kita tidak boleh memberikan uang kepada orang yang akan menggunakannya untuk berjudi, memakai narkoba, atau bermabuk-mabukan. (1 Korintus 6:9, 10; 2 Korintus 7:1) Selain itu, tidak benar kalau kita memberi kepada orang yang sebenarnya bisa bekerja untuk menafkahi diri tapi tidak mau melakukannya.​—2 Tesalonika 3:10.

Yang membuat kebutuhan keluarga terabaikan. Alkitab mengajarkan bahwa kepala keluarga harus memenuhi kebutuhan keluarganya. (1 Timotius 5:8) Tidak benar kalau kepala keluarga terlalu banyak memberi kepada orang lain sampai-sampai mengorbankan kebutuhan keluarganya. Di zaman Yesus, ada yang tidak mengurus orang tua mereka yang lansia dengan alasan bahwa semua milik mereka ”dikhususkan bagi Allah”. Tapi, Yesus mengecam mereka.​—Markus 7:9-13.

Ayat-ayat Alkitab tentang memberi

Amsal 11:25: ”Orang yang murah hati akan makmur, dan siapa pun yang menyegarkan orang lain akan disegarkan.”

Artinya: Kalau kita memberi, yang mendapat manfaat bukan hanya yang menerima, tapi juga yang memberi.

Amsal 19:17: ”Orang yang berbuat baik kepada orang kecil memberikan pinjaman kepada Yehuwa, dan Dia akan membalas kebaikan orang itu.”

Artinya: Kalau kita menolong orang lain, Allah menganggap diri-Nya berutang kepada kita, dan Dia berjanji untuk membalas kemurahan hati kita.

Matius 6:2: ”Kalau memberi sedekah, jangan meniup trompet sebelumnya, seperti yang dilakukan orang munafik . . . supaya dipuji orang.”

Artinya: Kita tidak boleh memberi hanya untuk menarik perhatian.

Kisah 20:35: ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.”

Artinya: Kalau kita memberi dengan tulus, kita akan bahagia.

2 Korintus 9:7: ”Setiap orang sebaiknya memberi sesuai dengan apa yang dia putuskan dalam hatinya, tidak dengan berat hati atau terpaksa, karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan senang hati.”

Artinya: Allah senang kalau kita memberi dengan sukarela.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan