PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 April hlm. 14-19
  • Mendekat kepada Satu Sama Lain Itu Sungguh Baik!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mendekat kepada Satu Sama Lain Itu Sungguh Baik!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • MENGAPA KITA PERLU LEBIH AKRAB DENGAN SAUDARA-SAUDARI?
  • TUNJUKKAN HORMAT KEPADA SATU SAMA LAIN
  • JANGAN SAMPAI TERPECAH BELAH
  • MENGASIHI ”DENGAN TINDAKAN YANG TULUS”
  • Yehuwa Sayang kepada Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2024
  • ”Mendekat kepada Allah Itu Sungguh Baik”!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Andalkan Yehuwa Sewaktu Membuat Keputusan
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2023
  • Saudara Akan Semakin Bahagia Karena Memberi
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2024
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 April hlm. 14-19

ARTIKEL PELAJARAN 16

NYANYIAN 87 Datanglah, Dapatkan Kesegaran!

Mendekat kepada Satu Sama Lain Itu Sungguh Baik!

”Lihat! Betapa baik dan indahnya ketika saudara-saudara tinggal bersama dalam persatuan!”—MZ. 133:1.

INTI

Caranya kita bisa lebih akrab dengan saudara-saudari dan berkat apa saja yang kita dapatkan karena bersahabat dengan mereka.

1-2. Apa salah satu hal yang sangat penting bagi Yehuwa, dan Dia mau kita melakukan apa?

CARA kita memperlakukan orang lain sangat penting bagi Yehuwa. Yesus mengajarkan bahwa kita harus mengasihi sesama kita seperti diri sendiri. (Mat. 22:​37-39) Ini termasuk berbaik hati bahkan kepada mereka yang tidak melayani Yehuwa. Kalau kita melakukannya, itu berarti kita meniru Allah Yehuwa, yang ”membuat matahari-Nya terbit untuk orang jahat maupun orang baik, dan menurunkan hujan untuk orang yang benar maupun yang tidak benar”.—Mat. 5:45.

2 Meskipun Yehuwa mengasihi semua orang, Dia terutama mengasihi orang-orang yang melakukan apa yang benar. (Yoh. 14:21) Dan, Dia mau kita meniru-Nya. Jadi, Dia menasihati kita untuk mengasihi saudara-saudari dengan sungguh-sungguh. Dengan kata lain, Dia mau kita menyayangi saudara-saudari sama seperti kita menyayangi keluarga atau sahabat kita.—Rm. 12:10; 1 Ptr. 4:8.

3. Mengapa kasih bisa disamakan seperti tanaman hias?

3 Kasih itu seperti tanaman hias yang perlu dirawat supaya bisa bertumbuh. Rasul Paulus menasihati orang Kristen, ”Teruslah tunjukkan kasih persaudaraan kalian.” (Ibr. 13:1) Yehuwa mau kita terus ”merawat” kasih kita kepada saudara-saudari. Artikel ini akan membahas mengapa kita perlu lebih dekat, atau lebih akrab, dengan mereka dan bagaimana kita bisa terus melakukannya.

MENGAPA KITA PERLU LEBIH AKRAB DENGAN SAUDARA-SAUDARI?

4. Bagaimana kita bisa terus menghargai persatuan Kristen kita? (Mazmur 133:1; lihat juga gambar.)

4 Baca Mazmur 133:1. Kita pasti setuju dengan pemazmur yang menulis bahwa bersahabat dengan orang-orang yang menyayangi Yehuwa itu ”baik” dan ’indah’. Tapi, seperti seseorang yang tidak lagi menghargai indahnya sebuah pohon besar yang dia lihat setiap hari, kita bisa saja tidak lagi menghargai indahnya persatuan Kristen kita. Kita sering bertemu dengan saudara-saudari, mungkin beberapa kali setiap minggu. Nah, bagaimana kita bisa terus menghargai mereka? Kita bisa semakin menyayangi mereka kalau kita merenungkan betapa berharganya setiap saudara-saudari bagi kita dan bagi sidang.

Beberapa gambar: 1. Seorang saudari mengagumi sebuah pohon yang indah. 2. Belakangan, dia memeluk saudari lain di sebuah pertemuan regional. Saudara-saudari di sekitar mereka sedang mengobrol dan terlihat senang.

Teruslah hargai indahnya persatuan Kristen kita (Lihat paragraf 4)


5. Kalau kita saling mengasihi, apa pengaruhnya bagi orang lain?

5 Yesus mengatakan, ”Kalau kalian saling mengasihi, semua orang akan tahu bahwa kalian muridku.” (Yoh. 13:35) Beberapa orang yang pertama kali berhimpun sangat tersentuh sewaktu melihat kita saling mengasihi. Itu saja mungkin sudah membuat mereka yakin bahwa mereka menemukan kebenaran. Perhatikan pengalaman Chaithra, seorang wanita muda yang belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Suatu waktu, dia menghadiri pertemuan regional. Di akhir hari pertama, dia memberi tahu guru Alkitabnya, ”Saya belum pernah dipeluk orang tua saya. Tapi di hari ini saja, saya dipeluk 52 kali! Saya merasa disayang Yehuwa melalui keluarga rohani-Nya. Saya mau jadi bagian dari keluarga ini.” Chaithra terus membuat kemajuan dan dibaptis pada tahun 2024. Ya, sewaktu para peminat melihat perbuatan baik kita, termasuk kasih kita kepada satu sama lain, mereka biasanya tergerak untuk melayani Yehuwa.—Mat. 5:16.

6. Mengapa hubungan kita yang akrab dengan saudara-saudari bisa melindungi kita?

6 Kalau kita akrab dengan saudara-saudari, itu bisa melindungi kita. Paulus menasihati orang Kristen, ”Kuatkan satu sama lain setiap hari . . . supaya tidak seorang pun dari kalian mengeraskan hati karena tipu daya dosa.” (Ibr. 3:13) Kalau kita mulai menyimpang dari jalan yang benar karena sangat kecewa, Yehuwa bisa menggerakkan seorang rekan seiman untuk membantu kita. (Mz. 73:​2, 17, 23) Bantuan seperti itu pasti sangat bermanfaat untuk kita.

7. Apa hubungan antara kasih dan persatuan? (Kolose 3:​13, 14)

7 Kita adalah bagian dari sekelompok orang yang berupaya keras untuk saling mengasihi. Karena itu, kita mendapat banyak berkat. (1 Yoh. 4:11) Misalnya, kasih menggerakkan kita untuk ”tetap bersabar satu sama lain”, dan itu membantu kita bersatu dengan saudara-saudari kita. (Baca Kolose 3:​13, 14; Ef. 4:​2-6) Hasilnya, di perhimpunan kita menikmati perdamaian yang tidak dimiliki kelompok mana pun di dunia.

TUNJUKKAN HORMAT KEPADA SATU SAMA LAIN

8. Bagaimana Yehuwa membantu kita untuk bersatu dengan saudara-saudari?

8 Hanya Yehuwa yang bisa membuat kita bersatu dengan saudara-saudari di seluruh dunia, meskipun kita tidak sempurna. (1 Kor. 12:​24, 25) Alkitab mengatakan bahwa kita ”diajar oleh Allah untuk saling mengasihi”. (1 Tes. 4:9) Dengan kata lain, Yehuwa memberi tahu kita dengan jelas apa yang perlu kita lakukan supaya bisa semakin akrab dengan saudara-saudari. Bagaimana kita bisa ”diajar oleh Allah”? Dengan mempelajari baik-baik ajaran-Nya yang ada di Alkitab dan menjalankannya. (Ibr. 4:12; Yak. 1:25) Itulah yang Saksi-Saksi Yehuwa terus upayakan.

9. Dari Roma 12:​9-13, apa yang kita pelajari tentang menunjukkan hormat?

9 Alkitab mengajar kita caranya kita bisa semakin akrab dengan saudara-saudari. Pikirkan apa yang Paulus katakan di Roma 12:​9-13. (Baca.) Perhatikan kata-kata ini: ”Kalianlah yang harus lebih dulu menunjukkan hormat.” Apa maksudnya? Kita harus berinisiatif untuk menyayangi saudara-saudari dengan berbagai cara, misalnya dengan bermurah hati kepada mereka dan mengampuni mereka. (Ef. 4:32) Jangan hanya menunggu mereka mendekati kita. Kita bisa ”lebih dulu” melakukannya. Hasilnya, seperti kata-kata Yesus, kita akan ”lebih bahagia memberi daripada menerima”.—Kis. 20:35.

10. Bagaimana kita bisa menjadi orang yang rajin dalam hal ”menunjukkan hormat”? (Lihat juga gambar.)

10 Ada hal lain lagi yang menarik dari kata-kata Paulus. Setelah dia memberi tahu kita untuk lebih dulu menunjukkan hormat, Paulus menasihati kita, ”Rajinlah, dan jangan bermalas-malasan.” Orang yang rajin itu suka bekerja keras dan bersemangat. Sewaktu diberi tugas, dia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Amsal 3:​27, 28 menasihati kita, ”Jangan menahan kebaikan dari orang yang membutuhkannya kalau kamu sanggup menolongnya.” Jadi, kalau kita tahu ada yang butuh bantuan, kita akan membantu dia sebisanya. Kita tidak mau menahan diri atau berpikir bahwa ada orang lain yang akan membantunya.—1 Yoh. 3:​17, 18.

Seorang saudara muda berdiri di atas tangga sambil membersihkan saluran pembuangan air yang ada di atap rumah seorang saudara lansia. Ada banyak daun di atas atap itu.

Kita perlu berinisiatif membantu saudara-saudari kita (Lihat paragraf 10)


11. Apa lagi yang bisa membantu kita lebih akrab dengan saudara-saudari?

11 Cara lain kita bisa menunjukkan hormat kepada saudara-saudari adalah dengan siap mengampuni mereka. Efesus 4:26 mengatakan, ”Jangan sampai kalian masih marah ketika matahari terbenam.” Mengapa? Ayat 27 menjelaskan bahwa kalau kita terus marah, kita akan ”[memberi] kesempatan kepada Iblis”. Di Alkitab, Yehuwa berkali-kali memberi tahu kita untuk saling mengampuni. Misalnya, Kolose 3:13 menasihati kita untuk terus ”saling memaafkan dengan tulus”. Mengampuni adalah salah satu cara terbaik untuk bisa semakin akrab dengan saudara-saudari. Kalau kita melakukannya, kita ikut ”menjaga persatuan yang diberikan melalui kuasa kudus, dan hidup dalam ikatan perdamaian yang mempersatukan”. (Ef. 4:3) Singkatnya, mengampuni sangat penting untuk menjaga persatuan dan perdamaian di antara umat Yehuwa.

12. Bagaimana Yehuwa membantu kita untuk mengampuni orang lain?

12 Memang, kita mungkin sulit untuk mengampuni orang-orang yang sudah menyakiti kita. Tapi, kita bisa melakukannya dengan bantuan kuasa kudus Allah. Setelah menasihati kita untuk menyayangi satu sama lain dan menjadi orang yang rajin, Paulus mengatakan, ”Berkobarlah dengan kuasa kudus.” Itu berarti kuasa kudus Allah bisa membuat kita sangat ingin dan bersemangat untuk melakukan semua yang Allah inginkan. Jadi, kuasa kudus bisa membantu kita menyayangi saudara-saudari dan mengampuni mereka dengan tulus. Karena itu, kita perlu memohon dengan sungguh-sungguh kepada Yehuwa untuk memberi kita kuasa kudus-Nya.—Luk. 11:13.

JANGAN SAMPAI TERPECAH BELAH

13. Apa yang bisa membuat kita terpecah belah?

13 Sidang terdiri dari ”segala macam orang” yang latar belakangnya berbeda-beda. (1 Tim. 2:​3, 4) Karena itu, kita masing-masing mungkin membuat pilihan yang berbeda dalam beberapa hal, seperti cara berpakaian, hiburan, atau perawatan kesehatan. Kalau kita tidak berhati-hati, perbedaan itu bisa membuat kita terpecah belah. (Rm. 14:4; 1 Kor. 1:10) Tapi, karena kita diajar Allah untuk saling mengasihi, kita tidak akan menganggap pilihan kita lebih baik daripada orang lain dan memaksa mereka mengikuti pilihan kita.—Flp. 2:3.

14. Kita perlu berupaya untuk selalu melakukan apa, dan mengapa?

14 Kita juga bisa menjaga persatuan di sidang dengan berupaya untuk selalu membangun dan menguatkan orang lain. (1 Tes. 5:11) Baru-baru ini, sejumlah orang yang tidak aktif atau yang pernah dikeluarkan dari sidang sudah kembali ke sidang. Kita pasti menyambut mereka dengan hangat! (2 Kor. 2:8) Perhatikan pengalaman seorang saudari yang kembali berhimpun setelah tidak aktif selama sepuluh tahun. Dia berkata, ”Orang-orang menyambut saya dengan senyuman dan menyalami saya.” (Kis. 3:19) Tindakan kebaikan hati yang kelihatannya sederhana itu menyentuh hatinya. Dia berkata, ”Saya merasa seolah-olah tangan Yehuwa membimbing saya supaya saya bisa bahagia lagi.” Ya, kalau kita selalu berupaya menguatkan orang lain, kita bisa digunakan Kristus untuk menyegarkan mereka ”yang lelah dan terbebani”.—Mat. 11:​28, 29.

15. Apa lagi yang bisa kita lakukan untuk menjaga persatuan? (Lihat juga gambar.)

15 Cara lain kita bisa menjaga persatuan adalah dengan menjaga kata-kata kita. Ayub 12:11 mengatakan, ”Bukankah telinga menguji kata-kata seperti halnya lidah mengecap makanan?” Seorang koki yang terampil akan selalu mencicipi makanannya sebelum menyajikannya. Begitu juga, kita perlu memikirkan baik-baik apa yang akan kita katakan sebelum kata-kata itu keluar dari mulut kita. (Mz. 141:3) Kita harus selalu memastikan bahwa kata-kata kita akan membangun, menyegarkan, dan ”bermanfaat bagi orang yang mendengarkan”.—Ef. 4:29.

Seorang saudara mencicipi masakannya sebelum disajikan ke tamu-tamunya.

Berpikirlah sebelum berbicara (Lihat paragraf 15)


16. Siapa yang terutama perlu menggunakan kata-kata mereka untuk menguatkan orang lain?

16 Para suami dan orang tua terutama perlu memastikan bahwa kata-kata mereka selalu membangun. (Kol. 3:​19, 21; Tit. 2:4) Sebagai gembala, para penatua juga perlu menyegarkan dan menghibur domba-domba Yehuwa. (Yes. 32:​1, 2; Gal. 6:1) Alkitab mengingatkan kita, ”Betapa baiknya sepatah kata yang diucapkan pada waktu yang tepat!”—Ams. 15:23.

MENGASIHI ”DENGAN TINDAKAN YANG TULUS”

17. Bagaimana caranya kita bisa menyayangi saudara-saudari dengan sungguh-sungguh?

17 Rasul Yohanes menasihati kita untuk ”mengasihi, bukan dengan kata-kata atau di bibir saja, tapi dengan tindakan yang tulus”. (1 Yoh. 3:18) Kita mau menyayangi saudara-saudari kita dengan sungguh-sungguh. Bagaimana caranya? Carilah kesempatan untuk bergaul dengan mereka, misalnya sewaktu berhimpun dan berdinas. Kita juga bisa mengunjungi mereka. Semakin sering kita bergaul dengan saudara-saudari, kita akan menjadi semakin akrab dengan mereka dan semakin menyayangi mereka. Kalau kita mengikuti saran-saran ini, kita menunjukkan bahwa kita ”diajar oleh Allah untuk saling mengasihi”. (1 Tes. 4:9) Kita juga akan merasakan sendiri ”betapa baik dan indahnya ketika saudara-saudara tinggal bersama dalam persatuan!”—Mz. 133:1.

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Mengapa kita perlu lebih akrab dengan saudara-saudari?

  • Bagaimana kita bisa lebih dulu menunjukkan hormat?

  • Bagaimana kita bisa menjaga persatuan di sidang?

NYANYIAN 90 Mari Saling Menguatkan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan