PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Menghukum Pelacur yang Keji
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • ”Dalam roh aku dibawanya [oleh malaikat itu] ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang [buas, ”NW”] yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.”—Wahyu 17:3.

  • Menghukum Pelacur yang Keji
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • 15. Perbedaan-perbedaan apa yang ada antara binatang buas dari Wahyu 13:1 dan dari Wahyu 17:3?

      15 Binatang buas ini mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Maka, apakah ini sama dengan binatang buas yang Yohanes lihat sebelumnya, yang juga mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk? (Wahyu 13:1) Tidak, ada perbedaan-perbedaan. Binatang buas ini berwarna merah ungu, dan tidak seperti binatang buas sebelumnya, ia tidak dikatakan mempunyai mahkota. Nama-nama hujat tidak hanya terdapat di atas tujuh kepalanya, tetapi ia ’penuh dengan nama-nama hujat.’ Bagaimanapun juga, harus ada hubungan antara binatang buas yang baru ini dengan yang sebelumnya; persamaannya antara keduanya sangat nyata sehingga tidak mungkin suatu kebetulan.

      16. Apa identitas dari binatang buas merah ungu itu, dan apa yang dikatakan tentang tujuannya?

      16 Maka, apa gerangan binatang buas yang baru yang berwarna merah ungu ini? Ini pasti patung dari binatang buas yang didirikan atas desakan binatang buas Anglo-Amerika yang bertanduk dua seperti anak domba. Setelah patung itu dibuat, binatang buas bertanduk dua itu diijinkan untuk memberikan nafas kepada patung binatang buas itu. (Wahyu 13:14, 15) Yohanes sekarang melihat patung yang hidup dan bernafas itu. Ini menggambarkan organisasi Liga Bangsa Bangsa yang dihidupkan oleh binatang buas bertanduk dua pada tahun 1920. Presiden A.S. Wilson mengimpikan bahwa Liga ini ”akan menjadi forum untuk memberikan keadilan kepada semua orang dan menghapus ancaman peperangan untuk selama-lamanya.” Ketika badan ini dihidupkan kembali setelah perang dunia kedua sebagai Perserikatan Bangsa Bangsa, tujuan yang dinyatakan dalam piagamnya ialah ”untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional.”

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan