-
Yehuwa Adalah Penolong KitaMenara Pengawal—2004 | 15 Desember
-
-
Yehuwa Adalah Penolong Kita
”Pertolonganku dari Yehuwa, Pembuat langit dan bumi.”—MAZMUR 121:2.
1, 2. (a) Mengapa dapat dikatakan bahwa sewaktu-waktu kita semua membutuhkan pertolongan? (b) Penolong seperti apakah Yehuwa itu?
SIAPA di antara kita yang tidak pernah membutuhkan pertolongan? Kenyataannya, kita semua sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan—untuk menanggulangi problem yang berat, untuk menanggung kehilangan yang memedihkan, untuk bertahan di bawah cobaan yang sulit. Sewaktu membutuhkan pertolongan, orang-orang sering kali berpaling kepada sahabat yang peduli. Berbagi beban dengan sahabat demikian bisa membuat beban itu lebih mudah dipikul. Tetapi, apa yang dapat dilakukan sesama manusia ada batasnya. Lagi pula, orang lain mungkin tidak selalu siap memberikan pertolongan tatkala dibutuhkan.
2 Namun, ada satu Penolong yang memiliki kuasa dan sumber daya yang tak terbatas. Selain itu, Ia meyakinkan kita bahwa Ia tidak akan pernah mengabaikan kita. Ia adalah Pribadi yang disebutkan oleh sang pemazmur yang dengan penuh keyakinan menyatakan, ”Pertolonganku dari Yehuwa.” (Mazmur 121:2) Mengapa pemazmur ini yakin bahwa Yehuwa akan menolongnya? Untuk menjawab pertanyaan itu, marilah kita periksa Mazmur 121. Dengan melakukannya, kita akan bisa melihat mengapa kita pun dapat dengan yakin berpaling kepada Yehuwa sebagai Penolong kita.
Sumber Pertolongan yang Pasti
3. Ke gunung-gunung mana sang pemazmur mungkin telah melayangkan pandangannya, dan mengapa?
3 Sang pemazmur mengawali nyanyiannya dengan menyebut kedudukan Yehuwa selaku Pencipta sebagai dasar keyakinan kepada-Nya, ”Aku akan melayangkan pandanganku ke gunung-gunung. Dari mana akan datang pertolonganku? Pertolonganku dari Yehuwa, Pembuat langit dan bumi.” (Mazmur 121:1, 2) Sang pemazmur tidak melayangkan pandangannya ke sembarang gunung. Sewaktu kata-kata ini dicatat, bait Yehuwa berada di Yerusalem. Kota itu, yang terletak tinggi di pegunungan Yehuda, adalah tempat kediaman kiasan Yehuwa. (Mazmur 135:21) Sang pemazmur mungkin telah melayangkan pandangannya ke gunung-gunung di Yerusalem tempat bait Yehuwa dibangun, dengan penuh keyakinan berpaling kepada Yehuwa meminta pertolongan. Mengapa ia begitu yakin bahwa Yehuwa dapat membantunya? Karena Yehuwa adalah ”Pembuat langit dan bumi”. Sang pemazmur seolah-olah berkata, ’Pastilah tidak ada yang dapat mencegah Pencipta yang mahakuasa untuk menolongku!’—Yesaya 40:26.
4. Bagaimana sang pemazmur memperlihatkan bahwa Yehuwa senantiasa tanggap terhadap kebutuhan umat-Nya, dan mengapa gagasan itu menenteramkan hati?
4 Sang pemazmur selanjutnya menjelaskan bahwa Yehuwa senantiasa tanggap terhadap kebutuhan hamba-hamba-Nya, ”Ia tidak mungkin membiarkan kakimu goyah. Pribadi yang menjagamu tidak mungkin mengantuk. Lihat! Dia tidak akan mengantuk ataupun tertidur, dialah yang menjaga Israel.” (Mazmur 121:3, 4) Mustahil Allah membiarkan orang-orang yang percaya kepada-Nya ”goyah” atau jatuh hingga tidak dapat pulih. (Amsal 24:16) Mengapa? Karena Yehuwa seperti gembala yang siap siaga menjaga domba-dombanya. Tidakkah gagasan itu menenteramkan hati? Ia tidak akan menutup mata-Nya barang sekejap pun terhadap kebutuhan umat-Nya. Siang dan malam Ia siap siaga menjaga mereka.
5. Mengapa Yehuwa dikatakan berada di ’sebelah kanan’?
5 Dengan keyakinan bahwa Yehuwa adalah Pelindung yang loyal bagi umat-Nya, sang pemazmur menulis, ”Yehuwa menjaga engkau. Yehuwa-lah naunganmu di sebelah kananmu. Pada waktu siang, matahari tidak akan menimpa engkau, demikian juga bulan pada waktu malam.” (Mazmur 121:5, 6) Bagi seorang musafir yang berjalan kaki di Timur Tengah, tempat bernaung adalah perlindungan yang diinginkan di tengah sengatan matahari. Yehuwa bagaikan naungan bagi umat-Nya, melindungi mereka dari panas malapetaka yang membara. Perhatikan bahwa Yehuwa dikatakan berada di ’sebelah kanan’. Dalam perang zaman dahulu, sebelah kanan seorang prajurit boleh dikatakan tak terlindung oleh perisai, yang digenggam di tangan kiri. Seorang sahabat yang loyal akan menyediakan perlindungan dengan berdiri dan berperang di sebelah kanan prajurit itu. Seperti sahabat itu, Yehuwa dengan loyal berdiri di sebelah para penyembah-Nya, selalu siap untuk menolong mereka.
6, 7. (a) Bagaimana sang pemazmur meyakinkan kita bahwa Yehuwa tidak akan pernah berhenti menolong umat-Nya? (b) Mengapa kita dapat merasa yakin seperti sang pemazmur?
6 Apakah Yehuwa akan pernah berhenti menolong umat-Nya? Mustahil demikian. Sang pemazmur menyimpulkan, ”Yehuwa sendiri akan menjaga engkau terhadap segala malapetaka. Ia akan menjaga jiwamu. Yehuwa sendiri akan menjaga keluar-masukmu dari sekarang sampai waktu yang tidak tertentu.” (Mazmur 121:7, 8) Sebelumnya di ayat 5, sang pemazmur mengatakan, ”Yehuwa menjaga engkau”, yakni sekarang. Tetapi, di ayat-ayat ini, ia menulis, ”Yehuwa sendiri akan menjaga engkau”, yakni di masa depan. Para penyembah yang sejati diyakinkan bahwa Yehuwa akan menolong mereka hingga ke masa depan. Ke mana pun mereka pergi, apa pun malapetaka yang mereka hadapi, mereka tidak akan pernah berada di luar jangkauan tangan-Nya.—Amsal 12:21.
7 Sesungguhnya, penulis Mazmur 121 yakin bahwa Pencipta yang mahakuasa mengawasi hamba-hamba-Nya dengan lembut bagaikan seorang gembala yang peduli dan dengan siaga bagaikan seorang penjaga yang waspada. Kita memiliki banyak alasan untuk merasa yakin seperti sang pemazmur, karena Yehuwa tidak berubah. (Maleakhi 3:6) Apakah hal ini berarti kita akan selalu dilindungi secara jasmani? Tidak, tetapi selama kita berpaling kepada-Nya sebagai Penolong kita, Ia akan menjaga kita dari segala sesuatu yang dapat mencelakai kita secara rohani. Wajar apabila kita bertanya, ’Bagaimana Yehuwa menolong kita?’ Marilah kita periksa empat cara Ia melakukannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Ia membantu hamba-hamba-Nya pada zaman Alkitab. Dalam artikel berikut, kita akan membahas bagaimana Ia menolong umat-Nya dewasa ini.
Pertolongan dari Malaikat
8. Mengapa tidak mengherankan bahwa para malaikat sangat berminat akan kesejahteraan hamba-hamba Allah di bumi?
8 Yehuwa memegang kendali atas berlaksa-laksa malaikat. (Daniel 7:9, 10) Putra-putra rohani ini dengan setia melaksanakan kehendak-Nya. (Mazmur 103:20) Mereka tahu betul bahwa Yehuwa sangat mengasihi manusia yang menyembah-Nya dan bahwa Ia ingin menolong mereka. Tidak heran, para malaikat sangat berminat akan kesejahteraan hamba-hamba Allah di bumi. (Lukas 15:10) Jadi, para malaikat pasti senang digunakan oleh Yehuwa untuk membantu manusia. Dengan cara apa saja Yehuwa menggunakan malaikat untuk membantu manusia yang melayani-Nya pada zaman dahulu?
9. Berikan contoh bagaimana para malaikat diberi wewenang dan kuasa oleh Allah untuk melindungi manusia yang setia.
9 Para malaikat diberi wewenang dan kuasa oleh Allah untuk melindungi dan membebaskan manusia yang setia. Dua malaikat membantu Lot dan putri-putrinya luput dari pembinasaan Sodom dan Gomora. (Kejadian 19:1, 15-17) Satu malaikat membantai 185.000 prajurit Asiria yang mengancam Yerusalem. (2 Raja 19:35) Sewaktu Daniel dilemparkan ke dalam lubang singa, Yehuwa ”mengutus malaikatnya dan menutup mulut singa-singa” itu. (Daniel 6:21, 22) Seorang malaikat membebaskan rasul Petrus dari penjara. (Kisah 12:6-11) Alkitab menyebutkan banyak contoh lain perlindungan dari malaikat, meneguhkan apa yang dikatakan Mazmur 34:7, ”Malaikat Yehuwa berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan dia, dan dia menyelamatkan mereka.”
10. Bagaimana Yehuwa menggunakan seorang malaikat untuk membesarkan hati nabi Daniel?
10 Adakalanya, Yehuwa menggunakan malaikat untuk membesarkan hati dan menguatkan manusia yang setia. Sebuah contoh yang menyentuh hati terdapat di Daniel pasal 10. Pada waktu itu, Daniel kemungkinan berusia hampir 100 tahun. Sang nabi sangat kecil hati, tampaknya karena keadaan Yerusalem yang ditelantarkan dan tertundanya pembangunan kembali bait. Ia juga sangat gelisah setelah mendapat penglihatan yang menakutkan. (Daniel 10:2, 3, 8) Dengan pengasih, Allah mengutus seorang malaikat untuk membesarkan hatinya. Lebih dari satu kali, sang malaikat mengingatkan Daniel bahwa ia ”sangat dikasihi” di mata Allah. Hasilnya? Nabi yang lanjut usia itu memberi tahu sang malaikat, ”Engkau telah menguatkan aku.”—Daniel 10:11, 19.
11. Ceritakan sebuah contoh yang memperlihatkan bahwa malaikat digunakan untuk mengarahkan pekerjaan pemberitaan kabar baik.
11 Yehuwa juga menggunakan malaikat untuk mengarahkan pekerjaan pemberitaan kabar baik. Seorang malaikat mengarahkan Filipus untuk mengabar tentang Kristus kepada seorang sida-sida Etiopia, yang kemudian dibaptis. (Kisah 8:26, 27, 36, 38) Tak lama setelah itu, Yehuwa menghendaki agar kabar baik diberitakan kepada orang-orang non-Yahudi yang tidak bersunat. Dalam suatu penglihatan, seorang malaikat menampakkan diri kepada Kornelius, seorang non-Yahudi yang takut akan Allah, dan menyuruh dia memanggil rasul Petrus. Sewaktu para utusan dari Kornelius menemukan Petrus, mereka mengatakan, ”Kornelius, . . . diberi instruksi ilahi oleh seorang malaikat kudus untuk memanggil engkau datang ke rumahnya dan untuk mendengar hal-hal yang akan kaukatakan.” Petrus memenuhi panggilan itu, dan mereka pun menjadi orang-orang non-Yahudi tak bersunat pertama yang bergabung dalam sidang Kristen. (Kisah 10:22, 44-48) Bayangkan perasaan Saudara sewaktu tahu bahwa seorang malaikat membantu Saudara menemukan orang yang memiliki kecenderungan yang benar!
Pertolongan melalui Roh Kudus
12, 13. (a) Mengapa rasul-rasul Yesus memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa roh kudus dapat membantu mereka? (b) Dengan cara apa roh kudus memberikan wewenang dan kuasa kepada orang Kristen abad pertama?
12 Tak lama sebelum kematiannya, Yesus meyakinkan rasul-rasulnya bahwa mereka tidak akan ditelantarkan. Bapak akan memberi mereka ”penolong itu, roh kudus”. (Yohanes 14:26) Rasul-rasul memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa roh kudus dapat membantu mereka. Lagi pula, Tulisan-Tulisan Kudus yang terilham sarat dengan contoh tentang bagaimana Yehuwa menggunakan roh kudus, tenaga terkuat yang ada, untuk membantu umat-Nya.
13 Dalam banyak peristiwa, roh kudus digunakan untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada manusia guna melakukan kehendak Yehuwa. Roh kudus memberikan wewenang dan kuasa kepada Hakim-Hakim untuk membebaskan Israel. (Hakim 3:9, 10; 6:34) Roh yang sama memberikan wewenang dan kuasa kepada orang Kristen abad pertama untuk terus mengabar dengan berani sekalipun ditentang dalam segala cara. (Kisah 1:8; 4:31) Sukses mereka dalam melaksanakan pelayanan mereka merupakan bukti yang ampuh tentang bekerjanya roh kudus. Kalau bukan karena roh kudus, apa lagi yang bisa membuat orang-orang ”biasa yang tidak terpelajar” itu menyebarkan berita Kerajaan di seluruh dunia yang dikenal kala itu?—Kisah 4:13; Kolose 1:23.
14. Bagaimana Yehuwa telah menggunakan roh kudus-Nya untuk menerangi umat-Nya?
14 Yehuwa juga menggunakan roh kudus-Nya untuk menerangi umat-Nya. Dengan bantuan roh Allah, Yusuf bisa menafsirkan mimpi Firaun yang bersifat nubuat. (Kejadian 41:16, 38, 39) Melalui roh-Nya, Yehuwa menyingkapkan maksud-tujuan-Nya kepada orang yang rendah hati tetapi menyembunyikannya dari orang yang angkuh. (Matius 11:25) Jadi, mengenai hal-hal yang Yehuwa sediakan ”bagi mereka yang mengasihi dia”, rasul Paulus mengatakan, ”Kepada kitalah Allah telah menyingkapkan itu melalui rohnya.” (1 Korintus 2:7-10) Hanya dengan bantuan roh kuduslah seseorang dapat benar-benar memahami kehendak Allah.
Pertolongan dari Firman Allah
15, 16. Yosua diberi tahu untuk melakukan apa agar dapat bertindak dengan berhikmat?
15 Firman Yehuwa yang terilham ”bermanfaat untuk mengajar” dan memungkinkan hamba-hamba Yehuwa menjadi ”cakap sepenuhnya, diperlengkapi secara menyeluruh untuk setiap pekerjaan yang baik”. (2 Timotius 3:16, 17) Alkitab memuat banyak contoh tentang bagaimana umat Allah pada zaman dahulu ditolong melalui bagian-bagian dari Firman-Nya yang telah dicatat.
16 Tulisan-Tulisan Kudus turut menyediakan bimbingan yang tepat bagi para penyembah Allah. Sewaktu Yosua dipercayakan dengan tanggung jawab memimpin Israel, ia diberi tahu, ”Buku hukum ini [yang telah dicatat oleh Musa] hendaknya tidak meninggalkan mulutmu, dan engkau harus membacanya dengan suara rendah siang dan malam, supaya engkau tidak lalai melakukan segala sesuatu sesuai dengan semua yang tertulis di dalamnya; sebab dengan demikian engkau akan membuat jalanmu berhasil dan engkau akan bertindak dengan berhikmat.” Perhatikan bahwa Allah tidak berjanji akan menanamkan hikmat secara mukjizat dalam diri Yosua. Sebaliknya, jika Yosua membaca dan merenungkan ”buku hukum” itu, ia akan bertindak dengan berhikmat.—Yosua 1:8; Mazmur 1:1-3.
17. Bagaimana Daniel serta Raja Yosia ditolong melalui bagian-bagian dari Tulisan-Tulisan Kudus yang tersedia saat itu?
17 Firman Allah yang tertulis juga turut menyingkapkan kehendak dan maksud-tujuan-Nya. Misalnya, dari tulisan-tulisan Yeremia, Daniel memahami berapa lama Yerusalem akan ditelantarkan. (Yeremia 25:11; Daniel 9:2) Perhatikan juga apa yang terjadi selama pemerintahan Raja Yosia dari Yehuda. Pada waktu itu, bangsa tersebut telah menyimpang dari Yehuwa, dan raja-raja tampaknya tidak membuat salinan pribadi dari Hukum dan menerapkannya. (Ulangan 17:18-20) Tetapi, sementara bait diperbaiki, ”buku hukum”, kemungkinan ditulis oleh Musa, ditemukan. Boleh jadi, ini adalah teks asli, yang dirampungkan sekitar 800 tahun sebelumnya. Setelah mendengar isinya dibacakan, Yosia menyadari betapa jauh bangsa itu telah menyimpang dari kehendak Yehuwa, dan sang raja mengambil langkah-langkah tegas untuk melakukan apa yang tertulis dalam buku itu. (2 Raja 22:8; 23:1-7) Bukankah jelas bahwa umat Allah pada zaman dahulu ditolong melalui bagian-bagian dari Tulisan-Tulisan Kudus yang tersedia saat itu?
Pertolongan melalui Rekan-Rekan Seiman
18. Mengapa dapat dikatakan bahwa setiap kali seorang penyembah sejati menolong rekannya, pertolongan itu bersumber dari Yehuwa?
18 Yehuwa sering kali menyediakan pertolongan melalui rekan-rekan seiman. Sesungguhnya, setiap kali seorang penyembah sejati menolong rekannya, pertolongan itu bersumber dari Allah. Mengapa demikian? Ada dua alasan. Pertama, roh kudus Allah terlibat. Roh itu menghasilkan buah, termasuk kasih dan kebaikan, dalam diri orang-orang yang berupaya dipengaruhi olehnya. (Galatia 5:22, 23) Oleh karena itu, sewaktu seorang hamba Allah tergugah untuk membantu rekannya, hal ini membuktikan bahwa roh Yehuwa sedang bekerja. Kedua, kita dibuat menurut gambar Allah. (Kejadian 1:26) Hal ini berarti bahwa kita punya kesanggupan untuk mencerminkan sifat-sifat-Nya, termasuk kebaikan hati dan keibaan hati-Nya. Jadi, setiap kali seorang hamba Yehuwa menolong rekannya, pertolongan tersebut sebenarnya bersumber dari Pribadi yang sifat-sifat-Nya tercermin dalam diri orang itu.
19. Menurut catatan Alkitab, bagaimana Yehuwa menyediakan pertolongan melalui rekan-rekan seiman?
19 Pada zaman Alkitab, bagaimana Yehuwa menyediakan pertolongan melalui rekan-rekan seiman? Yehuwa sering kali menggerakkan salah seorang hamba-Nya memberikan nasihat kepada rekannya, seperti ketika Yeremia memberikan nasihat yang menyelamatkan kehidupan kepada Barukh. (Yeremia 45:1-5) Adakalanya, para penyembah sejati tergugah untuk menyediakan bantuan materi kepada rekan seiman, seperti sewaktu orang Kristen di Makedonia dan Akhaya memperlihatkan semangat untuk menolong saudara-saudara mereka yang kekurangan di Yerusalem. Rasul Paulus mengatakan bahwa kemurahan hati tersebut dengan tepat menghasilkan ”pernyataan syukur kepada Allah”.—2 Korintus 9:11.
20, 21. Di bawah situasi apa saja rasul Paulus dikuatkan oleh saudara-saudara dari Roma?
20 Yang khususnya menyentuh hati adalah catatan tentang bagaimana hamba-hamba Yehuwa mengerahkan upaya untuk menguatkan dan membesarkan hati satu sama lain. Perhatikan sebuah contoh yang melibatkan rasul Paulus. Dalam perjalanan ke Roma sebagai tahanan, Paulus menggunakan jalan raya Romawi yang dikenal sebagai Jalan Apia. Bagian terakhir dari perjalanan itu sangat tidak menyenangkan karena melewati dataran rendah yang berawa-rawa.a Saudara-saudara di sidang Roma mengetahui kedatangan Paulus. Apa yang akan mereka lakukan? Apakah mereka akan menanti di rumah mereka yang nyaman di dalam kota hingga Paulus tiba dan kemudian datang menyambutnya?
21 Penulis Alkitab Lukas, yang menyertai Paulus dalam perjalanan itu, menceritakan peristiwanya, ”Saudara-saudara dari sana [Roma] mendengar kabar tentang kami, maka mereka datang untuk menemui kami sampai ke Pasar Apius dan Tiga Kedai Minum.” Dapatkah Saudara membayangkannya? Karena tahu bahwa Paulus dalam perjalanan, suatu delegasi saudara-saudara mengadakan perjalanan dari Roma untuk menyongsongnya. Sebagian dari delegasi itu menunggu di Pasar Apius, tempat perhentian yang terkenal sejauh 74 kilometer di luar kota Roma. Saudara-saudara lainnya menunggu di Tiga Kedai Minum, sebuah tempat peristirahatan sekitar 58 kilometer di luar kota. Apa reaksi Paulus? Lukas melaporkan, ”Ketika Paulus melihat mereka, ia bersyukur kepada Allah dan menjadi tabah.” (Kisah 28:15) Bayangkan—sekadar melihat saudara-saudara yang telah mengerahkan diri untuk menempuh perjalanan sejauh itu sudah merupakan sumber kekuatan dan penghiburan bagi Paulus! Dan, kepada siapa Paulus bersyukur atas dukungan ini? Ia bersyukur kepada sumbernya, Allah Yehuwa.
22. Apa ayat tahunan kita untuk tahun 2005, dan apa yang akan dibahas dalam artikel berikut?
22 Jelaslah, catatan terilham tentang cara Allah berurusan memperlihatkan bahwa Yehuwa benar-benar Penolong yang tiada bandingnya. Sungguh tepat, ayat tahunan untuk tahun 2005 bagi Saksi-Saksi Yehuwa adalah kata-kata dari Mazmur 121:2, ”Pertolonganku dari Yehuwa.” Tetapi, bagaimana Yehuwa menolong kita dewasa ini? Hal ini akan dibahas dalam artikel berikut.
[Catatan Kaki]
a Pujangga Roma, Horatius (65—8 SM), yang menempuh perjalanan yang sama, mengomentari betapa tidak menyenangkannya bagian ini dari perjalanan tersebut. Horatius menggambarkan bahwa Pasar Apius ”dijejali tukang perahu dan penjaga kedai minum yang kikir”. Ia mengeluh tentang ”agas dan katak yang terkutuk” dan air yang ”memuakkan”.
-
-
Apakah Saudara Menyambut Pertolongan Yehuwa?Menara Pengawal—2004 | 15 Desember
-
-
Apakah Saudara Menyambut Pertolongan Yehuwa?
”Yehuwa adalah penolongku; aku tidak akan takut.”—IBRANI 13:6.
1, 2. Mengapa penting agar kita menyambut pertolongan dan bimbingan Yehuwa dalam kehidupan?
BAYANGKAN Saudara sedang menyusuri jalan setapak yang menanjak di gunung. Namun, Saudara tidak sendirian karena seorang pemandu telah menawarkan diri untuk menemani Saudara, dan ia adalah pemandu yang terbaik. Ia memiliki jauh lebih banyak pengalaman dan stamina daripada Saudara, tetapi ia dengan sabar berjalan di dekat Saudara. Ia mengamati bahwa Saudara sesekali tersandung. Karena prihatin terhadap keselamatan Saudara, ia mengulurkan tangannya untuk menolong Saudara di tempat yang khususnya berbahaya. Apakah Saudara akan menampik pertolongannya? Tentu saja tidak! Keselamatan Saudara sedang dipertaruhkan.
2 Sebagai orang Kristen, kita harus menempuh jalur yang sulit. Mestikah kita berjalan di jalan yang sesak itu sendirian? (Matius 7:14) Tidak, Alkitab memperlihatkan bahwa Pemandu terbaik yang dapat kita temukan, Allah Yehuwa, mengizinkan manusia berjalan dengan-Nya. (Kejadian 5:24; 6:9) Apakah Yehuwa menolong umat-Nya seraya mereka berjalan? Ia berfirman, ”Akulah Yehuwa, Allahmu, yang memegang erat tangan kananmu, Pribadi yang berfirman kepadamu, ’Jangan takut. Akulah yang akan menolong engkau.’” (Yesaya 41:13) Seperti pemandu dalam ilustrasi di atas, Yehuwa dengan baik hati mengulurkan pertolongan dan persahabatan kepada orang-orang yang berupaya berjalan bersama-Nya. Pastilah, tak seorang pun dari kita yang ingin menampik pertolongan-Nya!
3. Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas dalam pelajaran ini?
3 Dalam artikel sebelumnya, kita membahas empat cara Yehuwa menolong umat-Nya pada zaman dahulu. Apakah Ia menolong umat-Nya dengan cara yang sama dewasa ini? Dan, bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita menyambut pertolongan apa pun dari-Nya? Mari kita bahas pertanyaan-pertanyaan ini. Dengan demikian, kita dapat lebih yakin lagi bahwa Yehuwa benar-benar Penolong kita.—Ibrani 13:6.
Pertolongan dari Malaikat
4. Mengapa hamba-hamba Allah dewasa ini bisa yakin akan dukungan malaikat?
4 Apakah malaikat menolong hamba-hamba Yehuwa pada masa sekarang? Ya, tentu. Memang, dewasa ini mereka tidak menampakkan diri untuk membebaskan para penyembah yang sejati dari bahaya. Bahkan pada zaman Alkitab, malaikat jarang turun tangan dengan cara demikian. Sebagian besar tindakan mereka tidak terlihat mata manusia, seperti halnya dewasa ini. Meskipun demikian, hamba-hamba Allah sangat berbesar hati sewaktu menyadari bahwa malaikat siap mendukung mereka. (2 Raja 6:14-17) Kita memiliki alasan yang kuat untuk merasa seperti itu.
5. Bagaimana Alkitab memperlihatkan bahwa malaikat ikut serta dalam pekerjaan pengabaran dewasa ini?
5 Malaikat Yehuwa khususnya berminat pada pekerjaan istimewa yang sedang kita lakukan. Pekerjaan apa? Jawabannya terdapat di Penyingkapan 14:6, ”Aku melihat malaikat lain terbang di tengah langit, dan ia mempunyai kabar baik yang abadi untuk dinyatakan sebagai berita gembira kepada orang-orang yang tinggal di bumi, dan kepada setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat.” ”Kabar baik yang abadi” itu jelas berkaitan dengan ”kabar baik kerajaan”, yang, sebagaimana dinubuatkan oleh Yesus, ”akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa” sebelum berakhirnya sistem ini. (Matius 24:14) Tentu saja, malaikat tidak mengabar secara langsung. Yesus memberikan amanat yang penting ini kepada manusia. (Matius 28:19, 20) Tidakkah membesarkan hati mengetahui bahwa seraya kita memenuhi amanat itu, kita ditolong oleh malaikat kudus, makhluk roh yang bijaksana dan penuh kuasa?
6, 7. (a) Apa yang menunjukkan bahwa para malaikat sedang mendukung pekerjaan pengabaran kita? (b) Bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita menerima dukungan dari para malaikat Yehuwa?
6 Ada banyak bukti bahwa para malaikat mendukung pekerjaan kita. Misalnya, kita sering mendengar bahwa dalam pelayanan mereka, Saksi-Saksi Yehuwa bertemu dengan orang yang belum lama berdoa kepada Allah meminta bantuan untuk menemukan kebenaran. Pengalaman semacam itu begitu sering terjadi sehingga tidak dapat dianggap sebagai kebetulan belaka. Berkat pertolongan semacam itu dari malaikat, semakin banyak orang belajar untuk bertindak seperti yang diumumkan oleh ’malaikat yang terbang di tengah langit’, ”Takutlah akan Allah dan muliakan dia.”—Penyingkapan 14:7.
7 Apakah Saudara merindukan dukungan dari para malaikat Yehuwa yang perkasa? Jika demikian, kerahkanlah diri Saudara sebisa-bisanya dalam pelayanan. (1 Korintus 15:58) Seraya kita dengan riang dan leluasa melaksanakan amanat istimewa dari Yehuwa ini, kita dapat mengandalkan pertolongan para malaikat-Nya.
Pertolongan dari Kepala Malaikat
8. Yesus menempati kedudukan tinggi apa di surga, dan mengapa hal itu menenteramkan hati kita?
8 Yehuwa juga memberi kita pertolongan dari malaikat yang istimewa. Penyingkapan 10:1 menggambarkan seorang ”malaikat lain yang kuat” dan menakjubkan yang ”mukanya bagaikan matahari”. Malaikat dalam penglihatan ini pastilah menggambarkan Yesus Kristus yang telah dimuliakan dalam kuasa surgawi. (Penyingkapan 1:13, 16) Apakah Yesus benar-benar seorang malaikat? Boleh dikatakan demikian, karena ia seorang penghulu malaikat. (1 Tesalonika 4:16) Apa penghulu malaikat itu? Sebutan itu berarti ”malaikat utama”, atau ”kepala malaikat”. Yesus adalah putra rohani Yehuwa yang paling kuat. Yehuwa telah memberinya kendali atas semua bala tentara malaikat-Nya. Penghulu malaikat ini benar-benar sumber pertolongan yang ampuh. Bagaimana?
9, 10. (a) Bagaimana Yesus menjadi ”penolong” kita sewaktu kita berdosa? (b) Bagaimana teladan Yesus menolong kita?
9 Rasul Yohanes yang lanjut usia menulis, ”Jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai penolong di hadapan Bapak, yaitu Yesus Kristus, pribadi yang adil-benar.” (1 Yohanes 2:1) Mengapa Yohanes mengatakan bahwa Yesus adalah ”penolong” kita khususnya sewaktu kita ”berbuat dosa”? Nah, setiap hari kita berdosa, dan dosa mengarah ke kematian. (Pengkhotbah 7:20; Roma 6:23) Namun, Yesus menyerahkan kehidupannya sebagai korban bagi dosa-dosa kita. Dan, ia berada di sisi Bapak kita yang pengasih untuk memohon demi kita. Kita masing-masing membutuhkan pertolongan semacam itu. Bagaimana kita bisa menyambutnya? Kita perlu bertobat dari dosa-dosa kita dan memohon pengampunan berdasarkan korban Yesus. Kita juga perlu berupaya agar tidak mengulangi dosa-dosa kita.
10 Selain mati demi kita, Yesus menjadi teladan yang sempurna bagi kita. (1 Petrus 2:21) Teladannya membimbing kita, membantu kita menimbang haluan kita sehingga kita dapat menghindari dosa serius dan dapat membuat Allah Yehuwa senang. Tidakkah kita senang atas pertolongan demikian? Yesus berjanji untuk menyediakan penolong yang lain bagi para pengikutnya.
Pertolongan berupa Roh Kudus
11, 12. Apa roh Yehuwa itu, seberapa berkuasakah itu, dan mengapa kita membutuhkannya dewasa ini?
11 Yesus berjanji, ”Aku akan memohon kepada Bapak dan ia akan memberikan kepadamu penolong yang lain untuk menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran, yang dunia ini tidak dapat terima.” (Yohanes 14:16, 17) ”Roh kebenaran” ini, atau roh kudus, bukan suatu pribadi melainkan suatu tenaga—tenaga aktif Yehuwa sendiri. Tenaga itu tak terbatas kuasanya. Tenaga itulah yang Yehuwa gunakan dalam menciptakan alam semesta, melakukan mukjizat yang spektakuler, dan menyingkapkan kehendak-Nya melalui penglihatan. Karena Yehuwa tidak menggunakan roh-Nya dengan cara-cara yang spesifik tersebut dewasa ini, apakah hal itu berarti kita tidak membutuhkannya?
12 Sebaliknya! Pada ”masa kritis yang sulit dihadapi” ini, kita membutuhkan roh Yehuwa lebih dari yang sudah-sudah. (2 Timotius 3:1) Roh itu menguatkan kita untuk bertekun di bawah cobaan. Roh itu menolong kita memupuk sifat-sifat bagus yang semakin mendekatkan kita kepada Yehuwa dan saudara-saudari rohani kita. (Galatia 5:22, 23) Kalau begitu, bagaimana kita dapat memperoleh manfaat dari pertolongan Yehuwa yang menakjubkan ini?
13, 14. (a) Mengapa kita dapat yakin bahwa Yehuwa bersedia memberikan roh kudus-Nya kepada umat-Nya? (b) Tindakan macam apa yang memperlihatkan bahwa kita tidak benar-benar menyambut karunia roh kudus?
13 Pertama, kita perlu berdoa meminta roh kudus. Yesus mengatakan, ”Jika kamu, walaupun fasik, tahu caranya memberikan pemberian yang baik kepada anak-anakmu, terlebih lagi Bapak di surga akan memberikan roh kudus kepada mereka yang meminta kepadanya!” (Lukas 11:13) Ya, Yehuwa adalah Bapak terbaik yang dapat dibayangkan. Jika kita dengan beriman dan tulus meminta roh kudus dari-Nya, mustahil Ia tidak mau memberikan pemberian ini kepada kita. Maka, pertanyaannya ialah, Apakah kita memintanya? Kita hendaknya menyertakan permintaan itu dalam doa kita setiap hari.
14 Kedua, kita menerima karunia itu dengan bekerja selaras dengannya. Sebagai ilustrasi: Katakanlah seorang Kristen sedang berjuang mengatasi kecenderungan menonton pornografi. Ia telah berdoa meminta roh kudus untuk menolongnya melawan kebiasaan yang najis ini. Ia telah meminta nasihat dari para penatua Kristen, dan mereka telah menasihatinya untuk mengambil tindakan yang tegas, menjauhi bahan yang merendahkan moral tersebut. (Matius 5:29) Bagaimana seandainya ia mengabaikan nasihat itu dan terus menonton sewaktu ada godaan? Apakah ia bertindak selaras dengan doanya meminta pertolongan roh kudus? Atau, apakah ia justru berada dalam bahaya mendukakan roh Allah dan kehilangan karunia ini? (Efesus 4:30) Sesungguhnya, kita semua perlu berupaya sebisa-bisanya untuk memastikan bahwa kita terus menerima pertolongan yang menakjubkan ini dari Yehuwa.
Pertolongan dari Firman Allah
15. Bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa kita tidak menganggap Alkitab sebagai buku biasa?
15 Selama berabad-abad, Alkitab telah menjadi sumber pertolongan bagi hamba-hamba Yehuwa yang setia. Namun, ketimbang menganggap Alkitab sebagai buku biasa, kita perlu mencamkan bahwa Alkitab adalah sumber pertolongan yang sangat ampuh. Untuk menyambut pertolongan itu, kita perlu mengerahkan upaya. Kita perlu menjadikan pembacaan Alkitab bagian dari kegiatan rutin kita yang teratur.
16, 17. (a) Bagaimana Mazmur 1:2, 3 menggambarkan manfaatnya membaca hukum Allah? (b) Bagaimana Mazmur 1:3 menggambarkan perlunya kerja keras?
16 Mazmur 1:2, 3 mengatakan tentang orang yang saleh, ”Kesenangannya ialah hukum Yehuwa, dan hukumnya ia baca dengan suara rendah siang dan malam. Ia pasti akan menjadi seperti sebuah pohon yang ditanam dekat aliran-aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang dedaunannya tidak menjadi layu, dan segala sesuatu yang ia lakukan akan berhasil.” Apakah Saudara melihat inti dari ayat-ayat itu? Seseorang boleh jadi membaca kata-kata itu, lalu dengan enteng menyimpulkan bahwa itu hanyalah gambaran yang indah tentang suasana yang damai—sebuah pohon yang rindang di tepi sungai. Tidur siang di tempat seperti itu pastilah sangat menyenangkan! Tetapi, mazmur ini bukan mengundang kita untuk berpikir tentang istirahat. Mazmur ini menggambarkan sesuatu yang justru bertolak belakang, yakni perlunya kerja keras. Mengapa demikian?
17 Perhatikan bahwa pohon itu bukan sekadar pohon rindang yang kebetulan tumbuh di tepi sungai. Itu adalah pohon buah, yang sengaja ”ditanam” di tempat pilihan—”dekat aliran-aliran air”. Bagaimana sebatang pohon bisa tumbuh di dekat lebih dari satu aliran air? Nah, di sebuah kebun pohon buah, pemiliknya mungkin menggali parit-parit irigasi untuk mengalirkan air ke akar dari pohon-pohonnya yang berharga. Nah, sekarang gagasannya jelas, bukan? Jika secara rohani kita bertumbuh subur seperti pohon itu, alasannya adalah karena banyak pekerjaan telah dikerahkan demi kita. Kita tergabung dalam suatu organisasi yang mengalirkan air kebenaran yang murni langsung kepada kita, tetapi kita harus melakukan bagian kita. Kita perlu menempatkan diri sedemikian rupa untuk menyerap air yang berharga ini, melakukan perenungan dan riset yang dibutuhkan untuk memasukkan kebenaran Firman Allah ke dalam pikiran dan hati kita. Dengan cara itu, kita pun akan menghasilkan buah yang baik.
18. Apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan jawaban Alkitab atas pertanyaan-pertanyaan kita?
18 Alkitab tidak ada gunanya bagi kita kalau cuma disimpan di atas rak dan tidak pernah dibaca. Alkitab juga bukan jimat—seolah-olah kita bisa menutup mata, membiarkannya terbuka di sembarang halaman, dan mengharapkan jawaban atas pertanyaan kita muncul begitu saja di halaman tersebut. Sewaktu kita hendak membuat keputusan, kita perlu menggali ”pengetahuan tentang Allah” seolah-olah menggali harta terpendam. (Amsal 2:1-5) Sering kali, kita perlu dengan rajin dan saksama melakukan riset untuk menemukan nasihat Alkitab yang membahas kebutuhan kita yang spesifik. Kita memiliki banyak publikasi berdasarkan Alkitab untuk membantu riset kita. Seraya kita menggunakan semua ini untuk dengan bersemangat menggali permata-permata hikmat dalam Firman Allah, kita benar-benar memanfaatkan pertolongan Yehuwa.
Pertolongan melalui Rekan-Rekan Seiman
19. (a) Mengapa artikel dalam Menara Pengawal dan Sedarlah! bisa dipandang sebagai pertolongan yang disediakan melalui rekan-rekan seiman? (b) Bagaimana Saudara telah ditolong oleh artikel tertentu dalam salah satu jurnal kita?
19 Sejak dahulu, hamba-hamba Yehuwa di bumi merupakan sumber pertolongan bagi satu sama lain. Apakah Yehuwa telah berubah? Sama sekali tidak. Tak diragukan, kita masing-masing dapat mengingat saat kita menerima pertolongan yang persis kita butuhkan dan pada waktu yang tepat dari rekan-rekan seiman kita. Misalnya, dapatkah Saudara mengingat beberapa artikel dalam Menara Pengawal atau Sedarlah! yang menghibur Saudara tatkala dibutuhkan atau yang menolong Saudara memecahkan suatu problem atau menghadapi tantangan terhadap iman Saudara? Yehuwa mendatangkan pertolongan itu kepada Saudara melalui ”budak yang setia dan bijaksana” yang ditugasi menyediakan ”makanan pada waktu yang tepat”.—Matius 24:45-47.
20. Dengan cara apa saja para penatua Kristen terbukti sebagai ”pemberian berupa manusia”?
20 Namun, sering kali pertolongan yang kita terima dari rekan-rekan seiman sifatnya lebih langsung. Seorang penatua Kristen menyampaikan khotbah yang menyentuh hati kita, atau ia mengadakan kunjungan penggembalaan yang membantu kita melewati masa-masa yang sulit, atau ia memberikan nasihat yang baik hati yang membantu kita melihat dan mengatasi suatu kelemahan. Seorang saudari Kristen dengan rasa syukur menulis tentang pertolongan yang diberikan oleh seorang penatua, ”Dalam dinas lapangan, ia meluangkan waktu untuk menimba isi hati saya. Persis pada malam sebelumnya, saya telah berdoa kepada Yehuwa, meminta seseorang yang dapat saya ajak bicara. Keesokan harinya, saudara ini berbicara kepada saya dengan cara yang simpatik. Ia membantu saya melihat bagaimana Yehuwa telah menolong saya selama bertahun-tahun. Saya bersyukur kepada Yehuwa karena mengirimkan penatua ini kepada saya.” Dalam semua cara tersebut, para penatua Kristen memperlihatkan bahwa mereka adalah ”pemberian berupa manusia”, yang disediakan oleh Yehuwa melalui Yesus Kristus untuk menolong kita bertekun di jalan menuju kehidupan.—Efesus 4:8.
21, 22. (a) Apa saja hasilnya sewaktu para anggota sidang menerapkan nasihat di Filipi 2:4? (b) Mengapa tindakan kebaikan hati yang kecil pun besar pengaruhnya?
21 Selain para penatua, setiap orang Kristen yang setia ingin menerapkan perintah terilham untuk ’menaruh perhatian, bukan dengan minat pribadi kepada persoalannya sendiri saja, tetapi juga dengan minat pribadi kepada persoalan orang lain’. (Filipi 2:4) Sewaktu para anggota sidang Kristen menerapkan nasihat itu, hasilnya adalah tindakan kebaikan hati yang mengesankan. Misalnya, sebuah keluarga mendadak dilanda tragedi yang bertubi-tubi. Waktu itu, sang ayah membawa putrinya yang masih kecil pergi ke toko. Dalam perjalanan pulang, mereka mengalami kecelakaan mobil. Sang putri tewas; sang ayah, cedera parah. Saat keluar dari rumah sakit, ia pada awalnya tidak sanggup melakukan apa pun untuk dirinya. Istrinya begitu terpukul secara emosi sehingga tidak dapat mengurus suaminya sendirian. Maka, sepasang suami istri di sidang membawa suami istri yang sedang berduka ini ke rumah mereka dan mengurus mereka selama beberapa minggu.
22 Tentu saja, tidak semua tindakan kebaikan hati melibatkan tragedi dan pengorbanan pribadi semacam itu. Beberapa pertolongan yang kita terima sifatnya lebih kecil-kecilan. Tetapi, tidak soal seberapa kecil kebaikan hati itu, kita menghargainya, bukan? Dapatkah Saudara mengingat saat manakala sepatah dua patah kata yang ramah atau tindakan yang baik hati dari seorang saudara atau saudari memberi Saudara pertolongan yang persis dibutuhkan? Yehuwa sering kali memelihara kita dengan cara seperti itu.—Amsal 17:17; 18:24.
23. Bagaimana Yehuwa memandang upaya kita untuk menolong satu sama lain?
23 Inginkah Saudara digunakan oleh Yehuwa untuk menolong orang lain? Hak istimewa itu terbuka bagi Saudara. Sebenarnya, Yehuwa menghargai upaya yang Saudara kerahkan. Firman-Nya mengatakan, ”Ia yang mengasihani orang kecil memberikan pinjaman kepada Yehuwa, dan perlakuannya akan dibalaskan kepadanya oleh Dia.” (Amsal 19:17) Sukacita besar dihasilkan sewaktu kita merelakan diri untuk menolong saudara-saudari kita. (Kisah 20:35) Sukacita sewaktu memberikan pertolongan dan semangat sewaktu menerimanya tidak akan dinikmati oleh orang-orang yang sengaja mengasingkan dirinya. (Amsal 18:1) Oleh karena itu, marilah kita dengan setia berkumpul bersama di perhimpunan agar kita dapat saling menganjurkan.—Ibrani 10:24, 25.
24. Mengapa kita hendaknya tidak merasa terabaikan karena tidak menyaksikan mukjizat Yehuwa yang spektakuler di masa lampau?
24 Tidakkah menyenangkan untuk merenungkan cara-cara Yehuwa menolong kita? Kendati kita tidak hidup pada masa manakala Yehuwa melakukan mukjizat yang spektakuler untuk melaksanakan maksud-tujuan-Nya, kita tidak perlu merasa terabaikan. Yang penting, Yehuwa memberi kita semua pertolongan yang kita butuhkan agar tetap setia. Dan, jika kita bertekun bersama-sama dalam iman, kita akan hidup untuk menyaksikan tindakan Yehuwa yang paling spektakuler dan mulia sepanjang sejarah! Marilah kita bertekad untuk menyambut dan memanfaatkan sepenuhnya pertolongan Yehuwa yang pengasih agar kita dapat mengumandangkan kata-kata dari ayat kita untuk tahun 2005, ”Pertolonganku dari Yehuwa.”—Mazmur 121:2.
-