Zaman Seperti ”Zaman Nuh”
”Bumi itu telah . . . penuh dengan kekerasan . . . dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.”—KEJADIAN 6:11, 12.
1, 2. (a) Kekerasan macam apakah harus dihadapi Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini? (b) Dalam keadaan-keadaan apa umat Yehuwa telah dihibur oleh harapan kebangkitan?
KEKERASAN! Seperti pada jaman Nuh, demikian pula dewasa ini, kekerasan telah menjadi sebuah istilah yang umum dipakai. Bahkan mereka yang berjalan dengan Allah yang benar, seperti Nuh, tidak kebal terhadap kekerasan. Hal ini secara menyolok ditarik kepada perhatian dunia ketika, pada tanggal 21 Juli tahun lalu, sebuah Balai Kerajaan dari Saksi-Saksi Yehuwa di Sydney, Australia, dihancurkan oleh sebuah bom pada waktu ceramah Alkitab mengenai keloyalan kepada Allah dan keluarga sedang berlangsung. Seorang Saksi tewas. Lebih dari 40 harus dirawat di rumah sakit. Mereka semua telah sehat kembali, meskipun ada yang mendapat bekas-bekas luka yang hebat sebagai akibat dari kebiadaban penjahat tersebut. Seorang detektif polisi memberi komentar, ”Ada 110 orang di dalam dan benar-benar suatu mujizat bahwa yang tewas bukan 110.”
2 Di bagian-bagian lain dari bumi—seperti Irlandia Utara, Libanon, dan El Salvador—Saksi-Saksi Yehuwa memberitakan ”Injil” (kabar baik) dalam lingkungan yang terus dilanda kekerasan. Beberapa telah terbunuh, ada yang ketika sedang melaksanakan pelayanan. Di banyak negeri ”peristiwa-peristiwa yang tidak terduga,” seperti kecelakaan dan gempa bumi, juga meminta korban jiwa yang berharga. Dalam peristiwa-peristiwa sedemikian umat Yehuwa telah dihibur oleh harapan kebangkitan.—Pengkhotbah 9:11; 1 Tesalonika 4:13, 14.
3. (a) Apa yang mungkin terjadi atas beberapa dari umat Yehuwa, seperti ditunjukkan oleh peristiwa baru-baru ini dan Lukas 21:16? (b) Jaminan apakah yang kita miliki tentang perlindungan Allah selama ’sengsara besar’?
3 Baru-baru ini di Meksiko, seluruhnya ada 23 Saksi dan orang-orang yang sudah bergabung dengan mereka termasuk di antara lebih dari 5.000 orang yang tewas oleh gempa bumi yang membawa bencana itu. Di Puerto Rico, tujuh orang termasuk di antara 500 orang yang kehilangan jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor. Apakah ini berarti bahwa Yehuwa tidak dapat memberikan perlindungan kepada beberapa dari hamba-hambaNya? Sama sekali tidak. Kita tidak kebal terhadap kecelakaan dan bencana. Dan berkenaan pengejaran, Yesus sebelumnya sudah memperingatkan murid-muridnya, dengan mengatakan, ”Beberapa orang di antara kamu akan dibunuh.” Ratusan saudara kita meninggal di tangan Nazi Hitler yang kejam. Yehuwa mengingat semua orang sedemikian dalam kebangkitan. Tetapi, bila ’sengsara besar’ (Bode) yang dinubuatkan melanda bumi, Yehuwa akan menunjukkan bahwa Ia dapat menyelamatkan mereka yang menyerukan namaNya, sama seperti yang Ia lakukan pada jaman Nuh.—Lukas 21:16-19; Matius 24:14, 21, 22, 37-39; Yesaya 26:20, 21; Yoel 2:32; Roma 10:13.
4. Bagaimana keadaan jaman sekarang sama dengan keadaan yang digambarkan di Kejadian 6:11, 12?
4 Sejak tahun 1914 kekerasan melanda seluruh bola bumi. Seratus juta orang telah terbunuh dalam peperangan dan bencana abad ini. Umat manusia harus menderita karena pembajakan di udara dan laut, pemboman oleh teroris, pembunuhan massal, dan kebencian antar suku, dan diancam oleh pertambahan yang pesat dari senjata-senjata nuklir. Sesungguhnya, ini adalah ”masa yang sukar” dan ’bangsa-bangsa takut karena tidak mengetahui jalan keluarnya.’ (2 Timotius 3:1-5, 13; Lukas 21:25, NW) Namun, umat Yehuwa dewasa ini hidup di tengah-tengah suatu bencana yang jauh lebih berbahaya dari pada kekerasan, meskipun hal itu sering dihubungkan dengan kekerasan. Hal itu sudah mulai, lebih dari 4.300 tahun yang lalu, pada jaman Nuh. Apa hal itu gerangan?
Iman Nuh Di Tengah-Tengah Kebejatan
5, 6. (a) Bagaimana Setan mulai merusak umat manusia? (b) Cara bagaimana Nuh dan keluarganya menonjol sebagai bukan bagian dari dunia itu?
5 Sejak pemberontakan di Eden, Setan si Iblis cenderung untuk ”menyesatkan seluruh dunia.” (Wahyu 12:9) Yehuwa memerintahkan pria dan wanita untuk menggunakan daya seksual yang diberikan Allah kepada mereka secara terhormat dalam penyelenggaraan perkawinan, guna ’memenuhi bumi’ dengan jenis mereka. (Kejadian 1:28; Ibrani 13:4) Tetapi si Iblis mulai merusak umat manusia dengan seks yang tidak wajar. Bagaimana? Putra-putra rohani, Allah bergabung dengan Setan dalam pemberontakannya. Mereka menjadi ’roh-roh jahat,’ dengan Setan sebagai ”kepala” mereka. (Lukas 11:15, BIS) Dan pada waktu itu dalam bentuk apakah kegiatan hantu-hantu itu? Mereka turun ke bumi, menjelma ke dalam tubuh manusia, dan hidup bersama sebagai suami istri dengan putri-putri manusia yang cantik. Akibatnya mengerikan!
6 Keturunan campuran dilahirkan, manusia-manusia raksasa yang separuh hantu, separuh manusia. Mereka adalah Nefilim, ”orang-orang yang tumbang” dari antara umat manusia, yang suka membunuh, seperti diperlihatkan oleh catatan, ”Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.” Kekerasan dan kebejatan seks begitu merajalela sehingga hanya tentang Nuh dapat dikatakan, ”Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul [berjalan, NW] dengan Allah.” Istrinya, putra-putranya, dan istri-istri mereka—mereka saja dari antara seluruh umat manusia—memperlihatkan iman dan takut yang saleh. Rupanya hanya garis keturunan Nuh saja yang tidak dicemari oleh kebejatan seks dari jamannya.—Kejadian 6:4, 9-12, catatan kaki Ref. Bi.
7. Seperti diperlihatkan pada jaman Nuh, bagaimana Yehuwa menghakimi orang-orang yang jahat dan yang benar? (Bandingkan Matius 25:40, 45, 46.)
7 Yehuwa memusnahkan dunia yang keras, gila seks dan jahat itu. Dengan mendatangkan Banjir besar, Ia melenyapkan segala sesuatu yang jahat. Nefilim yang campuran itu dan umat manusia yang bejat disapu bersih, sedangkan bekas putra-putra Allah yang jahat meluputkan diri dengan kembali ke alam roh—untuk menantikan penghukuman Allah atas mereka. Tetapi ada orang-orang yang selamat! Nuh dan keluarga dekatnya dilindungi. Dan mengapa? Karena iman mereka didukung oleh perbuatan dalam membangun bahtera dan memberitakan kebenaran kepada dunia yang terkutuk itu.—2 Petrus 2:4, 5.
Orang-Orang Jaman Modern, Waspadalah!
8. Dalam hal apakah jaman Nuh menggambarkan jaman kita?
8 Jaman Nuh menggambarkan jaman kita. Bagaimana kita tahu? Ya, Yesus menubuatkan suatu jaman yang sama, penuh dengan kekerasan, kejahatan, dan tidak adanya kasih sebagai bagian dari ”tanda” bahwa kita berada pada ambang ”sengsara yang besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian daripada itu juga tiada akan jadi pula.” (Bode) Ia juga mengatakan, ”Tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, . . . hanya Bapa sendiri.” Kemudian ia menambahkan, ”Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera dan mereka tidak tahu akan sesuatu [tidak memperhatikan, NW], sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”—Matius 24:3-21, 36-39.
9. Bagaimana kita menghindari celaka yang akan menimpa orang-orang yang ’tidak memperhatikan’?
9 Ya, ”mereka tidak memperhatikan”. Tetapi saudara tidak usah menjadi seperti mereka. Saudara dapat luput bila Tuhan Yesus dinyatakan dari surga, melaksanakan pembalasan Allah dengan membinasakan selama-lamanya ”mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.” (2 Tesalonika 1:7, 8) Saudara tidak usah menjadi seperti orang-orang duniawi yang minat utamanya dalam hidup ini adalah menyenangkan diri sendiri, mengejar karir yang bergengsi atau kekayaan materi, tanpa memikirkan Allah. Sesungguhnya, ”Tuhan mereka ialah perut mereka.”—Filipi 3:19.
”Bencilah Kejahatan”
10, 11. (a) Untuk mendapat perkenan Allah, kejahatan apa harus dihindari? (b) Perlengkapan senjata apa harus kita kenakan, dan mengapa?
10 Pada hari-hari terakhir ini, kehidupan dari begitu banyak orang berkisar pada seks, dengan atau tanpa penyelenggaraan perkawinan. Dan bagi banyak orang yang sudah menikah, perceraian atau talak sudah menjadi ciri khas. Karena mengabaikan peringatan yang jelas dari murid-murid Yesus, banyak orang dalam Susunan Kristen memuaskan hawa nafsu dalam homoseks. Ada dari antara mereka yang sudah ”menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal” dalam bentuk AIDS dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan melalui hubungan seks. Tetapi, sebenarnya ada harapan keselamatan bahkan bagi orang-orang sedemikian. Ingat, Yesus memuji pelacur-pelacur yang membersihkan kehidupan mereka dan percaya kepadanya, bertentangan dengan para pemimpin agama yang angkuh, tidak mau bertobat, pada jamannya.—Roma 1:26, 27; 2 Petrus 2:9, 10; Yudas 6, 7; Matius 21:31, 32.
11 Siapapun di antara umat Yehuwa yang mungkin telah dicemari oleh praktek-praktek yang imoral, atau yang tergoda untuk memuaskan hawa nafsu di dalamnya, harus sadar dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata yang disediakan Allah! (Efesus 6:11-18) Jaman ini benar-benar ”sebagaimana halnya pada zaman Nuh.” ”Singa yang mengaum-aum” itu, si Iblis, dan hantu-hantunya yang bejat bekerja siang malam untuk mengasingkan dan menjerat hamba-hamba Allah. Kita harus mengambil sikap melawan musuh-musuh itu, kuat dalam iman.—1 Petrus 5:8, 9.
12. Mengapa penting untuk mengikuti nasihat Mazmur 97:10?
12 Mungkin kedengarannya mengejutkan, bahwa ada orang-orang yang terkemuka dalam organisasi Yehuwa yang telah menyerah kepada praktek-praktek imoral, termasuk homoseks, bertukar istri, dan pemerkosaan anak-anak. Juga perlu diperhatikan, bahwa selama tahun lalu, ada 36.638 orang yang harus dipecat dari sidang Kristen, kebanyakan di antaranya karena mempraktekkan imoralitas. Organisasi Yehuwa harus dijaga bersih! (1 Korintus 5:9-13) Kinilah waktunya bagi para penatua, pelayan-pelayan sidang, dan sesungguhnya semua saudara-saudari kita untuk menghindari keadaan apapun yang dapat mengarah kepada imoralitas. Keloyalan kepada standar-standar Yehuwa akan mendapat pahala, seperti dikatakan Mazmur 97:10, ”Hai orang-orang yang mengasihi [Yehuwa], bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihiNya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.”
13. Nasihat yang baik apa diberikan oleh rasul-rasul Paulus dan Petrus?
13 Terakhir sekali, ’sengsara besar’ akan menyingkirkan semua ”orang-orang yang keji.” Kita harus dengan sungguh-sungguh membenci, ya, merasa jijik, dan menghindari kebejatan duniawi! Kita harus ’menjauhkan diri dari percabulan’! (Wahyu 21:8; 1 Korintus 6:9, 10, 18) Rasul Petrus, setelah memperingatkan terhadap orang-orang murtad yang menaburkan keraguan dan tentang kenyataan dari ”hari [Yehuwa],” mendesak kita agar ’hidup suci dan saleh.’ Ia menambahkan, ”Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia.” Betapa senangnya untuk mencapai ”bumi yang baru,” di mana Allah akan ”menjadikan segala sesuatu baru” dan bersih!—2 Petrus 3:3-7, 10-14; Wahyu 21:1, 4, 5.
Indahkan ’Contoh-Contoh Peringatan’ Selanjutnya
14. Mengapa pembersihan oleh Air Bah hanya bersifat sementara?
14 Setelah Banjir besar membersihkan bumi dari semua kenajisan manusia dan hantu-hantu, Yehuwa mengulangi perintah yang semula diberikan kepada Adam, dengan mengatakan kepada Nuh dan putra-putranya, ”Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.” (Kejadian 9:1) Bukti bahwa mereka melakukan hal ini, ada 70 ”kaum keluarga” (Klinkert)—suatu angka sempurna secara kiasan—yang terdaftar dalam kitab Kejadian pasal 10. Tetapi umat manusia masih menderita akibat dosa yang diwarisi dari Adam. Jelaslah pengaruh hantu-hantu sekali lagi mengakibatkan manusia tenggelam dalam kebejatan seks.
15. Apa yang kita pelajari dari penghukuman Allah atas Sodom?
15 Pada waktunya, ”sahabat” Yehuwa, Abraham, dan kemenakan Abraham, Lot, pindah ke daerah Kanaan. Lot memilih untuk pindah ke Distrik Yordan, yang ”seperti taman [Yehuwa].” Tetapi apakah demikian halnya secara moral? Sama sekali tidak! Kota Sodom, di mana Lot tinggal, dan Gomora yang ada di dekatnya penuh dengan homoseks. Sepuluh orang yang benar saja pun tidak dapat ditemukan di sana. Untuk alasan ini, Yehuwa mendatangkan ”hukuman api yang kekal” atas kota-kota itu. Kota-kota yang bejat itu tidak pernah akan dibangun kembali! Yesus mengutip penghukuman Allah terhadap Sodom, bersama dengan apa yang terjadi ”pada zaman, Nuh,” untuk menandaskan perlunya kita waspada—Kejadian 13:10; 18:32; Yudas 7, BIS; Lukas 17:26-30.
16. Kegiatan apa dari hantu-hantu menuntut agar kita berjuang keras untuk iman?
16 Jangan membuat kesalahan! Setan dan hantu-hantunya masih marah! Meskipun dilemparkan ke dalam ”gua-gua yang gelap” secara kiasan dan dibatasi sehingga tidak dapat mengenakan tubuh jasmani, roh-roh yang bejat itu cenderung untuk merusak manusia, terutama hamba-hamba Yehuwa. (2 Petrus 2:4-6) Pasti hantu-hantu itu mempengaruhi Kanaan untuk melakukan perbuatan imoral terhadap kakeknya Nuh. (Kejadian 9:22-25) Pasti mereka telah memperkembangkan kemesuman yang menjadi ”cara hidup orang-orang di negeri Kanaan,” (NW) sehingga akhirnya ia memuntahkan keluar penduduknya. (Imamat 18:3-25) Demikian pula, hantu-hantu memupuk praktek-praktek seks yang tidak wajar yang melanda begitu banyak masyarakat dewasa ini. Dalam berjuang keras untuk iman, kita harus menolak serangan apapun dari malaikat-malaikat yang berdosa yang mendorong manusia untuk ”melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar.”—Yudas 3, 6, 7.
Membangun untuk Keselamatan
17. Seperti Nuh dan keluarganya, bagaimana kita dapat memperlihatkan diri bukan bagian dari dunia?
17 Mengingat seriusnya jaman kita, bagaimana kita dapat menemukan jalan keselamatan? Nah, bagaimana Nuh dan keluarganya dapat selamat? ”Karena iman, maka Nuh . . . menghukum dunia.” (Ibrani 11:7) Demikian pula dewasa ini, Saksi-Saksi Yehuwa ”bukan [tidak menjadi bagian, NW]” dari dunia yang jahat. Selain itu, kita telah menunjukkan iman kita dengan membaktikan kehidupan kepada Yehuwa dan dibaptis dalam air untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus.—Yohanes 17:14, 16; Matius 28:19.
18. Apa yang digambarkan oleh pembangunan bahtera?
18 Selanjutnya, kita ikut ambil bagian dalam pekerjaan Yehuwa untuk jaman ini, pekerjaan pembangunan rohani yang dipimpin oleh Nuh Yang Lebih Besar, Yesus Kristus. Sebagai tempat untuk keamanan dan keselamatan, bahtera itu melambangkan firdaus rohani yang dibangun Yehuwa di antara para penyembahNya sejak tahun 1919. Ini adalah keadaan dari hubungan yang penuh damai dengan Allah yang telah dipulihkan. Inilah penyelenggaraan Dia untuk menyelamatkan keluarga gambaran Nuh Yang Lebih Besar melalui ’sengsara besar.’—Matius 24:21, Bode; 1 Korintus 3:9, 11; 2 Korintus 12:3, 4; Wahyu 7:13, 14.
19. Nuh, anggota-anggota keluarganya, dan pekerjaan mereka menggambarkan apa?
19 ”Nuh mendapat perkenan di mata Yehuwa.” Betapa bagusnya ia menggambarkan Yesus Kristus, yang dengan rendah hati berjalan dengan Allah di bumi ini, yang tidak melakukan sesuatu pun atas prakarsanya sendiri! (Kejadian 6:8, NW; Matius 17:1, 5; Yohanes 8:28) Kedua-duanya adalah pemberita kebenaran—suatu teladan yang baik bagi semua saksi dari Yehuwa. Dan kita dapat yakin bahwa istri Nuh, yang menggambarkan sisa dari kaum terurap di bumi dewasa ini adalah suatu teladan untuk ketundukan. (2 Petrus 2:5; Lukas 4:14-19; Efesus 5:21-24) Bila kita mempertimbangkan betapa luar biasa besarnya tugas membangun bahtera keselamatan itu, kita dapat membayangkan betapa bahagianya Nuh yang sudah lanjut usia karena mempunyai pembantu ketiga putranya yang penuh semangat beserta, istri-istri mereka! Dengan tepat mereka menggambarkan ”kumpulan besar” jaman sekarang yang memikul bagian terbesar dari pekerjaan pembangunan rohani selama babak terakhir perhitungan mundur menuju Air Bah gambaran.—Wahyu 7:9, 15.
20, 21. (a) Prospek yang cerah apa menantikan para penyembah Yehuwa dalam bumi yang sudah dibersihkan? (b) Sukacita apa akan dialami bahkan sekarang?
20 Jika bumi ini sudah dibersihkan, siap untuk diubah menjadi suatu firdaus aksara, mereka yang digambarkan oleh putra-putra dan menantu-menantu Nuh selama suatu waktu akan melahirkan anak-anak dalam kebenaran. Kemudian mujizat kebangkitan akan menyelesaikan tugas memenuhi bumi dengan manusia. Semua yang menerima hak istimewa untuk menjadi ”domba-domba lain” Yesus akan dipulihkan kepada kesempurnaan, dan pada waktu selamat melewati ujian akhir setelah Kristus menyerahkan kembali Kerajaan itu kepada Bapanya, mereka akan dinyatakan benar untuk hidup kekal.—Yohanes 5:28, 29; 10:16; 1 Korintus 15:24-26; Mazmur 37:29; Wahyu 20:7, 8.
21 Betapa besar sukacita yang terbentang di hadapan para penyembah Yehuwa yang setia! Namun sukacita yang besar didapati sekarang juga dengan sepenuh hati ikut ambil bagian dalam membangun bahtera jaman modern untuk keselamatan. Bagaimana kemajuan pekerjaan itu? Pelajaran kita berikut ini akan memberikan jawabannya.
BAGAIMANA SAUDARA AKAN MENJAWAB?
◻ Bagaimana seharusnya peristiwa-peristiwa sebelum Air Bah memperingatkan kita?
◻ Pelajaran apa hendaknya kita tarik dari Matius 24:37-39?
◻ Mengapa begitu penting untuk ’membenci apa yang jahat’?
◻ Bagaimana kita dapat ambil bagian dalam membangun bahtera gambaran?
[Kotak di hlm. 11]
SEPERTI ”ZAMAN NUH”—
”Hanya 40 persen dari guru-guru agama di perguruan tinggi . . . menganggap bahwa hubungan seks antara pria dan wanita yang belum menikah adalah imoral.”—Saturday Oklahoman & Times, 29 Desember 1984
[Kotak di hlm. 12]
Apakah Prinsip-Prinsip Alkitab Penting?
Seorang imam Episkopal mendengarkan suatu upacara pemakaman yang dipimpin oleh salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Setelah itu, atas undangan imam tersebut, dua rohaniwan dari Lembaga Menara Pengawal menghadiri pembahasan dengan beberapa ulama di Brooklyn Heights, New York City.
Pertanyaan mengenai homoseks diajukan. Saksi-Saksi itu menjelaskan bahwa Alkitab melarang hal ini dan bahwa Saksi-Saksi akan memecat orang-orang yang mempraktekkan imoralitas macam apapun. (Roma 1:24-27; 1 Korintus 6:9, 10; Yudas 7) Saksi-Saksi itu bertanya kepada ulama-ulama tersebut tentang sikap mereka dalam soal ini dan mendapat jawaban-jawaban sebagai berikut:
Rohaniwan Kongregasional, ”Saya pikir kami mempunyai peraturan mengenai pengucilan dalam salah satu peraturan intern gereja kami, tetapi selama hidup saya, saya tidak dapat mengingat bilamana kami pernah menjalankan hukum itu!”
Imam Episkopal, ”Jika kami melaksanakan hukum itu, maka tidak akan ada lagi anggota jemaat [yang tertinggal].”
Uskup Katolik, ”Jika kami melaksanakan hukum itu, tidak akan ada lagi imam [yang tertinggal].”
Meskipun komentar-komentar kaum ulama itu terlalu membesar-besarkan persoalan, Saksi-Saksi Yehuwa merasa bahagia dengan sikap mereka yang tegas dalam memelihara sidang tetap bersih. Mereka ”bukan dari dunia.”—Yohanes 15:19.
[Kotak di hlm. 13]
SEPERTI ”ZAMAN NUH”—
”Sebuah sekolah negeri di New York City untuk siswa-siswa SMA yang homoseks telah dibuka di Manhattan.” Gurunya mengatakan, ”Kami menginginkan suatu lingkungan di mana para homoseks dan lesbian tidak dicemoohkan lagi oleh kaum remaja yang belum matang.”—The New York Times, 6 Juni 1985
[Kotak di hlm. 14]
SEPERTI ”ZAMAN NUH”—
”Para anggota Gereja Riverside kemarin menyetujui suatu kebijaksanaan pro-homoseks yang menerima hubungan homoseks sebagai bagian dari konsep kehidupan keluarga Kristen.”—New York Post, 3 Juni 1985