PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w13 1/9 hlm. 14-15
  • Allah Bisa Merasa Sedih​—Bagaimana Kita Bisa Membuat Dia Senang

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Allah Bisa Merasa Sedih​—Bagaimana Kita Bisa Membuat Dia Senang
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Mereka Kehilangan Tempat Tinggal Mereka
    Buku Cerita Alkitab
  • ”Maksud-Tujuan Kekal” Allah Akan Orang Yang Diurapinya Terbentuk
    ”Maksud-Tujuan Kekal” dari Allah Sekarang Terlaksana untuk Kebaikan Manusia
  • Ada Yang Lebih Tinggi
    Mendengar kepada Guru yang Agung
  • Ada yang Lebih Tinggi Daripada Kita
    Belajarlah dari sang Guru Agung
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
w13 1/9 hlm. 14-15

AJARLAH ANAK ANDA

Allah Bisa Merasa Sedih​—Bagaimana Kita Bisa Membuat Dia Senang

Pernahkah kamu menangis karena merasa sakit?—a Kita semua mungkin pernah. Kadang-kadang, kita menangis bukan karena sakit, tapi karena sangat sedih. Mungkin ada orang yang menjelek-jelekkan kita dan berbohong tentang kita. Itu bisa membuat kita sedih, kan?— Allah juga bisa merasa sedih waktu ada yang berbohong tentang Dia. Ayo kita lihat ceritanya dan cari tahu cara kita bisa membuat Allah senang.

Kata Alkitab, ada orang-orang yang mengaku mengasihi Allah, tapi menyakiti Dia. Tubuh Allah tidak bisa dilukai atau disakiti karena Dia sangat kuat. Jadi, apa artinya menyakiti Allah? Artinya, Allah merasa sakit hati, atau sangat sedih, kalau kita tidak mau menuruti kata-kata-Nya. Di dalam Alkitab, ada contohnya.

Dua manusia pertama yang Allah ciptakan membuat Dia sangat sedih. Mereka tinggal di taman yang indah di bumi, yang namanya ”taman Eden”. Siapa mereka?— Ya, Adam dan Hawa. Sekarang, kita akan belajar apa yang mereka lakukan sehingga Yehuwa sedih.

Setelah Yehuwa menyuruh mereka tinggal di taman itu, Ia meminta mereka merawatnya. Yehuwa juga mengatakan bahwa mereka boleh punya anak-anak dan tinggal di taman itu, dan tidak akan pernah mati. Tapi, sebelum Adam dan Hawa punya anak-anak, sesuatu yang buruk terjadi. Apakah kamu tahu apa yang terjadi?— Seorang malaikat membujuk Hawa dan Adam untuk melawan Yehuwa.

Malaikat itu membuat seekor ular kelihatan seperti berbicara. Ular itu bilang bahwa Hawa bisa seperti Allah, dan Hawa senang mendengarnya. Jadi, ia mau melakukan apa yang disuruh si ular. Apakah kamu tahu apa yang ular suruh?—

Hawa makan buah dari pohon yang tidak boleh dimakan buahnya. Sebelum Allah menciptakan Hawa, Ia memberi tahu Adam, ”Setiap pohon di taman ini boleh kaumakan buahnya sampai puas. Tetapi mengenai pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, engkau tidak boleh memakan buahnya, karena pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati.”

Hawa tahu larangan itu. Tapi, ia terus melihat-lihat pohon itu sehingga buahnya kelihatan enak dan menarik. Jadi, ”dia mengambil buahnya dan memakannya”. Lalu, ia memberikan buah itu kepada Adam, dan Adam memakannya. Menurutmu, kenapa Adam mau?— Karena Adam lebih menyayangi Hawa daripada menyayangi Allah. Adam memilih untuk menyenangkan istrinya, bukan menyenangkan Allah. Tapi, menuruti Allah lebih penting daripada menuruti siapa pun!

Apakah kamu ingat ular yang bicara dengan Hawa? Sama seperti ada orang yang bisa membuat boneka kelihatan bicara, ada yang membuat ular itu kelihatan bicara. Siapa yang sebenarnya berbicara?— Setan Si Iblis, yang di dalam Alkitab disebut ”ular yang semula”.

Apakah kamu tahu caranya kamu bisa membuat Yehuwa senang?— Caranya dengan selalu berusaha menuruti Dia. Setan mengejek Yehuwa. Ia mengatakan bahwa ia bisa menggoda semua orang untuk menuruti dia dan berhenti melayani Allah. Jadi, Yehuwa menasihati kita untuk selalu bijaksana dan membuat hati-Nya senang. Kalau kita melakukannya, Yehuwa bisa membuktikan bahwa Setan salah. Kalau begitu, ayo kita buat Yehuwa senang dengan menuruti dan melayani-Nya! Maukah kamu berusaha melakukannya?—

Bacalah dalam Alkitabmu

  • Mazmur 78:40, 41

  • Kejadian 1:26-28; 2:15-17; 3:1-6

  • Penyingkapan (Wahyu) 12:9; Amsal 27:11

a Sewaktu membaca bersama seorang anak dan melihat tanda jeda (—), berhentilah sejenak dan anjurkan dia mengutarakan diri.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan