PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • su psl. 6 hlm. 46-53
  • Dunia yang Dibinasakan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dunia yang Dibinasakan
  • Selamat Memasuki Bumi Baru
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”MEREKA TIDAK MEMPERHATIKAN”
  • KESELAMATAN BAGI ORANG-ORANG YANG SALEH
  • Mengapa Allah Memperkenan Nuh​—Mengapa Kita Harus Memperhatikannya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Apakah Saudara Menghukum Dunia melalui Iman Saudara?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Iman Nuh Menghukum Dunia
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Kelepasan Sudah Dekat bagi Umat dengan Pengabdian Ilahi!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
Lihat Lebih Banyak
Selamat Memasuki Bumi Baru
su psl. 6 hlm. 46-53

Pasal 6

Dunia yang Dibinasakan

1. (a) Apakah kebinasaan dunia pernah dihadapi oleh umat manusia dahulu? (b) Mengapa kita patut bersyukur bahwa Nuh tidak mengejek peringatan mengenai hal itu?

PERNAH di jaman dulu, dunia berada di ambang kebinasaan. Orang-orang dari segala bangsa dapat bersyukur bahwa di antara leluhur mereka ada satu orang yang tidak mengejek peringatan Allah mengenai datangnya air bah. Karena Nuh mendengarkan dan taat, ia dan istrinya, ketiga putranya bersama istri mereka, selamat. Kita semua adalah keturunan mereka.—Kejadian 10:1, 32.

2. Mengapa Allah membinasakan dunia pada waktu itu?

2 Allah membinasakan dunia tersebut karena Ia melihat bahwa bumi penuh dengan kekerasan. ”Kejahatan manusia besar di bumi.” (Kejadian 6:3, 5, 13) Keadaannya sangat serupa dengan keadaan di abad ke-20 kita ini.

3. Apa yang menyebabkan keadaan menjadi begitu buruk?

3 Apa yang menyebabkan keadaan menjadi begitu buruk di jaman Nuh? Sebuah faktor penting diungkapkan dalam Kejadian 6:2 yang berkata, ”Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.” Tetapi apa salahnya dengan hal itu? Nah, mereka bukan pria-pria biasa yang ingin menikah. ”Anak-anak Allah” tersebut adalah malaikat-malaikat, makhluk roh, yang memperhatikan perempuan-perempuan cantik di bumi dan kenikmatan perkawinan, dan yang mengambil rupa manusia. (Bandingkan Ayub 1:6.) Dengan menjelma menjadi manusia dan kawin, mereka tidak taat kepada Allah. Alkitab menyatakan bahwa mereka ”meninggalkan tempat kediaman mereka” dan hubungan mereka dengan perempuan-perempuan tersebut ”tak wajar”, suatu penyelewengan. (Yudas 6, 7; 1 Petrus 3:19, 20) Keturunan campuran mereka mempunyai ukuran tubuh yang tidak normal besarnya. Mereka disebut Nefilim, atau ’penumbang’ karena mereka adalah jagoan.—Kejadian 6:4.

4. (a) Mengapa Nuh mendapat perkenan Allah? (b) Persiapan apa yang dilaksanakan demi keselamatan mereka?

4 Walaupun hidup di tengah-tengah dunia yang jahat, Nuh mendapat perkenan Allah. Mengapa? Karena ”Nuh adalah seorang yang benar”. Ia mengetahui sengketa di Eden, dan ia terbukti tidak bersalah, ”seorang yang memelihara integritas”. (Kejadian 6:8, 9; The Jerusalem Bible) Dengan tujuan untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya, juga contoh dari setiap jenis binatang darat dan unggas, sebuah bangunan raksasa seperti peti. Sebagaimana dijelaskan Allah, ”Sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.” (Kejadian 6:13-17) Adalah bijaksana bahwa Nuh mendengar dan taat kepada Allah.

5. Betapa besarkah Air Bah tersebut?

5 Sesuai dengan khronologi Alkitab yang terperinci, Air Bah datang pada tahun 2370 S.M. Hal itu merupakan bencana alam terbesar dalam sejarah umat manusia, bahkan sampai sekarang. Air begitu banyak sehingga ”ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit”. (Kejadian 7:19) Oleh Air Bah itu ”bumi yang dahulu telah binasa”. (2 Petrus 3:6) Namun, mungkin ada orang bertanya, ’Jika bahkan gunung-gunung tertinggi ditutupi air, di manakah air itu sekarang?’ Pastilah ada di bumi.

6. Setelah Air bah, ke mana air tersebut mengalir?

6 Perlu disadari, Alkitab tidak mengatakan bahwa di jaman Nuh ada gunung-gunung yang tingginya seperti Gunung Everest. Para ilmuwan berpendapat bahwa banyak gunung di jaman dulu jauh lebih rendah dari pada yang ada sekarang dan bahwa ada gunung-gunung yang muncul dari permukaan laut. Lagi pula, ada pendapat mengatakan bahwa suatu waktu samudera-samudera lebih kecil dan daratan lebih luas dari pada sekarang, seperti dibuktikan dengan laut. Tetapi, mengenai keadaan dewasa ini, majalah National Geographic, terbitan bulan Januari 1945 melaporkan, ”Volume air dalam samudera sepuluh kali lebih banyak dari pada daratan di atas permukaan laut. Jika seluruh daratan tersebut ditimbun secara merata dalam laut, maka seluruh permukaan bumi akan diliputi air setinggi 2,78 km.” Jadi, setelah terjadinya air bah, namun sebelum munculnya gunung-gunung dan turunnya dasar laut sehingga air di darat mengering, dan sebelum terbentuknya kutub-kutub es, ada cukup banyak air untuk menutupi ”segala gunung tinggi” seperti yang dinyatakan Alkitab.—Kejadian 7:17-20; 8:1-3; bandingkan Mazmur 104:8, 9.

7, 8. Selain dalam Alkitab, catatan apa lagi yang ada mengenai Air Bah?

7 Air bah sedunia yang begitu hebat meninggalkan kesan yang tak akan terlupakan pada orang-orang yang selamat-melewatinya. Hal itu tentu akan diceritakan kepada generasi-generasi mendatang. Karena laporan Alkitab menyatakan bahwa segala bangsa adalah keturunan dari kelompok orang yang selamat melalui Air Bah, maka masuk akal untuk mengharapkan bahwa di setiap penjuru bumi akan ada bukti-bukti yang mengingatkan orang-orang kepada bencana alam yang besar tersebut. Benarkah demikian? Ya, tentu!

8 Seraya keturunan dari orang-orang yang selamat melalui Air Bah pindah ke tempat-tempat yang jauh dan seraya waktu berlalu, banyak perincian tentang air bah dikacaukan dan kisah mengenai hal tersebut disesuaikan dengan konsep agama setempat. Namun, mustahil suatu kebetulan saja bahwa di antara dongeng-dongeng primitif di seluruh dunia selalu ada cerita mengenai air bah yang membinasakan umat manusia di mana beberapa orang saja selamat. Kenangan akan hal ini ditemukan di Mesopotamia dan bagian-bagian lain di Asia, Australia dan Kepulauan Pasifik, di antara berpuluh-puluh suku Indian di Amerika Utara dan Selatan, di dalam cerita-cerita Yunani dan Romawi kuno, di Skandinavia, dan di antara suku-suku Afrika. Banyak di antara kisah-kisah ini menyebutkan tentang binatang-binatang yang diselamatkan dalam sebuah kapal bersama manusia. Sesuai dengan laporan Alkitab, ada yang mengatakan bahwa burung-burung dilepas untuk menentukan apakah air sudah surut. (Bandingkan Kejadian 7:7-10; 8:6-12.) Tidak ada kejadian lain di jaman purba yang diingat begitu banyak orang.

9. Adat kebiasaan apa menunjukkan suatu kenangan akan kejadian-kejadian pada ”bulan kedua” dalam penanggalan jaman Nuh?

9 Perincian-perincian sejarah yang berkaitan deng Air Bah itu telah mempengaruhi adat-adat kebiasaan sampai jaman kita. Bagaimana? Alkitab melaporkan bahwa Air Bah mulai ”pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu”. ”Bulan yang kedua” tersebut sama dengan bagian akhir dari bulan Oktober dan bagian pertama dari bulan Nopember dalam penanggalan kita. (Kejadian 7:11) Maka perlu diingat bahwa banyak orang di seluruh dunia memperingati suatu Hari bagi orang-orang mati atau Perayaan bagi Leluhur mereka pada waktu itu. Mengapa waktu itu? Karena kebiasaan ini merupakan suatu peringatan akan kebinasaan yang disebabkan oleh Air Bah.a

10. Mengapa kisah Alkitab tentang Air Bah paling dapat dipercaya dan paling besar nilainya bagi kita secara perorangan?

10 Namun, hanya Alkitab sendirilah yang memuat kesaksian yang benar mengenai apa yang terjadi. Apa yang dilihat dan dialami Nuh belakangan dicantumkan di dalam Alkitab. Berabad-abad kemudian, Allah sendiri, ketika berbicara melalui nabi Yesaya, menyebutkan tentang ’air bah di zaman Nuh’ (Yesaya 54:9) Putra sulung Allah mengamati kejadian-kejadian di jaman Nuh. Belakangan, ketika berada di bumi, Pribadi ini, Yesus Kristus, berbicara tentang Air Bah sebagai suatu fakta sejarah dan ia juga menjelaskan mengapa banyak orang binasa pada waktu itu.

”MEREKA TIDAK MEMPERHATIKAN”

11. Mengapa begitu banyak orang dibinasakan dalam Air Bah?

11 Yesus tidak mengatakan bahwa semua selain keluarga Nuh adalah orang-orang jahat. Sebaliknya ia berkata, ”Sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu [mereka tidak memperhatikan, NW], sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia [Yesus Kristus].”—Matius 24:37-39.

12. Mengapa sikap mereka yang ’tidak memperhatikan,’ sangat berbahaya?

12 Tidak salah bagi mereka untuk makan dan minum secara wajar atau kawin secara terhormat. Tetapi ketika diperingatkan akan datangnya bencana seluas dunia, mereka tetap memusatkan kehidupan mereka pada kepentingan pribadi. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar percaya kepada Nuh maupun Allah Yehuwa yang memberi peringatan melalui Nuh. Jika mereka percaya, mereka akan dengan sungguh-sungguh menanyakan jalan keselamatan yang dapat ditempuh dan kemudian mengambil tindakan yang diperlukan. Mungkin ada di antara mereka yang setuju bahwa suatu tindakan harus diambil untuk menumpas kejahatan yang merajalela di jaman itu, namun air bah sedunia pasti seolah-olah sangat mustahil bagi mereka. Maka, seperti apa yang dikatakan Yesus, ”mereka tidak memperhatikan [berita Allah melalui Nuh], sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua”. Hal tersebut ditulis sebagai suatu peringatan bagi kita.

13. (a) Seperti dinubuatkan, bagaimana reaksi banyak orang dewasa ini ketika diberitakan bahwa Kristus sudah hadir secara tidak kelihatan, dan mengapa? (b) Menurut Petrus, apa yang mereka abaikan?

13 Rasul Petrus yang terilham juga memperingatkan ketika ia menulis, ”Pada hari-hari zaman akhir [di mana kita kini berada] akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: ’Di manakah janji tentang kedatanganNya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’” Orang-orang semacam itu tidak mau bertanggung jawab kepada siapapun. Maka mereka menghilangkan dari pikiran mereka gagasan tentang kehadiran Kristus dan maknanya bagi orang-orang yang menempuh cara hidup yang fasik. Namun Petrus meneruskan, ”Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari [ditaruhkan untuk, Bode] api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.”—2 Petrus 3:3-7.

14. Mengapa penggenapan dari ”firman Allah” pada waktu penciptaan dan di jaman Nuh seharusnya membuat kita berpikir dengan sungguh-sungguh dewasa ini?

14 Pengejek-pengejek tersebut mengabaikan kenyataan bahwa ”firman Allah” pasti digenapi. Untuk membuktikan bahwa pendapat mereka salah, rasul Petrus membawa kita kembali kepada saat penciptaan. Pada waktu itu Allah berfirman, ”Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Setelah mengucapkan pernyataan tersebut, ”Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.” Maka ”firman Allah”, yaitu pernyataan tentang maksud-tujuanNya digenapi. (Kejadian 1:6, 7) FirmanNya juga digenapi ketika Ia menyatakan akan terjadinya air bah di jaman Nuh dan menggunakan air untuk membinasakan ”bumi yang dahulu”. Dan kelak, melalui firman dari Allah yang sama ampuhnya, sistem sekarang yang fasik akan dibinasakan.

15. (a) Mengapa 2 Petrus 3:7 tidak menubuatkan dibakarnya planit Bumi? (b) Lalu, apa artinya ”langit” dan ”bumi” yang ”ditaruhkan untuk api”?

15 Apa yang terjadi di jaman Air Bah itu merupakan pola dari perkara-perkara yang akan terjadi kelak. Pada waktu itu bumi tidak dihancurkan, hanya orang-orang yang fasik saja. Kalau begitu apa arti pernyataan bahwa ’langit dan bumi yang sekarang yang ditaruhkan untuk api’? (2 Petrus 3:7; 2:5) Bagaimana api yang aksara dapat mempengaruhi matahari dan bintang-bintang yang sudah sangat panas di langit yang aksara? Dan bagaimana bumi aksara yang hangus terbakar dapat selaras dengan maksud-tujuan Allah untuk menjadikannya suatu Firdaus? Jelaslah, ”langit dan bumi yang sekarang” yang dimaksud di sini pasti simbolis. (Bandingkan Kejadian 11:1; 1 Raja 2:1, 2; 1 Tawarikh 16:31.) ”Langit” melambangkan kekuasaan pemerintah di atas umat manusia secara umum, dan ”bumi” adalah masyarakat manusia yang fasik. Pada hari besar Yehuwa mereka akan dibinasakan sama sekali seolah-olah seperti dibakar dalam api. Mereka yang terus mengejek peringatan ilahi tentang hal ini berada dalam bahaya besar.

KESELAMATAN BAGI ORANG-ORANG YANG SALEH

16. Seperti ditunjukkan dalam 2 Petrus 2:9, apa kunci ke arah keselamatan itu?

16 Kisah tentang Air Bah secara dramatis menggambarkan suatu pokok yang perlu kita perhatikan dewasa ini. Pokok apa gerangan? Setelah menunjukkan apa yang Allah lakukan di jaman Nuh, rasul Petrus mengakhiri, ”[Yehuwa] tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman.” (2 Petrus 2:9) Maka, kunci ke arah keselamatan adalah menjadi orang yang saleh.

17. Bagaimana Nuh membuktikan kesalehannya?

17 Apa artinya itu? Sudah jelas bahwa Nuh seorang yang saleh. ”Nuh itu hidup bergaul [berjalan, NW] dengan Allah.” (Kejadian 6:9) Ia menempuh haluan hidup yang selaras dengan kehendak Allah yang disingkapkan kepadanya. Ia mempunyai hubungan pribadi yang erat dengan Allah. Membangun bahtera dan mengumpulkan berbagai jenis burung dan binatang-binatang adalah tugas yang luar biasa besarnya. Nuh tidak menunjukkan sikap menunggu saja. Ia beriman. Nuh ”melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya”. (Kejadian 6:22; Ibrani 11:7)Orang-orang perlu diingatkan akan jalan-jalan Yehuwa yang adil benar dan diperingatkan tentang pembinasaan mendatang atas orang-orang fasik. Nuh sebagai ”pemberita kebenaran” juga melakukan hal tersebut.—2 Petrus 2:5.

18. Mengapa setiap orang yang selamat dari Air Bah harus menunjukkan pengabdian seperti itu?

18 Bagaimana halnya dengan istri Nuh, putra-putranya dan istri-istri mereka—apa yang dituntut dari mereka? Kisah Alkitab memberi perhatian khusus kepada Nuh karena ia sebagai kepala keluarga, namun pasti anggota keluarganya juga orang-orang yang saleh. Mengapa demikian? Tentang anak-anak Nuh belakangan disebutkan oleh Yehuwa kepada nabiNya Yehezkiel untuk menunjukkan bahwa, andai kata Nuh hidup di Israel pada waktu itu, anak-anaknya tidak dapat berharap untuk diselamatkan hanya karena kebenaran ayahnya. Mereka cukup dewasa untuk taat atau membangkang, maka secara perorangan mereka harus membuktikan pengabdian mereka kepada Yehuwa dan jalan-jalanNya yang benar.—Yehezkiel 14:19, 20.

19. Maka, apa yang harus kita lakukan sekarang, dan bagaimana?

19 Mengingat betapa pastinya kebinasaan yang mendatang atas dunia ini, Alkitab menganjurkan agar kita selalu mengingat hal itu dan membuktikan bahwa kita juga orang-orang yang saleh. (2 Petrus 3:11-13) Dari antara keturunan Nuh, dewasa ini ada orang-orang di seluruh penjuru bumi yang memperhatikan nasihat yang bijaksana itu dan yang akan selamat memasuki ’bumi baru’.

[Catatan kaki]

a The Worship of the Dead (London; 1904), oleh Kolonel J. Garnier, hal. 3-8; Life and Work at the Great Pyramid (Edinburgh; 1867), Jil. II, oleh Profesor C. Piazzi Smyth, hal. 371-424.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan