PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w84_No61 hlm. 5-11
  • Standar Yehuwa Bermanfaat Bagi Kita

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Standar Yehuwa Bermanfaat Bagi Kita
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (No. 61)
  • Subjudul
  • Standar Allah Dibandingkan dengan Standar Manusia
  • Bantuan dari Petunjuk Allah yang Aman dan Pasti
  • Menerima Standar Yehuwa Dengan Taat
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (No. 61)
w84_No61 hlm. 5-11

Standar Yehuwa Bermanfaat Bagi Kita

”Kiranya diberikanNya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikanNya berhasil apa yang kaurancangkan.”—MAZMUR 20:5.

1. Standar macam apa yang umum terdapat? (Ulangan 25:15)

PADA tahun 1266, Henry III, raja dari Inggris memutuskan bahwa satu penny (satu sen dollar) sama harganya dengan 32 grains (kira-kira 2 gram) gandum. Jadi ia menetapkan suatu standar. Banyak hal di sekeliling kita juga memerlukan standar. Kita menyetel radio atau televisi pada jarum (saluran) yang ditetapkan, untuk siaran radio pada suatu standar frekwensi. Standar lain dipakai untuk memperlihatkan kecakapan. Kesanggupan membaca seorang murid dapat diukur dengan suatu test standar.

2. Standar macam apa yang tidak umum terdapat, dan mengapa?

2 Namun, yang lebih penting adalah standar dalam arti nilai-nilai moral dan tingkah laku. Tanpa hal-hal ini standar yang pertama tidak ada gunanya. Contohnya, sebuah dewan pendidikan tinggi menemukan bahwa dari 25.000 murid, hampir 50 persen mengatakan bahwa teman sekelas mereka lulus tidak dengan belajar tetapi dengan kecurangan. Bagaimana dengan standar orang-orang di kantor pemerintah? Dapatkah kaum muda sekarang belajar nilai standar moral dari kebanyakan pemimpin? Ahli sejarah Barbara Tuchman mengomentari: ”Ada kemerosotan moral kepemimpinan dalam arti keseganan yang umum untuk menetapkan standar.”

3. Mengapa kita patut mengharapkan bahwa Allah mempunyai standar moral?

3 Akan tetapi, bagaimana dengan Allah Yehuwa? Ia mempunyai standar, sebagaimana seorang bapa manusia yang mempunyai nilai-nilai dan aturan-aturan mengenai kelakuan di rumah dan dalam berhubungan dengan orang lain. Yehuwa, Hakim semesta alam, Pemberi Undang-Undang dan Raja, menyediakan dalam Alkitab hukum-hukum, peraturan-peraturan atau prinsip-prinsip yang dengan jelas ditulis untuk menunjukkan standar moralNya dan apa yang Ia harapkan dari umat manusia—pedoman bagaimana hendaknya kita berjalan.—Mazmur 25:4, 5; 86:10, 11; Yesaya 33:22.

4. Mengapa kita patut berminat pada alasan untuk menerima standar Allah?

4 Siapa di antara kita akan menyangkal nilai dari standar-standar Yehuwa? Namun, kita mungkin merasa jengkel bila standar-standar tersebut bertentangan dengan keinginan pribadi tertentu. Kita mungkin meremehkan atau mengecualikan standar tertentu dari Yehuwa, merasa bahwa keadaan kita suatu perkecualian atau menuntut pelunakan atas peraturan tersebut. Maka, marilah kita melihat kembali beberapa alasan mengapa kita sebaiknya menerima standar moral Allah dan bagaimana kita dapat mengambil manfaat dari padanya.

Standar Allah Dibandingkan dengan Standar Manusia

5, 6. Apa yang dapat kita pelajari dari prestasi Yehuwa selama enam hari penciptaan pertama?

5 Setelah enam hari penciptaan, Allah menyatakan pekerjaanNya ”sungguh amat baik.” (Kejadian 1:31) Segala sesuatu telah diciptakan dalam urutan yang masuk akal, tanpa ada yang cacat. Tumbuh-tumbuhan dan binatang mengisi tempat mereka, berkembang biak menurut jenisnya, tanpa perlu berevolusi menjadi suatu bentuk yang baru. (Kejadian 1:25) Tanyalah pada diri sendiri, kepada siapa atau kepada apa Yehuwa perlu minta petunjuk dalam pekerjaan penciptaan ini? Jelas dalam diriNya sendiri terdapat pengetahuan dan hikmat untuk melakukan semuanya. Tidak hanya asal melakukannya tetapi melakukannya dengan sempurna, sedemikian rupa sehingga menetapkan standar fisik. (Yesaya 40:12-14) Karena standar dari Allah kita dapat menggolongkan serta mengenal bermacam-macam tanaman, ikan, burung-burung dan binatang darat.

6 Yehuwa mengajukan beberapa pertanyaan yang dapat membantu kita membandingkan Dia dengan umat manusia dalam hal pengetahuan, kemampuan dan standar. Allah bertanya kepada Ayub: ”Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!” Para ilmuwan hanya dapat memberikan perkiraan mengenai usia alam semesta. Jelas, umat manusia belum ada sehingga tidak tahu kapan Allah menciptakan bumi dan cara bagaimana. ”Pernahkah,” Allah bertanya, ”dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya.” Para ahli ilmu fisika mempelajari rotasi bumi, berusaha meniru peleburan yang menghasilkan tenaga dari matahari untuk mempertahankan kehidupan, dan bekerja keras dengan rumus yang rumit demi menjelaskan sifat sesuatu yang umum seperti cahaya. Bagaimana prestasi mereka dibandingkan dengan prestasi Allah? Yehuwa selanjutnya mengatakan: ’Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? Dapatkah engkau menyaringkan suaramu sampai ke awan-awan, sehingga banjir meliputi engkau? Dapatkah engkau melepaskan kilat?’ Akhirnya Ayub mengakui: ”Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepadaMu?” ”Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal.” Apakah saudara pribadi merasakan hal yang sama?—Ayub 38:4, 12, 33-35; 40:4; 42:2.

7, 8. Bagaimana diri saudara sebagai seorang manusia memberikan kesaksian tentang prestasi Allah?

7 Puncak penciptaan Allah di bumi adalah manusia. Kamera yang paling modern tidak ada artinya dibandingkan mata saudara yang memiliki standar lebih tinggi. Sistem pencernaan dan metabolisme saudara melampaui segala sesuatu yang pernah dihasilkan oleh insinyur kimia dan ahli biologi. Sementara kita melihat keanekaragaman di sekitar kita, tubuh kita yang menakjubkan memberikan bukti-bukti tentang standar yang sangat penting. Jika seorang ahli bedah harus mengoperasi usus buntu saudara, apakah saudara kuatir bahwa ia akan menemukan amandel atau otak dalam perut saudara? Tidak, pembakuan atau standar (dalam ciptaan Allah) memungkinkan ahli bedah untuk mempelajari anatomi sehingga ia dapat melakukan operasi yang diperlukan.

8 Dalam tengkorak kepala, bukan dalam perut, saudara memiliki komputer yang jauh lebih unggul dalam kepandaian dan kapasitas dari pada komputer elektronik yang paling mutakhir. Otak saudara membuat saudara dapat berpikir dan mengagumi ciptaan Allah, termasuk beribu-ribu juta matahari dalam berjuta-juta galaksi di langit. Allah membuat hukum-hukum untuk perputaran benda-benda angkasa yang teratur dan tepat sehingga kita dapat menggunakannya sebagai standar dalam menghitung waktu, untuk siang dan malam, untuk musim dan tahun.—Kejadian 1:14; Mazmur 8:4, 5.

9. Dengan membandingkan Allah dengan manusia dalam prestasi dan standar, apa yang dapat kita simpulkan?

9 Bandingkan keberhasilan Allah dengan apa yang telah dilakukan manusia. Meskipun pemerintah membuat standar dari segala macam peraturan, manusia telah mengotori air dan udara, memecah-belah manusia dalam politik, agama dan ras, dan membuat umat manusia kuatir apakah perang, polusi atau kelaparan akan melenyapkan sama sekali kehidupan umat manusia di bumi. Jelas, Allah tidak melebih-lebihkan ketika Ia mengatakan tentang manusia: ”Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu.” (Yesaya 55:9) Bukankah tepat, kalau begitu, daripada percaya pada pandangan manusia berkenaan standar apa yang seharusnya kita ikuti, kita seharusnya tertarik pada petunjuk atau standar Yehuwa?—Amsal 16:25; Yesaya 30:21.

10. Ciptaan yang kelihatan menunjukkan apa yang dapat diharapkan dari Allah tentang standar moral?

10 Ciptaan yang kelihatan menegaskan bahwa Allah ’sempurna dalam segala pekerjaanNya.’ Namun Ulangan 32:4 selanjutnya menyebutkan tentang sifat-sifat moral Yehuwa. Mengingat keberhasilan dan standarNya dalam bidang fisik—dari bintang-bintang sampai partikel atom, dari makhluk terkecil sampai tubuh manusia—tidakkah kita seharusnya menaruh keyakinan kepada standar moralNya? Kenyataannya adalah bahwa Ia telah menyediakan standar moral yang sangat baik sehingga dapat menjadi pedoman untuk hubungan kita dengan Dia dan dengan sesama manusia.—Mikha 6:6-8.

11. Dalam bidang apa standar Allah bermanfaat bagi saudara?

11 Yehuwa tidak membatasi nasihatNya hanya pada suatu segi yang sempit dari kehidupan kita. seperti kepercayaan doktrin atau upacara-upacara tertentu. Standar moralNya meliputi segala segi kehidupan, termasuk urusan keluarga, hubungan dagang, pandangan dan kelakuan terhadap lawan jenis, sikap terhadap sesama Kristen dan keikutsertaan dalam ibadat. (Yesaya 48:17; Yakobus 1:25) Di Yesaya 55:11 Yehuwa mengatakan bahwa ’firman yang keluar dari mulutNya akan terlaksana.’ Maka itu kita dapat yakin bahwa jika kita sungguh-sungguh berusaha untuk menerapkan standar-standarnya, kita akan lebih berhasil, mencapai lebih banyak kebaikan dan menemukan lebih banyak kebahagiaan.

Bantuan dari Petunjuk Allah yang Aman dan Pasti

12, 13. Bagaimana perkembangan kesehatan akhir-akhir ini menyinggung standar Allah mengenai imoralitas seks?

12 Kita banyak memperoleh bantuan dari standar Allah secara fisik dan langsung. Contohnya, The New York Times Magazine (6 Pebruari 1983) melaporkan tentang penyakit baru yang oleh penyelidik kedokteran disebut wabah yang paling banyak membawa korban dalam abad ini.’ Penyakit itu adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (singkatannya: AIDS) [Sindrome Kehilangan Kekebalan]. Penyakit ini menimbulkan kerusakan sistem kekebalan (imunitas) seseorang, membuat penderita menjadi mangsa sejenis penyakit kanker yang jarang (Kapos’s Sarcoma), radang paru-paru dan penyakit aneh lainnya. Seberapa ganaskah penyakit AIDS? Angka kematian dalam dua tahun dikabarkan di atas 65 persen

13 Para ilmuwan percaya bahwa AIDS ditularkan melalui cairan yang keluar dari tubuh (terutama air mani) dan darah. Sampai sejauh ini kebanyakan kaum homoseks mendapat penyakit tersebut dari hubungan imoralitas mereka dengan siapa saja, walaupun telah menular juga kepada pasangan heteroseks mereka. Seorang ”gay [homoseks]” mengakui: ”Seolah-olah dalam jaman perang. Kita tidak tahu kapan bom atom akan jatuh. Ada 18 teman yang telah mati selama satu setengah tahun ini karena AIDS. Sekarang 12 lainnya sakit parah.” Artikel tersebut mengatakan: ”Seraya mereka menjadi lemah, banyak penderita AIDS mulai mengenang kembali kehidupan mereka, kadang kala mereka merasa dihukum karena cara hidup mereka yang serampangan dan mencari kesenangan semata-mata.” Tidak diragukan, standar moral Allah seperti yang dicatat di 1 Korintus 6:9, 10 membantu serta melindungi kita!

14. Dalam hal-hal lain apa persoalan AIDS menandaskan standar Allah? (Ulangan 12:23-25)

14 Lebih jauh, penyakit AIDS telah ditemukan pada orang-orang dari Karibia. Dr. Sheldon Landesman menjelaskan: ’Kita tahu bahwa pasien kita sering terlibat dalam guna-guna/ilmu sihir dan ilmu gaib.’ Rupanya AIDS ditularkan dalam upacara adat mereka. Penyakit tersebut juga dihubungkan dengan transfusi darah dan barang hasil (produk) darah. ”AIDS telah menjadi penyebab kematian nomor dua—setelah pendarahan yang tidak dapat dikendalikan—pada penderita hemofilia, dan akhir-akhir ini, sejumlah pasien yang dioperasi serta menerima transfusi darah telah kena penyakit AIDS, membuat kepanikan di antara pengamat-pengamat tentang persediaan darah negara.” Masa inkubasi berkisar dari enam bulan sampai dua tahun. Maka ketika disadari bahwa mereka menderita AIDS mereka ’mungkin telah menularkan penyakit tersebut dengan tidak sadar kepada beratus-ratus orang—melalui hubungan seks, melalui penyumbangan darah, atau melalui rute (jalan) lainnya yang belum diketahui.’ Standar Allah berkenaan imoralitas seks, menjauhi ilmu gaib dan ’menjauhkan diri dari darah’ membantu kita terlepas dari penyakit ini dan penyakit lainnya.—Ulangan 18:10-12; Amsal 5:18-23; Kisah 15:29; 21:25.

15. Bagaimana standar Yehuwa mengenai minuman alkohol ternyata bermanfaat?

15 Sebagai bukti lain dari standar Yehuwa yang bermanfaat, ingatlah bahwa Ia mengutuk pemabukan. Ia bahkan tidak menyetujui orang ’minum anggur secara berlebihan.’ (1 Timotius 3:3, 8; Roma 13:13) Banyak orang yang mengabaikan standar Allah menderita penyakit yang disebabkan atau diperhebat dengan minum alkohol berlebihan. Mengabaikan nasihat Paulus untuk menggunakan hanya ”anggur sedikit,” beberapa orang Kristen telah terjerat pada pola hidup yang akan membawa dirinya ke dalam kemabukan untuk ’membantu mereka menjadi tenang.’ (1 Timotius 5:23) Perlahan-lahan kebiasaan bermabuk-mabukan (beserta segi-segi fisik, emosi dan moral) dapat berkembang. Akibat dari persoalan tersebut menjadi banyak, termasuk kehilangan respek, ketegangan dalam keluarga (jika tidak perpecahan), pemborosan uang dan kehilangan pekerjaan. Bukankah standar Allah mengenai penggunaan alkohol suatu perlindungan dalam bidang ini?

16. Standar Allah telah memberikan bantuan apa secara keuangan bagi Saksi-Saksi Yehuwa?

16 Dalam hal keuangan, standar Allah ternyata juga praktis. Ia menganjurkan orang Kristen untuk berlaku jujur dan bekerja keras. (Efesus 4:28; Kolose 3:23; bandingkan Lukas 16:10-12.) Laporan dari seluruh dunia menunjukkan bahwa banyak Saksi-Saksi Yehuwa dapat mempertahankan pekerjaan mereka sementara yang lain diberhentikan, atau bahkan telah diangkat pada posisi lebih tinggi karena jujur dan rajin. Tahukah saudara contoh-contoh mengenai hal ini? Ya, jika seseorang bekerja, ia tidak banyak kesulitan selama masa-masa sukar. Keuntungan dalam soal keuangan juga dialami oleh orang yang menghindari kebiasaan yang tidak selaras dengan Alkitab dan dari kecanduan. Lebih banyak keterangan berkenaan hal ini dapat dibaca pada pasal ”Kesukaran Keuangan—Bagaimana Mengatasinya?” dalam buku Kebahagiaan—Cara Memperolehnya.a Sudah pasti saudara ingat contoh-contoh lain mengenai kepraktisan standar Allah secara ekonomis.

17. Petunjuk apa yang diberikan Allah tentang pemecatan, dan mengapa hal itu bijaksana?

17 Standar Yehuwa sehubungan dengan sidang Kristen juga terbukti bijaksana dan bermanfaat. Contohnya, Allah mengatur bahwa seorang Kristen yang berdosa dan tidak bertobat akan dipecat dari sidang. Yang lain dianjurkan supaya ”jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.” Walaupun menurut standar beberapa orang tindakan ini mungkin kelihatannya tidak mengasihi, Allah lebih mengetahui yang baik. Hal ini dilakukan dengan kasih untuk melindungi kebersihan sidang, karena ”sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan.” (1 Korintus 5:11, 6) Sebuah komentar oleh Dr. A. L. McGinnis, pengarang buku The Friendship Factor, menjelaskan hikmat dari apa yang Allah katakan mengenai tidak makan bersama-sama orang yang dipecat:

”Salah satu cara terbaik untuk mempererat persahabatan adalah dengan makan bersama-sama. Ada sesuatu yang hampir berbau sakramen berkenaan memecahkan roti bersama-sama. Pernahkah anda perhatikan, misalnya, betapa sulitnya bagi anda untuk makan bersama seorang musuh dan tetap bermusuhan?”

18. Bagaimana standar Allah mengenai orang-orang murtad ternyata bermanfaat?

18 Mengikuti standar Allah juga membantu untuk mencegah meluasnya ajaran serta pandangan yang salah. Di abad pertama, Himeneus dan Filetus telah menyimpang dari kebenaran dan berusaha meruntuhkan iman orang-orang lain. Standar Allah mengatakan: ”Hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci.” (2 Timotius 2:16-19) Orang Kristen yang berpegang pada standar tersebut tidak akan tertarik untuk mendengar kepada orang-orang yang murtad, juga tidak akan menerima tulisan-tulisan merusak apapun yang diedarkan oleh orang-orang ini. ”untuk mendapat untung yang memalukan.” Apa gunanya membiayai kejahatan mereka dengan membeli lektur-lektur mereka? (Titus 1:11) Sebagai orang Kristen yang loyal, marilah kita berpegang pada standar Allah, mengisi pikiran kita dengan hal yang baik dan benar, berpegang dengan senang hati dan loyal pada saluran yang mula-mula memberikan kita kebenaran Alkitab.—Bandingkan 1 Timotius 4:16.

19. Dalam bidang lain apa lagi standar Yehuwa ternyata bermanfaat?

19 Standar-standar Allah membantu Saksi-Saksi Yehuwa dalam banyak sekali cara lain. Dalam perkawinan standar Allah menganjurkan kasih, respek, dan persatuan pada saat kebejatan moral dan tuntutan kebebasan telah menyebabkan meningkatnya angka-angka perceraian. Standar Yehuwa membantu anak-anak Kristen menerima petunjuk orangtua, tidak cepat memberontak seperti yang terjadi pada banyak teman sekolah mereka. Dari pada memperlihatkan kekesalan terhadap wewenang orangtua dan terlalu cepat meninggalkan rumah, kaum muda yang menghargai standar Allah senang mengambil manfaat dari nasihat dalam Alkitab serta bantuan yang dapat diperoleh dari orangtua Kristen.—Kolose 3:18-21.

Menerima Standar Yehuwa Dengan Taat

20-22. Apa yang perlu diingat mengenai standar-standar Allah?

20 Kita dapat membahas bermacam-macam cara lainnya bagaimana standar Allah dapat membantu kita. Mungkin saudara ingat bagaimana beberapa standar tertentu telah membantu saudara secara pribadi. Bagus! Itu adalah hal yang baik serta membina yang dapat dibicarakan dengan sesama Kristen lainnya.

21 Akan tetapi, kita semua harus mengingat bahwa mudah sekali disimpangkan dari standar Allah. Namun, perhatikanlah apa yang Yehuwa firmankan kepada umat Israel di Gunung Sinai: ”Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firmanKu dan berpegang pada perjanjianKu, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa.” Mereka dengan semangat menjawab: ”Segala yang difirmankan [Yehuwa] akan kami lakukan.” Namun, alangkah berbedanya haluan yang mereka tempuh pada tahun-tahun berikutnya!—Keluaran 19:5, 8; Bilangan 14:1-4, 10.

22 Maka marilah kita menerima serta berpegang pada standar Yehuwa! Karena, sesungguhnyalah haluan hikmat dan kebahagiaan ialah berpegang teguh pada standar yang tak ada tandingannya yang Yehuwa berikan untuk menjadi pedoman dalam hidup kita.—Mazmur 19:8-12.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society di New York.

Dapatkah Saudara Mengingat?

□ Penciptaan yang kelihatan memberikan bukti apa tentang Yehuwa sebagai sumber standar?

□ Mengapa seharusnya kita mengharap kepada Yehuwa untuk mendapatkan standar moral?

□ Contoh apa yang dapat saudara berikan untuk menjelaskan bagaimana standar Yehuwa dapat membantu saudara?

□ Bagaimana perasaan saudara dalam menjalankan standar Allah?

[Kotak di hlm. 8]

AIDS—Wabah Tahun 1980-an

”Hampir tiga perempat dari orang-orang yang pertama menderita penyakit itu mati. Beberapa penyelidik percaya bahwa satu orang pun tidak ada yang tertolong.” Penyakit itu adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome [Sindroma Kehilangan Kekebalan], atau AIDS.—Science 83, Maret.

Seorang dokter mengamati: ”Penyakit itu ibarat sebuah mesin. Begitu mulai, anda tahu tidak ada yang akan menghentikannya. Anda dapat melihat sistem kekebalan mulai memburuk. Satu infeksi sembuh, muncul infeksi lain. Pasien akan menderita radang paru-paru, kemudian herpes, lalu fungus (jamur) dalam otak, kemudian suatu virus yang menyerang usus besar.” Salah seorang pasiennya adalah seorang petinju dan pemain tenis semiprofesional serta angkat besi. Orang ini ”mempunyai seorang pacar wanita yang tetap dan hanya satu kali mengadakan hubungan homoseks enam bulan sebelum ia terserang.” Apa yang terjadi pada dirinya? ”Orang itu mati enam minggu setelah penyakit itu didiagnosa, karena luka pada usus, pada usia 30 tahun.”

Apa yang sedang dilakukan untuk mengetahui siapa, apa, kapan dan di mana AIDS itu? CDC (Centers for Disease Control) atau Pusat Pengawasan Penyakit terletak di Atlanta, Georgia. Pada tanggal 13 Pebruari, 1983, sebuah surat kabar Atlanta yang terkemuka melaporkan: ”Tidak pernah CDC menugaskan lebih banyak pekerja—sejauh ini kira-kira 100 orang—untuk begitu lama demi kesehatan umum. Kelompok kerja tersebut adalah salah satu dari usaha para penyelidik kedokteran yang paling berlarut-larut dan bersungguh-sungguh dalam sejarah . . . Dengan rencana bahwa mereka mencari suatu virus—dan bahkan tidak tahu dengan pasti—para ilmuwan CDC berusaha membiakkan kuman itu di dalam binatang atau tabung percobaan.” Tetapi karena masa inkubasi AIDS mungkin antara enam bulan sampai dua tahun, percobaan-percobaan yang berjalan sekarang tidak akan menyingkapkan apa-apa sebelum tahun 1985. Saat ini, ahli virus dan mikrobiologi CDC ”merasa bahwa mereka belum juga menemukan penyebab AIDS sejak penyelidikan mereka lebih dari satu tahun yang lalu.”

Dalam bulan Januari CDC mengadakan pertemuan untuk membahas AIDS. Seperti yang dilaporkan dalam Journal of the American Medical Association, Dr. D. Armstrong dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center mengatakan pada pertemuan tersebut: ”Saya sangat yakin bahwa AIDS ditularkan melalui seks dan produk darah.” Science 83 mengemukakan pandangan yang umum: ”Para ilmuwan berpendapat bahwa penyakit itu ditularkan melalui ’hubungan intim’—umpamanya memakai jarum suntikan yang sama atau persetubuhan. Hal ini menunjukkan pada sesuatu yang terbawa aliran darah. Ini menggelisahkan para petugas kesehatan tentang jutaan orang yang memberi dan menerima darah.”

Akhir-akhir ini tidak ada test untuk menemukan orang-orang yang membawa AIDS, maka bank darah tidak dapat menentukan donor yang mana terjangkit penyakit itu. Telah dianjurkan bahwa sumbangan tidak diterima dari golongan yang cenderung menderita penyakit itu, terutama kaum homoseks. Tetapi ’gays [homoseks]’ telah menentang keras karena diskriminasi dan hak-haknya diabaikan. (Siapa yang kuatir tentang hak dari orang yang menerima darah semacam itu?) Lebih jauh, seorang wakil dari National Gay Task Force mengatakan dalam pertemuan CDC: ”Banyak ’gays [homoseks]’ yang tidak memperkenalkan diri sebagai seorang ’gay’ dan tidak akan menjawab pertanyaan itu.” Protes yang sama muncul dari Afrika Selatan ketika dianjurkan untuk mengadakan seleksi setelah terjadi kematian dua awak pesawat terbang South African Airways.

Kenyataan terakhir adalah bahwa para wanita yang telah melakukan hubungan seks dengan laki-laki yang menderita AIDS, dapat terjangkit penyakit itu. Kelompok korban baru adalah anak-anak. Beberapa bayi jelas menjadi korban setelah menerima transfusi darah dan bagian-bagian darah yang diberikan untuk mengobati persoalan RH setelah lahir. Beberapa bayi lain menerimanya dalam kandungan atau memperolehnya dari hubungan intim dengan orangtuanya atau korban-korban AIDS lainnya.

Karena angka kasus yang dilaporkan telah menjadi dua kali lipat setiap enam bulan, kita tentunya akan mendengar lebih banyak lagi tentang wabah tahun delapanpuluhan yang mengerikan ini.—Galatia 6:7, 8.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan