PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • ’Jika Kamu Dipaksa Menjalankan Tugas’
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Pokok-Pokok Penting Buku Ayub
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Saat Hidup Terasa Sangat Sulit
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2023
  • ”Engkau Akan Rindu”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

TUGAS WAJIB

Kata Ibrani untuk ”tugas wajib” adalah seʹvel, yang berkaitan dengan sesuatu yang ditanggung secara harfiah atau kiasan, suatu beban yang dipikul secara paksa, atau kerja keras yang membebani. Kata itu dapat memaksudkan kerja rodi, yaitu kerja tanpa atau dengan sedikit bayaran yang diwajibkan atas orang-orang tertentu, misalnya penduduk di suatu daerah, oleh kalangan berwenang.

Sewaktu merenungkan pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir, sang pemazmur menyatakan firman Yehuwa, ”Aku melepaskan beban [atau tugas wajib] dari bahunya.” (Mz 81:6; Kel 1:11) Raja Salomo mewajibkan orang-orang melakukan kerja paksa untuk berbagai proyek pembangunan dan menugasi mandor-mandor untuk mengawasi mereka. (1Raj 5:13; 9:15, 23) Sewaktu Salomo mengamati bahwa pemuda bernama Yeroboam adalah seorang pekerja keras, ”ia menjadikannya pengawas atas semua tugas wajib dari keturunan Yusuf”, yaitu atas orang-orang dari suku Efraim dan Manasye yang diwajibkan melakukan kerja paksa.—1Raj 11:26-28.

Kata yang berkaitan dengan kata Ibrani seʹvel ialah sab·balʹ, artinya ”pemikul beban”. Setelah mengadakan sensus atas penduduk asing di Israel, Salomo mempekerjakan mereka, dan 70.000 di antara mereka menjadi pemikul beban. (2Taw 2:2, 17, 18) Bertahun-tahun kemudian, Raja Yosia memperbaiki bait, dan ”para pemikul beban” termasuk di antara orang-orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut.—2Taw 34:12, 13.

Kata Ibrani tsa·vaʼʹ, yang sering digunakan untuk dinas militer atau dinas dalam perang, juga berarti ”kerja wajib”, yaitu untuk melunasi utang atau kesalahan. Maka, Yerusalem diberi tahu bahwa ”dinas militernya” telah dipenuhi dan kesalahannya telah dibayar lunas. (Yes 40:1, 2, Rbi8, ctk.) Sewaktu diuji, Ayub yang sedang menderita dan didera rasa sakit menyamakan kehidupan dengan pekerjaan yang berat dan melelahkan, atau ”kerja wajib”, dengan bertanya, ”Tidak adakah kerja wajib bagi manusia yang berkematian di bumi, dan bukankah hari-harinya seperti hari-hari seorang buruh upahan?” (Ayb 7:1) Dengan nada yang sama, ia belakangan mengatakan kepada Allah, ”Engkau akan membuat kekesalan hatimu terhadapku lebih besar; kesukaran demi kesukaran ada padaku,” atau ”giliran kerja paksa yang satu demi giliran kerja paksa yang lain ada padaku”. (Ayb 10:17, Rbi8, ctk.) Ayub tampaknya merasa bahwa Allah menambah penderitaannya dengan mendatangkan kesukaran demi kesukaran atas dirinya. Ayub juga menyamakan waktu yang dijalani orang mati di Syeol dengan kerja wajib, suatu beban yang harus dipikul secara paksa; namun, ia menyatakan harapan akan kebangkitan.—Ayb 14:14.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan