PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w86_s-23 hlm. 19-24
  • Yehuwa—Allah dari Waktu dan Masa

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yehuwa—Allah dari Waktu dan Masa
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-23)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Waktu dan Masa Yang Lebih Penting
  • Apakah Dunia Ini Memenuhi Maksud-Tujuan Allah?
  • Maksud-Tujuan Yehuwa bagi Orang-Orang yang Lemah Lembut
  • Menyingkirkan Para Penentang
  • Apa Artinya Waktu dan Masa Yehuwa bagi Jaman Kita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-23)
  • Empat Kata yang Mengubah Dunia
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
  • Percayalah kepada Yehuwa​—Allah Segala ”Masa dan Musim”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Bila Yehuwa Memberi Pelajaran kepada Raja-Raja
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-55)
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-23)
w86_s-23 hlm. 19-24

Yehuwa—Allah dari Waktu dan Masa

”Untuk segala sesuatu ada masanya.”—PENGKHOTBAH 3:1.

1, 2. (a) Cara bagaimana manusia selalu memperhatikan waktu? (b) Apa yang akan terjadi atas banyak hal dalam kehidupan dewasa ini jika sama sekali tidak ada sarana untuk menetapkan waktu?

DALAM kehidupan sehari-hari, kita selalu memperhatikan waktu. Misalnya, bila jam menunjukkan bahwa waktu sudah petang, dan kita melihat matahari terbenam dan langit mulai gelap, kita tahu bahwa malam hari tiba. Juga, di bagian-bagian tertentu di bumi, bila kalender menunjukkan bahwa musim gugur hampir berakhir dan kita lihat suhu udara makin turun dari minggu ke minggu dan daun-daun berguguran, kita yakin bahwa musim dingin sudah dekat. Jadi bukti-bukti tentang waktu atau musim diteguhkan oleh apa yang ditunjukkan jam dan kalender.

2 Jika kita tidak mengetahui waktu dan musim, sebagian besar dari kehidupan dewasa ini akan berubah menjadi semacam anarki (serba kacau). Misalnya, pikirkan mengenai ratusan pesawat terbang yang berusaha mendarat di sebuah bandar udara yang ramai seandainya tidak ada sarana untuk menentukan waktu supaya dapat disusun suatu jadwal! Atau coba bayangkan tentang jutaan orang yang berusaha bekerja menurut rencana namun tidak ada cara untuk menentukan waktu!

3. Siapakah yang menciptakan waktu dan musim?

3 Siapa yang menciptakan waktu dan musim? Ia adalah Pencipta alam semesta, Allah Yehuwa. Kejadian 1:14 menyatakan, ”Berfirmanlah Allah: ’Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun.’”

Waktu dan Masa Yang Lebih Penting

4-6. (a) Apa yang lebih penting dari pada mengetahui waktu atau musim untuk kegiatan manusia? Mengapa? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa hendaknya kita ajukan?

4 Meskipun mengetahui waktu dan musim penting dalam kegiatan manusia, ada sesuatu yang jauh lebih penting: Apakah waktu atau masanya sekarang dari sudut pandangan Allah? Pengkhotbah 3:1 menyatakan, ”Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.” Hal ini benar dari sudut pandangan manusia, tetapi terlebih lagi dari sudut pandangan Allah. Ia mempunyai waktu dan masa yang tertentu untuk melaksanakan maksud-tujuanNya. Jika kita tidak menyelaraskan kehidupan kita dengan fakta itu, maka semua yang telah kita atur dalam kehidupan menurut waktu atau kalender akhirnya akan sia-sia.

5 Mengapa demikian? Karena Yehuwa mempunyai maksud-tujuan untuk bumi ini dan makhluk-makhluk manusia yang ada di atasnya; kalau tidak, Ia tidak akan menciptakan mereka. Jika kita tidak menyesuaikan kehidupan kita dengan maksud-tujuan itu, kita tidak akan diikutsertakan. Dan maksud-tujuanNya pasti akan dilaksanakan tepat menurut rencana. Ia menyatakan, ”Demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”—Yesaya 55:11.

6 Jadi kita perlu bertanya: Waktu dan masa apakah sekarang dari sudut pandangan Yehuwa? Dalam kurun waktu manakah bangsa-bangsa dan orang-orang dari dunia ini berada berkenaan jadwal waktuNya? Sesungguhnya, di mana saudara berada? Apakah saudara telah merencanakan kehidupan saudara selaras dengan maksud-tujuan dan jadwal waktu Allah?

Apakah Dunia Ini Memenuhi Maksud-Tujuan Allah?

7. Pandangan apa dimiliki kebanyakan orang yang beragama, tetapi mengapa hal itu tidak mengandung kebenaran?

7 Banyak orang merasa termasuk dalam maksud-tujuan Allah karena mereka mengatakan bahwa mereka percaya kepada Allah. Tetapi, jika saudara meminta agar mereka menunjukkan kepada saudara dari Firman Allah sendiri apa maksud-tujuan tersebut, mereka tidak dapat. Mereka bertindak menurut keinginan sendiri, namun tetap merasa bahwa bagaimanapun juga Allah akan berkenan atas mereka. Kebanyakan pemimpin dunia mempunyai sikap yang sama selama berabad-abad. Mereka merasa bahwa Allah melaksanakan maksud-tujuanNya melalui mereka, tidak soal bagaimana tindak-tanduk mereka. Tetapi mereka juga tidak dapat mengemukakan apa maksud-tujuan tersebut.

8. Mengapa tidak masuk akal untuk berpikir bahwa Pencipta mendukung para penguasa dan bangsa-bangsa di dunia ini?

8 Apakah Alkitab memperlihatkan bahwa Allah mendukung dunia ini, termasuk para penguasa dan orang-orang yang beragama? Coba pertimbangkan hal ini: Kuasa Allah membangkitkan rasa hormat dan takut. Ia menciptakan alam semesta, yang juga termasuk bermilyar-milyar galaksi, masing-masing dengan bermilyar-milyar bintang di dalamnya. (Mazmur 147:4) Selain itu, Allah mempunyai hikmat yang tidak terbatas. Jika Allah, dengan kuasa dan hikmatNya, mendukung bangsa-bangsa, apakah mereka akan mengalami begitu banyak kekerasan, peperangan, ketidakadilan, dan penderitaan selama berabad-abad? Apakah Allah membimbing pemimpin-pemimpin nasional dan jutaan rakyat mereka untuk terjun ke medan perang dan membunuh pemimpin-pemimpin nasional lain beserta jutaan rakyat mereka yang juga mengaku dibimbing oleh Allah? Apakah hal itu masuk akal?

9. Menurut Firman Allah bagaimana seharusnya keadaan rohani dari hamba-hambaNya yang sejati?

9 Alkitab mengatakan kepada kita di Satu Korintus 14:33 bahwa ”Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera.” Selanjutnya, Yehuwa mengatakan kepada mereka yang benar-benar UmatNya, ”Supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” (1 Korintus 1:10) Jika ada di antara umat Allah yang tidak mentaati patokan ini, jadi bagaimana? Roma 16:17 menasihati, ”Supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan . . . hindarilah mereka!” Maka perpecahan serta konflik nasional dan agama merupakan bukti yang jelas bahwa Allah tidak mendukung bangsa-bangsa, pemimpin-pemimpin agama, dan pengikut-pengikut mereka.

10, 11. Ayat-ayat mana menunjukkan siapa yang mendukung para penguasa dan orang-orang di dunia ini?

10 Jadi siapa sebenarnya yang mendukung mereka? Satu Yohanes pasal 3, ayat 10 sampai 12, mengatakan, ”Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.” Juga, Satu Yohanes pasal 4, ayat 20, berbunyi, ”Jikalau seorang berkata: ’Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” Maka Yesus memberikan perintah ini di Yohanes 13:35, ”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

11 Apakah saudara melihat adanya suatu persamaan antara kasih dan persatuan yang harus terdapat di kalangan hamba-hamba Allah yang sejati dengan haluan yang ditempuh para pemimpin dunia dan orang-orang pada umumnya selama berabad-abad? Di abad kita saja, pembantaian atas orang-orang beragama oleh orang-orang dari agama lain sudah mengambil korban puluhan juta jiwa. Sering kali pembunuhan dilakukan oleh orang-orang dari agama yang sama! Itu sudah merupakan bukti yang jelas bahwa Allah tidak mendukung mereka. Sebaliknya, seperti ditunjukkan oleh Firman Allah, pendukung mereka tidak lain adalah Setan si Iblis. Itu sebabnya rasul Yohanes dapat mengatakan, ”Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” (1 Yohanes 5:19) Ya, Setan adalah ”ilah dari sistem ini.” (2 Korintus 4:4, NW) Dialah kuasa di belakang para pemimpin dan orang-orang dari dunia yang tindakan-tindakan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mungkin berasal dari Allah.

Maksud-Tujuan Yehuwa bagi Orang-Orang yang Lemah Lembut

12, 13. Apa maksud-tujuan Allah bagi bumi dan bagi manusia?

12 Tetapi, ketika Yehuwa menciptakan manusia, Ia bermaksud agar seluruh bumi akan menjadi firdaus seperti taman Eden, dihuni oleh orang-orang yang sempurna, bersatu dan bahagia. (Kejadian 1:26-28; 2:15; Yesaya 45:18) Maksud tersebut tidak dibatalkan oleh manusia yang memberontak dan makhluk-makhluk roh yang jahat. Juga, karena Yehuwa adalah Allah dari waktu dan masa, maksud-tujuanNya akan dilaksanakan pada waktu yang telah Ia tentukan untuk hal itu. Ia tidak akan membiarkan pemerintahan manusia yang independen dari padaNya untuk terus melawan maksud-tujuanNya melewati waktu yang telah ditetapkan.

13 Yesus mempunyai keyakinan penuh dalam maksud-tujuan Allah untuk bumi ini. Ia mengatakan kepada penjahat yang menunjukkan iman kepadanya, ”Engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43) Itulah Firdaus di bumi yang akan datang. Pada suatu kesempatan sebelumnya, Yesus mengatakan, ”Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Matius 5:5) Di sini, kemungkinan Yesus menunjuk kepada buah pikiran di Mazmur 37:11 (Klinkert) yang berbunyi, ”Orang yang lemah lembut hatinya itu akan mempusakai tanah itu kelak dan merasai kesukaan dan sejahtera dengan kelimpahannya.”

14. Orang-orang macam apakah akan mewarisi bumi?

14 Siapakah orang-orang yang akan mewarisi tanah atau bumi ini? Mazmur 37:34 mengatakan, ”Nantikanlah [Yehuwa] dan tetap ikutilah jalanNya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri [bumi, NW], dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.” Ayat 37 dan 38 menambahkan, ”Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.” Jadi orang-orang yang akan mewarisi bumi harus mengenal Yehuwa, percaya kepada janji-janjiNya, dan dianggap jujur dan tidak bercela di mataNya karena mereka mentaati hukum-hukumNya. Seperti dikatakan Satu Yohanes 2:17, ”Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

15. Agar perubahan-perubahan utama yang bermanfaat bagi bumi ini terjadi, hal penting apa harus terjadi?

15 Tetapi, agar perbaikan-perbaikan itu dapat terjadi dituntut perubahan drastis secara besar-besaran atas keadaan yang terdapat sekarang. Antara lain, ini akan berarti disingkirkannya semua kedaulatan yang ada sekarang di bumi, karena kedaulatan manusia tidak pernah mewujudkan keadaan-keadaan yang didambakan. Namun perubahan yang menggoncangkan dunia itu tentu dapat Yehuwa laksanakan. Misalnya, Alkitab mengatakan, ”Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja.”—Daniel 2:21.

Menyingkirkan Para Penentang

16, 17. (a) Cara bagaimana Yehuwa berurusan dengan Firaun yang menentang maksud-tujuanNya? (b) Bagaimana firman nubuat Yehuwa diteguhkan?

16 Pikirkan apa yang telah dilakukan Yehuwa terhadap penguasa-penguasa dan dinasti-dinasti yang kuat di jaman dulu, terutama atas mereka yang mencoba menghalangi maksud-tujuanNya. Mereka telah dibinasakan dan dilenyapkan, seperti debu ditiup angin, juga kerajaan mereka. Misalnya, Firaun dari Mesir yang memperbudak umat Allah. Tetapi Yehuwa mempunyai maksud-tujuan bagi hamba-hambaNya, dan Ia mengutus Musa untuk meminta agar Firaun membebaskan mereka. Namun, Firaun dengan angkuh mengatakan, ”Siapakah [Yehuwa] itu yang harus kudengarkan Firman-Nya?” Ia menambahkan, ”Tidak kenal aku [Yehuwa] itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.”—Keluaran 5:2.

17 Yehuwa memberikan banyak kesempatan kepada Firaun untuk mengubah pendiriannya. Tetapi, setiap kali, seperti dikatakan Keluaran 11:10, Firaun menjadi ’keras hati.’ Namun, Yehuwa mempunyai kekuatan yang tidak dapat dilawan. Ketika waktuNya yang ditentukan tiba, Ia menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya di Laut Merah. Keluaran 14:28 mengatakan, ”Seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.” Sebaliknya hamba-hamba Yehuwa dilindungi dan dibebaskan. Lagi pula, ini terjadi pada waktu yang tepat seperti telah dikatakan oleh firman nubuat Yehuwa, yaitu pada akhir masa 400 tahun yang Ia katakan kepada Abraham yang setia berabad-abad sebelumnya.

18. Apa yang Yehuwa lakukan terhadap Nebukadnezar dari Babel? Mengapa?

18 Kemudian Raja Nebukadnezar dari Babel. Ia menyombongkan diri mengenai kekuasaannya dan apa yang telah ia capai, seolah-olah ia suatu ilah. Tetapi Daniel 4:31 mengatakan bahwa ”raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: ’Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu.’” Yehuwa mengatakan kepadanya bahwa ia akan direndahkan seperti seekor binatang di padang, ”hingga,” seperti dikatakan ayat 32, ia mengakui ”bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya.” Dan itulah yang terjadi pada waktu yang tepat sesuai dengan maksud Yehuwa.

19. Mengapa penghukuman Yehuwa menimpa Babel dan penguasanya, Belsyazar?

19 Raja terakhir yang memerintah di Babel ialah Belsyazar. Saat itulah, menurut waktu Yehuwa, kerajaan yang besar itu harus jatuh. Mengapa? Karena orang-orang Babel menawan umat Yehuwa dan menghujat Yehuwa. Daniel pasal 5 menceritakan bahwa Belsyazar mengadakan pesta besar untuk seribu pejabatnya. Kemudian Belsyazar ”menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci [Yehuwa] di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.” (Daniel 5:2, 3) Perhatikan apa yang mereka lakukan selanjutnya, ”Mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.” (Daniel 5:4) Dengan minum dari perkakas suci yang digunakan dalam ibadat Yehuwa, mereka memperolok-olok dan menghujat Yehuwa. Dengan menyembah ilah-ilah palsu mereka, mereka beribadat kepada Setan.

20, 21. Berita apa disampaikan Daniel kepada Belsyazar, dan bagaimana hal itu digenapi?

20 Namun, pada saat itu juga suatu hal yang mengejutkan terjadi. Jari-jari dari sebuah tangan terlihat menulis di dinding istana! Hal itu membuat raja begitu takut sehingga ”raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.” (Daniel 5:6) Tidak seorang pun dari penasihat-penasihat agama Belsyazar dapat mengerti tulisan tangan itu, maka hamba Yehuwa Daniel dipanggil untuk menafsirkannya. Daniel memberitahu raja bahwa berita itu berasal dari Yehuwa, dan maknanya ialah, ”Masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. . . . tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan [kurang, NW]. . . . kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”—Daniel 5:26-28.

21 Pada malam itu juga, bala tentara Media-Persia menyerbu kota melalui pintu-pintu gerbang yang karena lalai dibiarkan terbuka. Daniel 5:30 mengakhiri, ”Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar.” Dengan kejatuhan Babel umat Yehuwa dapat kembali ke tanah air mereka tepat 70 tahun sejak permulaan penawanan mereka. Hal itu tepat menurut jadwal waktu Yehuwa, seperti dinyatakan di Yeremia 29:10.

22, 23. Bagaimana Yehuwa berurusan dengan Raja Herodes Agripa I, yang menentang orang-orang Kristen di abad pertama?

22 Di abad pertama, Raja Herodes Agripa I menjadi penguasa terakhir dari Palestina, bagian dari Kekaisaran Roma. Herodes memenjarakan rasul Petrus, dan menindas orang-orang Kristen lainnya. Ia bahkan memerintahkan untuk membunuh rasul Yakobus. (Kisah 12:1, 2) Herodes juga mengadakan pertarungan gladiator yang kejam dan pertunjukan-pertunjukan kafir lain. Ini semua menyangkal pengakuannya bahwa ia menyembah Allah.

23 Tetapi, kemudian, waktu yang tepat dari Yehuwa tiba untuk menghukum penindas ini. Kisah 12:21 sampai 23 menceritakan kepada kita, ”Pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: ’Ini suara allah dan bukan suara manusia!’” Lalu apa yang terjadi? Alkitab mengatakan, ”Seketika itu juga ia ditampar malaikat [Yehuwa] karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.” Ini merupakan contoh lain bagaimana Yehuwa ”memecat raja,” seperti dikatakan Daniel 2:12.

24. Fakta-fakta sejarah itu membuktikan apa?

24 Peristiwa-peristiwa sejarah sedemikian membuktikan bahwa Yehuwa mempunyai waktu dan masa untuk maksud-tujuanNya. Hal itu juga memperlihatkan bahwa Ia pasti mempunyai kemampuan dan kuasa untuk memenuhi maksud-tujuanNya, yaitu mengubah bumi ini menjadi suatu firdaus, tempat ”kebenaran.”—2 Petrus 3:13.

Apakah Saudara Masih Ingat?

◻ Mengapa penting sekali untuk mengetahui waktu dan masa Yehuwa?

◻ Mengapa Allah tidak mendukung para penguasa dan orang-orang di dunia ini?

◻ Orang-orang macam apa akan mewarisi Firdaus mendatang di bumi?

◻ Bagaimana Yehuwa memperlihatkan kemampuanNya untuk memecat penguasa-penguasa yang menentangNya?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan