PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w84_No61 hlm. 25-29
  • Tolaklah Keinginan Duniawi!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tolaklah Keinginan Duniawi!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (No. 61)
  • Subjudul
  • Memohon kepada ’Pendengar Doa’
  • Bantuan oleh Roh Kudus
  • Firman Allah Suatu Bantuan
  • Teruslah Menolak Keinginan-Keinginan Duniawi
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (No. 61)
w84_No61 hlm. 25-29

Tolaklah Keinginan Duniawi!

1, 2. (a) Bagaimana Yehuwa harus disembah? (b) Hal ini menuntut apa dari Saksi-SaksiNya?

ALLAH YEHUWA sepatutnya disembah dengan cara yang bersih dan benar oleh semua orang yang berbakti kepadaNya. Pada setiap waktu dan dalam segala hal, mereka harus memuliakan Dia dengan ucapan dan perbuatan. Mereka tentu tidak boleh memiliki ”roh dunia”—perasaan utama atau daya penggeraknya yang berdosa, mementingkan diri dan sering merusak. (1 Korintus 2:12) Sebagai suatu umat yang diorganisir untuk memuji Allah, Saksi-Saksi Yehuwa harus jelas berbeda dari dunia ini. Mereka harus dengan segenap hati menerapkan perintah ilahi untuk ”meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.”—Titus 2:11-14.

2 Sayang sekali, ternyata tidak semua orang yang mengaku mengasihi Yehuwa selalu menghormati Dia dan membuktikan dengan jelas bahwa mereka telah meninggalkan keinginan-keinginan dan cara-cara duniawi. Menurut laporan ada pria-pria Kristen tertentu yang menghadiri suatu pesta bertopeng dengan berpakaian seperti wanita. Dapatkah perilaku demikian dianggap tidak bersifat duniawi atau memuliakan Yehuwa? Sudah tentu, tindakan-tindakan semacam itu bukanlah apa yang dapat kita harapkan dari orang-orang yang ’bukan bagian dari dunia.’ (Yohanes 15:19) Ya, pada umumnya seorang laki-laki yang memakai pakaian dan rambut palsu wanita bukan saja nampak seperti wanita, tetapi juga membuka jalan kepada tawaran seks yang tidak wajar oleh laki-laki lain!—Ulangan 22:5.

3. Sehubungan dengan cara-cara dan keinginan-keinginan duniawi, pertanyaan-pertanyaan apa perlu dipertimbangkan?

3 Sebagai saksi-saksi Yehuwa, mungkin kita mengakui bahwa kita ’tidak patut terlalu sibuk dalam urusan-urusan duniawi,’ seperti yang ditunjukkan dalam artikel sebelumnya. (1 Korintus 7:31, The New Testament: A New Translation, oleh Olaf M. Norlie) Mungkin kita menyadari bahwa kasih karunia Allah ”mengajar kita untuk mengatakan ’Tidak’ kepada kefasikan dan nafsu duniawi.” (Titus 2:11, 12, New International Version; NW) Tetapi bagaimana jika hati kita tidak benar-benar bereaksi sesuai dengan kesadaran itu? Atau, bagaimana misalnya, jika kita ingin memperkuat keputusan kita untuk menolak keinginan-keinginan duniawi? Apa yang dapat membantu kita?

Memohon kepada ’Pendengar Doa’

4, 5. (a) Apa yang sepatutnya bisa termasuk dalam doa-doa kita? (b) Sehubungan dengan hati kita, bagaimana kita mungkin perlu berdoa sewaktu-waktu?

4 Salah satu cara untuk berhasil dalam menolak keinginan-keinginan duniawi adalah dengan tetap tentu dan sungguh-sungguh memohon bantuan dari ’Pendengar doa.’ (Mazmur 65:3) Tetapi bagaimana kita bisa berdoa jika hati kita masih merindukan perkara-perkara duniawi?

5 Sebagai saksi-saksi Yehuwa, hendaknya kita ’menyatakan permohonan kita kepada Allah dalam segala hal.’ Jika kita melakukannya dengan iman, ”damai sejahtera Allah” yang tak ada bandingannya akan melindungi hati dan pikiran kita. Memang Yehuwa sendiri mengatakan bahwa ”yang ditimbulkan hati [manusia] adalah jahat dari sejak kecilnya.” (Filipi 4:6, 7; Kejadian 8:21) Maka sewaktu-waktu kita perlu berdoa untuk mendapatkan sikap yang berbeda, suatu perubahan hati. Misalnya, jika daya tarik duniawi menggoda hati kita, perlu meminta Bapa surgawi agar kita dapat menggantikan kerinduan itu dengan keinginan-keinginan rohani yang sehat.

6. Jika cara-cara dan daya tarik duniawi nampak sangat menggoda, bagaimana kita bisa berdoa?

6 Berabad-abad yang lalu, pengarang mazmur Daud memohon kepada Allah: ”Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya [Yehuwa] . . . Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku.” (Mazmur 25:4, 5) Yehuwa mengabulkan permohonan Daud ini, dan tentu Ia bisa menjawab doa hamba-hambaNya sedemikian dewasa ini. Karena ”jalan-jalan” dan ”kebenaran” Yehuwa tidak bersifat duniawi, maka perasaan-perasaan pasrah kepada Allah seperti dimiliki Daud bisa membantu jika cara-cara dunia nampaknya sangat menggoda.

7. Apa tindakan yang bijaksana jika kita tertarik kepada hiburan duniawi yang tidak sehat?

7 Dunia menganut pandangan-pandangan imoral dan penuh dengan kejahatan. Hal ini sering nampak dalam lagu, drama, buku, pertunjukan, film, acara televisi dan sebagainya dari dunia ini. Jika kita, sebagai orang-orang Kristen yang berbakti, tertarik kepada hiburan duniawi yang tidak sehat, lalu bagaimana? Pertama, ada baiknya jika kita menilai kemungkinan-kemungkinan mengenai hiburan dalam terang Firman Allah. Firman itu menunjukkan bahwa kita harus ’menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik.’ (Roma 12:9) Lalu kita harus berdoa minta bantuan Yehuwa supaya hati kita, walaupun tidak sempurna, tidak lagi menginginkan perkara-perkara yang jahat. Pasti, Allah kita dapat ’menciptakan di dalam diri kita hati yang tahir’ jika kita dengan sungguh-sungguh meminta Dia melakukannya.—Mazmur 51:12.

Bantuan oleh Roh Kudus

8. Menurut Mazmur 51:13, apa yang bisa terjadi walaupun kita sekarang sudah memiliki roh kudus?

8 Setelah dosanya yang berat dengan Batsyeba dikesankan secara dramatis kepada Daud, Raja Israel, ia memohon dengan sangat kepada Yehuwa: ”Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil rohMu yang kudus dari padaku!” (Mazmur 51:13) Allah menjawab doa itu. Tetapi perhatikan bahwa roh kudus dapat ditarik kembali.

9. Apa yang bisa menarik kita ke dalam kerusakan duniawi, dan dengan akibat-akibat apa yang bisa terjadi?

9 Jika kita, sebagai orang-orang Kristen yang berbakti, membiarkan dunia menarik kita kembali ke dalam ”kubangan ketidaksenonohan,” kita secara rohani bisa tenggelam di dalamnya. (1 Petrus 4:4) Hal ini bisa mulai dengan rasa ingin tahu, mungkin mulai mengisi hati dan pikiran dengan pikiran-pikiran duniawi yang imoral yang ditanamkan ke dalamnya oleh bacaan dan bentuk-bentuk hiburan yang tidak disetujui oleh Alkitab. Firman Allah mendesak kita supaya menjadi ”anak-anak dalam kejahatan,” dengan tidak mencari pengetahuan tentang perkara-perkara yang imoral atau jahat. (1 Korintus 14:20) Tetapi rasa ingin tahu bisa membawa kita kepada suatu pusaran kerusakan, dan kita dengan tidak bijaksana bisa berpikir bahwa kita secara rohani cukup matang atau kuat untuk menolak hal-hal yang keji. Lalu kesombongan bisa berkembang sehingga kita tidak mau jika seseorang—sekalipun Allah, pada akhirnya—untuk ’menyatakan kepada kita apa yang harus dilakukan.’ Akibat-akibatnya bisa mencelakakan, sebab tidak seorang pun yang dapat menentang Allah dengan berkeras menolak nasihatNya dan ”tetap selamat.”—Ayub 9:1-4.

10. (a) Sehubungan dengan roh kudus, apa yang bisa terjadi dengan kita jika keinginan-keinginan duniawi dibiarkan begitu saja? (b) Jadi apa yang akan menolong kita untuk melawan dunia dan bujukan-bujukannya?

10 Jika dibiarkan begitu saja, keinginan-keinginan duniawi bisa menjadikan kita mendukakan roh kudus Allah dengan tidak menghiraukannya, menempuh jalan yang bertentangan dengan bimbingannya dan menetapkan hati dan tujuan kita ke arah yang berlawanan dengan dorongan roh kudus. ”Mendukakan Roh Kudus Allah” juga berarti menolak FirmanNya. (Efesus 4:30; bandingkan Kisah 7:51-53.) Hal ini bisa menjurus kepada pemberontakan yang sengaja melawan pernyataan yang jelas dari roh Yehuwa dan bisa berarti menghujat roh itu, suatu dosa yang tidak dapat diampuni. (Matius 12:31, 32; Markus 3:29; bandingkan Ibrani 6:4-6; 10:26-31.) Maka semoga kita tidak akan pernah lagi mulai mengikuti jalan kebebasan dan kegemaran dalam kebiasaan-kebiasaan duniawi yang dari dalamnya kita telah pernah diselamatkan oleh kasih karunia Yehuwa. Sebaliknya, marilah kita berdoa memohon roh kudus dan menaklukkan diri kepada pengaruhnya, yang akan membantu kita untuk melawan dunia serta bujukan-bujukannya.—Mazmur 143:10; Lukas 11:13.

Firman Allah Suatu Bantuan

11. Apa yang akan kita pertimbangkan sekarang yang semestinya membantu kita melawan godaan untuk ’menggunakan dunia ini sepenuhnya’?

11 Suatu hasil yang menakjubkan dari roh kudus Allah adalah FirmanNya yang terilham. (2 Samuel 23:2; 2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:20, 21)Di dalam halaman-halamannya ada ’perkara-perkara yang ditulis sebelumnya untuk menjadi pelajaran bagi kita’ dan ’contoh peringatan bagi kita yang hidup pada waktu zaman akhir dari susunan perkara ini telah tiba.’ (Roma 15:4; 1 Korintus 10:11) Maka, bagaimana beberapa tokoh yang dicatat dalam Alkitab memandang dunia ini?

12. Siapa Demas, dan bagaimana kita bisa menarik manfaat dengan mempertimbangkan tindakannya?

12 Bahkan contoh yang tidak diinginkan berguna untuk dipelajari karena hal itu menunjukkan apa yang harus kita hindari. Suatu contoh: Rasul Paulus ditinggalkan oleh rekan sekerjanya Demas ’karena Demas mencintai dunia ini [susunan perkara sekarang ini, NW].’ Penyebab yang sebenarnya dan seberapa jauh ia meninggalkan Paulus tidak ditulis, tetapi cinta akan kesenangan-kesenangan duniawi dan perkara-perkara materi mungkin menjadi lebih kuat dari pada perkara-perkara rohani. Bagaimanapun juga, Demas lalai menggunakan kesempatannya yang luar biasa untuk menguatkan saudaranya Paulus. (2 Timotius 4:10) Betapa hal ini sepatutnya menggerakkan kita untuk tetap bersama rekan-rekan seiman, dan tidak meninggalkan mereka karena membiarkan cinta akan susunan perkara sekarang ini memenuhi hati kita!

13. Apa buktinya bahwa Abraham dan Sara tidak ’terlalu terpikat kepada urusan-urusan duniawi’?

13 Dewasa ini kita memiliki seluruh Alkitab sebagai pedoman. Tetapi walaupun tanpa sebuah buku Alkitab yang lengkap—Kitab Kejadian—kepala-kepala keluarga yang mengasihi Allah, yakni Abraham, Ishak, Yakub dan istri mereka yang loyal ’tidak menggunakan dunia ini sepenuhnya.’ Misalnya, Abraham (Abram) melakukan seperti yang diperintahkan Allah Yehuwa dengan meninggalkan Ur, kota Kasdim itu dengan tempat-tempat tinggalnya yang sangat baik dan banyak hal yang menguntungkan. Ya, penggalian-penggalian di sana menyingkapkan bahwa ia dan isteri yang ia kasihi Sara (Sarai) tentu harus mengorbankan banyak harta benda untuk pergi ke tujuan yang Allah tentukan, dan tinggal di tenda-tenda sebagai orang asing di negeri yang dijanjikan. Ishak dan Yakub juga bertindak dengan iman sebagai ”ahli waris [bersama Abraham] janji yang satu itu.” Kepentingan-kepentingan duniawi mempunyai nilai yang relatif kecil bagi Abraham, ”sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.’—Ibrani 11:8-10.

14. (a) Bagaimana dapat diperlihatkan bahwa Musa ’tidak menggunakan dunia ini sepenuhnya’? (b) Sehubungan dengan pandangan kita tentang kepentingan-kepentingan rohani, bagaimana kita bisa menarik manfaat dari contoh Musa?

14 Nabi Musa merupakan contoh lain yang sangat baik sebagai orang yang percaya kepada Yehuwa dan menolak keinginan-keinginan duniawi. Karena iman, Musa memilih penderitaan bersama umat Allah dan ”menganggap penghinaan karena Kristus [artinya, sebagai hamba yang diurapi Allah] sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir.” Karena itu, ia mendapat hak-hak kehormatan yang mulia seraya melayani dengan tabah ’seakan-akan ia melihat Dia yang tidak kelihatan,’ Yehuwa. (Ibrani 11:24-27) Jelas bahwa Musa tidak mungkin membuat keputusan yang lebih baik lagi dari pada menaruh kepentingan-kepentingan rohani di tempat pertama dalam hidupnya meskipun adanya bujukan-bujukan duniawi yang bagaimanapun. Kita pun demikian.—Matius 6:33.

15. Dengan mempertimbangkan pengalaman mana dari bangsa Israel kita akan tergerak untuk menolak bujukan-bujukan duniawi kepada imoralitas?

15 Perkara-perkara dunia yang akan segera lenyap bersama dengannya mencakup ”keinginan daging,” yang menampakkan diri dalam berbagai bentuk, beberapa dari antaranya jahat. (1 Yohanes 2:15-17) Bujukan-bujukan duniawi untuk imoralitas banyak sekali dan kadang-kadang melancarkan pengaruh yang merusak bahkan atas orang-orang yang berbakti kepada Yehuwa. Misalnya, walaupun bangsa Israel telah dibebaskan dari perbudakan Mesir, ribuan dari antara mereka kemudian mati terbunuh karena mengadakan ’hubungan imoral dengan anak-anak perempuan Moab.’ (Bilangan pasal. 25; 1 Korintus 10:8) Betapa hal ini sepatutnya menggerakkan kita supaya menolak bujukan-bujukan duniawi kepada imoralitas!

16. (a) Pada waktu digoda untuk bertindak imoral, apa yang Yusuf lakukan? (b) Bagaimana kita bisa menarik manfaat dari contoh Yusuf?

16 Pertimbangkan contoh yang baik dari Yusuf, anak Yakub. Berulang kali, istri tuannya orang Mesir itu, mendesaknya untuk mengadakan hubungan seks dengan dia. Tetapi, dengan tegas ia menolak. Tidak dikatakan bahwa perempuan itu begitu buruk sehingga ia tidak menarik bagi seorang laki-laki. Tetapi, Yusuf lari meninggalkan dia karena ia tidak mau berdosa terhadap Allahnya yang benar, Yehuwa. (Kejadian 39:7-20) Apakah kita perlu mengadakan perubahan-perubahan dalam pembacaan, rekreasi kita atau dari perbuatan dosa terhadap Allah? Jika demikian, marilah kita bertindak tanpa menunda, sama seperti yang dilakukan oleh Yusuf yang mengasihi Allah.—1 Petrus 2:11, 12.

17. (a) Cara berpikir duniawi sering turut mengembangkan sikap yang bagaimana? (b) Bagaimana wanita angkuh tertentu di Yehuda mendandani diri mereka, dan apa yang terjadi dengan mereka serta perhiasan mereka?

17 Cara berpikir duniawi sering turut mengembangkan sikap ingin bebas dan keangkuhan. Sikap dunia yang terlalu mementingkan segi-segi materi dari kehidupan meluas kepada perhiasan, yang khusus penting bagi wanita-wanita yang ingin mempunyai rupa yang bagus. Di Yehuda purba di jaman Yesaya, perempuan-perempuan yang angkuh mendandani diri dengan banyak perhiasan. Mungkin untuk mengikuti mode, perempuan-perempuan yang angkuh itu mengenakan ”giring-giring kaki” atau rantai kaki, yang diikat pada pergelangan kaki mereka. Rantai-rantai ini memberikan ”bunyi gemerincing” seraya perempuan itu berjalan, dan ini membatasi langkahnya sehingga ia berjalan ’dengan langkah yang dibuat-buat,’ yang seolah-olah dapat dianggap sebagai gaya berjalan wanita yang beradab. Tentu, penaklukan Yehuda oleh Babel pada tahun 607 S.M. mengakhiri perhiasan-perhiasan ini maupun kebebasan.—Yesaya 3:16-24.

18. Apa patokan Alkitab sehubungan dengan dandanan wanita?

18 Sehubungan dengan dandanan wanita, betapa besar perbedaan sikap antara Izebel yang duniawi dan tidak beradab dengan Ester yang sederhana dan saleh, walaupun dengan dandanan yang rapih! (2 Raja 9:30; Ester 2:7; 5:1) Sudah tentu, wanita-wanita Kristen ingin seperti Ester. Maka itu, mereka mendandani diri ”dengan pantas, dengan sopan dan sederhana.” Mereka menjadikan perhiasan utama mereka ”manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.”—1 Timotius 2:9; 1 Petrus 3:3-5.

19. Bagaimana Yesus Kristus memberikan contoh yang terbaik dalam hal tidak bersifat duniawi?

19 Yesus Kristus memberikan contoh utama dalam hal tidak bersifat duniawi. Walaupun ia manusia yang sempurna dengan kemampuan yang lebih besar untuk berhasil dalam dunia dari pada manusia manapun, perhatian utamanya bersifat rohani—begitu nyata sehingga ia ”tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.” (Matius 8:20) Dengan moral yang sama sekali tidak bisa dirusakkan oleh dunia ini, Yesus dilukiskan bersifat ”saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa.” (Ibrani 7:26) Kita yang tidak sempurna tidak mungkin dengan sempurna mengikuti jejak Yesus. Tetapi kita selayaknya berusaha keras, dengan bantuan Yehuwa.—1 Petrus 2:21, 22.

Teruslah Menolak Keinginan-Keinginan Duniawi

20. Jika saudara seorang penyembah Yehuwa, bagaimana saudara bisa tetap bebas dari roh dunia ini?

20 Jika saudara ternyata berada di antara kelompok penyembah-penyembah Yehuwa yang berbahagia, saudara sangat diberkati. Saudara telah mendapati sesuatu yang jauh lebih baik dari pada segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh dunia yang rusak dan sedang menuju kematian ini. Maka, berpautlah kepada ibadat sejati dan tetap bebas dari roh dunia ini. Untuk itu, seringlah ajukan permohonan kepada ’Pendengar doa,’ kepada penasihat Firman Allah dan jangan sekali-kali meninggalkan barisan panjang—yang kini telah mencapai usia berabad-abad—saksi-saksi Yehuwa yang setia.—Bandingkan Ibrani 12:1-3.

21. Sehubungan dengan dunia ini, bagaimana hendaknya tekad kita?

21 Semoga menjadi tekad saudara untuk tidak menggunakan dunia ini sepenuhnya. Lebih lagi, semoga hati dan pikiran saudara terus terpikat untuk melakukan kehendak Allah. Jika saudara berbuat demikian, saudara akan mendapat dukungan dari ”lengan-lengan yang kekal” dari Yehuwa yang tidak pernah gagal. (Ulangan 33:27) Dengan yakin akan bantuan ilahi ini, semoga saudara terus hidup dengan pikiran yang sehat, adil dan beribadat seraya menolak kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi.

Bagaimana saudara akan menjawab?

□ Jika hati kita mulai merindukan perkara-perkara duniawi, bagaimana doa dapat membantu?

□ Bagaimana roh kudus bisa membantu kita melawan dunia dan bujukan-bujukannya?

□ Contoh-contoh Alkitab mana bisa membantu kita untuk menolak cara-cara dan keinginan-keinginan duniawi?

□ Bagaimana kita bisa tetap bebas dari roh dunia ini?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan