PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Haruskah Wanita Menyembunyikan Kecantikannya?
    Sedarlah!—2005
  • Apa Kata Alkitab Soal Berdandan dan Memakai Perhiasan?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Tetaplah Teguh dalam Iman!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1

DANDANAN

Hal-hal yang dikenakan untuk menghiasi, mempercantik, memperindah diri, dan menambah daya tarik orang itu sendiri atau yang ia wakili sehingga kelihatan menyenangkan atau menarik. Dandanan bisa dikenakan untuk tujuan yang baik ataupun untuk memperdayakan. Kata Ibrani untuk ”dandanan” adalah hadha·rahʹ, yang tampaknya berasal dari kata dasar ha·dharʹ, artinya ”kehormatan”. (1Taw 16:29; Rat 5:12) Di 1 Petrus 3:3, kata Yunani koʹsmos diterjemahkan menjadi ’dandanan’ dan di ayat-ayat lain, ”dunia”. Kata kerja yang terkait, ko·smeʹo, diterjemahkan menjadi ”menghiasi”.—Tit 2:10.

Sekalipun tidak mengutuk dandanan lahiriah apabila dikenakan dengan sepatutnya, Tulisan-Tulisan Kudus sangat menganjurkan dandanan rohani. Yehuwa digambarkan berpakaian terang dan dikelilingi dengan keindahan. (Mz 104:1, 2; Yeh 1:1, 4-28; Pny 4:2, 3) Ia telah banyak menghiasi ciptaan-Nya dengan warna, keragaman, dan kemegahan yang luar biasa.—Luk 12:27, 28; Mz 139:14; 1Kor 15:41.

Pada zaman Alkitab, pengantin laki-laki dan pengantin perempuan berdandan untuk pesta pernikahan. Sebagai persiapan, sang pengantin perempuan mendandani diri dengan pakaian terbaik dan perhiasan terindah yang dimilikinya agar dapat tampil di hadapan sang pengantin laki-laki. (Mz 45:13, 14; Yes 61:10) Yehuwa berbicara kepada Yerusalem, secara kiasan menggambarkannya sebagai seorang gadis yang Ia dandani dengan pakaian dan perhiasan yang bagus dan mahal, tetapi ia menjadi tidak setia karena menggunakan kecantikan dan dandanannya untuk menjadi seorang pelacur. (Yeh 16:10-19) Nabi Yehuwa, Hosea, mengutuk Israel karena mendandani diri dengan tujuan yang salah, yaitu untuk memikat para kekasihnya yang bernafsu dan melibatkan diri dalam ibadat palsu. (Hos 2:13) Melalui para nabi-Nya Yehuwa menubuatkan pemulihan bagi bangsa Israel, yakni pada waktu mereka keluar dari pembuangan di Babilon dan sekali lagi mendandani diri untuk menyatakan sukacita dan kesukaan yang besar.—Yes 52:1; Yer 31:4.

Bait di Yerusalem dan bangunan-bangunan pemerintah Salomo dihiasi dengan indah sehingga membuat hati ratu dari Syeba sangat senang. (1Raj psl. 6, 7, 10) Bait yang dibangun kembali oleh Herodes adalah bangunan megah yang dihiasi batu-batu yang indah dan barang-barang yang dibaktikan. Namun, Yesus memperlihatkan bahwa perhiasan lahiriah itu akan sia-sia bilamana penghakiman dari Allah menimpa Yerusalem akibat ketidaksetiaannya.—Luk 21:5, 6.

Buku Amsal memperlihatkan bahwa apabila sejumlah besar orang memilih untuk hidup dan merasa senang di bawah pemerintahan seorang raja, hal itu merupakan salah satu tolok ukur kesuksesan sang raja. Hal ini menjadi perhiasan baginya, karena memberikan pujian baginya serta menambah kemasyhurannya sebagai penguasa. (Ams 14:28) Yehuwa adalah penguasa demikian melalui Kerajaan Mesianik-Nya.—Mz 22:27-31; Flp 2:10, 11.

Nasihat bagi Orang Kristen Berkenaan dengan Dandanan Pribadi. Yesus dan para rasulnya sering kali menasihati agar tidak mengandalkan hal-hal lahiriah dan memoles penampilan luar dengan dandanan jasmani. Rasul Paulus mengatakan bahwa wanita-wanita Kristen hendaknya ”berdandan dengan pakaian yang ditata dengan baik, dengan kesahajaan dan pikiran yang sehat, tidak dengan berbagai gaya kepangan rambut dan emas atau mutiara atau pakaian yang sangat mahal”. (1Tim 2:9) Pada zaman para rasul, kaum wanita dalam kebudayaan masyarakat Yunani menyukai gaya rambut serta dandanan lain yang berlebihan. Oleh karena itu, sungguh cocok nasihat Petrus bagi para wanita di sidang Kristen agar mereka tidak memusatkan perhatian kepada ”kepangan rambut yang lahiriah dan perhiasan emas atau pakaian luar”, tetapi seperti halnya wanita-wanita yang setia di zaman dahulu, dandanan mereka hendaknya berupa ”manusia batiniah yang tersembunyi dengan pakaian yang tidak fana berupa roh yang tenang dan lembut”!—1Ptr 3:3-5.

Rasul Paulus menunjukkan bahwa orang Kristen dapat menghiasi ajaran Allah dan membuatnya menarik bagi orang lain melalui keseriusan, perkataan yang sehat, perbuatan baik yang tidak fana dalam hal pengajaran, dan melalui tingkah laku yang benar dalam segala aspek kehidupannya. (Tit 2:10) Secara rohani, sidang Kristen, pengantin perempuan Kristus, pada akhirnya akan tampil dalam keindahannya yang penuh bagi suaminya, Yesus Kristus. Dengan cara yang serupa ia digambarkan dalam Penyingkapan 21:2, ”dipersiapkan sebagai pengantin perempuan yang berdandan bagi suaminya”. Keindahan rohaninya sangat kontras dengan dandanan Babilon Besar, yang dikatakan berhiaskan hal-hal materi, upah pelacurannya.—Pny 18:16; lihat HIASAN; PERHIASAN; serta KOSMETIK; PAKAIAN; PERMATA DAN BATU BERHARGA.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan