PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g80_No1 hlm. 22-24
  • Mengambil Manfaat Sebesar-Besarnya dari Usia Lanjut

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengambil Manfaat Sebesar-Besarnya dari Usia Lanjut
  • Sedarlah!—1980 (No. 1)
  • Subjudul
  • Terus Aktip
  • Suatu Kebutuhan akan Orang Lain
  • Memelihara Hubungan yang Baik
  • Fakta-Fakta yang Sukar
  • Bukan Hanya Impian
Sedarlah!—1980 (No. 1)
g80_No1 hlm. 22-24

Mengambil Manfaat Sebesar-Besarnya dari Usia Lanjut

SETIAP ORANG ingin agar dapat menikmati kehidupan. Tidak soal apakah anda sudah mencapai usia lanjut. Walaupun mungkin anda terbatas dalam apa yang anda dapat lakukan secara jasmani, anda pasti menginginkan manfaat yang sebesar-besarnya dari kehidupan ini.

Orang-orang yang telah siap menghadapi masa pensiun mengatakan bahwa, walaupun kehilangan bidang pekerjaan yang dulu, kini mereka dapat menikmati keadaan yang lebih santai. Mereka dapat melakukan banyak hal yang telah lama mereka inginkan, namun dulu tidak dapat oleh karena waktu tidak mengijinkan.

Banyak yang senang karena memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati berbagai keajaiban dari ciptaan. Mereka senang bekerja di kebun, mengadakan perjalanan, mengamat-amati pepohonan, tanaman, bunga-bunga dan binatang-binatang. Mereka mendapatkan gairah baik secara mental maupun secara fisik dengan pergi berjalan-jalan, menikmati kegiatan ini baik sendiri atau pun bersama kawan-kawan.

Ada pula orang-orang yang menikmati banyak kesenangan dengan menggunakan waktu untuk lebih banyak membaca. Dan jika penglihatan mereka terganggu, mereka senang mendengarkan rekaman-rekaman, acara-acara dari radio, atau meminta orang lain membacakan untuk mereka. Dan mereka senang menikmati percakapan-percakapan yang baik bersama segala macam orang dari berbagai usia.

Ahli sejarah kesusasteraan yang bernama Malcolm Cowley, pada waktu melewati usia 80 tahun, memberikan komentar mengenai kegiatan lain yang menyenangkan dia:

”Ada juga kesenangan-kesenangan lain, termasuk beberapa yang sukar dimengerti oleh orang-orang yang masih muda. Salah satu di antaranya adalah duduk diam bagaikan seekor ular di atas sebuah batu yang disinari matahari, dengan perasaan nyaman dan menyenangkan yang jarang dinikmati di masa-masa lampau.

”Pada saat-saat demikianlah orang yang lanjut usia benar-benar merasa santai.”

Terus Aktip

Tetapi benar juga bahwa kegiatan diperlukan. Memang diakui bahwa tetap aktip secara fisik maupun secara mental penting untuk kesehatan jasmani dan mental. Orang yang sehat dan sanggup melakukan lebih banyak kegiatan tetapi hanya duduk saja, tidak akan merasa bahagia. Orang yang demikian, lambat laun akan menurun kesehatannya.

Berkenaan hal ini, Dr. Robert Butler, direktur Lembaga Nasional untuk Usia Lanjut di Amerika, mengatakan:

”Bentuk kegiatan mana pun yang berguna serta mendatangkan kepuasan yang sungguh-sungguh, atau melakukan sesuatu yang pantas, dapat menjadikan masa pensiun lebih berarti.

”Bayangkanlah seandainya anda sudah menutup toko dan tidak melakukan apa-apa lagi yang mendatangkan tujuan atau yang berarti bagi anda. Hal itu dapat benar-benar merusak.”

Seorang wanita yang berusia lebih dari 70 tahun, mengemukakan bahwa ia tidak dapat mengerti mengapa orang-orang seumur dia dan memiliki kesehatan serta keuangan yang sebanding, menemui kesulitan dalam menikmati kehidupan yang menarik. Bagi dia, kuncinya adalah terjun dalam berbagai kegiatan. Ia berkata mengenai orang-orang yang tidak menemukan keriangan: ”Mungkin mereka tidak memiliki cukup kegiatan yang beraneka-ragam . . . tetapi saya sungguh-sungguh merasa senang.” Ia memang mengakui bahwa bilamana usia lanjutnya mulai membatasi gerakannya, maka itu berarti bahwa ia harus mengurangi sebagian dari kegiatannya. Tetapi bukan sebelumnya.

Suatu Kebutuhan akan Orang Lain

Boleh jadi anda menikmati kegemaran serta kegiatan yang baru. Mungkin anda juga senang menggunakan lebih banyak waktu untuk berada sendirian. Akan tetapi, tidak ada yang dapat menggantikan persahabatan dengan orang lain. Maka kesunyian perlu diimbangi dengan saling memberi dengan orang lain.

Kita diciptakan dengan kebutuhan akan orang lain. Tak seorang pun dapat sungguh-sungguh bahagia jika terus-menerus menyendiri, tidak soal berapa banyak uang yang dimiliki. Seorang yang menyendiri karena usianya, sedangkan ia masih kuat melakukan sebaliknya, dapat merusak pikiran dan semangat, dan sebenarnya dapat mempercepat kematian. Seorang penulis Amsal berkata: ”Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.” (Ams. 18:1) Hal seperti ini terjadi dalam kehidupan hari tua dari jutawan Howard Hughes.

Seorang yang lanjut usia memberikan nasehat: ”Jangan merasa terganggu karena kesepian. Tinggalkan saja kesepian itu.” Maksudnya adalah agar seorang yang kesepian mengambil inisiatip untuk menemui orang-orang lain. Juga, Dr. Constance Freiss dari New York menasehatkan: ”Hubungilah. Hubungilah orang lain. Itulah hal yang paling penting [terutama] bagi orang-orang lanjut usia yang hidup sendiri. Saya menyuruh pasien-pasien saya agar keluar setiap hari dan berbicara kepada seseorang—bahkan kepada kasir di toserba (supermarket).”

Demikian pula Dr. Butler menyarankan kegiatan yang menyebabkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain. Ia berkata mengenai orang-orang yang lanjut usia:

”Mereka dapat dianjurkan agar terjun ke dalam berbagai kegiatan yang dapat membantu orang lain. Mereka juga dapat dibujuk agar memasuki organisasi-organisasi sosial, menjadi aktip secara fisik dan membina atau memelihara persahabatan.

”Manusia perlu sehat Wal’afiat secara fisik, yang berarti membiarkan pikiran tetap aktip, sehat dalam lingkungan sosial—memelihara hubungan baik dengan orang lain.”

Memelihara Hubungan yang Baik

Kunci untuk mengembangkan serta memelihara hubungan yang baik dengan orang lain, adalah dengan memiliki pandangan yang sehat dan positip terhadap mereka. Hubungan menjadi rusak apabila seseorang tidak mau berusaha menyesuaikan diri dengan orang lain. Misalnya, ada orang-orang yang lanjut usia yang tidak mau mendengarkan pandangan orang lain, yang hanya ingin mengemukakan pandangannya sendiri saja.

Ini bukan berarti bahwa saudara harus selalu menyetujui apa saja yang dikatakan orang lain. Akan tetapi ada banyak sekali hal yang bukan menyangkut soal ’hidup atau mati’; pandangan yang berbeda dapat juga menjadi pertimbangan. Janganlah menjadi keras kepala dengan tidak beralasan bila itu hanya soal kecil saja.

Bila orang lain memperhatikan seorang yang berusia lanjut memperlihatkan sifat lemah lembut, rela mendengarkan, maka mereka akan lebih cenderung untuk bercakap-cakap dengannya. Sebagaimana dikatakan oleh seorang pria yang lanjut usia: ”Saya merasakan sukacita yang jauh lebih besar bila saya tidak bersikap serba tahu, atau menjadi tersinggung atas pendapat yang berbeda-beda. Sebaliknya, saya meyakinkan diri dengan pandangan mereka mengenai apa saja, memberikan pujian bila mereka mengemukakan gagasan yang menarik dan berfaedah. Dengan cara ini, saya juga mendapati bahwa mereka sering memperlihatkan minat yang lebih besar terhadap saya, dan sewaktu-waktu meminta pendapat saya, dan berminat mendengar pengalaman-pengalaman saya di masa lampau.”

Orang-orang yang lanjut usia perlu juga mengatasi keinginan untuk mengeluh bila bergaul dengan orang-orang lain. Memang mungkin anda mempunyai alasan untuk mengeluh karena problem-problem yang dialami seraya menjalani usia lanjut, namun keluhan yang terus-menerus dapat menyebabkan orang lain menjauhkan diri dari anda. Sebaliknya, ”perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.” (Ams. 16:24) ’Anda menuai apa yang anda tabur,’ juga berlaku dalam hubungan dengan manusia; bukankah demikian? (Gal. 6:7, 8) Jika kita bersikap bermusuhan dengan orang lain, selalu mengeluh dan terus-menerus dalam keadaan murung, bisa jadi orang lain akan menjauhi kita.

Fakta-Fakta yang Sukar

Memang merupakan suatu hal yang bagus untuk menjadikan kehidupan bermanfaat dan menarik. Tentu saja anda dapat melakukannya. Dan orang lain dapat membantu anda dalam hal ini. Namun ada fakta yang sukar dihadapi, yaitu: Tidak soal betapa menariknya atau betapa produktipnya usia lanjut yang dialami seseorang, cepat atau lambat kehidupan akan berhenti. Pada saat ini, maut masih mengancam setiap orang. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan bahwa ”maut itu telah menjalar kepada semua orang.”—Rm. 5:12.

Tidak soal seberapa halus kita ingin mengatakannya, kehidupan manusia dewasa ini dapat dibandingkan dengan suatu hukuman mati. Pada saat kita dilahirkan, kita sudah ”dihukum” dengan usia tua dan kematian, karena hukuman ini menimpa tanpa belas kasihan. Betapa menyedihkan kehidupan ini, begitu singkat dan penuh kesukaran, sedangkan sebenarnya dapat dinikmati sepuas-puasnya bila terdapat kesehatan yang baik, keamanan serta lingkungan yang menyenangkan.—Ayb. 14:1.

Apa yang benar-benar kita perlukan adalah sesuatu yang akan menyelesaikan apa yang dipikirkan oleh Ponce de León, ketika mencari ”Pancaran Remaja”nya. Kita memerlukan suatu ”pemecahan” yang akan menggabungkan tenaga kaum muda dengan kebijaksanaan karena umur.

Namun ada lagi fakta yang sukar, yaitu: Bahkan sekalipun kita memilikinya, kebahagiaan yang sungguh-sungguh tidak akan ada seandainya kita masih dikelilingi oleh kemiskinan, inflasi, kejahatan, tetangga yang tidak rukun, peperangan yang menakutkan dan segala kegelisahan lain dari susunan sekarang ini. Apa yang benar-benar kita perlukan adalah memiliki gabungan tenaga kaum muda dengan kebijaksanaan karena umur, tetapi dalam dunia yang sungguh-sungguh damai dan aman, yang dikelilingi oleh orang-orang yang sopan.

Bukan Hanya Impian

Apakah harapan demikian hanya impian belaka? Tidak! Tak lama lagi harapan ini akan menjadi kenyataan, sama sekali bukan impian! Bagaimana bisa terjadi bila semua bukti memperlihatkan bahwa kesulitan hidup semakin memburuk, bukan lebih baik?

Semua kejadian yang semakin buruk keadaannya di zaman kita ini, jelas membuktikan bahwa kita hidup di zaman yang dinubuatkan Alkitab, yang akan melihat akhir susunan sekarang ini yang tidak memberikan kepuasan. Bencana-bencana yang telah menimpa generasi kita sejak perang dunia pertama, merupakan bukti yang jelas bahwa susunan segala perkara yang penuh dengan kesukaran ini telah memasuki ”hari-hari terakhir.”—2 Tim. 3:1-5; Mat. 24:3-12.

Apa yang akan menyusul? ”Hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik,” demikian yang dikatakan oleh nubuatan Alkitab. Setelah bumi dibersihkan dari yang jahat, Allah akan menuntun ciptaanNya ke dalam susunan yang baru, yang di dalamnya ”terdapat kebenaran.” (2 Ptr. 3:7, 13) Di dalam susunan baru yang dibangun oleh Allah itu, ”maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita.”—Why. 21:4.

Oleh sebab itu, kita sekarang dapat melakukan apa yang Yesus katakan sebagai penghiburan: ”Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk. 21:28) Bilamana susunan baru yang berisi kebenaran itu mulai, maka pengaruh-pengaruh yang tidak menyenangkan dari usia lanjut akan lenyap. Bahkan yang mati akan dibangkitkan sehingga memiliki kesempatan untuk hidup selama-lamanya di bawah susunan segala perkara baru Allah. (Kis. 24:15) Itulah sebabnya orang-orang yang berusia lanjut, tidak perlu merasa putus asa. Sebaliknya, mereka dapat memiliki harapan yang meneguhkan dan mulia akan kelepasan dari kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh usia lanjut dan kematian.

Mengingat semua ini, saksi-saksi Kristen yang sudah lanjut usia tetap aktip, berjalan mengunjungi orang-orang di rumah mereka serta berkomunikasi dengan orang-orang, menarik pandangan mereka kepada harapan kehidupan dan menceritakan mengenai apa yang Alkitab katakan akan segera terjadi di masa depan. Dengan cara ini mereka memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari usia lanjut mereka.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan