PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w83_No50 hlm. 26-32
  • ”Pengurus Rumah” Seraya Ia Menghadapi Harmagedon

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Pengurus Rumah” Seraya Ia Menghadapi Harmagedon
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 50)
  • Subjudul
  • TANGGUNGJAWAB-TANGGUNGJAWAB DALAM JABATAN PENGURUS RUMAH
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1983 (No. 50)
w83_No50 hlm. 26-32

”Pengurus Rumah” Seraya Ia Menghadapi Harmagedon

1. Apa yang akan terjadi di Harmagedon yang disadari oleh golongan ”pengurus rumah”, dan oleh siapa ”pengurus rumah” ini digambarkan pada masa Raja Hizkia dari Yerusalem?

HARMAGEDON adalah nama dalam bahasa Ibrani dari tempat di mana tidak lama lagi ”peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa” akan dipertarungkan. Sisa dari golongan ”pengurus rumah” di jaman sekarang menyadari kenyataan dari ”peperangan” itu yang akan mengakhiri sistem dunia ini untuk selama-lamanya. Maka golongan ”pengurus rumah” tetap waspada secara rohani untuk menyaksikan bagaimana Yesus Kristus yang dimuliakan, sang majikan yang telah kembali, akan membinasakan musuh-musuh yang kelihatan dari Kerajaan yang mereka doakan kepada Yehuwa, ”Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:9, 10; Wahyu 16:14-16) Keadaan ini, yang meliputi seluruh dunia, telah digambarkan atau dinubuatkan oleh apa yang terjadi selama masa jabatan pengurus rumah dari seorang Israel yang ditetapkan oleh Raja Hizkia di Yerusalem sebagai pengurus istana selama suatu masa yang sangat penting.

2. Siapa orang Yahudi ini, dan siapa yang ia gantikan dalam kedudukan pengurus istana kerajaan, menurut Yesaya 22:15-25?

2 ”Pengurus rumah” tersebut adalah seorang Yahudi bernama Eliakim putra Hilkia. Tiga kali ia disebut sebagai pria yang menjadi ”kepala istana” dari Raja Hizkia. (Yesaya 36:3, 22; 37:2) Ia menggantikan seorang pria bernama Sebna dalam kedudukan di istana. Keputusan Allah sehubungan dengan Eliakim dan Sebna dicatat di Yesaya 22:15-25. Di sana kita baca,

”Beginilah firman Tuhan, TUHAN [Yehuwa] semesta alam: ’Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan: ”Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu? Sesungguhnya, TUHAN [Yehuwa] akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu! Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.a

”’”Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hambaKu, Elyakim bin Hilkia: Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya. Dan padanya akan digantungkan segala tanggungan kaum keluarganya, tunas dan taruk, beserta segala perkakas yang kecil, dari piring pasu sampai periuk belanga.

”’”Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN [Yehuwa] semesta alam, gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tempat yang kokoh itu tidak akan kuat lagi, sehingga patah dan jatuh, dan segala tanggungannya itu hancur, sebab TUHAN [Yehuwa] telah mengatakannya.”’”

3. (a) Apa arti nama Elyakim, dan bagaimana arti nama itu terwujud atas orang yang memakai nama tersebut? (b) Siapa yang diutus untuk mendengarkan kata-kata ejekan yang menghujat di depan tembok-tembok Yerusalem, dan kepada siapa akhirnya permohonan bantuan diajukan?

3 Selaras dengan arti dari namanya, ”Allah meninggikan”, Yehuwa mengangkat Elyakim menjadi pengurus istana Raja Hizkia. Hal ini terjadi sebelum Sanherib, raja Asyur, menyerbu negeri Yehuda pada tahun 732 S.M. Bala tentara Sanherib berkemah tak berapa jauh dari Yerusalem dan mengutus jurubicaranya, Rabsake, serta seorang pengawalnya untuk mengancam Yerusalem agar menyerah. Sambil melakukan hal itu, Rabsake meremehkan Yehuwa sebagai Allah dan membesar-besarkan Asyur dan rajanya. Raja Yerusalem, Hizkia mengutus wakil-wakilnya untuk mendengarkan lontaran kata-kata penghinaan yang menantang Allah, termasuk Elyakim yang menjadi pengurus istana, Sebna yang diturunkan jabatannya menjadi panitera negara, dan Yoah, bendahara negara. Dengan sangat sedih atas apa yang mereka dengar, mereka melaporkannya kepada Raja Hizkia. Karena merasa tidak berdaya, raja mengajukan permohonan kepada nabi Yesaya, wakil dari Yehuwa.—Yesaya 36:1–37:7.

4. Dalam penggenapan modern dari drama jaman purba itu, siapa yang digambarkan oleh Sanherib, siapa menggambarkan Hizkia, dan Elyakim?

4 Dalam peristiwa itu kita melihat corak-corak yang sama, menuju kepada keadaan yang gawat dewasa ini. Selaras dengan itu Sanherib raja Asyur menggambarkan musuh dari kerajaan Allah, yaitu Setan si Iblis,b yang menuntut agar umat Allah yang terorganisir menyerah apabila ditekan dengan perbudakan atau penghancuran. Raja Hizkia yang terurap, yang namanya berarti ”Yehuwa telah menguatkan”, menggambarkan Raja yang kini memerintah, Yesus Kristus, yang sangat merasakan penderitaan dari murid-muridnya yang loyal di bumi sementara mereka menderita celaan dan menghadapi ancaman kebinasaan di tangan organisasi Iblis. Elyakim, ”pengurus” atas istana Raja Hizkia, menggambarkan kaum sisa dari golongan ”pengurus rumah” di bumi selama ”hari-hari terakhir dari susunan perkara sekarang” sejak tahun 1914 M. Sebagaimana pengurus rumah, Elyakim, adalah seorang Yahudi atau Israel, kaum sisa dewasa ini terdiri dari orang-orang Israel rohani di bawah pemerintahan Raja Yesus Kristus.

5. Dengan terus menyebarkan di seluas dunia majalah Menara Pengawal, dengan siapa kaum sisa yang terurap bekerja sama, dan kapan mereka menyangkal semua nama cemoohan yang diberikan atas mereka?

5 Pada hari-hari terakhir ini anggota-anggota kaum sisa yang makin berkurang jumlahnya masih menyebarkan di seluas dunia, dan dalam banyak bahasa, majalah Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa. Jadi identitas mereka dihubungkan dengan Allah Yehuwa, dan ini adalah akibat yang wajar dari perkembangan kejadian-kejadian teokratis di abad ke-20. Ya, karena pada tahun 1931 yang mengesankan itu ribuan orang kaum sisa yang terurap berkumpul dalam kebaktian umum di Columbus, Ohio, dan di sana, pada tanggal 26 Juli, mereka dengan suara bulat mengeluarkan resolusi di mana mereka memakai nama yang berwenang dari Alkitab ”Saksi-Saksi Yehuwa”. Dengan demikian mereka menyangkal semua nama ejekan yang diberikan oleh sistem-sistem agama Dunia Kristen terhadap perkumpulan internasional siswa-siswa Alkitab ini. Dalam waktu singkat semua sidang Israel rohani seluas dunia dengan seia-sekata menerima nama itu.

6. Dengan memakai nama Allah atas mereka, apa yang mereka pikul secara suka rela?

6 Dengan demikian mereka menerima tanggungjawab-tanggungjawab yang terkandung dalam kata-kata yang ditujukan kepada bangsa Israel di jaman nabi Yesaya,

”’Kamu inilah saksi-saksiKu,’ demikianlah firman TUHAN [Yehuwa], ’dan hambaKu yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. . . . Kamulah saksi-saksiKu,’ demikianlah firman TUHAN [Yehuwa], ’dan Akulah Allah.’”—Yesaya 43:10-12.

TANGGUNGJAWAB-TANGGUNGJAWAB DALAM JABATAN PENGURUS RUMAH

7. (a) Bagaimana kaum ulama yang menyatakan diri sebagai pengurus rumah sebelum akhir Perang Dunia I tahun 1918 tidak membuktikan pernyataan mereka? (b) Bagaimana kaum ulama Susunan Kristen terbukti sama seperti Sebna?

7 Seperti Sebna semasa pemerintahan Raja Hizkia di jaman Yesaya, ada kaum ulama dari Susunan Kristen yang mengatakan bahwa mereka mempunyai hak sepenuhnya untuk jabatan pengurus rumah di bumi di bawah Hizkia Yang Lebih Besar, Yesus Kristus. Namun, tidak seperti para ulama, anggota-anggota dari kaum sisa yang terurap dan loyal dari Saksi-Saksi Yehuwa telah berjuang sungguh-sungguh untuk melaksanakan dengan sebenarnya kepengurusan Kerajaan. Hal ini benar-benar terjadi sejak berakhirnya perang dunia pertama yang pecah dalam Susunan Kristen. Pada waktu itu kaum ulama Kristen yang menghasut perang, telah membuat catatan yang tak dapat disingkirkan mengenai diri mereka dalam hal kepengurusan yang mereka katakan telah mereka terima dari Sang Raja, Yesus Kristus. Bahkan pada waktu itu bukti telah bertimbun-timbun bahwa ”zaman bangsa-bangsa” atau ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa” telah berakhir pada musim gugur tahun 1914. Ya, selain itu, Yesus Kristus yang berkemenangan mulai memerintah di surga sebagai Hizkia Yang Lebih Besar. (Yehezkiel 21:25-27; Lukas 21:24, Authorized Version; NW) Namun, apakah kaum ulama Kristen terbukti mendukung kerajaan Yehuwa yang telah berdiri di bawah Kristus? Tidak!

8. Setelah Liga gagal, tindakan apa yang diambil oleh kaum ulama Susunan Kristen yang bertentangan dengan tindakan dari kaum sisa Israel rohani?

8 Pada tahun 1919 kaum ulama Susunan Kristen telah menawarkan diri untuk melayani sebagai pengurus dari Liga Bangsa-Bangsa. Tetapi Liga itu gagal sama sekali pada tahun 1939. Sekarang telah diganti dengan lembaga untuk perdamaian yang telah diperbaharui, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sangat berbeda dari para ulama itu, kaum sisa Israel rohani terus mendukung kerajaan Allah yang telah berdiri melalui Kristus.

9. Menurut fakta-fakta sejarah, apa jawaban di jaman modern atas pertanyaan Yesus di Lukas 12:42?

9 Jadi, sejak pengadilan ilahi mulai pada tahun 1918, siapakah yang telah mendapat kehormatan dalam kepengurusan atau telah ditetapkan untuk itu? Fakta sejarah sejak tahun 1918, yang berbicara sendiri, memberi jawaban: Kaum sisa yang terurap dari Israel rohani. Sebagai satu kelompok mereka merupakan jawaban atas pertanyaan Yesus sendiri, ”Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?” (Lukas 12:42) Mereka membentuk Elyakim Yang Lebih Besar di jaman sekarang. Artinya, mereka adalah golongan ”pengurus rumah” yang digambarkan oleh Elyakim yang setia dan bijaksana selama pemerintahan Raja Hizkia (745-716 S.M.), pada waktu penyerbuan tentara Asyur ke tanah Yehuda.

10. Menurut nubuat Yesus di Lukas 12:43, 44, bagaimana hamba ”pengurus rumah”, yang digambarkan sebagai kaum sisa Israel rohani, akan dibuat ”berbahagia”?

10 Berbeda dengan kesengsaraan yang meliputi Susunan Kristen dan bagian lainnya dari dunia umat manusia, kaum sisa dari golongan ”pengurus rumah” yang setia justru ”bersukacita”, sebagaimana dinubuatkan oleh Yesus sendiri, ”Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” Mengapa? Karena kenyataan yang Yesus katakan selanjutnya, ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.”—Lukas 12:43, 44.

11. Menurut Yesaya 22:20, 21, bagaimana Yehuwa mengatakan bahwa Ia akan menggantikan Sebna?

11 Secara rohani hal ini telah terjadi atas kaum sisa yang setia dari Israel rohani sebagaimana terjadi atas Elyakim putra Hilkia, yang menggantikan Sebna yang memuliakan diri sendiri sebagai ”pengurus rumah” dari Raja Hizkia. Sebagaimana Yehuwa berfirman kepada nabiNya Yesaya, ”Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hambaKu, Elyakim bin Hilkia: Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.”—Yesaya 22:20, 21.

12. Hal itu selaras dengan tindakan apa oleh Yesus Kristus sejak musim semi tahun 1919?

12 Hal ini selaras dengan penetapan golongan ”pengurus rumah” yang setia dan bijaksana oleh Yesus atas segala milik dari Kerajaannya. Khususnya sejak musim semi setelah perang dunia tahun 1919 satu babak baru terbuka dalam sejarah agama. Pada waktu itu, seperti Elyakim, kaum sisa dari golongan ”pengurus rumah” yang setia dan bijaksana, telah dikenakan jubah kehormatan untuk menjadi duta-duta dari kerajaan Allah Yehuwa, yang telah berdiri di bawah Kristus. (2 Korintus 5:20) Dalam penugasan ini mereka telah mengumumkan kerajaan yang telah berdiri ”di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa”. (Matius 24:14, NW; Markus 13:10) Secara kiasan, Allah Yang Mahakuasa telah mengikat pinggang mereka untuk menunaikan pelayanan yang berat ini dengan melilitkan pada pinggang mereka ”selempang” dari pengurus rumah . . . (so·khenʹ, bahasa Ibrani; oikonómos, bahasa Yunani Septuaginta).—Bandingkan Zakharia 3:1-7.

13. Kapan mereka yang membentuk kelompok ”pengurus rumah” keluar dari Babel Besar, dan atas siapa ”kekuasaan” dari ”pengurus rumah” ini meluas?

13 Menyolok sekali, sejak musim semi tahun 1919, Allah Yehuwa telah mengeluarkan seruanNya kepada seluruh umatNya yang berbakti untuk keluar dari ”Babel Besar”, imperium agama palsu sedunia. (Wahyu 18:2, 4) Mereka yang merupakan golongan ”pengurus rumah” dengan taat telah keluar, dan Majikan surgawi mereka, Tuhan Yesus Kristus yang hadir secara tidak nampak, telah menggunakan mereka sebagai suatu golongan yang memberikan kepada semua orang yang akan memperoleh kerajaan surgawi ”makanan kepada mereka pada waktunya”. Sehubungan dengan itu, golongan Elyakim telah menjadi seperti seorang ”bapa” yang menyediakan kebutuhan bagi semua orang yang digambarkan oleh ”penduduk Yerusalem dan . . . bagi kaum Yehuda”. ”Kekuasaan” sedemikian telah diberikan oleh Yehuwa melalui Kristus ke dalam tangan golongan ”pengurus rumah”, dan kelompok ”pengurus rumah” ini dengan setia dan bijaksana telah melaksanakan ”kekuasaan” ini sampai sekarang. Khususnya sejak tahun 1935 ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” milik Kristus telah mengambil manfaat dari pemeliharaan sedemikian seperti dari seorang bapa. Mereka bagaikan ”penduduk asing yang tinggal dalam” pintu-pintu gerbang Yerusalem.—Keluaran 20:10, NW; Yohanes 10:16; Wahyu 7:9-17.

14. Bagaimana ”pengurus rumah” itu menunaikan tanggung jawabnya yang digambarkan oleh Elyakim yang menanggung ”kunci rumah Daud”?

14 Tanggung jawab yang berat telah ditanggungkan atas golongan Elyakim dewasa ini sama seperti yang dilukiskan dalam kata-kata Yehuwa mengenai Elyakim di jaman Raja Hizkia, ”Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.” (Yesaya 22:22) Kelompok ”pengurus rumah” telah membuktikan diri layak untuk membawa ”kunci rumah Daud”, kunci kerajaan. Mereka tetap waspada untuk mengawasi kepentingan-kepentingan kerajaan Mesias Allah di bumi yang digambarkan sebagai ”rumah Daud”. Mereka menyambut orang-orang yang dipilih oleh sang Majikan untuk menjadi anggota-anggota terakhir dari kaum sisa waris-waris Kerajaan. Pada tahun 1935 mereka mulai menyambut ”domba-domba lain” yang oleh Gembala yang Baik dengan sukacita telah dikumpulkan menjadi ”satu kawanan” bersama dengan kaum sisa yang terurap. Mereka menutup pintu terhadap semua orang murtad yang dikeluarkan dan orang-orang yang mencoba menyusup ke dalam untuk merusak Saksi-Saksi Yehuwa.—Bandingkan Wahyu 3:7.

15. Yehuwa bermaksud memasang Elyakim seperti apa di tempat yang kokoh, dan hal-hal apa yang akan bergantung padanya?

15 Dalam nubuat lebih jauh mengenai golongan Elyakim di jaman modern, Yehuwa berfirman, ”Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi [takhta, NW] kemuliaan bagi kaum keluarganya. Dan padanya akan digantungkan segala tanggungan kaum keluarganya, tunas dan taruk, beserta segala perkakas yang kecil, dari piring pasu sampai periuk belanga.”—Yesaya 22:23, 24.

16. Elyakim menggantikan siapa, dan dalam pelayanan apa Elyakim modern ditunjuk demi kepentingan ”semua hamba”nya?

16 ”Gantungan” yang dipasang kuat-kuat sebagai tempat gantungan perkakas rumah tangga menggambarkan Elyakim, pengurus rumah yang baru, pengganti Sebna. Sesuai dengan itu ia bertanggung jawab untuk menyediakan makanan dan minuman bagi anggota-anggota rumah tangga raja. Penunjukan Elyakim untuk melayani dalam kedudukan itu menggambarkan bahwa Hizkia Yang Lebih Besar, Yesus Kristus, pada waktu kedatangannya dalam kemuliaan, menyetujui golongan ”pengurus rumah yang setia” untuk tidak hanya sekedar sebagai kaum sisa dari sesama warisnya yang masih ada di bumi untuk memberikan kepada ”semua hamba” ini ”makanan” yang dibutuhkan ”pada waktunya”, baik dalam ukuran besar maupun kecil. Hal ini bergantung kepada jenis makanan dan minuman. Sudah tentu ”makanan” sedemikian disediakan dari Firman Allah. Namun, dari sudut pandangan lain dalam Alkitab, ”segala perkakas” menggambarkan hamba-hamba Allah sendiri, yang mempunyai kemampuan yang berbeda dalam melayani.—2 Timotius 2:20-22.

17. Cara bagaimana Elyakim akan menjadi ”kursi kemuliaan” bagi rumah ayahnya, dan bagaimana ”tunas dan taruk” ayahnya mengambil manfaat dari hal ini?

17 Elyakim akan menjadi ”kursi [takhta, NW] kemuliaan” bagi rumah dari ayahnya sendiri, Hilkia. Berarti ia tidak akan memberi malu atas rumah ayahnya maupun reputasinya, sangat berbeda dengan pengurus rumah yang lama, Sebna. Ia akan dinaikkan lebih tinggi dalam pelayanan kerajaan dari Raja Hizkia. Bahwa ia menjadi ’takhta kemuliaan’ menggambarkan semua ini. Ia tidak akan mengangkat dirinya sebagai raja yang akan dilayani, tetapi sebagai pelayan raja, ia akan mendapat wewenang dan ”kekuasaan” dalam wilayah yang baru ditetapkan baginya. Sampai batas tertentu ia akan mewakili dan berbicara atas nama raja dari Yerusalem. Kepercayaan atas ”rumah dari ayahnya” tidak akan hilang, tetapi sebaliknya ”kemuliaan” akan dihasilkan atas rumah ayahnya dan akan dipertahankan seperti pada gantungan yang tidak dapat dipindahkan. ”Tunas dan taruk” dari rumah ayahnya tidak akan mendapat malu karena bergantung pada nasihat dari Elyakim. Semua sanak keluarga Elyakim dapat menaruh kepercayaan kepadanya untuk mewakili mereka secara terhormat dan terpuji. Semua sanak keluarganya dapat bersandar padanya untuk mewakili mereka secara mulia dalam kedudukannya yang lebih tinggi. Dengan demikian sanak keluarga yang bersandar padanya akan terdorong untuk melayani sebagai ’perkakas-perkakas’ dalam pelayanan kerajaan karena mendapat dukungan yang kuat.

18. (a) Kepada siapa dewasa ini tanggung-jawab yang khusus telah ditanggungkan, dan bagaimana hal ini suatu tanggung-jawab kerajaan? (b) Siapa dewasa ini yang menjadi ”tunas dan taruk”, dan mereka diibaratkan dengan perkakas-perkakas apa?

18 Demikian pula, dewasa ini, tanggung-jawab yang berat telah ditanggungkan pada golongan ”pengurus rumah yang setia”. Ini suatu tanggung-jawab kerajaan, yang mendatangkan kemuliaan, karena timbul dalam dinas dari Raja yang Yehuwa tetapkan, yaitu Yesus Kristus. Ini suatu tanggung-jawab rohani terhadap semua orang yang memiliki hubungan dengan golongan Elyakim dalam harapan Kerajaan, bagaikan ”tunas dan taruk” dari Bapa rohani mereka. Mereka bergantung pada golongan ”pengurus rumah” yang bagaikan gantungan dan mereka sendiri seperti ”segala perkakas” yang hidup dan cerdas untuk membawa persediaan makanan dalam jumlah yang berbeda-beda kepada anggota-anggota lain dalam hubungan rohani mereka.—2 Timotius 2:20, 21; 1 Korintus 4:7.

19. (a) Di masa genting yang bagaimana Elyakim diangkat menjadi pengurus istana kerajaan? (b) Ke arah mana raja Yehuda berpaling meminta bantuan di bawah keadaan yang penuh ancaman?

19 Di jaman purba, di abad kedelapan Penanggalan Masehi, Elyakim diangkat menjadi pengurus istana raja pada masa yang gawat dari kerajaan Yehuwa yang bersifat bayangan di Yerusalem. Ia mendengar sendiri ancaman-ancaman yang menakutkan diteriakkan oleh utusan raja Asyur, Sanherib, yang datang menyerbu. Elyakim memberitahu hal ini kepada tuannya, Raja Hizkia. Raja Hizkia, tidak mencari bantuan militer dari Mesir, tetapi dari Yehuwa, Allahnya. Yehuwa memberi jawaban yang sangat menguatkan melalui nabi Yesaya. Kemudian, apa yang terjadi sebagai penggenapan dari perintah Yehuwa yang keras itu? Kita membaca,

20. Apa yang Yehuwa lakukan kemudian untuk menggenapi perintahNya yang keras melalui nabi Yesaya?

20 ”Keluarlah Malaikat TUHAN [Yehuwa], lalu dibunuhNyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang.”—Yesaya 37:36-38; 2 Raja 19:35-37.

21. (a) Tindakan perang dari Yehuwa pada waktu itu menggambarkan apa? (b) Apa yang dihadapi oleh golongan ”pengurus rumah” dewasa ini, dan sejak kapan dan kepada siapa golongan ini telah menyerukan peringatan?

21 Pada waktu itu pertempuran di pihak Yehuwa demi kepentingan kerajaanNya di Yerusalem menggambarkan tindakanNya yang lebih hebat selama ”peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa” di Harmagedon. Di sana malaikatNya yang bertindak sebagai pembinasa adalah malaikat yang paling mulia, Raja Yesus Kristus yang dilantik, memimpin semua malaikat surgawi. (Wahyu 16:14-16; 19:11-21) Kaum sisa dari golongan ”pengurus rumah” menyadari kenyataan yang menyangkut perang dari segala perang ini, yang tidak akan terulang lagi. Golongan ”pengurus rumah”, yang bertanggung jawab atas penyediaan ”makanan” dari Firman Allah, telah dipakai, khususnya sejak tahun 1919, untuk menyerukan peringatan tentang ”peperangan” Harmagedon. Sama seperti Elyakim pada waktu pemerintahan Raja Hizkia, mereka menghadapi serangan yang sudah mendekat dari orang ”Asyur” Yang Lebih Besar, Setan si Iblis dan komplotannya. (Mikha 5:5, 6) Mereka terus memberi peringatan kepada semua anggota seisi rumah dari Majikan surgawi mereka dan kepada semua umat manusia.

22. Siapa yang telah menanggapi peringatan itu, dan mengapa mereka dikuatkan oleh apa yang terjadi atas Elyakim dan penduduk lainnya dari Yerusalem serta makna dari hal tersebut?

22 Suatu ”kumpulan besar” internasional telah menanggapi peringatan ini dan meneruskannya kepada orang-orang lain. (Wahyu 7:9-17) Mereka dikuatkan oleh apa yang terjadi atas Elyakim, pengurus rumah dari Raja Hizkia, dan atas penduduk lainnya di Yerusalem, karena mereka terhindar dari kemungkinan sebagai korban-korban perang akibat serbuan tentara Asyur yang membinasakan secara besar-besaran. Demikian pula golongan ”pengurus rumah” di ”hari-hari terakhir” ini, bersama ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” milik Kristus, akan diselamatkan dari pembinasaan susunan perkara-perkara dunia dalam ”peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa” di Harmagedon. (Daniel 12:4) Setelah kemenangan Yehuwa di sana, Sanherib Yang Lebih Besar, Setan si Iblis, dan semua malaikat hantunya akan dicampakkan ke dalam jurang selama 1.000 tahun pemerintahan Hizkia Yang Lebih Besar, Yesus Kristus.

23. Kapan tidak akan ada keraguan atas jawaban yang benar dari pertanyaan yang Yesus ajukan di Lukas 12:42?

23 Selama Majikan mereka yang telah memerintah, Yesus Kristus, masih suka memakai mereka lebih jauh di bumi, golongan kaum sisa dari ”pengurus rumah yang setia” akan memberikan ”makanan” menurut ukuran yang cocok kepada sesama rekan mereka yang selamat, yaitu ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” milik Majikan mereka. Menanti-nantikan terlaksananya harapan yang menggetarkan itu, biarlah kiranya semua orang yang bersifat domba terus waspada agar tidak ”hancur” di Harmagedon seperti mereka yang menggantungkan diri pada ”gantungan” yang tidak memenuhi syarat, golongan Sebna dalam Susunan Kristen. (Yesaya 22:17-19, 25) Alangkah bahagianya mereka, yang mengetahui dengan pasti dan berpaut pada jawaban yang benar dari pertanyaan Yesus, ”Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana?” Dengan taat kepada kepengurusannya, biarlah mereka terus menerima pada waktunya ”makanan” dari tangan-tangan ”hamba yang setia”, Elyakim Yang Lebih Besar. ”Gantungan” simbolik itu, sesuai dengan apa yang Allah ketahui sebelumnya, telah dipasang pada ”tempat yang kokoh” untuk terus bertahan, dengan bantuan Allah. Oleh karena itu, dengan yakin, bergantunglah padanya, dengan penuh keloyalan.

[Catatan Kaki]

a Dalam Versi Septuaginta Yunani dari Alkitab Ibrani Yesaya 22:19 berbunyi, ”Dan engkau akan disingkirkan dari jabatanmu sebagai pengurus rumah [oi·ko·no·miʹa], dan dari tempatmu.”—Versi Septuaginta, Yunani dan Inggris, oleh Samuel Bagster and Sons Limited, London, Inggris.

b Keterangan lebih jauh dalam Watchtower terbitan 1 April 1945, halaman 102, paragraf 1; juga 1 Desember 1951, halaman 719, paragraf 10.

Dapatkah saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sebagai ulasan:

◼ Siapa Elyakim dan Sebna?

◼ Di jaman kita, siapa yang digambarkan oleh Elyakim dan Sebna?

◼ Siapa yang digambarkan oleh Raja Sanherib dan Raja Hizkia dewasa ini?

◼ Terhadap apa golongan Elyakim memberikan dukungannya, bertentangan dengan apa yang telah didukung oleh golongan Sebna?

◼ Siapa yang digambarkan oleh ”penduduk Yerusalem dan . . . kaum Yehuda”?

◼ Siapa ’penduduk Yerusalem dan Yehuda’ modern, siapa lagi yang menerima perhatian seorang bapa dari golongan Elyakim?

◼ Apa yang digambarkan oleh ”rumah Daud”?

◼ Siapa ”gantungan” dalam nubuat Yesaya, dan siapa yang ia gambarkan?

◼ Apa yang dilambangkan oleh kenyataan bahwa ”gantungan” ini menjadi suatu ”kursi kemuliaan”?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan