Apakah Saudara Orang Yang Akan Dipilih Allah?
”Apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat.”—1 KORINTUS 1:27.
1. Mengapa banyak orang memilih menjadi orang-orang bodoh di mata dunia?
APAKAH saudara akan mengabaikan sesuatu yang saudara ketahui sebagai tugas penting hanya karena orang-orang lain menganggapnya suatu kebodohan belaka dan bukti kelemahan? Tentu, tidak seorang pun senang disebut orang bodoh atau lemah—bahkan seorang anak pun tidak. Namun andai kata perintah untuk melaksanakan tugas penting ini diberikan oleh seorang terkemuka yang sangat cerdas. Apakah saudara tidak akan rela menelan keangkuhan dan menerima penugasan itu? Jutaan orang sepanjang sejarah justru telah melakukan hal itu. Tugas apakah yang telah diterima orang-orang ini, dan siapa yang memberikan penugasan ini? Jawabannya terdapat dalam surat Paulus yang pertama kepada orang-orang Kristen di Korintus purba.
2. Kegiatan apa dianggap kebodohan oleh dunia?
2 Ketika memperingatkan orang-orang Kristen di sana untuk tidak mendasarkan ibadat mereka hanya atas apa yang populer, Paulus menulis: ”Sebab pemberitaan tentang salib [tiang siksaan, NW] memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis: ’Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.’ Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.”—1 Korintus 1:18-21.
3. Berita apa, yang dianggap bodoh oleh dunia, dimaksudkan Allah untuk diberitakan seluas dunia?
3 Bagi orang-orang yang disebut arif dan berhikmat dari dunia ini pemberitaan tentang Kristus yang mencurahkan darah kehidupannya pada tiang siksaan adalah kebodohan. Mereka mengejek buah pikiran bahwa dengan menaruh iman akan korban Kristus, hidup kekal dalam suatu susunan baru yang adil-benar dapat dinikmati. Bahwa Kristus bangkit dari antara orang mati dan kini menjadi Raja yang berkuasa dari Kerajaan surgawi Allah mereka anggap khayalan belaka. Namun Allah Yang Mahakuasa bermaksud agar berita yang menggembirakan ini diberitakan di seluruh dunia. Jadi bagi siapapun yang ingin menjadi hambaNya Ia memberikan penugasan untuk memberitakan kabar baik dari KerajaanNya ini. Karena berita tersebut menjadi kebodohan bagi orang-orang yang arif dan berhikmat dari dunia, siapa yang Allah gunakan untuk memberitakannya? Perhatikan jawaban terilham dari Firman Allah sendiri:
4. (a) Siapa yang digunakan Allah untuk mengabarkan beritaNya? (b) Apa pengaruh dari dipilihnya orang-orang sedemikian oleh Allah atas orang-orang arif dari dunia ini?
4 ”Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”—1 Korintus 1:26-29.
5. Apa yang menentukan apakah saudara orang yang akan dipilih Yehuwa untuk digunakan?
5 Apakah saudara macam orang yang akan Allah pilih untuk melakukan pekerjaan yang Ia ingin agar dilaksanakan di bumi dewasa ini? Jika demikian, ini berarti bahwa saudara harus siap untuk dianggap sebagai orang bodoh oleh dunia. ”Hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah,” kata Alkitab. (1 Korintus 3:19) Jadi untuk menjadi seorang hamba Allah Yehuwa yang berhasil saudara harus rela tampil dalam suatu cara yang akan membuat saudara nampak bodoh dari sudut pandangan dunia. Apakah ada contoh-contoh sejarah untuk memperlihatkan bahwa hamba-hamba Allah tidak hanya dianggap bodoh oleh orang-orang dunia tetapi bahwa hikmat dunia juga suatu kebodohan bagi Allah?
Contoh-Contoh Dari Jaman Dahulu
6. Bagaimana kegiatan Nuh nampak bodoh bagi dunia, namun memperlihatkan hikmat Allah?
6 Nuh menerima tugas yang dipandang bodoh oleh manusia tetapi tidak demikian dalam pandangan Allah. Bayangkan membangun di atas tanah kering sebuah bangunan seperti kotak yang luar biasa besarnya, dengan volume 36.800 meter kubik, untuk diapungkan di atas air. Suatu usaha yang nampaknya bersifat untung-untungan yang pasti menimbulkan ejekan! Bahwa Yehuwa akan mengakhiri dunia nampaknya tidak masuk akal bagi orang-orang. Menurut mereka, Nuh orang yang bodoh untuk memberitakan berita sedemikian. (2 Petrus 2:5) Namun, faktanya ialah bahwa jalan hidup mereka, itulah yang menjadi kebodohan bagi Allah. Mereka merusak bumi, membuat Allah marah. (Kejadian 6:5) Jadi Nuh rela dianggap bodoh sehubungan dengan Allah memperlihatkan hikmat dan kuasaNya.
7. Mengapa haluan Musa nampaknya bodoh, tetapi apa yang diperlihatkan oleh hasilnya?
7 Apakah saudara, untuk menyenangkan Allah, akan meninggalkan kekayaan serta kehormatan, dan sebaliknya menerima perlakuan buruk? Musa berbuat demikian. Meskipun ia ”dididik dalam segala hikmat orang Mesir,” dengan rela ia meninggalkan haluan hidup itu dan menerima cela yang ditimpakan atas pribadi yang diurapi Allah. (Kisah 7:22; Ibrani 11:24-26) Pasti tindakan Musa nampaknya bodoh bagi dunia Mesir, namun hikmat dunia dinyatakan sebagai kebodohan ketika orang-orang arif dari Mesir direndahkan dengan 10 tulah dan kekuatan militer dari bangsa itu dibinasakan oleh Allah dalam Laut Merah. Contoh-contoh sedemikian memperlihatkan bahwa hikmat manusia, sebenarnya, adalah kebodohan bagi Allah. Ini bukan tandingan dari hikmat dan kuasa Yang Mahakuasa.
8. (a) Dari tingkat masyarakat apa kebanyakan orang Kristen yang mula-mula berasal? (b) Untuk mengabarkan berita Kerajaan kepada orang-orang yang layak, apa yang harus dilakukan murid-murid Yesus?
8 Bagaimana dengan orang-orang Kristen yang mula-mula? Seorang profesor sejarah menulis: ”Kebanyakan dari orang-orang Kristen yang mula-mula adalah orang-orang yang berasal dari kalangan yang sederhana, golongan pedagang-pekerja ahli dari tingkat yang lebih rendah di kota-kota besar.” (The Ancient World, karangan Joseph W. Swain) Pengikut-pengikut Kristus abad pertama memang orang-orang biasa, suatu fakta yang diperhatikan oleh musuh-musuh mereka. (Kisah 4:13; Yohanes 7:48) Namun hikmat yang dibicarakan oleh para pengikut Kristus mempermalukan orang-orang arif secara duniawi. Mereka tidak dapat mengerti rahasia suci Allah berkenaan Kristus dan Kerajaan itu; bagi mereka percakapan sedemikian adalah kebodohan. Seperti dikatakan Alkitab: ”Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya [hikmat ini], sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan [memakukan, NW] Tuhan yang mulia.”—1 Korintus 2:7, 8.
Pekerjaan Penginjilan yang Diprakarsai Allah
9. (a) Siapa sebenarnya sumber dari petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Yesus? (b) Untuk mengabarkan berita Kerajaan kepada orang-orang yang layak, apa yang harus dilakukan murid-murid Yesus?
9 Yesus Kristus memperlihatkan hikmat Allah melalui teladan maupun petunjuk-petunjuk yang ia berikan tentang bagaimana melaksanakan pekerjaan penginjilan. Seperti dikatakannya: ”Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu.” (Yohanes 8:28) Yesus langsung pergi kepada orang-orang dengan berita Kerajaan. Ia mengajar mereka di hadapan umum dan di rumah-rumah mereka. Pikirkan sebentar petunjuk-petunjuk yang ia berikan kepada murid-muridnya, ke-12 dan 70 orang yang ia utus untuk ikut dalam pekerjaan penginjilan. Petunjuk-petunjuk ini dapat saudara baca di Matius 10:1-14 dan Lukas 10:1-12. Di sana Yesus mengatakan kepada murid-muridnya untuk mencari orang-orang. ”Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak,” katanya. Ya, temukan orang-orang yang ingin mendengarkan. Dan apa yang harus dikatakan oleh murid-murid itu kepada mereka? ”Beritakanlah: ’Kerajaan Sorga sudah dekat,’” perintah Yesus.—Matius 10:7.
10. (a) Bimbingan apa diberikan Yesus tentang bagaimana mendekati seorang penghuni rumah? (b) Apa yang harus dilakukan murid-muridnya jika tidak ada minat? (c) Apa yang dapat dikatakan tentang hikmat dari petunjuk-petunjuk Kristus?
10 Yesus bahkan memberikan bimbingan tentang bagaimana mendekati penghuni rumah. Ia mengatakan: ”Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: ’Damai sejahtera bagi rumah ini.’ Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.” (Lukas 10:5, 6) Mereka harus tinggal dengan orang-orang yang menyambut berita Kerajaan yang mereka kabarkan. Namun jika penghuni rumah tidak berminat, mereka harus berjalan terus. Sesungguhnya, betapa sederhana dan tidak rumitnya petunjuk-petunjuk tersebut, namun cukup spesifik. untuk memperlihatkan kepada penginjil-penginjil sampai jaman sekarang apa yang harus dikatakan dan cara mengatakannya! Bukankah hal ini yang saudara harapkan dari hikmat Allah?
11. (a) Apa yang diperlihatkan Yesus yang harus menjadi tema dari berita yang dibawa murid-muridnya? (b) Agar pengabaran Kerajaan kita efektif, apa yang perlu kita lakukan? (c) Bagaimana saudara dapat menggunakan ayat-ayat untuk memperlihatkan bahwa Kerajaan itu akan menyelesaikan problem-problem yang disebutkan dalam paragraf ini?
11 Seperti dinyatakan sebelumnya, inti dari berita yang dibawa orang-orang yang melakukan pekerjaan penginjilan ialah Kerajaan. ”Katakanlah kepada mereka: ’Kerajaan Allah sudah dekat padamu,’” perintah Yesus. (Lukas 10:9) Hendaknya saudara mengingat tema ini karena tanggung jawab saudara sebagai penginjil ialah untuk membantu para pendengar saudara mengerti bagaimana Kerajaan itu benar-benar dapat menjadi kabar baik bagi mereka. Jadi saudara hendaknya berusaha menyesuaikan berita Kerajaan itu agar cocok dengan kebutuhan mereka. Bergantung pada kebutuhan atau minat dari para pendengar saudara, ada baiknya menonjolkan apa yang akan dilakukan Kerajaan itu yang sangat menarik minat mereka. Misalnya, saudara dapat memperlihatkan bagaimana Kerajaan itu akan melaksanakan maksud-tujuan Allah untuk menjadikan bumi ini Firdaus tempat orang-orang akan hidup kekal, dengan menggunakan ayat-ayat seperti Yesaya 45:18 dan Mazmur 37:29. Kemudian, dengan menggunakan ayat-ayat yang disediakan, saudara dapat memperlihatkan kepada mereka bagaimana Kerajaan itu akan menyelesaikan problem-problem yang disebutkan di bawah ini.
Penyakit Yesaya 35:5, 6; Wahyu 21:3, 4.
Kematian: Yesaya 25:8; 26:19; Yohanes 5:28, 29; 1 Korintus 15:26.
Kekurangan makanan: Yesaya 25:6; Mazmur 67:7; 72:16.
Perumahan: Yesaya 65:21-23.
Peperangan: Mazmur 46:9, 10; 72:7, 8.
Kejahatan dan kekerasan: Mazmur 37:9, 10; Amsal 2:22.
Polusi: Wahyu 11:18.
12. (a) Bagaimana seorang penginjil dapat menentukan kebutuhan seseorang? (b) Apa kuncinya untuk menjadi penginjil yang efektif?
12 Bagaimana saudara dapat menentukan kebutuhan para pendengar saudara? Pertama-tama, hendaknya saudara menjadi pendengar yang baik, mau mendengarkan apa yang mereka ingin katakan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan dan dengan penuh perhatian dengarkan jawaban mereka, jangan membantah jika jawabannya tidak seperti yang saudara harapkan. Seorang Saksi, yang aktif dalam pekerjaan penginjilan selama lebih dari 25 tahun, menyatakan: ”Saya berusaha untuk langsung melibatkan penghuni rumah dalam percakapan. Dengan cara ini saya dapat mengetahui apa yang menarik minatnya, sebaliknya dari terus mengatakan apa yang ingin saya sampaikan.” Seperti dikatakan seorang penginjil lain yang berpengalaman: ”Suatu khotbah yang dihafal hanya akan mencapai telinga mereka, masuk dari kiri keluar dari kanan.” Sebenarnya, kunci agar kita menjadi penginjil yang efektif ialah sungguh-sungguh berminat kepada orang-orang, sama seperti Yesus. (Matius 9:36-38) Hendaknya orang-orang melihat bahwa saudara berminat kepada mereka sebagai pribadi, dan bahwa saudara benar-benar percaya kepada kabar baik yang saudara sampaikan kepada mereka. Seperti dikatakan seorang Saksi: ”Mereka akan menarik satu kesimpulan jika saudara berbicara seperti mesin—bahwa saudara tidak ada keyakinan.”
Cara Penginjilan yang Penting
13. Bagaimana Alkitab memperlihatkan bahwa orang-orang Kristen yang mula-mula mentaati petunjuk-petunjuk Kristus tentang pengabaran?
13 Seperti telah kita lihat, Yesus Kristus menganjurkan para pengikutnya untuk menyampaikan berita Kerajaan langsung ke rumah-rumah. Karena mengikuti petunjuk-petunjuknya, rasul-rasul juga memperlihatkan hikmat Allah dengan menggunakan cara penginjilan yang penting ini. Catatan Alkitab mengatakan: ”Setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah, dan di rumah-rumah orang [dari rumah ke rumah, NW] dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.” (Kisah 5:42) Belakangan, bersama rekan-rekan Kristennya, rasul Paulus meninjau kembali pekerjaan penginjilannya dan mengatakan: ”Aku tidak pernah melalaikan [sembunyikan, Bode] apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu [dari rumah ke rumah, NW]; aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.”—Kisah 20:20, 21.
14. Apa yang memperlihatkan efektifnya cara menginjil dari rumah ke rumah?
14 Meskipun hamba-hamba Allah pada umumnya diejek dan dianggap orang-orang bodoh karena menggunakan cara rasul-rasul dalam memberitakan Kerajaan, sukses luar biasa yang dicapai memperlihatkan bahwa Allah berkenan akan hal ini. Misalnya, ahli kemasyarakatan Inggris Bryan Wilson menganalisa perkembangan Saksi-Saksi Yehuwa di Jepang dan melaporkan: ”Sebagian besar [58,3 persen] dari mereka yang menjadi Saksi-Saksi menyatakan bahwa minat mereka pertama kali dibangkitkan pada waktu menerima kunjungan seorang penyiar di rumah mereka.” Juga bertahun-tahun yang lalu imam Katolik John A O’Brien mengatakan kepada kira-kira 200 imam di Seminari St. Joseph, New York: ”Rahasia sukses luar biasa dari St. Paulus adalah digunakannya cara dari rumah ke rumah tanpa lelah untuk mengumpulkan orang-orang yang bertobat. Suatu ironi bahwa cara rasul-rasul ini kini digunakan oleh sekte-sekte bukan Katolik, terutama Saksi-Saksi Yehuwa.”
Mengapa Merencanakan Penginjilan
15. Mengapa penting untuk merencanakan waktu bagi kegiatan pengabaran dari rumah ke rumah?
15 Tidakkah benar bahwa membuat rencana sangat berguna jika ada hal-hal penting yang harus dikerjakan? Saudara mungkin mempunyai rencana waktu untuk makan dan tidur, maupun untuk tugas-tugas sekolah atau pekerjaan. Jika saudara akan menyelesaikan suatu hal, penting untuk mempunyai rencana. Hal yang sama dapat dikatakan berkenaan pengabaran dari rumah ke rumah. Karena Setan si Iblis berjuang agar kabar baik dari Kerajaan Allah tidak sampai kepada orang-orang, kita harus mempunyai rencana jika kita ingin ikut dengan tetap tentu dalam pemberitaan Kerajaan. Jika tidak, kemungkinan besar ’kita tidak mempunyai waktu’ untuk melakukan pekerjaan ini. (1 Korintus 9:16) Tujuan Setan memang demikian.
16. Contoh-contoh apa memperlihatkan nilai dari memiliki rencana untuk kegiatan pengabaran kita?
16 Seorang dokter, yang telah menjadi Saksi selama lebih dari 25 tahun, mengatakan bahwa ia merasa suatu rencana untuk menginjil perlu. Pemilik suatu peternakan besar di Amerika Serikat mengatakan: ”Kira-kira pada tahun 1944 saya menyadari bahwa satu-satunya cara supaya saya pergi ke dinas pengabaran ialah merencanakan suatu hari tertentu untuk hal itu.” Ia menambahkan: ”Sampai hari ini saya masih mengambil cuti satu hari tiap minggu untuk dinas pengabaran.” Seorang penatua Kristen, yang juga menjadi pengacara, merasa bahwa mempunyai rencana yang pasti untuk kesaksian memungkinkan dia mencapai rata-rata 15 jam sebulan dalam kegiatan pengabaran. Jika ia harus menangani suatu kasus hukum pada hari Sabtu, ia merencanakannya untuk siang hari, setelah mengabar pada pagi hari.—Bandingkan Kolose 4:5.
Mewakili Allah dengan Cara yang Terhormat
17. Selama dalam pekerjaan penginjilan, bagaimana kita harus berhati-hati dengan cara kita berpakaian?
17 Meskipun dunia ini mungkin menganggap kita orang-orang bodoh disebabkan berita yang memberi hidup yang kita bawa, hendaknya kita berhati-hati agar penampilan kita jangan sekali-kali mengalihkan orang-orang dari berita yang penting itu. Berlebih-lebihan dalam pakaian, terlalu mengikuti mode atau sangat tidak rapi, dapat menjadi penyebabnya. Di daerah-daerah orang kaya kita mungkin perlu lebih memperhatikan penampilan dan kerapian. Apakah ini berarti bahwa kita perlu mempunyai busana yang mahal? Tidak. Seorang penginjil yang sukses, yang telah melakukan perjalanan yang jauh bersama suaminya, dengan cermat memperlihatkan bagaimana orang-orang di daerah itu berpakaian. Kemudian ia memilih mode yang sederhana yang mencerminkan kebiasaan setempat. Busana kita sekarang, tidak soal betapa sederhana, cukup baik jika pakaian kita bersih, disetrika dan rapi. Jika saudara memakai kemeja, apakah kancing-kancing yang lepas sudah dipasang kembali? Jika saudara memakai dasi, apakah semua noda telah dibersihkan? Ingat, penampilan saudara yang rapi dan terhormat memberikan respek kepada berita saudara.—Titus 2:10.
18. (a) Lukiskan nilai dari berpakaian dengan cara yang mencerminkan kebiasaan setempat yang baik. (b) Mengapa berpakaian secara berlebihan harus dihindari?
18 Seorang Saksi (saudari) memberikan lebih banyak perhatian kepada penampilannya dan melaporkan bahwa seorang wanita yang selalu menolaknya dan tidak mau berbicara, mengundangnya masuk ke dalam rumah. Setelah mengadakan pembahasan Alkitab yang menyenangkan, penghuni rumah bertanya, ”Ngomong-ngomong, gereja mana yang anda wakili?” Jawaban, ”Saksi-Saksi Yehuwa,” mengherankan penghuni rumah tersebut. Sebelumnya, ia tidak pernah mengijinkan Saksi-Saksi Yehuwa masuk ke dalam rumahnya. Ketika Saksi itu bertanya mengapa wanita itu mengijinkannya masuk, penghuni rumah itu menjawab karena Saksi itu kelihatan ”berpakaian begitu rapi.” Wanita itu merasa terpaksa untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan saudari itu. Hasilnya ialah pelajaran Alkitab yang teratur. Sebaliknya, di lingkungan yang lebih sederhana, berpakaian secara berlebihan dapat memberikan kesan bahwa saudara menganggap ’Saya lebih baik dari pada anda.’ Jadi tidak soal daerah apa yang kita kerjakan, atau kepada siapa kita mengabar, pakaian dan kerapian kita hendaknya sedemikian rupa sehingga menarik perhatian orang kepada berita Kerajaan, bukan menjauhkan mereka.—1 Korintus 9:19-23.
19. (a) Apa kuncinya untuk menjadi orang yang dipilih Allah? (b) Teladan apa yang diberikan Kristus dalam hal ini? (c) Dengan rela membiarkan dunia menganggap saudara bodoh, untuk hak kehormatan apa saudara menempatkan diri?
19 Sesungguhnya, terserah kepada saudara untuk menjawab pertanyaan: Apakah saya orang yang akan dipilih Allah? Ia tidak memilih berdasarkan kecerdasan mental atau kedudukan duniawi. Sebaliknya, kuncinya ialah kerelaan untuk melakukan pekerjaan Allah menurut caraNya, walaupun dengan berbuat demikian saudara dianggap bodoh atau lemah oleh dunia. Yesus Kristus memberikan teladan. Ia rela dianggap orang bodoh oleh orang-orang pada jamannya agar dapat menjadi ”hikmat dari pada Allah” bagi orang-orang yang dijadikan muridnya. (1 Korintus 1:30, Bode) Jika saudara rela mengabarkan berita Kerajaan, dianggap bodoh oleh dunia, saudara menyiapkan diri untuk digunakan oleh Allah Yehuwa sebagai salah seorang SaksiNya dan menikmati karunia penuh berkat berupa hidup kekal dalam susunan baruNya yang adil-benar.
Dapatkah Saudara Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Ini—
□ Berita apa adalah kebodohan bagi dunia?
□ Bagaimana Nuh dan Musa memperlihatkan bahwa apa yang mungkin dianggap bodoh oleh dunia sebenarnya mencerminkan hikmat Allah?
□ Petunjuk-petunjuk apa diberikan Yesus kepada para pengikutnya untuk melaksanakan pekerjaan penginjilan?
□ Apa cara penting untuk melaksanakan pekerjaan penginjilan, dan apa yang memperlihatkan bahwa hal ini berhasil?
□ Mengapa penting untuk merencanakan kegiatan penginjilan kita?
□ Bagaimana hendaknya kita berpakaian bila ikut dalam kegiatan penginjilan?