-
Selamat atau Binasa pada waktu ”Sengsara Yang Besar”Menara Pengawal—1982 (No. 48) | Menara Pengawal—1982 (No. 48)
-
-
5. Apa yang dilambangkan oleh ”Gehenna”?
5 Sebaliknya, Alkitab sama sekali tidak menyatakan bahwa Kristus memiliki kunci-kunci Gehenna. Ia berbicara tentang Gehenna, dengan mengatakan, ”Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia [Yehuwa] yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka [Gehenna, NW].” (Matius 10:28) Ketika memberi komentar tentang ayat ini dalam bukunya Immortality of the Soul or Resurrection of the Dead? (bahasa Prancis), Profesor Oscar Cullmann menulis, ”psy·kheʹ [jiwa] di sini tidak memaksudkan pemikiran Yunani tentang jiwa tetapi sebaliknya harus diterjemahkan ’kehidupan’. . . . W. G. Kümmel . . . juga menulis dengan alasan yang baik: Mat. 10:28 ’tidak berusaha menonjolkan peri tidak berkematian dari jiwa, tetapi menekankan fakta bahwa Allah saja yang dapat membinasakan bukan hanya kehidupan di bumi melainkan juga kehidupan surgawi’.” Ya, Gehenna melambangkan kebinasaan total yang tidak memungkinkan adanya kebangkitan. The New Bible Commentary (Edisi Kedua, halaman 786) mendefinisikan Gehenna sebagai ”suatu gambaran tentang ’kematian yang kedua’.”—Wahyu 21:8.
-
-
Selamat atau Binasa pada waktu ”Sengsara Yang Besar”Menara Pengawal—1982 (No. 48) | Menara Pengawal—1982 (No. 48)
-
-
9. Bagaimana Matius 10:28 memperlihatkan keputusan akhir dari pengadilan Yehuwa?
9 Meskipun Yehuwa telah memperlihatkan bahwa ’kesabaranNya’ menakjubkan karena Ia ”menghendaki . . . supaya semua orang berbalik dan bertobat”, Ia tahu bahwa tidak semua orang mau bertobat. Itulah sebabnya mengapa Yesus memperingatkan kita untuk ’takut terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa [kehidupan] maupun tubuh di dalam neraka [Gehenna]”. Dalam memberi komentar tentang ayat ini, New International Dictionary of New Testament Theology menyatakan, ”Mat. 10:28 bukan mengajarkan kemungkinan peri tidak berkematian dari jiwa tetapi keputusan yang tidak dapat diubah dari pengadilan ilahi atas orang-orang yang tidak bertobat.”
-