PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Ular Tembaga
    Buku Cerita Alkitab
  • Ular dalam Ibadat​—Dahulu dan Sekarang
    Sedarlah!—2010
  • Kulit Ular
    Sedarlah!—2014
  • Inginkah Anda Melihat Kobra?
    Sedarlah!—1996
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

ULAR BERBISA

1. Kata benda Ibrani sa·rafʹ, dalam bentuk jamaknya, diterjemahkan di Yesaya 6:2, 6 menjadi ”para serafim” dan secara harfiah berarti ”yang berapi-api”, atau ”yang bernyala-nyala”. Kata itu juga dikombinasikan dengan istilah Ibrani yang umum untuk ular (na·khasʹ) dan diterjemahkan ”berbisa”, atau ”beracun”, mungkin memaksudkan efek rasa terbakar dan radang akibat bisa ular. (Ul 8:15) Istilah ini pertama kali disebutkan pada waktu Allah menghukum orang-orang Israel yang memberontak dengan mengirim ”ular-ular berbisa [han·nekha·syimʹ has·sera·fimʹ]” ke tengah-tengah mereka. Setelah Musa memohonkan belas kasihan, Yehuwa menyuruhnya untuk membuat ”ular berbisa” dan menaruh ular itu pada sebuah tiang. Jika orang-orang yang dipagut menatap ular tersebut, mereka akan sembuh dan tetap hidup. Musa membuat ular itu dari tembaga. (Bil 21:6-9; 1Kor 10:9) Yesus memberikan makna nubuat pada peristiwa ini dengan menyatakan, ”Sebagaimana Musa mengangkat ular itu di padang belantara, demikian pula Putra manusia harus diangkat, agar setiap orang yang percaya kepadanya dapat memperoleh kehidupan abadi.”—Yoh 3:14, 15.

Di Yesaya 14:29 dan 30:6 ”ular beracun yang terbang” disebutkan dalam penghukuman dari Allah atas Filistia dan dalam uraian tentang daerah padang belantara di sebelah selatan Yehuda. Ada yang menganggap ungkapan ”terbang” itu memaksudkan sambaran secepat kilat di udara yang dilakukan ular berbisa sewaktu menyerang.

2. [Ibr., ʼef·ʽehʹ; tsif·ʽo·niʹ; Yn., eʹkhi·dna]. Ular beracun yang memiliki taring-taring sangat istimewa yang dapat ditekuk ke belakang pada langit-langit mulut sewaktu tidak digunakan. Bisa ular berbeda-beda bergantung jenisnya, beberapa di antaranya terdapat di Palestina. Salah satu yang paling berbahaya adalah ular-bandotan pasir (Vipera ammodytes) di Lembah Yordan. Jenis yang lain adalah ular-bandotan Palestina (Vipera palaestina). Kata Ibrani ʼef·ʽehʹ umumnya dikaitkan dengan kata Arab ʼafʽan, yang memaksudkan ular permadani, yakni sejenis ular berbisa di dataran Yerikho yang berpasir.

Potensi racun ular berbisa disinggung di Ayub 20:16, sewaktu Zofar berbicara tentang ”lidah ular berbisa” yang dapat mematikan. Pada waktu rasul Paulus berada di P. Malta setelah mengalami karam kapal, seekor ular berbisa keluar dan memagut tangan Paulus ketika ia sedang mengumpulkan dan meletakkan seberkas potongan kayu di atas api. Akan tetapi, Paulus ”mengebaskan makhluk berbisa itu ke dalam api dan ia tidak menderita celaka”, meskipun orang-orang yang berdiri di dekatnya menyangka bahwa tangan Paulus akan membengkak karena radang atau ia tiba-tiba mati.—Kis 28:3-6.

Sebagai Ilustrasi. Gigitan ular berbisa yang berbahaya digunakan sebagai ilustrasi di Amsal 23:32; di ayat ini Salomo yang berhikmat menggambarkan efek minum anggur secara berlebihan, dengan mengatakan, ”Ia menggigit sama seperti ular, dan ia menyemburkan racun sama seperti ular berbisa [Ibr., u·khetsif·ʽo·niʹ].” Sewaktu menjabarkan kefasikan yang dipraktekkan Israel, umat Allah, nabi Yesaya menulis, ”Mereka menetaskan telur ular berbisa . . . Siapa pun yang memakan telur mereka, akan mati, dan telur yang dipecahkan akan menetaskan ular berbisa.” (Yes 59:5) Kebanyakan ular bertelur, dan meskipun mayoritas ular berbisa tidak termasuk ovipar (bertelur), beberapa jenis adalah ovipar.

Yohanes Pembaptis menyebut orang-orang Farisi dan Saduki ”keturunan ular berbisa”. (Mat 3:7; Luk 3:7) Dan Yesus Kristus menyebut para penulis dan orang Farisi ”keturunan ular berbisa” karena kefasikan mereka dan bahaya rohani yang mematikan yang dapat mereka timbulkan atas orang-orang yang polos.—Mat 12:34; 23:33.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan