PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Keterangan Tambahan Markus—Pasal 7
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Apa yang Menajiskan Orang?
    Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Apa yang Membuat Seseorang Najis?
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Mempraktekkan Pengabdian yang Saleh kepada Orang Tua yang Sudah Lanjut Usia
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-37)
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1

KORBAN

1. Sebagaimana dijelaskan di Markus 7:11, ”korban” adalah ”persembahan yang dibaktikan kepada Allah”. Kata Yunani yang diterjemahkan ”korban” di ayat itu adalah kor·banʹ, yaitu padanan kata Ibrani qor·banʹ, yang artinya persembahan. Kata qor·banʹ dalam buku Imamat dan Bilangan digunakan untuk persembahan yang mengandung darah maupun tidak. (Im 1:2, 3; 2:1; Bil 5:15; 6:14, 21) Kata Ibrani ini juga digunakan di Yehezkiel 20:28 dan 40:43. Kata jadian dari kata Yunani kor·banʹ adalah kor·ba·nasʹ, yang terdapat di Matius 27:6 yang melaporkan bahwa menurut para imam kepala, hukum melarang orang untuk mengambil uang pengkhianatan yang telah Yudas lemparkan ke dalam bait lalu menjatuhkan keping-keping perak itu ke dalam ”perbendaharaan suci [suatu bentuk kata kor·ba·nasʹ]”, karena itu adalah ”harga darah”.

Pada masa pelayanan Yesus Kristus di bumi, suatu praktek yang patut dicela berkembang sehubungan dengan pemberian yang dibaktikan kepada Allah. Mengenai hal itu, Yesus mengecam orang Farisi sebagai orang munafik karena mereka lebih mengutamakan tradisi mereka sendiri daripada hukum Allah. Mereka mengaku telah menyimpan bagi Allah apa yang telah mereka nyatakan sebagai ”korban”, dan dengan demikian mengesampingkan tuntutan ilahi untuk menghormati orang tua mereka. (Mat 15:3-6) Seseorang bisa saja mengatakan bahwa hartanya atau sebagian darinya ’adalah korban’. Orang Farisi pada zaman itu mengajarkan bahwa setelah seseorang menyatakan apa yang dimilikinya adalah ”korban”, atau pemberian yang dibaktikan kepada Allah, ia tidak boleh menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan orang tuanya, tidak soal betapa miskin orang tuanya, tetapi ia sendiri boleh menggunakan miliknya tersebut sesuai dengan kehendaknya sampai ia sendiri mati. Jadi, walaupun orang-orang Farisi tersebut mengaku menghormati Allah, hati mereka tidak selaras dengan tuntutan-Nya yang adil-benar.—Mrk 7:9-13.

Sejarawan bernama Yosefus menghubungkan ”korban” dengan orang-orang; ia menyatakan, ”Orang-orang yang menggambarkan dirinya sebagai ’Korban’ bagi Allah—artinya, apa yang disebut oleh orang Yunani sebagai ’pemberian’—apabila ingin dibebaskan dari kewajiban itu harus membayar jumlah tertentu kepada para imam.” (Jewish Antiquities, IV, 73 [iv, 4]) Tetapi kata ”korban” lebih umum digunakan untuk harta yang dibaktikan sebagai pemberian bagi Allah.

2. Lihat PERSEMBAHAN; TEBUSAN.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan