PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w87_s-39 hlm. 18-23
  • Kaum Remaja​—Apa yang Akan Kalian Lakukan dengan Kehidupan Kalian?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kaum Remaja​—Apa yang Akan Kalian Lakukan dengan Kehidupan Kalian?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-39)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Panutan yang Populer
  • Nasihat Apa yang Harus Diikuti
  • Panutan yang Harus Kita Perhatikan
  • Hidup untuk Dunia Baru Allah
  • Timotius—”Anak yang Sejati dalam Iman”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Timotius—Siap dan Rela Melayani
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Kaum Muda​—Kejarlah Cita-cita yang Menghormati Allah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • ”Anak yang Kukasihi dan Setia dalam Tuan”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-39)
w87_s-39 hlm. 18-23

Kaum Remaja​—Apa yang Akan Kalian Lakukan dengan Kehidupan Kalian?

”Supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati . . . untuk mereka.”—2 KORINTUS 5:15.

1. Pernyataan terima kasih apa yang telah diucapkan oleh orang-orang, dan mengapa?

’TERIMA KASIH! Saya berhutang kehidupan kepada anda!’ Orang-orang yang diselamatkan dari kebakaran rumah atau dari bahaya tenggelam telah mengatakan hal itu kepada penyelamat mereka. Dan kaum remaja Kristen yang memperlihatkan penghargaan memberikan pernyataan sedemikian kepada orangtua mereka. Mereka tidak hanya memaksudkan kehidupan jasmani yang diterima dari orangtua tetapi terutama pemeliharaan yang pengasih dan pendidikan yang memungkinkan kaum remaja kelak menerima ”janji yang telah dijanjikanNya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal”.—1 Yohanes 2:25.

2. Mengingat keterangan apa saudara harus memikirkan pertanyaan, Apa yang akan saudara lakukan dengan kehidupan saudara?

2 Kasih telah menggerakkan Allah Yehuwa untuk menyediakan bagi kita masing-masing kehidupan kekal, ”hidup yang sebenarnya”. ”Allah . . . telah mengasihi kita dan . . . telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” (1 Timotius 6:19; 1 Yohanes 4:10) Pikirkan pula, tentang kasih yang telah diperlihatkan oleh PutraNya, Yesus, dengan mengalami kematian secara menyakitkan agar kita dapat memperoleh hidup kekal! (Yohanes 15:13) Mengingat apa yang telah disebut di atas, Apa yang akan kalian lakukan dengan kehidupan kalian?

3. Apa yang sering menentukan apa yang dilakukan orang-orang dengan kehidupan mereka?

3 Kaum remaja sering mendapat pertanyaan ini, dalam satu atau lain bentuk, dari para pembimbing siswa di sekolah atau orang-orang lain yang berminat akan masa depan mereka. Apa yang akan menentukan jawaban saudara? Apakah ini hanya akan ditentukan oleh selera pribadi? Apakah faktor penentunya adalah nasihat dari orang-orang yang ingin agar saudara mendapat kedudukan yang terjamin di lingkungan duniawi? Atau apakah yang akan saudara lakukan dengan kehidupan saudara ditentukan oleh pertimbangan yang lebih luhur? Peringatan yang terilham berbunyi, ”Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” (2 Korintus 5:15) Ya, betapa bagus jika cara kita menggunakan kehidupan kita mencerminkan rasa terima kasih untuk apa yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus dan Bapa surgawiNya bagi kita!

Panutan yang Populer

4. Siapakah panutan yang paling populer dewasa ini?

4 Namun, siapakah tokoh-tokoh yang paling populer dewasa ini, orang-orang yang pada umumnya dianggap sebagai panutan atau teladan oleh kaum muda? Bukankah mereka orang-orang yang kaya dan terkenal di dunia, tidak soal standar-standar moral mereka? Bila saudara melihat dalam kamar dari banyak remaja, gambar-gambar siapakah yang saudara lihat tergantung pada dinding? Sering kali gambar dari musikus, bintang film, dan atlet. Kaum remaja biasanya mengimpikan pada suatu hari akan mencapai sukses duniawi yang serupa atau mungkin untuk menikah dengan seseorang yang mempunyai ciri-ciri fisik seperti orang-orang tersebut. Bagaimana dengan saudara? Apa yang saudara inginkan dari kehidupan ini?

5, 6. (a) Mengapa dapat dikatakan bahwa sukses duniawi tidak dapat menghasilkan kepuasan sejati? (b) Apa sumber dari kepuasan sejati?

5 Jika saudara mendapat sukses duniawi yang sama seperti orang-orang terkemuka yang dikagumi, apakah saudara akan benar-benar merasa bahagia dan puas? Salah seorang aktris Hollywood yang paling sukses mengatakan, ”Saya sudah mengecap kekayaan dan semua perkara materi. Semua itu sama sekali tidak ada artinya. Di sini ada seorang psikiater untuk tiap kolam renang, belum lagi perceraian dan anak-anak yang membenci orangtua mereka.”—Pengkhotbah 5:10; 1 Timotius 6:10.

6 Seorang atlet pelajar yang menonjol prestasinya, pemenang dalam lomba lari 10 kilometer untuk wanita di New York pada tahun 1981, menjadi begitu kecewa sehingga ia mencoba bunuh diri. ”Saya telah belajar banyak kebenaran tentang kehidupan dalam beberapa bulan belakangan ini,” tulisnya setelah itu. ”Salah satu ialah bahwa kepuasan sejati tidak diperoleh dalam cara yang diperjuangkan begitu banyak orang untuk mencapai kesempurnaan dan prestasi. Kepuasan bagi saya tidak diperoleh dengan menjadi siswa nomor satu, juara lari tingkat negara bagian atau mempunyai bentuk tubuh yang menarik.” Ya, orang-orang perlu belajar bahwa kepuasan sejati hanya dapat diperoleh dengan mempunyai hubungan pribadi dengan Allah, karena hanya Dia saja yang dapat memberikan perdamaian dan kebahagiaan sejati.—Mazmur 23:1, 6; 16:11.

7. Berkenaan menyadari kepuasan sejati, betapa pentingkah pendidikan tinggi dan sukses duniawi?

7 Maka jelas, saudara jangan berusaha meniru orang-orang yang hanya berjuang untuk mendapatkan kedudukan terkemuka dan kekayaan. Bahkan para penulis duniawi mengakui bahwa sukses duniawi tidak dapat memberikan kepuasan sejati. Kolumnis Bill Reel menulis, ”Anda lulus dari perguruan tinggi dengan impian untuk masa depan. Menyedihkan sekali, kebanyakan dari cita-cita anda akan lenyap menjadi debu. Saya tidak ingin menjatuhkan semangat anda, tetapi ada baiknya anda mendengar kebenarannya: Pada waktu anda mendapatkan harta benda yang anda inginkan, jika anda berhasil mendapatkannya, dan pada waktu anda mencapai sukses yang anda kejar, jika anda berhasil mencapainya, hal-hal itu tidak memberikan kepuasan kepada anda. Sebaliknya, justru pada saat-saat anda berharap akan merasa sangat gembira dalam kemenangan, anda akan merasa kosong dan tidak puas, sedih dan tidak gembira, gelisah dan tidak tentram.”—New York Daily News, 26 Mei 1983.

8. Apa alasan kuat untuk tidak mengejar karir duniawi?

8 Namun bagi kita yang waspada akan arti dari peristiwa-peristiwa dunia dari sudut pandangan nubuat Alkitab, ada alasan yang jauh lebih kuat untuk tidak menaruh karir duniawi di tempat yang paling utama dalam kehidupan. (Matius 24:3-14) Kita dapat membandingkan diri sendiri dengan seseorang yang melihat gedung dengan tulisan, ”Perusahaan Ini Bangkrut.” Apakah kita akan melamar pekerjaan di sana? Tentu tidak! Dan jika kita bekerja untuk perusahaan sedemikian, bijaksana jika kita mencari pekerjaan di tempat lain. Maka, tanda itu nyata dimana-mana, dalam lembaga-lembaga dunia ini, ”Perusahaan Bangkrut—Akhir Sudah Dekat!” Ya, ”Dunia ini sedang lenyap,” Alkitab meyakinkan kita. (1 Yohanes 2:17) Jadi, dengan bijaksana kita tidak akan menjadikan orang-orang yang sangat terlibat dengan dunia ini sebagai panutan.

Nasihat Apa yang Harus Diikuti

9. Nasihat duniawi apa yang mungkin diberikan oleh mereka yang nampaknya menginginkan yang terbaik bagi saudara?

9 Kehidupan saudara tidak hanya dibentuk oleh orang-orang yang saudara sangat respek tetapi sering juga oleh sanak keluarga dan teman-teman yang, menurut mereka, ’menginginkan yang terbaik bagi saudara’. ’Kau harus mencari nafkah,’ mereka mungkin mengatakan. Jadi mereka mungkin menasihati saudara untuk mendapat pendidikan di perguruan tinggi atau universitas sebagai persiapan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. ’Penulis Alkitab Lukas adalah seorang dokter,’ mereka mungkin mengatakan, ’dan rasul Paulus diajar oleh guru Taurat Gamaliel.’ (Kolose 4:14; Kisah 5:34; 22:3) Namun, analisalah dengan saksama nasihat sedemikian.

10. Nasihat apa yang diberikan oleh Lukas dan Paulus, dan apa yang dapat dikatakan tentang kegiatan mereka sebelum menjadi Kristen?

10 Sang dokter Lukas tidak pernah menganjurkan orang-orang Kristen untuk mengikuti contoh karirnya sebelum itu dengan menjadi dokter; tetapi Lukas menyatakan bahwa kehidupan Yesus dan rasul-rasulnyalah yang harus ditiru. Jelas Lukas menjadi dokter sebelum ia belajar mengenal Kristus namun setelah itu ia menaruh pelayanan Kristennya di tempat pertama dalam kehidupan. Halnya sama dengan Paulus. Sebaliknya dari menganjurkan orang-orang lain untuk meniru dia sama seperti ia pernah meniru Gamaliel, Paulus menulis, ”Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” Paulus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pengetahuan tentang Kristus sehingga ia mengatakan bahwa jika dibandingkan, ia menganggap hal-hal yang dulu ia kejar sebagai ”sampah”.—1 Korintus 11:1; Filipi 3:8.

11. (a) Apa yang dikatakan Petrus kepada Yesus, dan mengapa? (b) Bagaimana jawab Yesus?

11 Ingat, perasaan sentimentil dapat menyebabkan bahkan mereka yang mengasihi saudara memberikan nasihat yang tidak bijaksana. Misalnya, ketika Yesus berbicara tentang apa yang menanti dia selama pelayanannya di Yerusalem, rasul Petrus menjawab, ”Tuhan, sayangilah dirimu sendiri; hal itu sekali-kali takkan menimpa engkau.” (NW) Petrus mengasihi Yesus dan tidak ingin dia menderita. Namun Yesus menegur Petrus dengan keras karena Ia menyadari bahwa untuk melaksanakan kehendak Allah Ia harus menderita dan juga dibunuh oleh para penentang.—Matius 16:21-23.

12. Nasihat apa yang mungkin diberikan oleh orang-orang yang bermaksud baik kepada kaum muda, dan mengapa?

12 Demikian pula, ada orangtua atau teman-teman yang mungkin tidak menganjurkan saudara untuk menempuh haluan rela berkorban. Karena perasaan emosi yang salah, mereka mungkin ragu-ragu menganjurkan saudara untuk menerima penugasan dalam dinas perintis sepenuh waktu, untuk melayani sebagai utusan injil, atau menjadi pekerja sukarela di kantor cabang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mungkin mengatakan, ’Sebaiknya, mengapa engkau tidak kawin saja dan tinggal berdekatan dengan kami?’ Atau, ’Kau tahu, di Betel kau harus bekerja keras. Mungkin lebih baik kau tinggal bersama kami.’ Dengan kata lain, seperti Petrus katakan, ”Sayangilah dirimu sendiri.”

13. (a) Pandangan yang telah diubah apa dinyatakan Petrus? (b) Apa artinya menjadi seorang Kristen sejati?

13 Bahkan hamba-hamba Yehuwa kadang-kadang perlu mengubah cara berpikir mereka. Demikian pula Petrus, dan dengan pandangan yang sudah diubah, ia menulis, ”Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya.” (1 Petrus 2:21) Menempuh kehidupan Kristen yang sejati berarti rela berkorban, ya, bahkan menderita. Ini bukan haluan yang mudah, tetapi sebagai orang Kristen untuk haluan inilah kita dipanggil. Menerimanya berarti ’tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati untuk kita’. (2 Korintus 5:15) Dengan terus memandang panutan yang baik ini akan membantu kita untuk menggunakan kehidupan dalam haluan rela berkorban.

Panutan yang Harus Kita Perhatikan

14. Teladan apakah yang diberikan oleh Yesus?

14 Teladan khusus yang perlu saudara perhatikan ialah yang diberikan oleh Yesus. Sebagai orang yang sempurna, ia bisa saja menjadi atlet, musikus, dokter, atau ahli hukum yang paling besar yang pernah dikenal oleh dunia ini. Tetapi perhatiannya dipusatkan untuk menyenangkan Bapa surgawinya, bahkan pada waktu Yesus masih remaja. (Lukas 2:42-49) Belakangan ia mengatakan, ”Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” (Lukas 4:43) Pada musim panas yang lalu sebuah surat dalam majalah gereja Ministry (Pelayanan) menjelaskan, ”Juruselamat kita senang untuk menyingkir dari kumpulan banyak orang, dan Ia kemudian pergi dari rumah ke rumah—mencari jiwa. Berhadapan dengan satu orang hadirin merupakan kesenanganNya. Maka Ia dapat menanamkan kebenaran—kasih Allah.”—Lukas 10:1-16.

15. (a) Mengapa pengabaran dari rumah ke rumah suatu tantangan? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa dinas dari rumah ke rumah dari kaum muda sangat jitu?

15 Memang, pengabaran dari rumah ke rumah tidak mudah. Dituntut pelajaran yang sungguh-sungguh untuk mengerti kabar baik dari Kerajaan dan usaha dalam mempersiapkan persembahan yang berarti. Juga, dinas ini menuntut keteguhan hati, karena kebanyakan penghuni rumah tidak berminat, dan ada yang bahkan bersikap bermusuhan. Namun, dinas dari rumah ke rumah dari kalian kaum muda mempunyai pengaruh yang menakjubkan, seperti dikatakan dalam majalah jemaah gereja Italia La Voce. Penulisnya mengatakan, ”Secara pribadi, saya senang dengan Saksi-Saksi Yehuwa,” yang, ia jelaskan, ”datang dan mengunjungi anda di rumah.” Ia berkomentar, ”Mereka yang saya kenal mempunyai sopan-santun yang sempurna, berbicara dengan lemah lembut; orang-orang yang tampan dan kebanyakan masih muda. Keelokan rupa dan usia muda, bila dipertunjukkan dengan baik, sangat menggugah hati.”

16. (a) Untuk kegiatan apa kaum muda patut dipuji? (b) Bagaimana organisasi Saksi-Saksi Yehuwa dibandingkan dengan gereja-gereja dalam melaksanakan pekerjaan yang paling penting di bumi?

16 Pasti, kalian kaum muda yang menjadikan Kristus sebagai panutan patut dipuji! Lebih dari 12.000 remaja, yang berumur 25 dan ke bawah, berada dalam dinas perintis di Amerika Serikat, dan puluhan ribu lagi merintis di tempat lain. (Mazmur 110:3, BIS) Yakinlah bahwa tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting yang dapat saudara lakukan! Bahkan penulis dalam majalah gereja yang disebut di atas mengatakan, ”Allah berkata bahwa pekerjaan yang paling penting ialah kunjungan dari rumah ke rumah—mencari jiwa,” namun ia melanjutkan, ”Apa yang anda katakan mengenai ini? Berapa banyak kunjungan yang anda dan saya lakukan? Saya tidak melihat jenis pekerjaan ini banyak disebut dalam PELAYANAN.” Tidakkah kita dapat bersyukur bahwa kita bergabung dengan suatu organisasi yang menekankan persyaratan untuk meniru teladan Yesus dalam pengabaran?

17. Apa yang telah dicapai oleh Timotius pada waktu ia mungkin masih remaja, dan apa yang menunjukkan bahwa ia masih remaja pada waktu itu?

17 Karena apa yang akan saudara lakukan dengan kehidupan saudara banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang saudara kagumi, perkembangkan pula kekaguman untuk panutan yang diberikan oleh Timotius muda. Ia dilahirkan tidak lama sebelum Yesus mati, dan sebagai seorang pemuda Timotius meninggalkan keluarganya dan ikut bersama rasul Paulus dalam perjalanan utusan injilnya yang kedua. Beberapa bulan kemudian segerombolan orang-orang memaksa Paulus dan Silas untuk melarikan diri dari Tesalonika, tetapi itu terjadi sesudah mereka menjadikan beberapa murid. (Kisah 16:1-3; 17:1-10, 13-15) Tidak lama setelah itu Paulus mengutus Timotius ke daerah yang berbahaya itu untuk menghibur murid-murid dalam ujian yang sedang mereka alami. (1 Tesalonika 3:1-3) Timotius kemungkinan hampir mendekati umur dua puluh tahun waktu itu, karena kira-kira 12 sampai 14 tahun kemudian Paulus masih menyebutnya ”muda”. (1 Timotius 4:12) Tidakkah saudara mengagumi seorang pemuda yang berani, rela berkorban seperti itu?

18. Mengapa Paulus akan mengutus Timotius kepada orang-orang Korintus?

18 Lima tahun setelah Timotius ditugaskan untuk menguatkan saudara-saudara di Tesalonika, Paulus menulis kepada orang-orang Korintus dari Efesus, ”Turutilah teladanku! Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, . . . Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti [”metodeku”, NW] dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana.” (1 Korintus 4:16, 17) Timotius muda, karena sudah bekerja bersama Paulus selama lima tahun, mengetahui benar metode mengajar Paulus. Ia tahu bagaimana Paulus telah menyampaikan berita kepada orang-orang Efesus, termasuk bagaimana ia mengajar mereka ”di hadapan orang banyak dan di dalam rumah-rumah”. (Kisah 20:20, 21, Bode) Karena telah dilatih dengan baik dalam cara-cara pengabaran sedemikian, Timotius benar-benar dapat menjadi bantuan yang bagus bagi sidang-sidang!

19. Apa yang Paulus katakan tentang Timotius lebih dari sepuluh tahun setelah mereka melayani bersama?

19 Lima atau enam tahun lagi berlalu, dan Paulus berada dalam penjara di Roma. Timotius, yang baru saja dibebaskan dari penjara, ada besertanya. (Ibrani 13:23) Bayangkan adegannya: Kemungkinan dengan menggunakan Timotius sebagai sekretarisnya, Paulus mendiktekan sepucuk surat kepada orang-orang Filipi. Dengan penuh pertimbangan, Paulus selanjutnya mengatakan, ”Dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, . . . Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; . . . Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.”—Filipi 1:1; 2:19-22.

20. Apa yang membuat Timotius menjadi panutan yang begitu mengagumkan bagi kaum muda?

20 Pasti, Timotius muda adalah teladan yang mengagumkan! Ia seorang rekan yang begitu dapat dipercaya dan setia bagi Paulus, yang berpaut kepadanya dalam masa senang dan susah, mendukungnya dalam pekerjaan pengabaran, dan rela melayani ke manapun ia dikirim. Ia mengorbankan apa yang disebut kehidupan yang normal di rumah, namun kehidupannya dalam dinas Allah benar-benar telah mendatangkan kepuasan kepadanya. Timotius benar-benar ’tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Kristus, yang telah mati untuk dia’. (2 Korintus 5:15) Apakah saudara tergerak untuk meniru teladannya?

Hidup untuk Dunia Baru Allah

21. Mengapa kita dapat mengatakan bahwa Timotius selalu memikirkan hal-hal rohani?

21 Timotius, sebenarnya, hidup untuk dunia baru Allah. Ia tidak hanya memikirkan apa yang ada sekarang tetapi menggunakan kehidupannya sehingga menghasilkan manfaat yang kekal. (Matius 6:19-21) Karena ayah Timotius seorang Yunani dan rupanya seorang yang tidak beriman, ia mungkin menganjurkan Timotius untuk mengejar pendidikan tinggi dan karir duniawi. Tetapi sebagai hasil dari pengajaran yang saleh dari ibu dan neneknya, kehidupan Timotius sibuk dengan sidang Kristen. Ia mengejar kepentingan rohani, rupanya tetap melajang sedikitnya untuk suatu waktu, dan memenuhi syarat untuk melayani bersama rasul Paulus.—2 Timotius 1:5.

22. Bagaimana brosur School menonjolkan haluan kehidupan yang sama dengan haluan Timotius kepada kaum muda dewasa ini?

22 Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara akan menggunakan masa muda saudara dalam haluan yang ditempuh Timotius? Brosur School and Jehovahˈs Witnesses menyebutkan haluan kehidupan sedemikian ketika menjelaskan mengenai kaum muda Saksi, ”Cita-cita utama mereka dalam kehidupan ialah melayani dengan jitu sebagai pelayan-pelayan Allah, dan mereka menghargai pendidikan di sekolah sebagai bantuan untuk mencapai tujuan itu. Jadi umumnya mereka memilih kursus yang berguna untuk menunjang diri mereka sendiri dalam dunia modern. Jadi, banyak yang mungkin mengambil kursus kejuruan atau sekolah kejuruan. Pada waktu meninggalkan bangku sekolah mereka ingin mendapat pekerjaan yang memungkinkan mereka berkonsentrasi pada pekerjaan mereka yang utama, pelayanan Kristen.”

23. Mengapa seharusnya tidak sulit bagi kaum muda Kristen untuk menjawab pertanyaan, Apa yang akan saya lakukan dengan kehidupan saya?

23 Bagi saudara yang benar-benar menghargai apa yang dilakukan Allah Yehuwa dan PutraNya untuk saudara, seharusnya tidak sulit menjawab pertanyaan, Apa yang akan saya lakukan dengan kehidupan saya? Sebaliknya dari hidup untuk diri sendiri dan kesenangan pribadi, saudara akan menggunakan kehidupan saudara untuk melakukan kehendak Allah. Saudara akan menempuh kehidupan, seperti Timotius, sebagai seorang yang rohani.

Pertanyaan-Pertanyaan untuk Ulangan

◻ Mengapa orang-orang Kristen sejati hendaknya tidak menaruh karir duniawi di tempat pertama dalam kehidupan?

◻ Nasihat yang salah apa telah diberikan oleh beberapa orang, namun apa yang dapat kita pelajari dari jawaban Yesus kepada Petrus?

◻ Dalam hal-hal apa Yesus dan Timotius merupakan panutan yang baik bagi kaum muda?

◻ Apa artinya memiliki cara berpikir rohani?

[Gambar di hlm. 20]

Lukas, walaupun seorang dokter yang terlatih, menaruh perkara-perkara Kristen di tempat pertama dalam kehidupan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan