-
Berkat Yehuwa Menjadikan KayaMenara Pengawal—1986 (Seri 25) | Menara Pengawal—1986 (Seri 25)
-
-
5. Bagaimana pandangan Yesus mengenai kekayaan?
5 Yesus sering mengemukakan bahaya dari kekayaan, karena bahaya ini dihadapi semua orang, baik yang kaya maupun yang tidak kaya. (Matius 6:24-32; Lukas 6:24; 12:15-21) Sebagai dasar untuk memeriksa diri sendiri, pertimbangkan apa yang Yesus katakan pada suatu kesempatan, seperti diceritakan di Matius 19:16-24; Markus 10:17-30; dan Lukas 18:18-30. Sebenarnya, ada baiknya saudara berhenti sebentar dan membaca salah satu kisah tersebut atau semuanya.
-
-
Berkat Yehuwa Menjadikan KayaMenara Pengawal—1986 (Seri 25) | Menara Pengawal—1986 (Seri 25)
-
-
7 Setelah itu Yesus menyatakan, ”Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Lukas 18:24, 25) Apakah nasihat itu hanya bagi penguasa kaya tersebut? Atau apakah saudara terlibat, tidak soal saudara kaya atau miskin? Mari kita lihat.
8. (a) Seperti apakah penguasa muda Yahudi itu? (b) Kesalahan apa yang ia lakukan, dan mengapa hal itu seharusnya memprihatinkan kita?
8 Saudara akan dibantu untuk memahami keadaan penguasa muda itu jika saudara membayangkan seseorang yang serupa pada jaman modern—seorang muda Kristen yang bersih, mempunyai banyak pengetahuan Alkitab, moral yang baik, dan berasal dari keluarga kaya. Saudara mungkin saja iri dengan orang sedemikian pada jaman sekarang. Tetapi Yesus melihat suatu kekurangan yang besar pada pria muda Yahudi itu: Kekayaan atau harta bendanya terlalu penting dalam kehidupannya. Jadi Yesus memberi nasihat di atas. Saudara dapat melihat mengapa kisah Alkitab ini berlaku bagi kita semua, kaya atau miskin. Uang dan harta benda dapat menjadi sangat penting bagi semua orang di antara kita, tidak soal kita sudah memilikinya atau hanya ingin memilikinya.
9. Bagaimana kita tahu bahwa Yesus tidak mengutuk kekayaan itu sendiri?
9 Yesus tidak mengatakan bahwa seseorang yang kaya secara materi tidak dapat melayani Allah. Banyak orang telah berbuat demikian. Pria muda Yahudi itu telah melakukannya—dalam suatu taraf tertentu. Zakheus, pemungut cukai itu, adalah ”seorang yang kaya”. (Lukas 19:2-10) Ada orang-orang Kristen terurap pada abad pertama yang kaya dan karena itu mendapat tantangan istimewa agar ”suka memberi dan membagi.” (1 Timotius 6:17, 18; Yakobus 1:9, 10) Dan ada juga orang-orang Kristen yang kaya dewasa ini. Mereka sering memberi dengan murah hati untuk mendukung pekerjaan Kerajaan, merelakan rumah mereka untuk perhimpunan, dan menggunakan mobil mereka dalam pelayanan. Maka, mengapa Yesus mengucapkan kata-kata di atas mengenai orang kaya dan unta? Apa yang dapat kita pelajari dari padanya?
10. Apa yang dapat kita simpulkan dari nasihat Yesus pada peristiwa itu?
10 Seperti dapat saudara mengerti, seseorang bisa saja mulai beribadat kepada Allah; namun membuktikan diri setia sampai akhir adalah hal lain. (Matius 24:13; Filipi 3:12-14) Mungkin saja hal ini ada dalam pikiran Yesus ketika ia mengatakan, ”Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Markus 10:25) Seekor unta tidak mungkin dapat masuk melewati lubang yang kecil dari sebuah jarum jahit, jadi Yesus jelas menggunakan gaya bahasa hiperbola, suatu pernyataan yang dibesar-besarkan yang tidak dimaksudkan untuk dimengerti secara harfiah. Tetapi, ini menunjukkan betapa sulitnya bagi seorang kaya untuk melakukan sesuatu. Apa itu? Bukan hanya mulai melayani Allah, tidak, tetapi ”masuk ke dalam Kerajaan”, benar-benar mendapat hidup kekal. Tidak soal bagaimana keadaan saudara secara keuangan, nasihat Yesus dapat membantu jalan pikiran saudara, kemajuan rohani saudara, dan usaha saudara untuk mendapat hidup kekal.
-