PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Agama Palsu Berperan sebagai Pelacur
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2004
  • Suatu Misteri​—Siapa Gerangan Pelacur Babel Besar?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Menghukum Pelacur yang Keji
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

SUNDAL

Seorang pelacur. Kata ini biasanya diterapkan atas seorang perempuan yang melakukan hubungan seks di luar ikatan pernikahan, terutama jika ia biasa melakukan hal ini demi upah dalam bentuk tertentu. Sebenarnya, kata Yunani porʹne (sundal; perempuan yang melakukan percabulan; pelacur) berasal dari kata dasar yang berarti ”menjual”. (Pny 17:1, Rbi8, ctk.) Kata Ibrani zoh·nahʹ (sundal; pelacur) berasal dari kata kerja dasar za·nahʹ, yang artinya ”bersundal; melakukan hubungan amoral; melakukan pelacuran; melakukan percabulan”.—Lihat PELACUR.

Sejak awal mula, persundalan dikutuk oleh Allah. Standar yang sempurna untuk pernikahan ditetapkan di Eden oleh Allah sendiri pada waktu pernikahan Adam dan Hawa, sewaktu Ia menyatakan, ”Seorang pria akan meninggalkan bapaknya dan ibunya dan ia harus berpaut pada istrinya dan mereka harus menjadi satu daging.” (Kej 2:24) Meskipun Allah mengutuk persundalan, Ia mengizinkan pergundikan dan poligami, bahkan di kalangan hamba-hamba-Nya, sampai tiba waktu-Nya untuk menetapkan kembali standar yang sempurna bagi pernikahan, melalui Yesus Kristus. Yesus mengutip kata-kata Bapaknya di atas, dan rasul Paulus menunjukkan bahwa aturan ini berlaku juga atas sidang Kristen. Ia memperlihatkan bahwa orang Kristen yang melanggar aturan ini bersekutu dengan seorang sundal, menjadi ”satu daging” dengannya.—Mat 19:4-9; 1Kor 6:16.

Pandangan hamba-hamba Allah pada masa awal tentang persundalan digambarkan dalam kasus Yehuda, cicit Abraham. Sewaktu tinggal sebagai penduduk asing di Kanaan, tempat persundalan ditoleransi, Yehuda, sang kepala keluarga, melakukan hubungan dengan Tamar, janda dari Er, putranya, yang menyamar sebagai sundal. Ketika diketahui bahwa Tamar hamil akibat perbuatan tersebut, hal itu dilaporkan kepada Yehuda, ”Tamar, menantumu, telah bersundal, dan sekarang dia pun hamil karena persundalannya.” Kemudian Yehuda memerintahkan agar dia dibakar (yakni, dibunuh terlebih dahulu, baru kemudian dibakar sebagai sesuatu yang memuakkan) karena dia seharusnya akan dinikahkan dengan Syela, putra Yehuda. Ketika mengetahui fakta-faktanya dengan lengkap, Yehuda tidak mencoba berdalih untuk perbuatan yang ia lakukan dengan wanita yang ia sangka seorang sundal, tetapi ia mengatakan tentang Tamar, ”Dia lebih adil-benar daripada aku, karena aku tidak memberikan dia kepada Syela, putraku.” Ia memaafkan Tamar karena mengambil tindakan itu untuk mendapatkan keturunan dari Yehuda setelah Yehuda lalai memberikan dia kepada Syela, putranya, untuk melaksanakan perkawinan ipar dengannya.—Kej 38:6-26.

Persundalan dikutuk dalam Hukum Allah kepada Israel, walaupun hal ini ada di negeri itu. (Ams 7) Hukum dengan tegas melarang seorang gadis Israel melakukan pelacuran. (Im 19:29; 21:9) Seorang gadis Israel yang melakukan percabulan dan belakangan menikah dengan memberikan pengakuan palsu tentang keperawanannya, harus dirajam hingga mati. (Ul 22:20, 21) Bayaran yang diperoleh sebagai upah persundalan adalah sesuatu yang menjijikkan dan tidak berterima sebagai sumbangan bagi tempat suci Yehuwa. Hal ini bertentangan dengan kebiasaan kafir karena para sundal kuil sering menjadi sumber pendapatan.—Ul 23:18.

Rahab, seorang sundal dari kota kafir Yerikho, memperlihatkan hati yang benar kepada Yehuwa dan mengambil tindakan membantu para mata-mata Israel yang diutus oleh Yosua. Karena iman, dan perbuatannya yang selaras dengan itu, kehidupannya diselamatkan. Belakangan ia menikah secara terhormat dengan Salmon dari suku Yehuda dan menjadi nenek moyang Yesus Kristus.—Yos psl. 2; 6:22-25; Mat 1:1, 5; Yak 2:25.

Ketika Yesus Kristus berada di bumi, ia dengan tajam mengecam para imam kepala dan para tua-tua yang berpengaruh yang tidak percaya, dengan menyatakan bahwa para pemungut pajak dan para sundal akan mendahului mereka masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Mat 21:23, 31, 32) Orang-orang yang dipandang hina itu memiliki hati yang benar dan menerima pengampunan melalui iman kepada Kristus. Tetapi mereka harus membersihkan diri terlebih dahulu dari persundalan mereka, sebab orang-orang yang terus mempraktekkan perbuatan amoral tersebut tidak dapat mewarisi Kerajaan.—Gal 5:19-21; Ef 5:5.

Sebagai Kiasan. Kata ”sundal” juga digunakan secara kiasan, diterapkan atas orang yang mengaku sebagai penyembah Yehuwa, atau atas organisasi atau bangsa yang mengaku menyembah Dia tetapi sebenarnya mengasihi dan menyembah allah-allah lain. Yerusalem menjadi ”sundal” dalam pengertian ini. Sebenarnya, ia bertindak demikian jauh dengan melakukan apa yang tidak biasa dilakukan para sundal, yaitu sebaliknya daripada menerima bayaran, ia membayar bangsa-bangsa kafir untuk mempraktekkan persundalan dengannya.—Yeh 16:33, 34; lihat Yeh 23, yang menyatakan bahwa Samaria (yang menggambarkan Israel) dan Yerusalem (Yehuda) sama dengan pelacur.

Buku Penyingkapan dengan kata-kata kiasan menggambarkan seorang sundal yang menunggang seekor binatang buas berwarna merah marak dan memiliki nama di dahinya, ”Babilon Besar, ibu para sundal dan ibu dari perkara-perkara yang menjijikkan di bumi”. Dengan dialah ”raja-raja di bumi melakukan percabulan”.—Pny 17:1-5; lihat BABILON BESAR; PERCABULAN.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan