PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Injil Matius—Beberapa Peristiwa Penting
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Keterangan Tambahan Matius—Pasal 24
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Keterangan Tambahan Matius—Pasal 6
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Keterangan Tambahan Lukas—Pasal 6
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2

MUNAFIK

Biasanya dihubungkan dengan orang yang suka menutupi jati dirinya dengan kepura-puraan; orang yang tindakannya bertentangan dengan kata-katanya.

Meskipun kata-kata dari kata dasar Ibrani kha·nefʹ diterjemahkan ”munafik” atau ”kemunafikan” dalam beberapa terjemahan, seperti King James Version, Douay, dan Leeser, para penerjemah lainnya telah menerjemahkan kata-kata ini secara beragam menjadi ”najis” (Yg), ”tidak suci” (Ro), ”tidak saleh” (RS), dan ”murtad” (NW). Menurut A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament karya Brown, Driver, dan Briggs (1980, hlm. 337, 338), kata kha·nefʹ, sewaktu digunakan sebagai kata sifat, dapat didefinisikan sebagai ”najis, tidak beragama . . . , tidak saleh”; atau, sebagai kata kerja, ”dicemari, najis . . . , menyimpang dari apa yang benar”. Dalam Tulisan-Tulisan Kudus, kata kha·nefʹ disejajarkan dengan orang yang melupakan Allah (Ayb 8:13), orang fasik (Ayb 20:5), pelaku kejahatan (Yes 9:17), dan digunakan sebagai kontras dengan orang yang lurus hati dan yang tidak bersalah.—Ayb 17:8; lihat MURTAD, KEMURTADAN.

Kata Yunani yang diterjemahkan ”munafik” (hy·po·kri·tesʹ) memaksudkan ”orang yang menjawab” dan juga seorang aktor panggung. Para aktor Yunani dan Romawi menggunakan topeng-topeng besar yang dilengkapi peralatan mekanis untuk mengeraskan suara. Oleh karena itu, kata Yunani hy·po·kri·tesʹ akhirnya digunakan secara kiasan untuk memaksudkan orang yang curang, atau berpura-pura. Kata yang sama muncul dalam Septuaginta Yunani di Ayub 34:30; 36:13. Orang munafik adalah ’orang yang tidak setia’ (bdk. Luk 12:46 dengan Mat 24:51), dan sebagaimana digunakan dalam Alkitab, ”kemunafikan” (hy·poʹkri·sis) dapat juga memaksudkan ”kefasikan” dan ”kelicikan”.—Bdk. Mat 22:18; Mrk 12:15; Luk 20:23; lihat juga Gal 2:13, yang menerjemahkan hy·poʹkri·sis menjadi ”berpura-pura” dan ”kepura-puraan”.

Orang-orang tertentu disebut munafik oleh Yesus Kristus, yaitu orang yang memberikan pemberian belas kasihan dengan memamerkannya secara mencolok, yang berdoa dan berpuasa supaya dilihat orang, dan yang mengkritik kesalahan saudara mereka yang seperti jerami tetapi tidak melakukan apa-apa untuk menyingkirkan kesalahan mereka sendiri yang seperti kasau. Ada pula orang-orang yang digolongkan oleh Kristus sebagai orang munafik, yaitu yang mengaku sebagai hamba Allah tetapi tidak dapat memahami makna zaman manakala mereka hidup dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi, sedangkan mereka dapat dengan mudah meramalkan cuaca berdasarkan penampilan bumi dan langit.—Mat 6:2, 5, 16; 7:1-5; Luk 6:42; 12:54-56.

Sewaktu di bumi, Putra Allah tidak saja mengecam para pemimpin agama di Israel sebagai orang-orang munafik tetapi ia juga menyatakan alasannya. Mereka semata-mata memberikan pelayanan di bibir kepada sang Pencipta, membuat firman Allah tidak berlaku karena tradisi mereka. (Mat 15:1, 6-9; Mrk 7:6, 7) Tindakan mereka bertentangan dengan kata-kata mereka. (Mat 23:1-3) Para penulis dan orang-orang Farisi tidak hanya secara sengaja menolak kesempatan untuk memasuki Kerajaan surga, tetapi mereka menambah dosa-dosa mereka dengan berupaya mencegah orang lain memasuki Kerajaan itu. Mereka berupaya sebisa-bisanya menobatkan seseorang, hanya untuk menjadikannya dua kali lipat diri mereka sendiri bagi Gehena. Mereka berpaut pada hal-hal kecil dari Hukum tetapi mengabaikan perkara-perkara yang lebih berbobot—keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan. Sebagai orang munafik, mereka memiliki penampilan luar bersih; di dalamnya mereka penuh dengan hal-hal yang tidak bersahaja. Seperti kuburan yang dilabur putih, indah di luar, mereka kelihatan adil-benar bagi manusia, tetapi di dalamnya mereka ”penuh kemunafikan dan pelanggaran hukum”. Mereka membangun kuburan para nabi dan menghiasi makam peringatan orang-orang yang adil-benar, dan menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah menumpahkan darah orang-orang demikian. Akan tetapi, haluan tindakan mereka membuktikan bahwa mereka persis sama dengan para leluhur mereka yang suka membunuh. (Mat 23:13-36) Ajaran orang Farisi dan Saduki sebenarnya adalah kemunafikan.—Mat 16:6, 12; Luk 12:1; lihat juga Luk 13:11-17.

Contoh mencolok tentang haluan kemunafikan adalah haluan yang diikuti para murid orang Farisi dan para pengikut partai Herodes sewaktu mereka mendekati Yesus dengan pertanyaan mengenai pajak. Mula-mula mereka menggunakan sanjungan, dengan mengatakan, ”Guru, kami tahu engkau selalu mengatakan yang benar dan mengajarkan jalan Allah sesuai kebenaran.” Kemudian mereka mengajukan pertanyaan yang menjebak, ”Apakah menurut hukum diperbolehkan membayar pajak kepala kepada Kaisar atau tidak?” Dengan tepat Yesus menyebut mereka orang munafik, karena mereka tidak benar-benar menginginkan jawaban atas pertanyaan mereka, tetapi semata-mata mengajukannya dengan tujuan menjebak Yesus dalam perkataannya.—Mat 22:15-22; Luk 20:19-26; GAMBAR, Jil. 2, hlm. 544.

Haluan yang munafik tidak dapat disembunyikan untuk seterusnya. (Luk 12:1-3) Orang munafik dikecam oleh Allah sebagai orang yang tidak layak memperoleh kehidupan abadi. (Mat 24:48-51) Oleh karena itu, kasih dan iman orang Kristen harus tanpa kemunafikan. (Rm 12:9; 2Kor 6:4, 6; 1Tim 1:5) Hikmat yang datang dari atas tidak munafik.—Yak 3:17.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan