PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • ‘Mereka Tidak Akan Menderita Lapar Lagi’
    Selamat Memasuki Bumi Baru
  • Bebas dari Kelaparan
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2020
  • Bala Kelaparan yang Membawa Maut dalam Masa Kelimpahan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-36)
  • Bala Kelaparan Hebat di Irlandia​—Sebuah Epik tentang Kematian dan Emigrasi
    Sedarlah!—2002
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1

BALA KELAPARAN

Kekurangan makanan yang ekstrem; selain itu, bala kelaparan rohani akibat jarangnya mendengar firman Yehuwa. (Am 8:11) Bala kelaparan adalah salah satu tulah yang bakal menimpa Babilon Besar simbolis.—Pny 18:8.

Sebab dan Akibat Bala Kelaparan. Musim kering, badai hujan es yang menghancurkan (Kel 9:23-25), hama, panas yang menghanguskan dan hama jamur pada tanaman pangan, dan juga perang, adalah beberapa hal umum yang menyebabkan bala kelaparan pada zaman Alkitab. (Am 4:7-10; Hag 2:17) Belalang, yang kadang-kadang datang dalam gerombolan yang sangat besar, khususnya sangat merusak tanaman pangan. (Kel 10:15) Adakalanya yang menjadi masalah bukanlah kurangnya hujan, melainkan hujan yang turun pada waktu yang tidak tepat, misalnya selama penuaian gandum atau barli.—Bdk. Im 26:4; 1Sam 12:17, 18.

Wajar jika kita merasa lapar untuk sementara waktu, tetapi rasa lapar yang berkepanjangan, misalnya karena bala kelaparan, sangat merusak kesehatan mental dan fisik. Tubuh akan selalu letih lesu, emosi menumpul, dan proses berpikir menjadi lamban. Pikiran didominasi keinginan mendapatkan makanan. (Bdk. Kel 16:3.) Standar-standar moral runtuh. (Bdk. Yes 8:21.) Kelaparan dapat menghilangkan sifat kemanusiaan, sehingga mengakibatkan pencurian, pembunuhan, bahkan kanibalisme. Bala kelaparan sering kali disertai penyakit dan epidemi karena lemahnya kondisi orang-orang yang kelaparan.—Bdk. Ul 32:24.

Bala Kelaparan pada Zaman Dahulu. Bala kelaparan pertama yang benar-benar bersejarah adalah yang memaksa Abram (Abraham) untuk meninggalkan Kanaan dan berdiam sebagai orang asing di Mesir. (Kej 12:10) Pada zaman Ishak, terjadi lagi bala kelaparan, tetapi Yehuwa tidak memperbolehkannya pergi ke Mesir. (Kej 26:1, 2) Tujuh tahun bala kelaparan yang menimpa Mesir sewaktu Yusuf menjadi perdana menteri dan pejabat urusan pangan tampaknya meluas sampai ke tempat-tempat yang jauh di luar batas-batas Mesir, sebab ”orang-orang dari seluruh bumi datang ke Mesir untuk membeli [makanan] dari Yusuf”.—Kej 41:54-57.

Dalam inskripsi-inskripsi mereka, orang Mesir berupaya keras untuk tidak menyebutkan bahwa orang Israel pernah tinggal di Mesir, tetapi terdapat teks-teks Mesir kuno yang menceritakan tentang masa kelaparan oleh karena air pasang S. Nil tidak cukup tinggi. Sebuah teks menceritakan tentang periode tujuh tahun ketika S. Nil mengalami pasang rendah, yang mengakibatkan bala kelaparan. Menurut catatan itu, beberapa bidang tanah diberikan kepada para imam ketika bala kelaparan berlalu. Meskipun ada yang mempermasalahkan apakah dokumen itu merupakan ”pemalsuan oleh para imam dari periode belakangan, untuk membenarkan klaim mereka atas hak tanah milik”, setidaknya kita dapat menyimpulkan bahwa ada kisah turun-temurun tentang suatu periode kelaparan selama tujuh tahun.—Ancient Near Eastern Texts, diedit oleh J. Pritchard, 1974, hlm. 31.

Sebelum Israel memasuki Tanah Perjanjian, Yehuwa, melalui Musa, meyakinkan mereka bahwa mereka akan menikmati kelimpahan makanan jika mereka terus melayani Dia dengan setia. (Ul 28:11, 12) Akan tetapi, bala kelaparan akan menjadi salah satu akibat mengerikan yang akan menimpa Israel jika mereka tidak setia. (Ul 28:23, 38-42) Bala kelaparan yang terjadi pada zaman Hakim-Hakim telah memaksa suami Naomi, Elimelekh, untuk tinggal sebagai orang asing bersama keluarganya di Moab. (Rut 1:1, 2) Yehuwa mendatangkan bala kelaparan selama tiga tahun ke atas tanah Israel pada zaman Daud oleh karena utang darah keluarga Saul sehubungan dengan orang-orang Gibeon. (2Sam 21:1-6) Sebagai jawaban doa Elia, terjadilah musim kering selama tiga setengah tahun yang mengakibatkan bala kelaparan yang hebat atas Israel yang tidak setia. (Yak 5:17; 1Raj 17) Selain bala-bala kelaparan yang umum pada zaman Elisa, ada bala kelaparan akibat pengepungan Samaria oleh orang Siria; menurut laporan, pada saat itu terjadi satu kasus kanibalisme.—2Raj 4:38; 8:1; 6:24-29.

Meskipun nabi-nabi Allah memperingatkan bahwa kemurtadan akan mendatangkan kematian akibat bala kelaparan, sampar, dan pedang, orang-orang Yehuda yang tidak setia lebih senang mendengarkan nabi-nabi palsu mereka, yang meyakinkan mereka bahwa malapetaka demikian tidak akan terjadi. (Yer 14:11-18; Yeh 5:12-17) Namun, perkataan para nabi Allah-lah yang ternyata benar. Sedemikian hebatnya bala kelaparan di Yerusalem selama pengepungan oleh orang Babilonia (609-607 SM) sehingga para wanita merebus dan memakan anak-anak mereka sendiri.—Rat 4:1-10; 5:10; 2Raj 25:1-3; Yer 52:4-6; bdk. Ul 28:51-53.

Melalui nabi Yoel, Yehuwa memperingatkan Israel akan adanya tulah serangga yang hebat yang akan menghancurkan negeri itu dan menimbulkan bala kelaparan yang hebat sebelum datangnya ”hari Yehuwa”.—Yl 1.

Berabad-abad kemudian, kekurangan makanan dinubuatkan oleh Yesus sebagai salah satu ciri yang menandai penutup ”sistem ini”. (Mat 24:3, 7; bdk. Pny 6:5, 6.) Sebagaimana telah diumumkan sebelumnya oleh Agabus, seorang nabi Kristen, bala kelaparan yang hebat memang terjadi pada masa Kaisar Klaudius (41-54 M). (Kis 11:28) Beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 42 M, bala kelaparan yang hebat melanda Mesir, tempat banyak orang Yahudi berdiam. Dan ”kekurangan yang hebat” melanda Yudea dan Yerusalem sewaktu bala tentara Romawi di bawah Jenderal Titus mengepung Yerusalem dan akhirnya membinasakannya pada tahun 70 M. (Luk 21:23) Yosefus menceritakan parahnya kelaparan di kota itu, sampai-sampai orang memakan kulit binatang, rumput, serta jerami, dan dalam satu kasus, seorang ibu bahkan memanggang serta memakan putranya. (The Jewish War, VI, 193-213 [iii, 3, 4]) Akan tetapi, sewaktu menubuatkan kekurangan makanan tersebut, Yesus menunjukkan bahwa yang ia maksud bukan hanya peristiwa-peristiwa yang akan mendahului pembinasaan Yerusalem, melainkan juga apa yang akan terjadi pada waktu Putra manusia kembali dalam kemuliaan Kerajaannya.—Luk 21:11, 27, 31; bdk. Pny 6:5, 6.

Bebas dari Bala Kelaparan. Kristus Yesus memberikan jaminan bahwa doa hamba-hambanya yang setia untuk mendapatkan makanan setiap hari akan dijawab oleh Allah dan bahwa orang-orang yang mendahulukan Kerajaan Allah akan dipelihara. (Mat 6:11, 33; bdk. Mz 33:19; 37:19, 25.) Akan tetapi, oleh karena penindasan dan penganiayaan, Yesus memperlihatkan bahwa kadang-kadang hamba-hambanya bisa menderita kelaparan. (Mat 25:35, 37, 40) Rasul Paulus secara khusus menceritakan bahwa ia sering kali mengalami kelaparan dan kehausan sewaktu melakukan pelayanan di bawah keadaan yang sulit. (1Kor 4:11-13; 2Kor 11:27; Flp 4:12) Namun, ia menyatakan keyakinan bahwa kelaparan jasmani tidak akan pernah sanggup memisahkan hamba-hamba Allah yang setia dari kekuatan kasih Allah yang menopang mereka.—Rm 8:35, 38, 39; kontraskan dengan Luk 6:25.

Orang-orang yang lapar dan haus akan keadilbenaran akan selalu dikenyangkan secara rohani. (Mat 5:6; Yoh 6:35) Yang termasuk di antara mereka adalah ”kumpulan besar” yang memiliki harapan untuk luput dari ”kesengsaraan besar”; tentang mereka tertulis bahwa ”mereka tidak akan lapar lagi ataupun haus lagi”. (Pny 7:9, 13-17) Dan di bawah pemerintahan Kerajaan Allah, makanan jasmani juga akan melimpah untuk mengenyangkan rasa lapar seluruh umat manusia.—Mz 72:16; Yes 25:6.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan