PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w98 15/3 hlm. 18-23
  • Hidup Selaras dengan Pembaktian Kristen dalam Kemerdekaan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Hidup Selaras dengan Pembaktian Kristen dalam Kemerdekaan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Roh Allah Mengurangi Perlunya Banyak Peraturan
  • Bertanggung Jawab kepada Suatu Badan Pimpinan?
  • Siswa dan Prajurit
  • Bekerja Sama dengan Badan Pimpinan Dewasa Ini
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Siapa yang Sebenarnya Memimpin Umat Allah Sekarang?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2017
  • Peranan ”Budak yang Setia dan Bijaksana”
    Hidup Bahagia Selamanya!—Pelajari Caranya dari Alkitab
  • Bagaimana Cara Kerja Badan Pimpinan Sekarang Ini?
    Siapa yang Melakukan Kehendak Yehuwa Sekarang Ini?
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
w98 15/3 hlm. 18-23

Hidup Selaras dengan Pembaktian Kristen dalam Kemerdekaan

”Di mana roh Yehuwa berada, ada kemerdekaan.”​—2 KORINTUS 3:​17.

1. Kepada siapa Saksi-Saksi Yehuwa berbakti, dan mengapa mereka menggunakan badan-badan hukum?

SAKSI-SAKSI YEHUWA percaya bahwa agama mereka akan tetap untuk selama-lamanya. Oleh karena itu, mereka berharap untuk melayani Allah ”dengan roh dan kebenaran” untuk selama-lamanya. (Yohanes 4:​23, 24) Sebagai insan-insan bermoral bebas, orang-orang Kristen ini membuat pembaktian tanpa syarat kepada Allah Yehuwa dan bertekad untuk hidup selaras dengan pembaktian tersebut. Untuk itu, mereka bersandar pada Firman Allah dan roh kudus-Nya. Seraya mereka dengan sepenuh hati menempuh haluan pembaktian Kristen mereka dalam kemerdekaan yang diberikan Allah, Saksi-Saksi memperlihatkan respek yang selayaknya kepada ”kalangan berwenang yang lebih tinggi” yakni pemerintah dan menggunakan sarana serta ketentuan hukum dengan sepatutnya. (Roma 13:1; Yakobus 1:​25) Misalnya, Saksi-Saksi menggunakan Lembaga Menara Pengawal sebagai alat hukum​—salah satu dari banyak alat hukum sejenis di berbagai negeri​—untuk memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan mereka guna membantu sesama manusia, teristimewa secara rohani. Namun, Saksi-Saksi Yehuwa berbakti kepada Allah, bukan kepada badan hukum mana pun, dan pembaktian mereka kepada Yehuwa tetap untuk selama-lamanya.

2. Mengapa Lembaga Menara Pengawal dan badan-badan hukum serupa sangat dihargai oleh Saksi-Saksi Yehuwa?

2 Sebagai hamba-hamba yang berbakti kepada Allah, Saksi-Saksi Yehuwa wajib menaati perintah Yesus untuk ’menjadikan murid-murid dari orang-orang segala bangsa, membaptis mereka dalam nama Bapak dan Putra dan roh kudus, mengajar mereka’. (Matius 28:​19, 20) Pekerjaan ini akan terus berlanjut sampai akhir dari sistem perkara ini, karena Yesus juga mengatakan, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk untuk suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.” (Matius 24:​3, 14) Setiap tahun, percetakan Lembaga Menara Pengawal dan badan-badan hukum serupa menyediakan bagi Saksi-Saksi Yehuwa jutaan Alkitab, buku, brosur, dan majalah untuk digunakan dalam kegiatan pengabaran mereka seluas dunia. Maka, badan-badan hukum ini sangat tinggi nilainya dalam membantu hamba-hamba Allah yang berbakti untuk hidup selaras dengan pembaktian mereka kepada-Nya.

3. Dalam arti apa Saksi-Saksi Yehuwa dahulu menggunakan istilah ”Lembaga”?

3 Ada yang mungkin berpendapat bahwa caranya Saksi-Saksi berbicara tentang Lembaga Menara Pengawal​—atau lebih sering hanya ”Lembaga”​—menunjukkan bahwa mereka memandangnya lebih daripada sekadar alat hukum. Bukankah mereka menganggapnya sebagai pemegang wewenang mutlak atas masalah-masalah ibadat? Buku Saksi-Saksi Yehuwa​—Pemberita Kerajaan Allah menjernihkan masalah ini dengan menjelaskan, ”Ketika The Watchtower [1 Juni 1938] mengacu pada ’Lembaga’, ini tidak mengartikan semata-mata sebuah alat hukum, tetapi juga suatu badan yang terdiri dari orang-orang Kristen terurap yang telah membentuk badan hukum tersebut dan menggunakannya.”a Istilah itu dengan demikian mengartikan ”budak yang setia dan bijaksana”. (Matius 24:45) Dalam arti inilah Saksi-Saksi pada umumnya menggunakan istilah ”Lembaga”. Tentu saja, badan hukum dan ”budak yang setia dan bijaksana” bukan istilah yang dapat saling dipertukarkan. Para komisaris dari Lembaga Menara Pengawal dipilih, sedangkan Saksi-Saksi yang membentuk ”budak yang setia” diurapi oleh roh kudus Yehuwa.

4. (a) Bagaimana cara banyak Saksi mengungkapkan diri guna menghindari kesalahpahaman? (b) Mengapa kita hendaknya bersikap seimbang sehubungan dengan peristilahan?

4 Untuk menghindari kesalahpahaman, Saksi-Saksi Yehuwa berupaya berhati-hati sehubungan dengan cara mereka mengutarakan diri. Sebaliknya daripada mengatakan, ”menurut ajaran Lembaga,” banyak Saksi memilih untuk menggunakan ungkapan seperti, ”menurut Alkitab” atau, ”setahu saya Alkitab mengajarkan bahwa . . .”. Dengan cara ini, mereka menandaskan keputusan pribadi yang telah dibuat oleh tiap-tiap Saksi dalam menerima pengajaran Alkitab dan juga menghindari kesan yang keliru bahwa Saksi-Saksi sepertinya didikte oleh suatu sekte agama. Tentu saja, saran-saran sehubungan dengan peristilahan jangan sampai dijadikan bahan perdebatan. Bagaimanapun juga, kegunaan suatu istilah hanyalah untuk mencegah timbulnya kesalahpahaman. Keseimbangan Kristen dituntut. Alkitab memperingatkan kita agar ”tidak bertengkar mengenai kata-kata”. (2 Timotius 2:​14, 15) Alkitab juga menyatakan prinsip ini, ”Kecuali kamu melalui lidah mengucapkan perkataan yang mudah dimengerti, bagaimana akan diketahui apa yang sedang dikatakan?”​—1 Korintus 14:9.

Roh Allah Mengurangi Perlunya Banyak Peraturan

5. Bagaimana 1 Korintus 10:23 harus dimengerti?

5 ”Segala perkara selaras dengan hukum; tetapi tidak segala perkara berfaedah,” tulis rasul Paulus. Ia menambahkan, ”Segala perkara selaras dengan hukum; tetapi tidak segala perkara membangun.” (1 Korintus 10:23) Jelaslah, Paulus tidak memaksudkan bahwa adalah selaras dengan hukum apabila seseorang melakukan perkara-perkara yang dikutuk dengan tegas oleh Firman Allah. Dibandingkan dengan kira-kira 600 hukum yang diberikan kepada Israel purba, hanya ada relatif sedikit perintah yang secara langsung mengatur kehidupan Kristen. Oleh karena itu, banyak hal diserahkan pada hati nurani individu. Seseorang yang telah membuat suatu pembaktian kepada Yehuwa menikmati kemerdekaan yang dihasilkan oleh bimbingan roh Allah. Setelah menghayati kebenaran, seorang Kristen mengikuti hati nuraninya yang dilatih Alkitab dan bersandar pada pengarahan Allah melalui roh kudus. Ini membantu orang-orang Kristen yang berbakti untuk menentukan apa yang akan ”membangun” dan ”berfaedah” bagi dirinya dan orang-orang lain. Ia sadar bahwa keputusan yang ia buat akan mempengaruhi hubungan pribadinya dengan Allah, yang kepada-Nya ia telah berbakti.

6. Dalam perhimpunan-perhimpunan Kristen, bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa kita telah menghayati kebenaran?

6 Seorang Saksi memperlihatkan bahwa ia telah menghayati kebenaran dengan memberikan komentar di perhimpunan-perhimpunan Kristen. Pada mulanya, ia mungkin hanya menjawab apa yang tertera pada publikasi yang sedang dipelajari. Akan tetapi, pada waktunya, ia akan membuat kemajuan sampai ke taraf menyatakan ajaran Alkitab dengan kata-katanya sendiri. Dengan demikian, ia terbukti memperkembangkan kesanggupan berpikirnya, bukan sekadar mengucapkan kembali apa yang orang-orang lain katakan. Menyusun gagasan dengan kata-katanya sendiri dan menyatakan kata-kata kebenaran yang tepat dengan sepenuh hati akan memberikan sukacita kepadanya dan membuktikan bahwa pikirannya sendiri telah ia yakinkan.​—Pengkhotbah 12:10; bandingkan Roma 14:5b.

7. Keputusan apa telah dibuat hamba-hamba Yehuwa dengan suka rela?

7 Saksi-Saksi Yehuwa dimotivasi oleh kasih akan Allah dan sesama manusia. (Matius 22:36-​40) Memang, mereka dijalin erat oleh ikatan kasih seperti yang ditunjukkan Kristus sebagai suatu persekutuan saudara-saudara seluas dunia. (Kolose 3:​14; 1 Petrus 5:9) Namun, sebagai pribadi bermoral bebas, tiap-tiap individu telah memutuskan secara pribadi untuk menyatakan kabar baik Kerajaan Allah, tetap netral secara politik, menjauhkan diri dari darah, menghindari jenis-jenis hiburan tertentu, dan hidup selaras dengan standar-standar Alkitab. Ini bukan keputusan yang dipaksakan terhadap mereka. Itu adalah keputusan-keputusan yang membentuk kerangka suatu jalan hidup yang telah dipilih dengan sukarela oleh calon Saksi sebelum mereka mengambil langkah pembaktian Kristen.

Bertanggung Jawab kepada Suatu Badan Pimpinan?

8. Pertanyaan apa yang perlu dijernihkan?

8 Alkitab dengan jelas memperlihatkan bahwa orang-orang Kristen sejati tidak melayani Allah di bawah paksaan. Alkitab mengatakan, ”Yehuwa adalah Roh; dan di mana roh Yehuwa berada, ada kemerdekaan.” (2 Korintus 3:​17) Namun, bagaimana fakta ini diselaraskan dengan gagasan tentang ”budak yang setia dan bijaksana” beserta Badan Pimpinannya?​—Matius 24:45-​47.

9, 10. (a) Bagaimana prinsip kekepalaan berlaku dalam sidang Kristen? (b) Apa yang dibutuhkan untuk mengikuti prinsip kekepalaan dalam sidang Kristen pada abad pertama?

9 Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengingat prinsip kekepalaan dalam Alkitab. (1 Korintus 11:3) Di Efesus 5:​21-​24, Kristus diidentifikasi sebagai ”kepala atas sidang jemaat”, pribadi yang kepadanya sidang harus ”tunduk”. Saksi-Saksi Yehuwa memahami bahwa budak yang setia dan bijaksana ini terdiri dari saudara-saudara rohani Yesus. (Ibrani 2:​10-​13) Golongan budak yang setia ini telah ditetapkan untuk menyediakan ’makanan rohani pada waktu yang tepat’ bagi umat Allah. Pada zaman akhir ini, Kristus telah menetapkan budak ini ”atas seluruh harta miliknya”. Dengan demikian, posisinya layak menerima respek dari siapa pun yang mengaku sebagai seorang Kristen.

10 Tujuan kekepalaan adalah untuk mempertahankan persatuan dan memastikan bahwa ”segala sesuatu berlangsung dengan sopan dan dengan pengaturan”. (1 Korintus 14:40) Untuk mencapai hal ini pada abad pertama, sejumlah orang Kristen terurap dari golongan budak yang setia dan bijaksana dipilih untuk mewakili seluruh kelompok. Sebagaimana dibuktikan oleh peristiwa-peristiwa selanjutnya, pengawasan yang dijalankan oleh badan pimpinan pada abad pertama ini mendapat perkenan dan berkat Yehuwa. Orang-orang Kristen pada abad pertama dengan gembira menerima pengaturan ini. Ya, mereka benar-benar menyambut dan sangat bersyukur atas hasil-hasil baik dari pengaturan ini.​—Kisah 15:​1-​32.

11. Bagaimana hendaknya Badan Pimpinan pada zaman sekarang dipandang?

11 Nilai dari pengaturan demikian masih ada. Saat ini, Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa terdiri dari sepuluh orang Kristen terurap, semuanya adalah orang Kristen kawakan yang telah berpengalaman selama puluhan tahun. Mereka memberikan pengarahan rohani kepada Saksi-Saksi Yehuwa, sebagaimana halnya badan pimpinan pada abad pertama. (Kisah 16:4) Seperti orang-orang Kristen pada masa awal, Saksi-Saksi dengan senang hati berpaling kepada saudara-saudara yang matang dari Badan Pimpinan untuk mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang berdasarkan Alkitab sehubungan dengan masalah-masalah ibadat. Meskipun anggota-anggota Badan Pimpinan adalah budak-budak dari Yehuwa dan Kristus, sebagaimana rekan-rekan Kristen mereka, Alkitab menginstruksikan kepada kita, ”Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara kamu dan tunduklah, karena mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang-orang yang akan memberi pertanggungjawaban; agar mereka dapat melakukan ini dengan sukacita dan bukan dengan keluh kesah, sebab ini akan merugikan kamu.”​—Ibrani 13:​17.

12. Kepada siapa tiap-tiap orang Kristen harus memberikan pertanggungjawaban?

12 Apakah kedudukan pengawas yang ditetapkan Alkitab atas Badan Pimpinan mengartikan bahwa tiap-tiap Saksi-Saksi Yehuwa harus mempertanggungjawabkan pekerjaan-pekerjaannya kepada mereka? Tidak demikian menurut kata-kata Paulus kepada orang-orang Kristen di Roma, ”Mengapa kamu menghakimi saudaramu? Atau mengapa kamu juga memandang rendah saudaramu? Karena kita semua akan berdiri di hadapan kursi penghakiman Allah . . . Kita masing-masing akan memberi pertanggungjawaban bagi dirinya sendiri kepada Allah.”​—Roma 14:​10-12.

13. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa melaporkan kegiatan pengabaran mereka?

13 Akan tetapi, bukankah tiap-tiap Saksi diharapkan untuk melaporkan kegiatan pengabaran mereka? Ya, namun tujuannya dengan jelas diterangkan dalam sebuah buku panduan Saksi, yang mengatakan, ”Pengikut-pengikut Yesus Kristus yang mula-mula berminat kepada laporan kemajuan dari pekerjaan pengabaran. (Markus 6:30) Seraya pekerjaan berkembang, laporan-laporan statistik dikumpulkan bersama dengan kisah-kisah tentang pengalaman-pengalaman istimewa dari mereka yang ikut memberitakan kabar baik. . . . (Kisah 2:​5-​11, 41, 47; 6:7; 1:​15; 4:4) . . . Betapa menguatkan bagi pekerja-pekerja Kristen yang setia itu untuk mendengarkan laporan-laporan tentang apa yang telah dilaksanakan! . . . Dengan cara yang sama, organisasi Yehuwa zaman modern berupaya untuk memelihara laporan-laporan yang saksama dari pekerjaan yang telah dilakukan sebagai penggenapan atas Matius 24:14.”

14, 15. (a) Bagaimana 2 Korintus 1:​24 berlaku atas Badan Pimpinan? (b) Atas dasar apa setiap orang Kristen harus membuat keputusan pribadi, dengan mengakui fakta apa?

14 Badan Pimpinan merupakan sarana yang disediakan dengan penuh kasih dan merupakan suatu teladan iman yang layak ditiru. (Filipi 3:17; Ibrani 13:7) Dengan berpaut dan mengikuti Kristus sebagai model, mereka dapat menggemakan kata-kata Paulus, ”Bukan bahwa kami adalah majikan atas imanmu, tetapi kami adalah rekan sekerja bagi sukacitamu karena oleh imanmu kamu berdiri.” (2 Korintus 1:24) Dengan mengamati kecenderungan zaman, Badan Pimpinan menarik perhatian pada manfaat dari mengindahkan nasihat Alkitab, memberikan saran-saran tentang menerapkan hukum dan prinsip Alkitab, memperingatkan tentang bahaya-bahaya tersembunyi, dan menyediakan anjuran yang dibutuhkan para ”rekan sekerja”. Demikianlah Badan Pimpinan menunaikan kepengurusan Kristennya, membantu mereka untuk memelihara sukacita mereka, dan membangun mereka dalam iman sehingga mereka dapat berdiri teguh.​—1 Korintus 4:​1, 2; Titus 1:​7-9.

15 Jika seorang Saksi membuat keputusan berdasarkan nasihat Alkitab yang diberikan oleh Badan Pimpinan, ia melakukan hal itu atas kemauannya sendiri karena pelajaran Alkitabnya sendiri telah meyakinkan dia bahwa inilah haluan yang benar. Tiap-tiap Saksi dipengaruhi oleh Firman Allah sendiri untuk menerapkan nasihat Alkitab yang benar yang diberikan oleh Badan Pimpinan, dengan kesadaran penuh bahwa keputusan-keputusan yang ia buat akan mempengaruhi hubungan pribadinya dengan Allah, yang kepada-Nya ia berbakti.​—1 Tesalonika 2:13.

Siswa dan Prajurit

16. Meskipun keputusan mengenai tingkah laku merupakan soal pribadi, mengapa beberapa orang dipecat?

16 Namun, jika keputusan mengenai tingkah laku merupakan soal pribadi, mengapa beberapa dari antara Saksi-Saksi Yehuwa dipecat? Tidak seorang pun dengan sewenang-wenang menentukan bahwa praktek dari suatu dosa tertentu menuntut pemecatan. Sebaliknya, tindakan ini dituntut Alkitab hanya bila seorang anggota sidang dengan tidak bertobat melakukan dosa yang serius, seperti yang disebutkan di dalam pasal ke-5 dari Satu Korintus. Oleh karena itu, meskipun seorang Kristen mungkin dipecat karena mempraktekkan percabulan, ini terjadi hanya jika orang tersebut menolak bantuan rohani dari gembala-gembala yang pengasih. Bukan hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang mengikuti praktek Kristen ini. The Encyclopedia of Religion menulis, ”Komunitas mana pun mempunyai hak untuk melindungi diri terhadap anggota-anggota yang membangkang yang dapat mengancam kesejahteraan umum. Dalam latar agama, hak ini sering kali diperkuat oleh kepercayaan bahwa sanksi [pengucilan] ini mempengaruhi kedudukan seseorang di hadapan Allah.”

17, 18. Bagaimana pantasnya tindakan pemecatan diilustrasikan?

17 Saksi-Saksi Yehuwa adalah siswa-siswa Alkitab. (Yosua 1:8; Mazmur 1:2; Kisah 17:11) Program pendidikan Alkitab yang disediakan oleh Badan Pimpinan dapat dibandingkan dengan kurikulum sekolah yang digariskan oleh suatu dewan pendidikan. Meskipun dewan itu sendiri bukan sumber bahan pengajaran, dewan inilah yang merancang kurikulumnya, menentukan metode pengajarannya, dan mengeluarkan petunjuk yang diperlukan. Jika siapa pun dengan terang-terangan menolak untuk menyelaraskan diri dengan persyaratan lembaga pendidikan tersebut, membuat ulah yang merugikan sesama siswa, atau mendatangkan aib atas sekolah, ia dapat dikeluarkan. Pimpinan sekolah berhak untuk bertindak demi kepentingan siswa-siswa secara keseluruhan.

18 Selain menjadi siswa, Saksi-Saksi Yehuwa adalah prajurit Yesus Kristus, yang diperintahkan untuk ’memperjuangkan perjuangan yang baik dari iman’. (1 Timotius 6:​12; 2 Timotius 2:3) Sewajarnya, terus-menerus memperlihatkan tingkah laku yang tidak pantas bagi seorang prajurit Kristen tidak dapat mendatangkan perkenan ilahi. Sebagai individu yang dianugerahi kebebasan memilih, seorang prajurit Kristen dapat membuat keputusan sesuai dengan keinginannya, namun ia harus menanggung konsekuensi keputusannya. Paulus memberikan alasan, ”Tidak seorang pun yang berdinas sebagai prajurit melibatkan dirinya dalam bisnis komersial dari kehidupan, agar ia bisa mendapat perkenan dari pribadi yang mendaftarkannya sebagai prajurit. Lagi pula, jika seseorang bertanding bahkan dalam pertandingan, ia tidak dimahkotai kecuali ia telah bertanding sesuai dengan peraturan.” (2 Timotius 2:​4, 5) Orang-orang Kristen yang matang, termasuk anggota-anggota Badan Pimpinan, tetap tidak terbagi supaya selalu dapat digunakan oleh Pemimpin mereka, Yesus Kristus, mematuhi ”peraturan” agar mereka dapat memenangkan hadiah kehidupan abadi.​—Yohanes 17:3; Penyingkapan 2:​10.

19. Setelah menyelidiki fakta-fakta tentang pembaktian Kristen, kita dapat merasa yakin akan hal apa?

19 Bukankah fakta-fakta ini memperjelas bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah hamba-hamba Allah, bukan budak manusia? Seraya orang-orang Kristen yang berbakti menikmati kemerdekaan yang untuknya Kristus telah membebaskan mereka, mereka membiarkan roh Allah dan Firman-Nya mengatur kehidupan mereka, seraya mereka secara terpadu melayani bersama saudara-saudara mereka dalam sidang jemaat Allah. (Mazmur 133:1) Bukti-bukti ini hendaknya menghapus segala ketidakpastian tentang sumber kekuatan mereka. Bersama sang pemazmur, mereka dapat bernyanyi, ”TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”​—Mazmur 28:7.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan pada tahun 1993 oleh the Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

◻ Bagaimana Lembaga Menara Pengawal dan badan-badan hukum serupa membantu Saksi-Saksi Yehuwa?

◻ Bagaimana orang-orang Kristen memperoleh manfaat dari peran Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa?

◻ Mengapa umat Yehuwa melaporkan kegiatan pengabaran mereka?

◻ Di bawah keadaan-keadaan apa pemecatan seorang Kristen yang berbakti pantas?

[Gambar di hlm. 19]

Badan pimpinan pada abad pertama melindungi persatuan dalam hal doktrin

[Gambar di hlm. 23]

Di seputar dunia, Saksi-Saksi Yehuwa menikmati kemerdekaan yang untuknya Kristus memerdekakan mereka

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan